OLEH KELOMPOK 4 :
1. LITA NOVALIA
2. NIRMA AYU SARI
PENGERTIAN :
a) Usia
b) Diet
c) Intake cairan
d) Aktivitas
e) Fisiologis
f) Posisi selama defekasi
Macam gangguan eliminasi urine:
a) Retensi, yaitu adanya penumpukan urine didalam kandung kemih
dan ketidak sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.
b) Inkontinensi urine, yaitu ketidaksanggupan sementara atau
permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya
urine dari kandung kemih.
c) Enuresis, Sering terjadi pada anak-anak, umumnya terjadi pada
malam hari (nocturnal enuresis), dapat terjadi satu kali atau lebih
dalam semalam.
d) Urgency, adalah perasaan seseorang untuk berkemih.
e) Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih.
f) Polyuria, Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal,
seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan.
g) Urinari suppresi, adalah berhenti mendadak produksi urine.
Macam-macam gangguan eliminasi fekal
a) Konstipasi yaitu penurunan frekuensi BAB disertai dengan
pengeluaran feses yang sulit
b) Diare yaitu BAB yang sering dengan
c) Impaction yautu tumpukan feses akibat konstipasi yang
tidak teratur
d) Inkontinensia fekal yaitu keadaaan tidak mampu
mengontrol BAB dan udara dari anus, BAB encer dan
jumlahnya banyak
e) Flatulens yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal,
dinding usus meregang dan distended, merasa penuh,
nyeri dan kram.
f) Hemoroid, yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding
rektum (bisa internal atau eksternal).
Asuhan keperawatan
Pengkajian
Identitas klien, keluhan utama, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan terdahulu, riwayat
kesehatan keluarga, pola persepsi dan penangan
kesehatan, pola nutrisi metabolisme, pola
eliminasi, pola aktivitas dan olahraga, pola
istirahat dan tidur, pola kognitif dan perseptif, pola
peran hubungan, pola seksualitas/ reproduksi,
pola koping,
Pola keyakinan, pemeriksaaan fisik, intake dan
output cairan, pemeriksaan penunjang, terapi
Diagnosa keperawatan
Retensi urinre
Konstipasi
Diare
Inkontinensia defekasi
Gangguan eliminasi urine
intervensi
1. Retensi urine berhubungan dengan tekanan uretra
tinggi , hambatan reflek, spingter kuat
Monitor intake dan output
monitor derajat distensi bledder
instruksikan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat
output urine
sediakan privacy untuk eliminasi
stimulasi reflek bladder dengan kompres dingin pada
abdomen
kateterisasi jika prlu
monitor tanda dan gejala ISK (panas, hematuria,perubahan
baud an konsistensi urine)
Lanjutan…………………
2. Diare berhubungan dengan :
• Psikologis stress dan cemas tinggi
• Situasional : efek dari medikkasi
Intervensi:
Kelola pemeriksaan kultur em\nsitivitas feses
Evaluasi pengobatan yang berefek samping gastrointestinal
Evaluasi jenis intake makanan
Monitor kulit sekitar perineal terhadap adanya iritasi dan ulsirasi
Ajakan kepada keluarga penggunaan obat antidiare
Instruksikan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat warna,
volume, frekuensi dan konsistensi feses
Kolaborasi jika tanda dan gejala diare menetap
Monitor hasil lab ( elektrolit dan leukosit)
monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator dehidrasi
konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang tepat.
TERIMAKASI