Oleh :
Noormiliawati
NPM. 2314901210160
Tinusis
Ialah keluarnya kencing yang sering terjadi pada anak-anak
umumnya malam hari. Kemungkinan peyebabnya :
a. Kapasitas kandung kemih lebih kecil dari normal.
b. Kandung kemih yang irritable
c. Suasana emosiaonal yang tidak menyenangkan
d. ISK atau perubahan fisik atau revolusi.
Inkontinensia
Inkontinesia Urine ialah BAK yang tidak terkontrol.
Jenis inkotinensis :
a. Inkontinensia Fungsional/urge
Inkotinensis Fungsional ialah keadaan dimana individu
mengalami inkontine karena kesulitan dalam mencapai atau
ketidak mampuan untuk mencapai toilet sebelum berkemih.
Faktor Penyebab: 1) Kerusakan untuk mengenali isyarat kandung
kemih. 2) Penurunan tonur kandung kemih 3) Kerusakan
moviliasi, depresi, anietas 4) Lingkungan 5) Lanjut usia.
b. Inkontinensia Stress
c. Inkotinensia stress ialah keadaan dimana individu mengalami
pengeluaran urine segera pada peningkatan dalam tekanan intra
abdomen. Faktor Penyebab : 1) Inkomplet outlet kandung kemih
2) Tingginya tekanan infra abdomen 3) Kelemahan atas peluis
dan struktur pengangga 4) Lanjut usia.
d. Inkontinensia Total
Inkotinensia total ialah keadaan dimana individu mengalami
kehilangan urine terus menerus yang tidak dapat diperkirakan.
Faktor Penyebab : 1) Penurunan Kapasitas kandung kemih. 2)
Penurunan isyarat kandung kemih 3) Efek pembedahan spinkter
kandung kemih 4) Penurunan tonus kandung kemih 5)
Kelemahan otot dasar panggul. 6) Penurunan perhatian pada
isyarat kandung kemih
e. Inkontenensia Dorongan
Adalah keadaan dimana seseorang mengalami pengeluarana urin
tanpa sadar, terjadi setelah merasa dorongan yang kuat untuk
berkemih Penyebab : 1). Penurunan kapasitas kandung kemih 2).
Infeksi saluran kemih 3).Minum alcohol atau kafein
4).Penigkatan cairan 5).Peningkatan konsentrasi urine 6).Distensi
kandung kemih yang berlebihan.
f. Inkontenensia reflex
Adalah keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urin
yang tidak dirasakan, terjadi pada interval yang dpat
di[perkirakan bila volume kandung kemih mencapai jumlah
tertentu. Penyebab : Kerusakan neurologis (lesi medulla spinalis)
Tanda-tandanya : 1) Tidak ada dorongan utnuk berkemih 2)
Merassa bahwa kandung kemih penuh 3) Kontraksi atau spasme
kandung kemih tidak dihambat pada intervalteratur.
Enuresis
Adalah ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang
diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter
eksterna.Enuresis terjadi pada anak-anak atau orang ngompol.
Penyebab enuresis :
a. Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari kondisi normal.
b. Anak-anak yang tidunya bersuara dan tanda-tanda dari
indikasi keinginan berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan
terlambatnya bangun tidur untuk ke kamar mandi.
c. Vesika urinaria peka rangsang dan seterusnya tidak dapat
menampung urin dalam jumlah besar.
d. Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah
(misalnya persaingan dengan saudara kandung atau cekcok
dengan orant tua).
e. Orang tua yang mempunya pendapat bahwa anaknya akan
mengatasi kebiasaanya tanpa dibantu untuk mendidiknya.
f. Infeksi saluran kemih atau perubahan fisik neurologis system
perkemihan
g. Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral, atau
makanan pemedas.
h. Anak yang takut jalan gelap untuk ke kamar mandi
Perubahan Pola Berkemih
1. Frekuensi yaitu meningkatnya frekuensi berkemih karena
meningkatnya cairan. Biasanya terjadi pada cystitis, stress, dan wanita
hamil.
2. Urgency yaitu perasaan ingin berkemih dan biasanya terjadi pada
anak-anak karena kemampuan spinkter untuk mengontrol berkurang.
3. Disuria yaitu adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih,
misalnya pada ISK, trauma, dan striktur uretra.
4. Poliuria yaitu produksi urin melebihi batas normal, tanpa
meningkatnya intake cairan misalnya pada pasien DM.
5. Urinari Suppresion yaitu keadaan yang mendesak dimana produksi
urine sangat kurang. Keadaan dimana ginjal tidak dapat memproduksi
urine secara tiba-tiba. Anuria = Urin < 100 ml/24 jam Oliguria = Urin
100 – 1500 ml/24 jam.
- Diare
Diare merupakan buang air besar (BAB) sering dengan cairan dan
feses yang tidak berbentuk.Isi intestinal melewati usus halus dan
kolon sangat cepat.Iritasi di dalam kolon merupakan faktor tambahan
yang menyebabkan meningkatkan sekresi mukosa.Akibatnya feses
menjadi encer sehingga pasien tidak dapat mengontrol dan menahan
buang air besar (BAB).
- Inkontinensia fecal
Yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari
anus, BAB encer dan jumlahnya banyak.Umumnya disertai dengan
gangguan fungsi spingter anal, penyakit neuromuskuler, trauma spinal
cord dan tumor spingter anal eksternal. Pada situasi tertentu secara
mental pasien sadar akan kebutuhan BAB tapi tidak sadar secara fisik.
Kebutuhan dasar pasien tergantung pada perawat.
- Flatulens
Yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal, dinding usus
meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram. Biasanya gas
keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus).Hal-hal yang
menyebabkan peningkatan gas di usus adalah pemecahan makanan
oleh bakteri yang menghasilkan gas metan, pembusukan di usus yang
menghasilkan CO2.Makanan penghasil gas seperti bawang dan
kembang kol.
- Hemoroid
Yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding rektum (bisa internal
atau eksternal).Hal ini terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan,
gagal jantung dan penyakit hati menahun.Perdarahan dapat terjadi
dengan mudah jika dinding pembuluh darah teregang.Jika terjadi
infla-masi dan pengerasan, maka pasien merasa panas dan
gatal.Kadang-kadang BAB dilupakan oleh pasien, karena saat BAB
menimbulkan nyeri.Akibatnya pasien mengalami konstipasi.
Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen
Pembesaran, pelebaran pembuluh darah vena, distensi bladder,
pembesaran ginjal, nyeri tekan, tenderness, bising usus.
b. Genetalia wanita
Inflamasi nodul, lesi, adanya sekret dari meatus, keadaan atropi
jaringan vagina
c. Genetalia laki-laki
Kebersihan, adanya lesi, tenderness, adanya pembesaran skortum
1. Intake dan output cairan dalam sehari(24 jam)
2. Kebiasaan minum dirumah
3. Intake cairan infuse, oral, makanan, NGT
4. Kaji perubahan volume urine untuk mengetahui
ketidakseimbangan cairan.
5. Output urine dari urinal, cateter bag, drainage ureterostomy,
sistomi
6. Karakteristik urine, warna, kejernihan, bau, kepekatan.
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan urin (urinalis)
b. Warna (N: jernih kekuningan)
c. Penampilan (N: jernih)
d. Bau (N: beraroma)
e. pH (N: 1,005-1,030)
f. Glukosa (N: negatif)
g. Keton (N:negatif)
h. Kultur urine (N: kuman pathogen negatif)
Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :
1) feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
2) Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi
3) AGD : asidosis metabolik.
Definisi
Pengosongan kandung kemih tidak komplit
Batasan karakteristik
- Tidak ada haluaran urine
- Distensi kandung kemih
- Menetas
- Disuria
- Sering berkemih
- Inkontinensia aliran berlebih
- Residu urine
- Sensasi kandung kemih penuh
- Berkemih sedikit
Faktor yang berhubungan
- Sumbatan
- Tekanan ureter tinggi
- Inhibisi arkus reflek
- Sfingter kuat
NOC NIC
Definisi
Batasan karakteristik
Faktor berhubungan
NOC NIC
1) Tingkat agitasi Intervensi keperawatan yang
2) Ambulasi disarankan untuk menyelesaikan
Ambulasi: kursi roda masalah :
3) Tingkat kecemasan 1)Manajemen lingkungan
4) Keseimbangan 2)Latihan otot pelvis
5) Kognisi 3)Bantuan berkemih
6) Koordinasi pergerakan 4) Bantuan perawatan diri :
7) Tingkat delirium eliminasi
8) Cara berjalan 5) Bantuan keperawatan diri
9) Respon pengobatan 6) Latihan kebiasaan berkemih
10)Pergerakan 7) Perawatan inkontinensia urin
11) Status neurologi : sensori tulang
12) fungsi motoric
13) Keamanan lingkungan rumah
14) Perawatan diri : berpakaian
15) Fungsi sensori : pandangan
16) Tingkat stress
17) Kontrol gejala
18) Kemampuan berpindah
19) Eliminasi urin
3.3 Diare
Definisi
Pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk
Batasan karakteristik
- Nyeri abdomen sedikitnya tiga kali defekasi per hari
- Kram
- Bising usus hiperaktif
- Ada dorongan
Faktor yang berhubungan
- Psikologis
Ansietas
Tingkat stress tinggi
- Situasional
Efek samping obat
Penyalahgunaan alkohol
Kontaminan
Penyalahgunaan laksatif
Radiasi, toksin
Melakukan perjalanan
Siang makan
- Fisiologis
Proses infeksi dan parasit
Inflamasi dan iritasi
Malabsobsi
NOC NIC
3.4 Konstipasi
Definisi
Penurunan pada frekwensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan
atau pengeluaran tidak lengkap feses/atau pengeluaran feses yang kering,
keras, dan banyak.
Batasan karakteristik
- Nyeri abdomen
- Nyeri tekan abdomen dengan teraba resistensi otot
- Nyeri tekan abdomen tanpa teraba resistensi otot
- Anoreksia
- Penampilan tidak khas pada lansia (mis, perubahan pada status mental,
inkontinensia urinarius, jatuh yang tidak penyebabnya, peningkatan
suhu tubuh)
- Borbogirigmi
- Darah merah pada feses
- Perubahan pada pola defekasi
- Penurunan frekwensi
- Penurunan volume feses
- Distensi abdomen
- Rasa rektal penuh
- Rasa tekanan rektal
- Feses keras dan berbentuk
- Sakit kepala
- Bising usus hiperaktif
- Bising usus hipoaktif
- Peningkatan tekanan abdomen
- Tidak dapat makan, mual
- Rembesan feses cair
- Nyeri pada saat defekasi
Faktor yang berhubungan
- Fungsional
a. Kelemahan otot abdomen
b. Kebiasaan mengabikan dorongan defekasi
c. Ketidakadekuatan toileting (mis, batasan waktu, posisi untuk
defekasi, privasi)
d. Kurang aktivitas fisik
e. Kebiasaan defekasi tidak teratur
f. Pengubahan lingkungan saat ini
- Psikologi
a. Depresi, stress, emosi
b. Konfusi mental
- Farmakologis
a. Antasida mengandung aluminium
b. Antikolinergik, antikonvulsan
c. Antidepresan
d. Agens antilipemik
e. Garam bismuth
f. Kalsium karbonat
g. Penyekat saluran kalsium
h. Diuretik, garam besi
- Mekanis
a. Ketidakseimbangan elektrolit
b. Hemoroid
c. Penyakit hirschsprung
d. Gangguan neurologis
e. Obesitas
f. Obstruksi pasca bedah
g. Kehamilan
h. Pembesaran prostat
i. Abses rektal
j. Fisura anak rektal
- Fisiologis
a. Perubahan pola makan
b. Perubahan makanan
c. Penurunan motilitas traktus gastrointestinal
d. Dehidrasi
e. Ketidakadekuatan gigi geligi
f. Ketidakedekuatan hygiene oral
g. Asupan serat tidak cukup
h. Asupan cairan tidak cukup
i. Kebiasaan makan buruk
NOC NIC
DAFTAR PUSTAKA