Anda di halaman 1dari 6

AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA

SEMARANG

Nomor : / /

LAPORAN STATUS KLINIK

NAMA : Maria Dewi Pinkansari


NIM : 1803066

Tanggal Pembuatan Laporan : 2 Juni 2021


Kondisi : Kardiorespirasi

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA


Nama : And. T
Umur : 7 th
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pekerjaan : pelajar SD
Alamat : Krapak, semarang barat

II. DATA – DATA MEDIS RUMAH SAKIT

A. DIAGNOSIS MEDIS
Asma

B. CATATAN KLINIS
 X-Ray  EKG  CT-Scan  MRI  Lab Echocardiograf
Tidak dilakukan

C. TERAPI UMUM ( GENERAL TREATMENT )


Ventolin 1 ampl dan medicametosa

D. RUJUKAN
Pasien mendapat rujukan dari dokter anak untuk mendapatkan perawatan
fisioterapi

III. SEGI FISIOTERAPI

A. PEMERIKSAAN

1. ANAMNESIS (Hetero)

a. KELUHAN UTAMA :
Sesak napas dan batuk disertai dahak

1
b. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak kemarin (sehari sebelum pemeriksaan) sang anak mengeluhkan sesak
napas dan batuk. Sebelumnya pasien melakukan aktivitas sekolah daring seperti
biasanya kemudian bermain diluar rumah dengan cukup banyak ativitas fisik.

c. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien pernah dirawat karena keluhan yang sama

d. RIWAYAT PRIBADI
Pasien memiliki riwayat asma dari sang ibu

2. PEMERIKSAAN FISIK

a. TANDA – TANDA VITAL


1) Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2) Denyut Nadi : 88x/menit
3) Pernafasan : 25x/menit
4) Temperatur : 36,6°C
5) Spo2 : 97
6) Tinggi Badan : 135cm
7) Berat Badan : 35kg

b. INSPEKSI

Posture & Bentuk Dada : normal


Pola Nafas : cepat dangkal
Wajah & Anggota Gerak : normal, wajah nampak pucat

c. PALPASI

Fremitus : melemah pada bagian inferior lobus tengah paru kanan


Tonus otot : spasme intercosta
Chest Expansion : ada keterbatasan saat inspirasi

d. PERKUSI
Sonor Hipersonor Redup Pekak

e. AUSKULTASI
Bronchial Wheezing Crackles

f. GERAK DASAR PERNAFASAN


Ada hambatan saat hendak inspirasi atau memarik napas

g. INTRA PERSONAL
Pasien masih mampu memahami komunikasi dengan baik

2
h. FUNGSIONAL DASAR
Pasien masih mampu berjalan normal perlahan lahan, melakukan aktivitas
toileting secara mandiri.

i. FUNGSIONAL AKTIVITAS
NYHA Lainnya
Tidak dilakukan

j. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan aktivitas pasien dekat dengan kawasan pabrik dan banyak debu

3. PENGUKURAN KHUSUS

a. NYERI
VAS VDS Lainnya
Tidak ada keluhan nyeri

b. ANTOPOMETRI
pengukuran sangkar thorax
patokan inspirasi ekspirasi selisih
axila 58cm 57cm 1cm
intercosta 4-5 60 58 2cm
P.Xfd 57 56 1cm

c. SKALA BORG
nilai 4

d. SIX MINUTE WALK TEST


tidak dilakukan

e. LAIN-LAIN (Spirometri dll)


tidak dilakukan

B. DIAGNOSIS FISIOTERAPI (ICF Concept)

Body Function and Body Structure


- Adanya sesak napas dan spasme pada inntercosta
- Adanya ggn fremitus karna sekret pada inferior lobuh medial paru kanan
- Pola nafas yang abnormal yaitu cepat dangkal

Activities
Pasien teganggu untuk aktivitas outdor dan bermain bersaman teman
temannya.

3
Participation
Pasien tidak bisa bermain diluar rumah bersama teman temannya.

C. PROGRAM / RENCANA FISIOTERAPI

1. Tujuan
a. Jangka Pendek
- Menormalkan pola napas pasien
- Menurunkan derajat sesak napas dan spasme pada intercosta
- Mengeluarkan sekret pada paru kanan pasien
b. Jangka Panjang
Mengembalikan aktivitas outdor pasien
Mencegah keluhan datang kembali

2. Tindakan Fisioterapi

1. Nebulizer
2. PD + IR + Tapottement

3. Tindakan Promotif / Preventif


Menyarankan pasien untuk memakai masker saat beraktivitas keluar rumah
untuk menghindari debu yang dapat memicu sesak napas, dan agar pasien
diusahakan pasien agar tidak terlalu lama bermain diluar rumah.

D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Nebulizer

Persiapan alat
- Cek alat dan kabel
- Siapkan masker uk anak-anak
- Masukkan obat pada alat
Persiapan pasien
- Dudukkan pasien senyaman mungkin
- Pakaikan masker pada pasien
Pelaksanaan
- Nyalakan alat
- Minta pasien menghirup uap obat sampai habis dan diusahakan agar anak
tidak banyak berbicara dulu saat pemberian obat
- Setelah selesai matikan alat dan bereskan kembali serta cuci kembali masker

4
2. IR
Persiapan alat
- Cek alat dan kabel
Persiapan pasien
- Buka baju pasien/pastikan area yang akan di terapi dari kain
- Tes sensabilitas panas dingin pada pasien
Pelaksanaan
- Nyalakan alat
- Minta pasien untuk tidak melihat kearah sinar inframerah/ memalingkan
wajah dari arah lampu
- Arahkan lampu inframerah ke bagian dada pasien terutama pada bagian yang
spasme
- Sinar luminous dengan jarak 45-60cm selama 5-10 menit
- Setelah selesai matikan alat dan bereskan kembali

3. PD + Tapottement

Persiapan alat
- Cek alat dan kabel pada IR
Persiapan pasien
- Posisikan pasien supine lying di bed dengan kaki 16° lebih tinggi dari kepala
- Beri ganjalan bantal pada area lobus medial pasien
Pelaksanaan
- Berikan perkusi dengan metode cupping pada area lobus kanan medial pasien
selama 5-10 menit

E. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanam : Bonam
Quo ad cosmeticam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam

F. EVALUASI
Ekspansi sangkar thorax
Patokan Selisih ( Cm )
T1 T2 T3
Axila 1 1 2
intercosta 2 2 3
4-5
P. Xfds 1 3 3

Skala borg
T1 T2 T3
4 3 3

5
G. HASIL TERAPI AKHIR
Hasil terapi akhir pada seorang pasien bernama And. D berusia 7 tahun setelah 3
kali terapi didapatkan hasil : adanya penurunan derajat sesak napas dan
peningkatan ekspansi sangkar thorax

Anda mungkin juga menyukai