Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn “IGEPM” DENGAN TERKONFIRMASI COVID 19

SEDANG , OBSERVASI NAUSEA VOMITING ec SUSP GASTRITIS AKUT DI RUANG


MAHOTAMA 2 RSUP SANGLAH DENPASAR TANGGAL 12-13 AGUSTUS 2021

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Umum
a. Nama pasien (inisial) : IGEPM
TTL : Denpasar, 05/11/1986
Jenis Kelamin ; Laki-laki
Agama : Hindu
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan : Sarjana
MRS : 10/8/2021
Diagnosa Medis : Terkonfirmasi covid 19 sedang, obs nausea vomiting ec susp
gastritis akut
No CM : 01529387

b. Keluhan Utama : nyeri ulu hati

c. Riwayat Kesehatan
Pasien mengeluh mual muntah sejak 7 hari sebelum MRS dan memberat sejak 2 hari
sebelum MRS hingga pasien tidak berminat makan dan minum diserti nyeri ulu hati.
Demam sejak 7 hari sebelum MRS, meriang seluruh tubuh. Batuk kering sejak 7 hari
sebelum MRS. Lemas pada seluruh tubuh, sesak tidak ada, BAB dan BAK dikatakan
normal. Riwayat terkonfirmasi covid 19 tanggal 7 Agustus 2021 dan isoman di rumah.
Saat pengkajian pasien mengeluh nyeri di ulu hati (P : nyeri bila belum makan, Q : nyeri
seperti ditekan, R : di ulu hati, S : skala nyeri 4, T : hilang timbul), mengeluh mual,
muntah 2 x, tidak berminat makan minum, makan habis ¼ porsi, batuk dan dahak sulit
dikeluarkan, tidak ada sesak.

d. Keadaan Umum
Kesadaran : GCS E4V5M6
Tekanan Darah : 120/80 mmhg
Nadi : 88 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36.7 ̊C

e. Pemeriksaan Fisik Head to toe


 Kepala
i. Inspeksi : Normocepali, rambut hitam, tidak tampak lesi
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan
 Mata
i. Inspeksi : konjungtiva merah muda, sclera normal, ikterus tidak
ada
ii. palpasi : tidak teraba benjolan
 Hidung
i. Inspeksi : bersih,, epiktasis tidak ada
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan
 Mulut dan Gusi
i. Inspeksi : mulut bersih, tidak ada gusi berdarah
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan
 Leher
i. Inspeksi : bentuk leher normal
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan pada kelenjar tiroid
 Thorak
i. Inspeksi : bentuk dada simetris
ii. Auskultasi : Ronchi (+) pada dada kanan dan kiri
iii. Perkusi : Sonor/Sonor
iv. Palpasi : tidak teraba benjolan
 Abdomen
i. Inspeksi : Normal, tidak ada jejas
ii. Auskultasi : bising usus normal
iii. Perkusi : timpani (+)
iv. Palpasi : tidak teraba massa benjolan, nyeri tekan pada
epigastrial
 Ektremitas
i. Inspeksi : tidak tampak jejas pada ekstremitas, tak tampak
kelemahan pada ekstremitas
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan ,
Kekuatan otot :
5555 5555
5555 5555

 Kulit
i. Inspeksi : warna sawo matang, ikterus tidak ada, sianosis tidak
ada, hematoma tidak ada
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan,kulit terasa hangat
 Anus dan Genetalia
i. Inspeksi : genitalia bersih, Hemoroid tidak ada,
ii. Palpasi : tak teraba massa

2. Pengkajian Fokus
a. Riwayat
Pasien mengeluh mual, muntah, batuk

b. Pemeriksaan tanda vital


Tensi : 120/80 mmhg
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 36,7c
Respirasi :20 kali/menit
Skala nyeri : 4(0-10)
Saturasi o2 :97%

c. Hasil Lab dan pemeriksaan diagnostik lainnya


Tgl 10/8/2021
WBC : 6,49 103/µL
HGB : 13,40 g/dl
PLT : 138,00 103/µL
HCT : 40,2 %
CRP : 9,82 gr/dl
PPT : 12,8 detik
INR : 0,89
APTT : 37,9 detik
D-Dimer : 0,39 ug/ml
Procalcitonin : 0,04 ng/ml
SGOT : 42,4 U/L
SGPT : 33,77 U/L
BUN : 6,42 mg/dL
SC : 0,80 mg/dL
Hasil AGD
PH : 7,51
PCO2 : 28.0 mmhg
PO2 : 79,00 mmhg
SO2c : 97%
TCO2 : 23,20 mmol/L
HCO3 : 22,30 mmol/L
BEecf : -0,7mmol/L
Na : 132
K : 3,61
EKG : sinus rhytm
Hasil SWAB PCR Positif tgl 7/8/2021

d. Therapi
- O2 nasal kanul 2-4 lpm K/P sesak
- IVFD NaCl 30 tetes /menit
- diet 1900 kkal/hari
- omeprasole 40 mg tiap 12 jam /iv
- metoklopramid 10 mg tiap 8 jam/iv K/P mual muntah
- sukralfat syr 15 ml tiap 8 jam /io
- favipiravir 600 mg tiap 12 jam /io
- vitamin C 1000 mg tiap 24 jam/iv
- vitamin D 1000 unit tiap 24 jm/io
- asetylsistein 400 mg tiap 8 jam/iv
- dexametason 6 mg tiap 24 jam /iv
- zinc 20 mg tiap 24 jam /io
- lovenox 0,4 ml tiap 24 jam/sc
- parasetamol 500 mg /io K/P nyeri

e. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Data Subyektif Covid 19 Nyeri Akut
Pasien mengatakan
nyeri ulu hati

Data Objektif Proses Infeksi


Nyeri tekan epigastrial
Skala nyeri 4 (0-10)
Pasien tampak meringis
Iritasi lambung

Nyeri Akut

2 Data Subyektif Covid 19 Nausea


Pasien mengatakan mual
muntah 1x, tidak
berminat makan minum,
makan habis ¼ porsi Proses Infeksi

Data Obyektif
Pasien tampak lemas
Iritasi lambung

Nausea

3 Data Subyektif Covid 19 Bersihan jalan


Pasien mengatakan nafas tak efektif
batuk, dahak sulit keluar

Data Obyektif Proses infeksi


Saturasi o2 97%
Nadi 88 kali/mnt
Respirasi 20 kali/mnt
Tensi 120/70 mmhg
Sekresi tertahan

Bersihan jalan
nafas tak efektif

B. Diagnosa Keperawatan

Dx 1. Nyeri Akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologis dd nyeri ulu hati, nyeri tekan
epigastrial, skala nyeri 4 (0-10), pasien tampak meringis,

Dx 2. Bersihan jalan nafas tak efektif (D.0149) b.d sekresi tertahan dd batuk tidak efektif,dahak
sulit keluar, frekuensi nafas 20 kali/mnt

Dx 3. Nausea (D.0076) b.d iritasi lambung dd pasien mengeluh mual, muntah, tidak berminat
makan minum, makan habis ¼ porsi,pasien tampak lemas

C. Intervensi

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


.
1 Nyeri Akut (D.0077) Setelah diberikan asuhan MANAJEMEN NYERI (I.08238)
keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan tingkat nyeri 1. Observasi
menurun(L.08066) dengan kriteria : -Identifikasi lokasi, karakteristik,
 Keluhan nyeri menurun durasi, frekuensi, kualitas,
 Meringis menurun intesitas nyeri
-Identifikasi skala nyeri
-Identifikasi respon nyeri non
verbal

2. Terapiutik
-Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
-Fasilitasi istirahat tidur

3. Edukasi
-Jelaskan strategi meredakan
nyeri
-Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk meredakan nyeri
-Anjurkan penggunaan analgetic
secar tepat

4. Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian analgetic
jika perlu
2 Bersihan jalan nafas tidak Setelah diberikan asuhan MANAJEMEN JALAN NAFAS
efektif (D.0149) keperawatan selama 2 x 24 jam (I. 01011)
diharapkan Bersihan jalan nafas
meningkat (L.01001) dengan 1. Observasi
kriteria : -Monitor pola nafas
 Batuk efektif meningkat -Monitor bunyi nafas tambahan
-Monitor sputum

2. Terapeutik
-Pertahankan kepatenan jalan
nafas
-Berikan posisi semi fowler atau
fowler
-Berikan minum hangat
-Lakukan fisioterapi dada ,jika
perlu
-Berikan oksigen ,jika perlu

3. Edukasi
-Ajarkan Teknik batuk efektif

4. Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,
mukolitik ,jika perlu

3 Nausea (D.0076) Setelah diberikan asuhan MANAJEMEN NAUSEA


keperawatan selama 2 x 24 jam (I. 03117)
diharapkan tingkat nausea
menurun dengan kriteria : 1. Observasi
 Keluhan mual menurun -Identifikasi penyebab mual
 Nafsu makan meningkat -Monitor mual
-Monitor asupan makan

2. Terapeutik
-Kendalikan factor lingkungan
penyebab mual
-Berikan makanan dalam jumlah
kecil dan menarik

3. Edukasi
-Anjurkan sering membersihkan
mulut

4. Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian antiemetik

1.

2.
D. Implementasi

No Hari/ Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Jam
1 Kamis 12 Dx1 Memengidentifikasi S:pasien mengeluh nyeri ulu
Agustus 2021 lokasi nyeri, skala hati, skala nyeri 4
Pk 15.00 nyeri, respon verbal O: pasien tampak meringis
nyeri

2 Pk 15.05 Dx2 Memonitor pola nafas S:-


O: respirasi 20 kali/mnt

3 Pk 15.10 Dx2 Memonitor sputum S:pasien mengatakan dahak


sulit dikeluarkan
O: ada produksi sputum
4 Pk 15.10 Dx 3 Memonitor mual S : pasien mengeluh mual
O: -
5 Pk 15.12 Dx 3 Menganjurkan sering S : pasien mengatakan
membersihkan mulut paham
O :-
6 Pk 15.15 Dx2 Memberikan posisi S:-
semi fowler O: pasien sudah diberi posisi
semi fowler
7 Pk 15.15 Dx1, Mengajarkan Teknik S:pasien mengatakan nyeri
relaksasi ulu hati berkurang
O: pasien tampak lebih
nyaman
8 Pk 17.20 Dx 3 Memberikan makanan S:pasien mengatakan akan
yang hangat dan makan sedikit demi sedikit
menganjurkan makan O:-
sedikit demi sedikit

9 Pk 18.30 Dx3 Memberikan obat anti S:-


emetic dan obat batuk O: obat diminum

1 Jumat 13 Dx1 Memengidentifikasi S:pasien mengatakan nyeri


Agustus 2021 skala nyeri, respon ulu hati berkurang, skala
Pk 09.00 verbal nyeri nyeri 3
O: pasien tampak meringis
berkurang
2 Pk 09.05 Dx2 Memonitor pola nafas S:-
O: respirasi 18 kali/mnt

3 Pk 09.10 Dx2 Memonitor sputum S:pasien mengatakan dahak


mulai bisa dikeluarkan
O: ada produksi sputum
4 Pk 09.10 Dx 3 Memonitor mual S : pasien mengeluh masih
mual, tidak ada muntah
O: -
6 Pk 10.15 Dx2 Memberikan posisi S:-
semi fowler O: pasien sudah diberi posisi
semi fowler
7 Pk 10.15 Dx1, Menganjurkan S:pasien mengatakan nyeri
melakukan teknik ulu hati berkurang , skala
relaksasi nyeri 2
O: pasien tampak meringis
berkurang
Pk 11.00 Dx 1 Memonitor pola nafas S :-
O : tensi :120/80mmhg
Suhu 36,5c
Respirasi 18kali/mnt
Nadi 84 kali/mnt
Saturasi oksigen 98%

8 Pk 11.20 Dx 3 Memberikan makanan S:pasien mengatakan akan


yang hangat dan makan sedikit demi sedikit
menganjurkan makan O:-
sedikit demi sedikit
dan memberi
minuman hangat

9 Pk 12.00 Dx3 Memberikan obat anti S:-


emetic dan obat batuk O: obat diminum

E. Evaluasi

Hari /tgl Diagnose Evaluasi


Jumat 13 Agustus 2021 S: pasien mengatakan nyeri ulu hati berkurang
Pk 12.00 Dx 1. Nyeri Akut O: tensi :120/80mmhg
(D.0077) b.d agen Suhu 36,5c
pencedera fisiologis dd Respirasi 18kali/mnt
nyeri ulu hati, nyeri Nadi 84 kali/mnt
tekan epigastrial, skala Skala nyeri 2 (0-10)
nyeri 4 (0-10), pasien Pasien tampak meringis berkurang
tampak meringis,
A: Masalah nyeri akut teratasi
P: lanjutkan rencana perawatan
 Identifikasi skala nyeri
 Fasilitasi istirahat tidur

Jumat 13 Agustus 2021 S:batuk mulai berkurang,dahak mulai bisa keluar


Pk 12.00 Dx 2. Bersihan jalan O: tensi :120/80mmhg
nafas tak efektif Suhu 36,5c
(D.0149) b.d sekresi Respirasi 18kali/mnt
Nadi 84 kali/mnt
tertahan dd batuk tidak Saturasi oksigen 98%
efektif,dahak sulit Sputum +
keluar, frekuensi nafas A: Bersihan jalan nafas teratasi sebagian
20 kali/mnt P: Lanjutkan rencana perawatan
 Monitor pola nafas
 Monitor sputum
 Berikan minum hangat

Jumat 13 Agustus 2021 S: pasien mengatakan masih mual,muntah tidak ada


Pk 12.00 Dx 3. Nausea O: tensi :120/80mmhg
(D.0076) b.d iritasi Suhu 36,5c
lambung dd pasien Respirasi 20kali/mnt
mengeluh mual, Nadi 84 kali/mnt
muntah, tidak Pasien mampu menghabiskan makan ½ porsi
berminat makan
minum, pasien tampak A: Masalah nausea belum teratasi
lemas P: lanjutkan rencana perawatan
 Monitor asupan makan
 Anjurkan sering membersihkan mulut
DAFTAR PUSTAKA

 Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1,
Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
 Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), StandarLuaranKeperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1, Jakarta,
PersatuanPerawat Indonesia
 Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), StandarIntervensiKeperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1,
Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai