Masuk dalam
saluran cerna
Berkembang biak
di usus
Reaksi pertahanan
dari E.coli
Pertahanan tubuh
menurun
Gangguan eliminasi
fekal
F. Penatalaksanaan Medis
Eleminasi Fekal
a. Menyiapkan Feses untuk Bahan Pemeriksaan
Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan merupakan cara yang
dilakukan untuk mengambil feses sebagai bahan pemeriksaan, yaitu
pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur (pembiakan).
1) Pemeriksaan feses lengkap merupakan pemeriksaan feses terdiri atas
pemeriksaan warna, bau, konsistensi, lender, darah, dan lain- lain.
2) Pemeriksaan feses kultur merupakan pemeriksaan feses melalui biakan
dengan cara toucher
b. Menolong Buang Air Besar dengan Menggunakan Pispot
Menolong buang air besar dengan menggunakan pispot merupakan
tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu buang
air besar secara sendiri di kamar kecil dengan membantu menggunakan pisot
(penampung) untuk buang air besar di tempat tidur dan bertujuan memenuhi
kebutuhan eliminasi fekal.
c. Memberikan Huknah Rendah
Memberikan huknah rendah merupakan tindakan keperawatan dengan
cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon desenden dengan
menggunakan kanula rekti melalui anus, bertujuan mengosongkan usus pada
proses pra bedah agar dapat mencegah terjadinya obstruksi makanan sebagai
dampak dari pascaoperasi dan merangsang buang air besar bagi pasien yang
mengalami kesulitan dalam buang air besar.
d. Memberikan Huknah Tinggi
Memberikan huknah tinggi merupakan tindakkan keperawatan dengan
cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon asenden dengan
menggunakan kanula usus, bertujuan mengosongkan usus pada pasien
prabedah atau untuk prosedur diagnostik.
e. Memberikan Gliserin
Memberikan gliserin merupakan tindakan keperawatan dengan cara
memasukkan cairan gliserin ke dalam poros usus menggunakan spuit
gliserin, bertujuan merangsang perisstaltik usus, sehingga pasien dapat
buang air besar (khususnya pada orang yang mengalami sembelit) dan juga
dapat digunakan untuk persiapan operasi.
f. Mengeluarkan Feses dengan Jari
Mengeluarkan feses dengan jari merupakan tindakan keperawatan
dengan cara memasukkan jari ke dalam rektum pasien, digunakan untuk
mengambil atau menghancurkan massa feses sekaligus mengeluarkannya.
Indikasi tindakan ini adalah apabila massa feses terlalu keras dan dalam
pemberian edema tidak berhasil, konstipasi, serta terjadi pengerasan feses
yang tidak mampu dikeluarkan pada lansia.
G. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien dan Penanggung Jawab
Identitas pasien meliputi: nama, umur, jenis kelamin, alamat, status, agama,
suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, no CM, diagnosa medis, sumber biaya.
Identitas penanggung jawab meliputi: nama, umur, jenis kelamin, alamat, status,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan pasien.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan Masuk Rumah Sakit
2) Keluhan Utama
3) Kronologi Keluhan
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
3. Kebutuhan Bio- Psiko- Sosial- Spiritual
Kebutuhan Bio- Psiko- Sosial- Spiritual meliputi: bernapas, makan, minum,
eleminasi, gerak dan aktivitas, istirahat tidur, kebersihan diri, pengaturan suhu,
rasa aman dan nyaman, sosialisasi dan komunikasi, prestasi dan produktivitas,
pengetahuan, rekreasi, dan ibadah.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum meliputi: kesan umum, kesadaran, postur tubuh, warna kulit,
turgor kulit, dan kebersihan diri.
b. Gejala Kardinal
Gejala cardinal meliputi: suhu, nadi, tekanan darah, dan respirasi.
c. Keadaan Fisik
Keadaan fisik meliputi pemeriksaan dari kepala sampai ekstremitas bawah.
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan hasil pemeriksaan laboratorium.
6. Batasan Karakteristik
a. Eliminasi Fekal
1) Data Mayor
a) Feces lunak dan atau c) Peningkatan frekuensi defekasi
cair d) Defekasi kurang dari tiga kali
b) Feces keras dan seminggu
berbentuk e) Defekasi lama dan sulit
2) Data Minor
a) Nyeri abdomen
b) Frekuensi bising usus meningkat
c) Peningkatan dalam keenceran atau volume feces
d) Penurunan bising usus
e) Mengeluh rektal terasa penuh
f) Mengeluh ada tekanan pada rectum
g) Nyeri saat defekasi
h) Impaksi yang dapat diraba
i) Pengosongan terasa tidak adekuat
H. Daftar Masalah Keperawatan
1. Gangguan Eleminasi Fekal
a. Gangguan eleminasi fekal : Konstipasi (actual/ risiko)
Definisi : penurunan defekasi normal yabg disertai pengelularan feses sulit
dan tidak tuntas serta fese kering dan banyak.
Penyebab
Fisiologis
1. Penurunan motilitas gastrointestinal
2. Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi
3. Ketidakcukupan diet
4. Ketidakcukupan asupan serat
5. Ketidakcukupan asupan cairan
6. Aganglionik (mis. penyakit Hircsprung)
7. Kelemahan otot abdomen
Psikologis
1. Konfusi
2. Depresi
3. Gangguan emosional
Situasional
1. Perubahan kebiasaan makan (mis. jenis makanan, jadwal makan)
2. Ketidakadekuatan toileting
3. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
4. Penyalahgunaan laksatif
5. Efek agen farmakologis
6. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
7. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
8. Perubahan lingkungan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Defekasi kurang dari 2 kali seminggu
2. Pengeluaran fases lama dan sulit
Objektif
1. Feses keras
2. Peristalitik usus menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mengejan saat defekasi
Objektif
1. Distensi abdomen
2. Kelemahan umum
3. Teraba massa pada rektal
Kondisi Klinis Terkait
1. Lesi/cedera pada medula spinalis
2. Spina bifida
3. Stroke
4. Sklerosis multipel
5. Penyakit parkinson
6. Demensia
7. Hiperparatiroidisme
8. Hipoparatiroidisme
9. Ketidakseimbangan elektrolit
10. Hemoroid
11. Obesitas
12. Pasca operasi obstruksi bowel
13. Kehamilan
14. Pembesaran prostat
15. Abses rektal
16. Fisura anorektal
17. Striktura anorektal
18. Prolaps rektal
19. Ulkus rektal
20. Rektokel
21. Tumor
22. Penyakit Hircsprung
23. Impaksi feses
Tujuan yang diharapkan :
1) Pasien kembali ke pola normal dari fungsi bowel.
2) Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan factor penyebab
konstipasi.
b. Gangguan eliminasi : diare
Definisi : Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak terbentuk
Penyebab
Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Iritasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorsi
Psikologis
1. Kecemasan
2. Tingkat stres tinggi
Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksin
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (Agen tiroid, analgesik, pelunak feses, ferosultat,
antasida, cimetidine dan antibiotik)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau cair
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Urgency
2. Nyeri/kram abdomen
Objektif
1. Frekuensi peristaltik meningkat
2. Bising usus hiperaktif
Kondisi Klinis Terkait
1. Kanker kolon
2. Divericulitis
3. Iritasi usus
4. Crohn’s disease
5. Ulkus peptikum
6. Gastritis
7. Spasme kolon
8. Kolitis ulseratif
9. Hipertiroidisme
10. Demam typoid
11. Malaria
12. Sigelosis
13. Kolera
14. Disentri
15. Hepatitis
Tujuan yang diharapkan :
1) Pasien kembali buang air besar ke pola normal.
2) Keadaan feses berbentuk dan lebih keras.
c. Gangguan eleminasi fekal : inkotinensia
Definisi : perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang
ditandai dengan pengeluaran feses secara involunter (tidak
disadari)
Penyebab
1. Kerusakan susunan saraf motorik bawah
2. Penurunan tonus otot
3. Gangguan kognitif
4. Penyalahgunaan laksatif
5. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rektum
6. Pascaoperasi pullthrough dan penutupan klosomi
7. Ketidakmampuan mencapai kamar kecil
8. Diare kronis
9. Stres berlebihan
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Tidak mampu mengontrol pengeluaran fases
2. Tidak mampu menunda defekasi
Objektif
1. Fases keluar sedikit-sedikit dan sering
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif
1. Bau fases
2. Kulit perinal kemerahan
Kondisi Klinis Terkait
1. Spina bifida
2. Atresia ani
3. Penyakit Hirschsprung
Tujuan yang diharapkan :
1) Pasien dapat mengontrol pengeluaran feses.
2) Pasien kembali pada pola eleminasi normal.
I. Intervensi Keperawatan
Gangguan Eleminasi Fekal
a. Gangguan eleminasi fekal : konstipasi (actual/ risiko)
No. Intervensi Rasional
1 Catat dan kaji kembali Pengkajian dasar untuk
warna, konsistensi, jumlah, mengetahui adanya masalah
dan waktu buang air besar bowel
2 Kaji dan catat pergerakan Deteksi dini penyebab
usus konstipasi
3 Jika terjadi fecal impaction: Membantu mengeluarkan
Lakukan pengeluaran feses
manual
Lakukan gliserin klisma
4 Konsultasikan dengan dokter Meningkatkan eleminasi
tentang: pemberian laksatif,
enema, pengobatan
5 Berikan cairan adekuat Membantu feses lebih lunak
6 Berikan makanan tinggi serat Menurunkan konstipasi
dan hindari makan yang
banyak mengandung gas
dengan konsultasi bagian
gizi
7 Bantu klien dalam Meningkatkan pergerakan
melakukan aktivitas pasif usus
dan aktif
8 Berikan pendidikan Mengurangi/ menghindari
kesehatan tentang: personal inkontinensia
hygiene, kebiasaan diet,
cairan dan makanan yang
mengandung gas, aktivitas,
kebiasaan buang air besar
J. Referensi
Hidayat, A. Aziz Alimul & Muzrifatul Uliyah. 2008. Keterampilan Dasar Praktik
Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika.
Nanda International. 2010. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi. 2009-
2011. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Potter & Perry. 2010. Fundamental Keperawatan Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC.
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. 2018. Standar Intervens Keperawatan Indonesia.: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. DM
DENGAN DIAGNOSA MEDIS AF RVR, AHF ec HHD
DI RUANG CENDRAWASIH
TANGGAL 10 APRIL 2021
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn. DM
Umur : 64 TAHUN
Agama : HINDU
Jenis Kelamin : LAKI LAKI
Status : MENIKAH
Pendidikan : SD
Pekerjaan : TIDAK BEKERJA
Suku Bangsa : WNI
Alamat : JL.SUTOYO GG.IV NO.5 DENPASAR
Tanggal Masuk : 5 APRIL 2021
Tanggal Pengkajian : 10 APRIL 2021
No. Register : 1794336
Diagnosa Medis : AF RVR, AHF ec HHD
Identitas Penanggung Jawab
Nama : AWK
Umur : 40 TAHUN
Hub. Dengan Pasien : ANAK
Pekerjaan : PEGAWAI SWASTA
Alamat : JL.SUTOYO GG.IV NO.5 DENPASAR
2. Status Kesehatan
Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Saat masuk rumah sakit : pasien mengatakan dada berdebar dan nafas sesak
Saat pengkajian : pasien mengatakan nyeri pada perut belum sejak 1 minggu yang lalu, pagi
tadi sempat bab sedikit dan keras
Genogram :
x x x x
x x x x x x x x
Keterangan:
Laki laki meninggal
x Laki laki hidup
Laki laki (Pasien )
P Perempuan meninggal P
x Perempuan hidup
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan Bak lancar, tidak ada nyeri saat bak , warna urine kuning jernih
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat ini bak lebih banyak dan sering berwarna kuning jernih
KET : 0:mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa melakukan aktivitas mandiri di rumah seperti makan
dan mandi.
Saat sakit
Pasien mengatakan bertambah sesak dan dada berdebar apabila bila berjalan terlalu
lama
e. Pola kognitif dan Persepsi
Kesadaran pasien composmentis, pasien mengatakan pendengarannya mulai menurun,
penglihatan normal.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan tidak malu dengan penyakit yang di deritanya
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa tidur 6-7 jam sehari di rumah.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidur kurang nyenyak, pasien tidur 6jam dan juga tidur siang
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan sudah tidak bekerja. Di rumah sakit ini istrinya menemani saat siang
hari, dan anaknya menjaga saat malam hari.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit : pasien mengatakan sudah tidak ada aktivitas seksual
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan saat sakit dia tidak boleh memotong kukunya. Pasien yakin akan
diberi kesembuhan.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : tampak lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : Verbal:5, Psikomotor:6, Mata :4
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 96x/mnt, Suhu =360C , TD =120/80mmhg,RR =24x/mnt
c. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher :
Bentuk bulat, benjolan tidak ada, tampak bersih,
tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada pembesaran limfe.
2) Dada :
Paru
Suara nafas vesikuler, dada simetris, tidak ada retraksi
Jantung
Bunyi jantung tidak normal (atrial fibrilation)
Ictus cordis tidak tampak, irreguler.
3) Payudara dan ketiak :
Simetris, pembesaran tidak ada,tidak ada pembesaran kelenjar limfe
4) Abdomen :
Distensi ada, bising usus 5x/menit,suara timpani, teraba massa abdomen
5) Genetalia :
Bersih, bengkak tidak ada,uretra bersih tidak ada sumbatan, tidak ada nyeri tekan
atau cairan yang keluar
6) Integumen :
Kulit lembab ,turgor elastis
7) Ekstremitas :
Atas
Gerak normal, tidak ada odem, simetris, dan akral hangat
Bawah
Gerak normal, tidak ada odem, simetris, dan akral hangat
8) Neurologis :
Status mental dan emosi :
Compos mentis, tampak tenang dan kooperatif
Pengkajian saraf kranial :
Penglihatan kabur, penurunan pendengaran, gerakan bola mata baik atau
simetris.
Pemeriksaan refleks :
Ada refleks nyeri, geli dan panas atau dingin
d. Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium yang berhubungan
Darah lengkap
Wbc 10,52
Hb 13,2
Hct 38,9
Plt 217
Glukosa sewaktu 70
Urea 51
Kreatinin 1,4
Natrium 137
Kalium 3,9
Clorida 100
2. Pemeriksaan radiologi
Thorak foto : Cardiomegali
Echocardiografi : dimensi ruang jantung normal, IVH(-), fungsi sistolik IV + RV
normal, fungsi diastolic IV menurun gr 1, MR mild, PR trial
3. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
Ekg tgl 5 April 2021 hasil hr.105 atrial fibrilation
Ekg tgl 10 April 2021 hr 67 incomplete right RBBB
c. Terapi
No Tanggal awal Nama Dosis Rute Indikasi
diberikan
1 5 April 2021 IVFD NACL 0,9% 7 tetes/mnt intravena Cairan
parentral
2 5 April 2021 Cefoperazon 1 gr @ 12 jam Per iv Antibiotik
3 5 April 2021 Furosemid 1 ampul @ 8 Per iv Diuretik
jam
4 5 April 2021 Digoxin 1 tab @ 24 jam Per oral Glikosida
jantung
5 5 April 2021 Concord 2,5 mg @ Per oral Anti hipertensi
24jam
6 5 April 2021 Valsartan 40 mg @ 24 Per oral Anti hipertensi
jam
7 10 April 2021 Lactulose syr 1 C @8 jam Per oral Laksatif
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KOLABORATIF/
KEPERAWATAN
1. DS: pasien mengatakan perut Bakteri, virus, parasit Konstipasi
terasa penuh dan nyeri, tidak BAB
sejak 7 hari Masuk ke sal cerna dan
DO: distensi abdomen , faeses berkembang di usus
keras, bising usus 5x permenit,
teraba massa abdomen, perkusi Reaksi pertahanan E. Coli
timpani, pasien tampak lemah, Pertahanan tubuh menurun
pasien bedrest
Kelemahan umum, pasien
bedrest/ imobilisasi
Ketidakadekuatan toileting
Konstipasi
2. DS: pasien mengatakan bertambah Atrial fibrilation Intoleransi aktivitas
sesak dan dada berdebar bila
beraktivitas jalan terlalu lama Denyut jantung tidak
DO: pasien tampak lemah, teratur
RR:22x/mnt, nadi 96x/mnt,
terpasang O2 3lpm, sesak Aliran darah tidak lancar
berkurang, ADL dibantu
Suplai O2 ke seluruh
tubuh menurun
Intoleransi aktivitas
Diagnosa Keperawatan
TANGGAL /
N
JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
O
DITEMUKAN
c. untuk
c. mobilisasi bertahap
merangsang
eliminasi
d. kolaborasikan d. meningkatkan
mengenai pemberian
Sabtu 2 laksatif Mhs
Setelah diberikan asuhan a.mengetahui
a.observasi adanya
10/4/21 keperawatan selama 3x24 pembatasan pasien kemampuan
jam pasien toleransi terhadap dalam melakukan pasien dalam
aktivitas dengan kriteria aktifitas beraktivitas
hasil:
NOC energy conservation b.monitor respon b. melihat apakah
a.berpartisipasi dalam kardiovaskuler ada peningkatan
aktivitas fisik tanpa disertai terhadap aktivitas TD,nadi dan RR
peningktan tekanan darah, saat aktivitas
nadi dan RR
b.mampu melakukan
aktifitas sehari hari secara
mandiri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/
No.Dx Tindakan keperawatan Evaluasi Ttd
Tgl /jam
Sabtu 1,2 - Mengobservasi vital sign Suhu : 36,5 0C Mhs
10-04- - Delegatif pemberian injeksi RR : 22 kali/menit
2021 cefoferazone 1gr dan N : 98 kali/menit
Pk.08.00 furosemide 1 Amp TD 120/80 mmHg
Saturasi O2 : 98 %
Reaksi alergi (-)
Pk.09.30 1
pasien kooperatif
Menganjurkan pada pasien
untuk makan buah-buahan dan
serat tinggi dengan konsultasi
bagian gizi
Pk. 10.00 2
S: ”Saya hanya mampu duduk,
Membantu pasien mobilisasi kalau jalan belum mampu ke
bertahap toilet”
O: tampak masih lemah dan
sesak bila berjalan ke kamar
Pk.11.00 1 mandi
Pasien kooperatif
Delegatif pemberian lactulosa
sirup 1 sendok makan, Digoxin
Pk.13.30 1,2 1 tab, Concord 2,5mg,
Valsartan 40mg
Melakukan timbang terima S: ”Saya masih sakit perut
belum BAB”
O: kes CM, E4V5M6, BAB(-)
nyeri perut masih, ADL
dibantu, mobilisasi duduk, O2
3lpm
A: 1. konstipasi
2.intoleransi aktvitas
P:3x 24 jam konstipasi teratasi
3x 24 jam pasien toleransi
terhadap aktivitas
Pk.11.00 1
Delegatif pemberian lactulosa Pasien kooperatif
sirup 1 sendok makan, Digoxin
1 tab, Concord 2,5mg,
Valsartan 40mg
Pk.11.00 1
Delegatif pemberian lactulosa Pasien kooperatif
sirup 1 sendok makan, Digoxin
1 tab, Concord 2,5mg,
Valsartan 40mg
Pk.13.30 1,2
Melakukan timbang terima S: ”Saya belum BAB, perut
masih sakit”
O: kes CM, E4V5M6, BAB(-)
nyeri perut masih, ADL
dibantu, mobilisasi duduk dan
jalan sekitar TT, O2 3lpm(k/p)
RR:22x/mnt, nadi 88x/mnt
TD120/80mmhg
A: 1. Konstipasi
2.Intoleransi aktvitas
P: 2x 24 jam konstipasi teratasi
2x24 jam pasien toleransi
terhadap aktivitas
Selasa 1,2 - Mengobservasi vital sign Suhu : 36,5 0C Mhs
- Delegatif pemberian injeksi
13-04- RR : 22 kali/menit
cefoferazone 1gr dan
2021 furosemide 1 Amp N : 82 kali/menit
Pk.08.00 TD 120/80 mmHg
Saturasi O2 : 98 %
Reaksi alergi (-)
Pk.09.00 2
memonitor respon S: ”Saya sudah bisa berjalan ke
kardiovaskuler terhadap toilat tanpa sesak”
aktivitas O: Nadi 87x/mnt TD
120/80mmhg RR 20x/mnt, o2
1 3lpm (K/P)
Pk.11.00
Delegatif pemberian lactulosa
sirup 1 sendok makan, Digoxin Pasien kooperatif
1 tab, Concord 2,5mg,
Valsartan 40mg
Pk.13.30 1,2