Disusun Oleh :
AKMAL LA UDI
14420212183
CI LAHAN CI INSTITUSI
________________ ______________
6. Pemeriksaan Penunjang
Berbagai kelainan baik kongenital maupun didapat pada abdomen
dapat diperiksa dengan bantuan radiologi melalui beberapa macam
pemeriksaan yaitu, foto polos abdomen (FPA), ultrasonografi
(USG). Pemeriksaan penunjang radiologi menjadi penting untuk
membantu penegakkan diagnosis (Rilianti & Oktarlina, 2017).
Pada pemeriksaan radiologi, untuk memperlihatkan rongga
abdomen atas dan rongga abdomen bawah ada beberapa jenis
pemeriksaan salah satunya yaitu pemeriksaan abdomen 3 (tiga)
posisi. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan radiografi khusus
pada daerah abdomen dengan tujuan memperlihatkan kelainan
yang terjadi pada tracutus digestivus, hepar, tractus urinarius, ileus
obstruksi dan perforasi. Teknik pemeriksaan ini dilakukan dengan
3 (tiga) posisi pemotretan atau 3 (tiga) kali ekspose, yaitu foto
dengan posisi pasien supine (terlentang) proyeksi AP (Anterior
Posterior), posisi pasien erect (setengah duduk) AP, dan posisi
pasien LLD (Lateral Left Decubitus) atau tidur miring (Risaharti,
Siahaan, & Erdiva, 2020).
7. Penatalaksanaan
Berikut penatalaksanaan pada pasien dengan obstruksi ileus
(Ningsih, 2017).
1) Monitor :
a. Keseimbangan cairan dan elektrolit : mengoreksi defisit
atau kelebihan cairan dan mengganti dengan cairan
intravena.
b. Tanda-tanda vital : ada kenaikan, berarti ada kemungkinan
strangulasi atau peritonitis.
3) Obat-obatan :
4) Tindakan bedah
Musta'in, 2019)
5) Prognosis
B. Konsep Keperawatan
I. Pengkajian
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari pendekatan
proses keperawatan dan dilakukan secara sistematika mencakup
aspek bio, psiko, sosio, dan spiritual. Langkah awal dari pengkajian
ini adalah pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan klien dan keluarga, observasi pemeriksaan fisik, konsultasi
dengan anggota tim kesehatan lainnya dan meninjau kembali
catatan medis ataupun catatan keperawatan. Pengkajian fisik
dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Adapun lingkup pengkajian yang dilakukan pada klien ileus
paralitis adalah sebagai berikut :
1. Identitas pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
alamat, status perkawinan, suku bangsa.
2. Riwayat Keperawatan
1) Riwayat kesehatan sekarang Meliputi apa yang dirasakan
klien saat pengkajian
2) Riwayat kesehatan masa lalu Meliputi penyakit yang
diderita, apakah sebelumnya pernah sakit sama.
3) Riwayat kesehatan keluarga Meliputi apakah dari keluarga
ada yang menderita penyakit yang sama.
3. Riwayat psikososial dan spiritual Meliputi pola interaksi, pola
pertahanan diri, pola kognitif, pola emosi dan nilai kepercayaan
klien.
4. Kondisi lingkungan
Edukasi
5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
7. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Sumber : (PPNI T. P., 2018)
Konstpasi
Deifst Nutr
Gangguan
mobilitas fisik
Resko infeksi
IV. Implementasi
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tahun 2018
bahwa pelaksanaan atau tindakan keperawatan yang dikenal
dengan implementasi keperawatan merupakan suatu perilaku atau
aktivitas spesifik yang dilakukan oleh perawat dalam
mengimplementasikan intervensi keperawatan (Yusuf, Saini, &
Awaluddi, 2019).
V. Evaluasi
Evaluasi dari intervensi diatas sebagai berikut (PPNI T. P., 2019) :
1. Nyeri menurun
2. Eliminasi fekal membaik
3. Defisit nutrisi membaik
4. Mobilitas fisik meningkat
5. Pola tidur membaik
6. Resiko infeksi menurun
DAFTAR PUSTAKA