Anda di halaman 1dari 63

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LP2M

KUMPULAN ESSAY
KELOMPOK 15
KKM DR ANGKATAN PERTAMA
TAHUN AJARAN 2020/2021

Dosen Pendamping Lapangan

Agus Maulana Firdaus, S.S, M.Pd I


KUMPULAN ESSAY KKM DR
KELOMPOK 15
DISUSUN OLEH
SISI SUSILOWATI RAHMAH NIM : 17630001

MUHAMMAD FIKRI DWI ALFIAN YULIANTO NIM : 18130132

CATUR AJI SATRIO NIM : 18210106

RIZKI RADIKA DALIMUNTHE NIM : 18190004

ULFA RYAN RAHMAWATI NIM : 18220075

RENATA ATIKA BELINDA NIM : 18930019

ENDHIRA KUSUMA WARDHANI NIM : 18320026

M. AGUNG DWI ZULIANTO NIM : 18520025

FADIAH SILMI HAFIZHAH NIM : 18510146

AHMAD ZAHROWII DANYAL ABU BARZAH NIM : 18310080

NAILIL IZZAH NIM : 18130144

TRI AYU ALAMI NIM : 18160016

AYU FANI ILMIAH NIM : 18410213

ROFIKI NIM : 18680028


MUHAMMAD ILHAM NUR ROHMAN NIM : 18630104

DOSEN PENDAMPING LAPANGAN : AGUS MAULANA FIRDAUS, S.S, M.P d I

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG
2020/2021
KKM DR DIMASA PANDEMI, BENTUK KEPEDULIAN
AKAN PERKEMBANGAN GENERASI NEGERI
Oleh: Agus Maulana Firdaus, S.S., M.Pd.I
PKPBA, Pusat Pengembangan Bahasa, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Email: lintang.tsuroyya.14@gmail.com

Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM DR) merupakan


kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa S1 untuk
mengembangkan kemampuan berkehidupan masyarakat sesuai dengan
kompetensi program studinya masing-masing. Program KKM DR
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana terjun langsung
di lapangan dan dapat berbaur dengan masyarakat khususnya di daerah
pedesaan. Dengan program ini diharapkan para mahasiswa dapat
memberikan inovasi dan membangun desa agar lebih maju dan inovatif.
Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM DR) angkatan pertama tahun
2021 ini, dilaksanakan diberbagai pelosok negeri. Dimana pelaksanaan
ini menyesuaikan dengan tempat dimana mahasiswa tinggal. Ini
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mengimplementasikan World
Class University dalam mengembangkan integritas dan kapabilitas
mahasiswa di dalam mengemban tugas pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat guna Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani
kuliah.
Fokus pengabdian yang dilakukan selama kegiatan KKM DR
berlangsung berfokus pada beberapa bidang antara lain bidang
keagamaan, sosial budaya, pendidikan, ekonomi, pangan dan teknologi.
Bidang keagamaan dan pendidikan merupakan bidang yang menjadi
fokus utama disamping bidang lainnya yang telah dikemukakan diatas.
Karena bidang keagamaan sebagai unsur pembentuk spiritualitas bagi
individu maupun golongan. Selain itu mayoritas pemeluk agama di desa
tersebut adalah beragama islam. Disamping itu, masyarakat Desa
Sawahan terkenal dengan sikap keagamaan yang begitu kental dan
melekat dalam setiap aktivitas mereka. Agama melibatkan seluruh fungsi
jiwa raga manusia, sehingga kesadaran agama pun mencakup aspek
kognitif, afektif dan motorik. Keterlibatan aspek kognitif dapat dirasakan
melalui pengamalan ketuhanan dan rasa kecintaan pada Yang Maha Esa.
Sedangkan fungsi motorik dapat dilihat dari sikap dan perbuatan dalam
beragama.
Selain itu, dalam program kerja kelompok 15 menitik beratkan
pada bidang pendidikan, terutama dalam pendidikan anak. Dalam hal ini,
ditemukan berbagai permasalahan dalam pendidikan anak, baik itu
dikarenakan faktor keluarga, sekolah, maupun lingkungan. Fakta yang
terjadi dilapangan mengatakan bahwa banyak keluarga yang
mempengaruhi perkembangan pendidikan dan moral anak. Maka
dibutuhkan pola pengasuhan yang baik dan benar bagi anak. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama dalam setiap aspek
kehidupan. Keluarga adalah fase awal dalam membentuk generasi
berkualitas, mandiri, tangguh, potensial, dan bertanggung jawab terhadap
masa depan pembangunan bangsa.
Metodologi Pelaksanaan Program
Metode yang penulis gunakan dalam kegiatan ini adalah melalui
metodologi Participatory Action Research (PAR). Participatory Action
Research (PAR) adalah kombinasi penelitian sosial, pendidikan, dan
politik yang menggunakan konsep penelitian partisipatif dalam konteks
metodologi materialis historis. Participatory Action Research (PAR)
adalah salah satu cara membangun hubungan dengan orang lain.
Participatory Action Research (PAR) ini mencari sesuatu untuk
menghubungkan proses penelitian dan pengembangan secara partisipatif
dengan mengakui hubungan sosial dan nilai realitas pengalaman, kognitif,
dan perasaan.
Tujuan Participatory Action Research ini adalah untuk mejadikan
pengetahuan sebagai instrument yang memberdayakan dan
membebaskan. Yang mana diharapkan dengan adanya penelitian ini
seorang peneliti atau subjek dapat belajar bersama masyarakat, mampu
menganalisa masalah dengan baik termasuk kelebihan dan kekurangan
masyarakat, serta dapat merekomendasikan strategi advokasi.
Participatory Action Research (PAR) membangun jembatan mencapai
pemahaman yang saling menguntungkan.
Dalam penelitian Participatory Action Research (PAR) yang
dilaksanakan dalam kegiatan KKM DR ini melibatkan banyak pihak antara
lain masyarakat sekitar, perangkat desa dan tokoh masyarakat. Dalam
melaksanakan kegiatan ini dilakukan di Dusun Krajan Desa Sawahan
Kecamatan Turen Kabupaten Malang dengan waktu selama sebulan
yang dimulai tanggal 21 Desember 2020-21 Januari 2021.
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan observasi di Desa Sawahan maka kami
mengembangkan dan merencanakan beberapa program kegiatan sesuai
dengan situasi dan kondisi masyarakat disana. Kegiatan yang akan
dikembangkan antara lain kegiatan keagamaan seperti khotmil quran,
sholawatan bersama, ikut serta dalam kegiatan keagamaan masyarakat
serta tabligh akbar. Adapun dalam bidang pendidikan seperti melakukan
kegiatan bimbingan belajar, mengajar di lembaga pendidikan serta
melakukan sosialisasi tentang pla asuh anak. Sosialisasi pola asuh
merupakan gabungan dari bidang keagamaan dan pendidikan guna
mewujudkan peserta didik maupun anak yang berkarakter religious,
cerdas dan nasionalis. Kegiatan tersebut dimaksudkan karena
masyarakat desa yang terkenal dengan masyarakat hedonis, serta
banyak ditemukan kasus kekerasan orang tua pada anak atau
sebaliknya. Maka dibutuhkan sebuah pola asuh yang baik agar anak
dapat tumbuh dengan baik pula.
Pola asuh anak dalam keluarga yakni usaha orang tua dalam
membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak
lahir sampai dewasa (18 tahun). Selain itu, yang dimaksud dengan pola
asuh adalah kegiatan kompleks yang meliputi banyak perilaku spesifik
yang bekerja sendiri atau bersama yang memiliki dampak pada anak.
Dalam kegiatan pola asuh terdapat dua macam yakni pola asuh secara
langsung dan tidak langsung. Pola asuh secara langsung artinya bentuk-
bentuk asuhan orang tua yang berkaitan dengan pembentukan
kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang dilakukan dengan
sengaja baik berupa perintah, larangan, hukuman, penciptaan situasi
maupun pemberian hadiah sebagai alat pendidikan. Dalam situasi seperti
ini yang diharapkan muncul dari anak adalah efek-instruksional yakni
respon-respon anak terhadap aktivitas pendidikan itu. Pendidikan secara
tidak langsung adalah berupa contoh kehidupan sehari-hari baik tutur
kata sampai kepada adat kebiasaan dan pola hidup, hubungan antara
orang tua dengan keluarga, masyarakat, hubungan suami istri. Semua ini
secara tidak sengaja telah membentuk situasi di mana anak selalu
bercermin terhadap kehidupan sehari-hari dari orang tuanya.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pola asuh anak dan terhadap
perkembangan anak khususnya pada bidang keagamaan ini dilakukan
pada tanggal 16 Januari 2021 pada minggu kedua. Kegiatan ini
dilaksanakan pada siang hari dan bertempat di TPQ Walisongo.
Penyuluhan ini dilatar belakangi karena ditemukan beberapa fenomena
yang menyimpang yang dilakukan kebanyakan anak disana. Dan
dikarenakan orang tua, lingkungan dan pergaulan yang salah sehingga
menyebabkan adanya imoralitas anak. Fenomena yang terjadi
diantaranya seperti tindakan membully sesama teman, berpacaran,
kurangnya sopan santun terhadap guru dan orang yang lebih tua,
kurangnya membaca buku ketika pelajaran, suka main hp android dan
beberapa fenomena menyimpang yang lainnya. Dari beberapa fenomena
diatas dapat diindikasikan salah satu penyebab terjadinya fenomena
tersebut adalah cara pola asuh orangtua yang kurang sesuai. Oleh sebab
itu kelompok KKM 15 berinisiatif untuk melakukan penyuluhan atau
sosialisasi pola asuh anak dan tahap-tahap perkembangan anak kepada
wali murid sekolah TPQ Walisongo..
Mayoritas mata pencaharian penduduk yang merupakan petani
juga faktor yang turut mempengaruhi perkembangan anak. Orang tua
yang terlalu sibuk bekerja membuat anak tidak medapat hak nya dalam
asuh maupun pendidikan keluarga. Pola asuh ada tiga cara yakni : Pola
Asuh Otoriter, Pola Asuh Demokratis, dan Pola Asuh Laisses Fire.
Adapun jenis-jenis pola asuh anak sebagimana yang telah diajarkan
dalam islam antara lain: pola asuh anak dengan keteladanan orang tua
dan pola asuh anak dengan pembiasaan. Dengan demikian, anak akan
termotivasi dan terbimbing dalam setiap aktivitas nya. Dalam berinteraksi
sosial pun, masing-masing individu terutama anak dalam keluarga akan
terjadi proses saling memberikan pengaruh satu sama lainnya. Proses
saling memberikan pengaruh yang dilakukan secara sadar dari tiap
personal dan antar personal dalam keluarga itu pada dasanya adalah
sebuah proses pendidikan. Relasi antar personal dalam keluarga akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan jiwa anak sebagai peserta didik dalam konteks
pendidikan.
Mahasiswa KKM dan para guru bekerja sama untuk dalam
kegiatan ini. Dalam sosialisasi ini ada dua kloter, yang kloter pertama dari
wali murid kelas 1 sampai kelas 3, kemudian dilanjut kloter kedua yaitu
mulai dari wali murid kelas 4 sampai kelas 6 Sebelum memasuki ruangan
para wali murid diharuskan mengisi daftar hadir terlebuh dahulu didepan
pintu masuk. Moderator acara dibawakan oleh Fadli Alwi Mubarok
sedangkan pemateri dibawakan oleh Wardah Nabilah Munayya. Acara ini
diawali dengan sambutan dari Ibu Erna yang merupakan kepala sekolah
TPQ Walisongo, bu erna memberika motivasi-motivasi terhadap orang
tua untuk anaknya lebih sukses dari orang tuannya. Setelah sambutan
selesai moderator mempersilahkan pemateri untuk menjelaskan tentang
pola asuh dan tahap perkembangan anak secara umumnya dan secara
keagamaannya harus seimbang. Setelah selesai memaparkan materi,
moderator mempersilahkan para wali murid untuk bertanya. Banyak
pertanyaan-pertanyaaan dari wali murid tentang masalah-masalah yang
diatasi untuk anaknya.
Terdapat beberapa hal yang mendukung pelaksanaan acara
sosialisasi ini, banyak ditemukan beberapa fenomena yang memperkuat,
sehingga meyakinkan pemateri untuk mengadakan penyuluhan tentang
pola asuh dan tahap perkembangan anak kepada wali murid. Dengan
selesainya sosialisasi ini banyak wali murid atau orang tua untuk
mengubah anak-anaknya menjadi lebih baik dalam berakhlak dengan
orang tua, guru maupun orang lain. Evalusai selama kegiatan KKM DR
dalam sosialisasi pola asuh anak disini adalah Banyak orang tua yang
tidak hadir terhadap sosialisasi pola asuh terhadap anak, hujan terjadi di
pagi hari, terjadi mati lampu saat kegiatan yang terjadi dan waktu
pelaksanaan molor.
Kesimpulan
Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM DR) merupakan
kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa S1 untuk
mengembangkan kemampuan berkehidupan masyarakat sesuai dengan
kompetensi program studinya masing-masing. Program KKM DR
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana terjun langsung
di lapangan dan dapat berbaur dengan masyarakat khususnya di daerah
pedesaan. Fokus pengabdian yang dilakukan selama kegiatan KKM DR
berlangsung berfokus pada beberapa bidang antara lain bidang
keagamaan, sosial budaya, pendidikan, ekonomi, pangan dan teknologi.
Bidang keagamaan dan pendidikan merupakan bidang yang menjadi
focus utama disamping bidang lainnya yang telah dikemukakan diatas.
Karena bidang keagamaan sebagai unsure pembentuk spiritualitas bagi
individu maupun golongan. Sedangkan pendidikan merupakan bidang
yang dapat menambah nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik anak.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pola asuh anak dan terhadap
perkembangan anak ini dilakukan pada tanggal 16 Januari 2021 pada
minggu ketiga. Kegiatan ini dilaksanakan pada pagi hari dan bertempat di
TPQ Walisongo. Penyuluhan ini dilatar belakangi karena ditemukan
beberapa fenomena yang menyimpang yang dilakukan kebanyakan anak
disana. Dan dikarenakan orang tua, lingkungan dan pergaulan yang salah
sehingga menyebabkan adanya imoralitas anak. Terdapat beberapa hal
yang mendukung pelaksanaan acara sosialisasi ini, banyak ditemukan
beberapa fenomena yang memperkuat, sehingga meyakinkan pemateri
untuk mengadakan penyuluhan tentang pola asuh dan tahap
perkembangan anak kepada wali murid. Dengan selesainya sosialisasi ini
banyak wali murid atau orang tua untuk mengubah anak-anaknya menjadi
lebih baik dan berbakti.
Optimasi Usaha Home Industri Kerajinan Anyaman Daun Lontar Desa
Murtajih terhadap Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi

Oleh Sisi Susilowati Rahmah (17630001)


Jurusan Kimia

Masyarakat Indonesia dihadapkan pada situasi yang sulit, pandemi


COVID-19 berdampak pada penurunan berbagai situasi terlebih dalam situasi
ekonomi. Penurunan ini dirasakan tidak hanya oleh perusahaan nasional, tetapi
dampak pandemi juga berpengaruh pada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
atau home industri. Home industri merupakan salah satu usaha yang memiliki
peran penting dalam mempertahankan perekonomian suatu daerah. Hal ini
disebabkan jumlah unit home industri lebih banyak daripada usaha industri
berskala besar dan bisa mempercepat proses pemerataan sebagai bentuk dari
pembangunan daerah. Sistem perekonomian diharuskan dapat menyesuaikan
diri agar dapat melalui situasi pademi COVID-19, maka dibutuhkan suatu
keterampilan khusus yang unik dan kreatif dalam menghadapinya.
Perajin anyaman daun lontar di Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu,
Kabupaten Pamekasan masih bertahan dalam usahanya memproduksi berbagai
kerajinan selama pandemi COVID-19. Pelaku usaha industri rumahan seperti ini
sangat membutuhkan dukungan dan perlu memiliki inovasi serta strategi
pemasaran agar bisa bertahan dalam menghadapi tuntutan ekonomi. Kerajinan
ini telah dilakukan secara turun-temurun dan menjadi industri rumahan yang
berbasis kearifan lokal bagi masyarakat Desa Murtajih. Banyaknya pohon lontar
(siwalan atau tal) yang tumbuh di Madura pada umumnya menjadikan
masyarakat memanfaatkan potensi dengan membuat anyaman dari daun lontar.
Berbagai inovasi dilakukan dengan mengubah bahan baku seperti daun
lontar menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satunya
yaitu dengan mengolah bahan baku tersebut menjadi barang kerajinan seperti
anyaman yang bisa berlaku di pasaran. Adapun anyaman yang dibuat
bermacam-macam seperti tikar, wadah tempat makanan, keranjang, timba lontar,
dan tombhu (tempat untuk menyimpan rempah-rempah dapur).
Gambar 1. Anyaman daun lontar untuk membuat tombhu.
(Foto : Dok. Pribadi)

Anyaman tombhu merupakan salah satu kerajinan berbahan dasar daun


lontar dengan proses tumpang-tindih daun yang dibentuk bermacam-macam.
Anyaman tombhu ini umum digunakan sebagai wadah tertentu, misal wadah
untuk bumbu dapur, atau wadah makanan lainnya sesuai jenis tombhu yang
dibuat. Adapun tombhu yang di dalamnya bersekat-sekat dan memiliki ruang
lebih banyak, biasanya digunakan sebagai wadah bumbu dapur. Berbeda pada
tombhu pada Gambar 1 di atas, kegunaannya sebagai tempat makanan atau
wadah barang tertentu. Tombhu juga digunakan sebagai tempat bingkisan dalam
acara pernikahan. Perajin anyaman daun lontar di desa Murtajih ini membuat
anyaman tertentu sesuai pesanan dan permintaan dari konsumen. Berdasarkan
wawancara yang telah penulis lakukan ketika dokumentasi diambil dalam
kegiatan KKM-DR UIN Malang 2020/2021, Ibu Masdiyah (61), perajin anyaman
daun lontar mengatakan bahwa tombhu yang dibuat akan digunakan sebagai
tempat bingkisan dalam acara pernikahan.
Produk anyaman ini menjadi benda yang komersial bagi sebagian
masyarakat yang menjadi perajin daun lontar di Pamekasan, mengingat bahan
baku yaitu daun lontar yang banyak tumbuh di Desa Murtajih pada khususnya.
Perajin tombhu bisa menghasilkan minimal tiga sampai empat tombhu dalam
satu hari. Adapun target produksi yang harus dihasilkan yaitu sekitar 200-300
anyaman tombhu dalam satu bulan. Narasumber juga menuturkan bahwa omzet
penjualan kerajinan menurun selama pandemi COVID-19 dibandingkan
sebelumnya. Faktor cuaca juga memengaruhi proses produksi anyaman ini,
sebab daun lontar harus dijemur terlebih dahulu supaya kering sebelum akhirnya
dianyam menjadi tombhu.

Gambar 2. Kerajinan tombhu yang terbuat dari daun lontar.


(Foto : Dok. Pribadi)

Secara struktur, tombhu terdiri dari dua bagian yaitu bagian bawah sebagai
wadah dan bagian atas sebagai tutup. Sebenarnya, tombhu memiliki model yang
berbeda-beda. Penulis tidak dapat mendeskripsikan jenis lainnya secara lebih
detail sebab kerajinan tombhu yang dibuat ketika pelaksanaan KKM DR
berlangsung hanya membuat satu model seperti pada Gambar 2. Kerajinan
tombhu tidak hanya dipasarkan di daerah Pamekasan, tetapi sudah meluas
hingga ke luar pulau Madura seperti Surabaya dan Bali. Konsumen bisa
memesan secara custom dari model serta ukuran tombhu.
Penulis berinisiatif memasarkan produk kerajinan ini melalui media
berbasis digital. Adapun media yang dipilih yaitu Facebook, sebuah platform
digital yang digunakan secara massal dan oleh berbagai kalangan. Proses
promosi meliputi pemotretan produk beserta deskripsi barangnya dengan harga
yang sesuai. Setelah itu, dilakukan publikasi melalui media digital baik media
sosial ataupun marketplace. Media publikasi yang dilakukan memiliki fokus
utama pada Facebook. Bisnis digital seperti ini dapat membantu para pelaku
usaha home industri untuk mengembangkan usahanya dan efektif dalam
mengatasi kerugian di masa pandemi. Pemasaran digital ini diharapkan dapat
mengembangkan dan menyebarluaskan usaha berupa kerajinan anyaman yang
dilakukan.
Pelaku usaha juga mendapatkan beberapa keuntungan, di antaranya
semakin memperluas pasar, pelaku usahan dapat memasuki pasar nasional
sebab bisa menjangkau banyak konsumen tanpa batas wilayah. Kedua, dapat
menekan biaya telekomunikasi dan waktu transaksi. Konsumen dapat dengan
mudah melihat spesifikasi barang dan informasi terkait produk. Menurut Teten
Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, menyebutkan per 15 September 2020 telah
ada sekitar 2.2 juta pelaku usaha yang menggunakan media digital. Terjadi
perubahan perilaku belanja di masa pandemi yang membuat transaksi harian
meningkat. Hal ini juga disertai dengan peningkatan 51% konsumen baru selama
kebijakan PSBB diterapkan. Maka dari itu, usaha home industri atau UMKM
memiliki peluang yang sangat besar dalam penjualan produk melalui pemasaran
digital.
Adanya pandemi COVID-19 bukanlah suatu halangan untuk terus diam
dalam situasi merosotnya ekonomi bagi para pelaku usaha. Diperlukan
konsistensi dan keuletan agar bisa bertahan dan tetap mengembangkan suatu
usaha sehingga jauh dari kemunduran ekonomi. Pelaku usaha home industri
harus pandai mencari peluang dalam berbisnis supaya tidak tertinggal dengan
pelaku usaha lainnya.
Peran TPQ dalam meningkatkan kualitas kemampuan membaca Al Qur’an

Oleh M. Fikri Dwi Alfian Yulianto (18130132)


Jurusan Pendidikan IPS

Taman Pendidikan Al-Qur'an (disingkat TPA atau TPQ) merupakan lembaga


atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis
keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-
Qur'an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar dinul Islam pada anak
usia taman kanak-kanak, sekolah dasar dan atau madrasah ibtidaiyah (SD/MI)
atau bahkan yang lebih tinggi. TPQ setara dengan RA dan taman kanak-
kanak (TK), di mana kurikulumnya ditekankan pada pemberian dasar-dasar
membaca Al-Qur'an serta membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani
anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur‟ani, yaitu generasi
yang memiliki komitmen terhadap al-Qur‟an sebagai sumber perilaku, pijakan
hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang
mendalam terhadap al-Qur‟an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus
mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk
mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda :
َ‫خَيَ َركَمَ مَنَ تَعَلَمَ الَقَ َرآنَ َوعَلَمَه‬
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan
mengajarkannya”. (HR. Bukhori).
Agama Islam mengajarkan sebuah tuntutan kepada manusia untuk mencari
ilmu yaitu sejak dari buaian sampai liang lahat. Orang tua bisa memulai untuk
mengenalkan kepada anak untuk belajar membaca al-qur‟an Anak akan mulai
mengenal dan memahami dengan belajar membaca al-qur‟an. Banyak hal yang
bermanfaat bagi anak apabila mempelajari dan diberi pendidikan tentang
Alquran, mengingat isi kandungan yang penuh dengan petunjuk dan menjadi
kewajiban kita umat manusia untuk mempelajari al qur‟an.
Banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga anaknya tidak
diajarkan bagaimana cara menghafal alquran bahkan ada juga orang tua tidak
dapat membaca alquran karena waktu kecil mereka tidak diajakan oleh orang
tuanya dalam membaca alquran. Sehingga mereka mengajarkan mengaji di tpq
disekitar daerah mereka.
Perbedaan kemampuan masing masing anak anak juga menjadi kendala
faktor yang menjadi perbedaan kemampuan anak adalah kurangnya dukungan
dari keluarga dalam memotivasi anak anaknya dalam mempelajarai al qur‟an dan
banyak dari anak anak yang belum mengetahui dan belum diajarkan mengenai
hukum hukum bacaan alquran yang baik dan benar.
Disini peran penting dari tpq untuk mengajarkan anak anak yang ingin untuk
dapat membaca alquran dengan baik selain itu juga diharapkan par guru dalam
mengajarkannya bisa mengimplementasikan akhlak anak anak menjadi lebih
baik dan menjauhkan mereka dari akhlak yang tidak baik. Namun jika itu hanya
dilakukan di tpq maka tidak dapat masuk dengan baik, dengan itu diharapkan
kepada orang tua agar mengawasi dan menyemak lagi bacaan mereka agar
anak anak dapat dengan lancar membaca al quran.
Selain itu kendala yang dihadapi oleh para ustadz ustadzah adalah anak
anak yang masih senang bermain sehingga dapat mengganggu kegiatan
mengaji, terkadang juga anak anak yang sudah selesai setor iseng mengganggu
temannya yang sedang deres.
Kendala yang lain yaitu tentang masalah waktu yang terbatas, mana hanya
dari sesudah ashar sampai jam 5 sore atau terkadang sampai jam sertengah 6
sore kegiatan mengaji sudah selesai.
Sebagai guru harus bisa membuat pembelajaran mengji menjadi lebih
menarik dan menyenangkan agar anak anak tidak bosan dalam kegiatan, selain
itu juga dengan pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa dapat belajar
mengaji dengan baik.
Metode yang digunakan oleh TPQ untuk anak anak agar bisa membaca al
qur‟an dengan baik yaitu awalnya menggunakan metode latihan, tartil, dan iqro,
tapi metode ini diarasa kurang efektif dan efesien karena salah satu anak
mengaji sedangkan yang lain sibuk sendiri, ada yaang bermain, izin ke toilet
namun tidak balik lagi ke ruangan.
Pihak TPQ mengganti metode pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dan menyimak jadi sewaktu ada salah satu anak sdang mengaji
kemudian anak yang lain menyimak, jadi jika ada kesalahan bacan anak anak
yang lain bisa saling koreksi dan bisa menjelaskan kesalahan bacaan tersebut.
Pendidikan agama sangat penting bagi anak apalagi sejak dini, mengingat
zaman sekarang banyak anak anak muda yang mengesampingkan urusan
urusan agama karena lebih mementingkan duniawi. Orang tua harus
memberikan pendidikan yang baik dan juga harus memlihkan lingkungan yang
baik bagi anaknya agar mereka tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.
Diharapkan kedepannya tpq harus lebih eksis dan semangat dalam
mencapai tujuannya secara lebih baik dan berhasil agaar pembelajaran al quran
dapat bermanfaat bagi anak anak. Bukan hanya bermanfaat di dunia saja tetapi
juga diakhirat.
TPQ harus bangkit dan mamantpakan peran sebagai lembaga pengajaran al
quran. Namun tpq jangan cuman meningkatkan sisi kuantitatifnya saja tetapi
harus juga secara kualitatif artinya jangan hanya berfokus pada bacaannya saja
tetapi juga harus memberikan contoh akhlak yang baik.
Kuallitas harus menjadi target utama agar dapat dicontoh oleh anak dalam
kehidupan sehaari hari. Maka eksistensi tpq keberadaanya harus terus dijaga
agar dapat memberikan manfaat kepada anak anak menjadi anak anak yang
sholih dan sholihah.
“JIKA HATI MERINDU, FISIK HANYALAH SEBUAH ANTARA”

Oleh Catur Aji Satrio (18210106)


Jurusan Hukum Keluarga Islam

Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR) merupakan salah satu


mata kuliah intra kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang yang berlokasi di beberapa wilayah khususnya
pedesaan. Pada KKM-DR ini, penulis bertempat di salah satu daerah di Jawa
Tengah yaitu dusun Gunung Tengah, Desa Argosari, Kec. Ayah, Kab. Kebumen.
Disinilah penulis mengabdikan diri selama satu bulan untuk melaksanakan
program KKM DR-UIN Malang Mengabdi di masa pandemi COVID-19 sekarang
ini.
Desa Argosari merupakan sebuah desa di kecamatan Ayah, kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini berjarak 13 km jika ditempuh dari pusat
kecamatan ayah dan berjarak 45 km dari pusat kabupaten kebumen. Argosari
masih terkendala oleh infrastruktur jalan dimana masih berbentuk bebatuan dan
tanah sehingga berdampak pula pada perekonomian penduduk. Namun seiring
berjalannya waktu, sebagian kecil jalan di desa argosari telah banyak yang di
perbaiki baik dari anggaran pemerintah ataupun swadaya masyarakat sendiri.
Hampir 90% penduduk desa berprofesi sebagai petani nira kelapa
(sajeng/badeg) yang mana air nira tersebut dibuat menjadi gula kelapa atau gula
semut (gula kristal). Selain itu, terdapat masyarakat yang berprofesi sebagai
buruh, pedagang, dan PNS. Masyarakat disini bertaraf ekonomi menengah ke
bawah. Umumnya penduduk yang berusia profuktif merantau dan belajar di luar
desa menuju kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan lainnya.
Mayoritas penduduk desa beragama islam dan bahasa yang umumnya
digunakan adalah bahasa jawa dengan Dialek Banyumasan.
Pada hari kedatangan penulis, masyarakat menyambut dengan lapang
dan penuh keramah tamahan. Dari hal tersebut, penulis berkesimpulan bahwa
masyarakat pedesaan ini yang memiliki antusias tinggi terhadap hal-hal yang
baru dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, dan tenggang rasa yang tinggi
terhadap anak yang sedang menumpuh pendidikan perkuliahan.
Setelah itu, penulis menghubungi kepada pihak desa kepala dusun,
pengurus takmir masjid Nurul Awalin dan Mushola Miftakhul Jannah, tokoh-tokoh
masyarakat dan tokoh-tokoh lain yang perlu untuk dihubungi perihal kedatangan
penulis untuk melaksanakan KKM-DR ini. Pada saat itu pula penulis mengajukan
proposal kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan selama sebulan kedepan
serta surat hasil rapid test. Alhamdulillah, proposal penulis diterima sehingga
penulis dapat melaksanakan program kerja yang telah dibuat untuk sebulan
kedepan.
Penulis membagi kegiatan KKM-DR ini menjadi 4 bagian yaitu, program
kerja bulanan, minggua, harian, dan lain-lain. Diantara program kerja bulanan
penulis adalah pemasangan banner pencegahan COVID-19. Donor Darah,
pemasangan plang petunjuk arah, lomba antar TPQ, penutupan dan pentas seni
TPQ se-Gunung Tengah.
Sedangkan untuk program kerja mingguan yaitu, pembacaan Maulid
Diba‟ setiap malam jum‟at di masjid Nurul Awalin, Khotmil Qur‟an setiap jum‟at
pagi di 5 masjid se-Argosari (digilir), Minggu Bersih dan Sehat (di 5 masjid se-
Argosari digilir), Senam bersama Ibu-Ibu dan anak-anak (Seminggu 3 kali)
Kemudian untuk program kerja harian yaitu, mengajar di TPQ Miftakhul
Jannah setiap ba‟da ashar, mengajar di TPQ Nulur Awalin setiap ba‟da maghrib.
Sedangkan kegiatan lain-lain, yaitu mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
desa (semprot desinfectan di rumah penduduk yang positif COVID-19, berkebun
di kebun desa) dan mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat (Mapati,
Yasin dan Tahlil, Jum‟at bersih, pengajian, tasyakuran, dll).
Dari semua kegiatan yang telah dilalui baik program bulanan, mingguan,
harian dan lain-lain, penulis merasa inilah yang dinamakan “mengabdi” dimana
seseorang khususnya mahasiswa dilatih untuk berusaha, berjuang, berkorban
baik materi ataupun non-materi untuk memajukan masyarakat disekitarnya tanpa
memikirkan balas budi sepersenpun. Jujur selama KKM-DR ini penulis tidak
terlalu fokus untuk menyusun laporan, form nilai atau apapun itu. Akan tetapi,
point penting yang penulis dapatkan dari kegiatan KKM-DR ini adalah keikhlasan
kita dalam mengabdi untuk masyarakat.
Selama melaksanakan kegiatan KKM-DR, baik hujan atau panas tetap
sebisa mungkin melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Perjuangan
yang dilakukan selama sebulan ini sangat mengena bagi penulis. Bagaimana
dekat dengan orang tua, pemuda pemudi, anak-anak dan masyarakat secara
luas, masih terasa bekasnya dalam ingatan. Terbukti saat penulis berpamitan
kepada warga setempat, banyak warga yang menangis tidak hanya anak-anak,
bahkan orang-orang yang sudah lanjut usiapun meneteskan air mata. Ini
menandakan bahwa masyarakat sangat menerima kedatangan kami, usaha
kami, dan kenangan-kenangan manis yang kami berikan kepada masyarkat
semua.
“Terimakasih telah menyalakan lilin-lilin kecil di desa kami, semoga lilin-
lilin kecil yang telah diberikan, dapat kami jaga” kata seorang pemuda di sana.
Kalimat itu membuat penulis sangat sedih dan juga sangat bahagia. Sedih
karena tidak lama lagi penulis harus berpisah dengan penduduk disana. Bahagia
karena perjuangan kami sangat dihargai oleh masyarakat setempat yangmana
kegiatan penulis selama sebulan tak dapat terealisasikan tanpa bantuan,
bimbingan, pengorbanan dari masyarakat.
Pesan dari penulis adalah “JIKA HATI MERINDU, FISIK HANYALAH
SEBUAH ANTARA” singkat namun sarat akan makna. Semoga dengan adanya
KKM-DR ini terdapat manfaat yang baik untuk masyarakat desa Argosari
khususnya warga dusun Gunung Tengah. Penulis belajar banyak dari kegiatan
KKM-DR ini, semoga penulis dapat mengaplikasikan pengalaman yang sudah
didapatkan selama sebulan KKM-DR pada masyarakat ditempat tinggal penulis.
Aaamiiiinn. “Kenangan akan terasa lebih indah, jika ia hanya ada dalam ingatan”
SENAM SEHAT DAN CERIA

DONOR DARAH
BERKEBUN DI KEBUN DESA

KHOTMIL QUR’AN
SEMPROT DISINFECTAN

PASANG BANNER

LOMBA ANTAR TPQ PENUTUPAN KKM

KEPUNGAN/KENDUREN MENGAJAR TPQ JUM’AT BERSIH


KKM MANDIRI DI TENGAH
PANDEMI

Oleh Rizki Radika Dalimunte (18190004)


Jurusan/Fakultas Tadris Matematika/FITK

Biasanya program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) menjadi ajang


pengabdian kepada masyarakat. Namun, tahun ini disebabkan pandemi pihak
kampus mengharuskan seluruh mahasiswa untuk menjalankan kegiatan
dengan ritme yang agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Himbauan untuk tidak menimbulkan kerumunan, tidak boleh menginap di
rumah warga, melaksanakan kegiatan sesuai protokol kesehatan yang ada
merupakan hal utama yang harus dipegang. Dalam program Kuliah Kerja
Mahasiswa (KKM) ini saya bergabung dalam kelompok KKM Grup 15 dengan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bapak Agus Maulana
Firdaus,S.S.,M.Pd.I. Sesuai dengan aturan, kegiatan KKM ini menitikberatkan
pada pengabdian masyarakat yang dilakukan secara individu dan berlokasi di
daerah tempat tinggal masing-masing. Dari program tersebut disini saya
melakukan KKM di Desa Air Genting, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan,
Provinsi Sumatera Utara.
Apa yang sajakah lakukan saat KKM ini? Saya memanfaatkan
kemajuan teknologi yang ada saat ini untuk menyebarkan informasi yang
relevan mengenai Covid-19 sebagai bagian bentuk pengabdian saya kepada
masyarakat di lingkungan saya tinggal. Disini saya memanfaatkan media sosial
seperti WhatsApp, Instagram dan Youtube untuk memberikan informasi terkait
Covid-19 yang dikemas dalam bentuk poster digital dan video yang menarik
untuk dilihat agar mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, saya juga
melakukan kegiatan mengedukasi masyarakat secara door to door ke rumah
warga dikarenakan tidak semua warga memiliki smartphone android.
Beberapa topik yang saya angkat dalam edukasi terkait Covid-19
meliputi materi definisi, cara penyebaran, cara pencegahan, siapa yang
beresiko terkena, physical distancing dan lain sebagainya. Selain
memanfaatkan media sosial, saya juga terjun langsung ke lapangan dengan
membagikan masker kepada masyarakat sekaligus menghimbau dan
mengedukasi pentingnya penggunaaan masker. Saat saya terjun langsung ke
masyarakat ternyata banyak masyarakat yang belum paham tentang Covid-19.
Di sini saya mendatangi warga satu per satu. Kalau pagi tidak ada di rumah
maka saya akan kembali lagi pada sore harinya sampai bertemu dengan
warga yang akan saya jumpai.
Selain kegiatan sosialisasi tentang Covid-19 disini saya juga membuat
program pelatihan menulis kaligrafi Al- Qur‟an kepada anak-anak yang
bertempat tinggal di sekitaran tempat tinggal saya, pelatihan tilawatil al Qur‟an,
membantu anak-anak yang kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah
untun memahami pelajaran yang belum mereka pahami, dan mengadakan
pengajian mingguan yang diadakan di masjid yang ditujukan kepada seluruh
elemen masyarakat.
Kesan saya selama KKM ini tenyata KKM yang dilakukan di lingkungan
sendiri lebih bermakna karena disini saya lebih mengenal wilayah tempat saya
tinggal serta menjadi bagian solusi dari persoalan yang ada di masyarakat.
Ruang Tumbuh dan Belajar bagi Pelajar dan Pengajar

Oleh Ulfa Ryan Rahmawati (18220075)


Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

Senin, 21 Desember 2020 adalah hari pertama saya melaksanaan KKM


(Kuliah Kerja Mahasiswa) sebagai pemenuhan mata kuliah intra kurikuler yang
wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Lokasi
yang saya pilih adalah Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Tepatnya saya memilih salah satu TPQ yang ada di Desa Selorejo, yaitu TPQ Al-
Mukarromah. Tentu saja saya tidak sendirian dalam melaksanakan program
kerja selama KKM. Saya melaksanakan amanah ini bersama 13 teman lainnya
dari berbagai jurusan.
Saya bersama 13 teman lainnya telah menyusun berbagai program
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-
19 untuk mencegah adanya penularan Covid-19 selama kegiatan KKM
berlangsung. Meskipun warga di sekitar tidak mengindahkan protokol kesehatan,
namun sebisa mungkin kami tetap menjaga protokol kesehatan dimulai dari diri
kami masing-masing. Kami juga tetap memberikan beberapa fasilitas sebagai
upaya pencegahan penularan Covid-19.
Kami memiliki empat program utama, yakni mengajar di TPQ Al-
Mukarromah, Pemasangan fasilitas dan penempelan poster pencegahan
penularan covid-19, Bersih-bersih area TPQ, dan Festival Islami. Semua
program tersebut kami susun sesuai dengan tema utama yang telah diberikan
oleh kampus terkait Moderasi Beragama dan Pencegahan Penularan Covid-19.
Program Festival Islami adalah salah satu program yang paling berkesan
bagi saya. Bagaimana tidak? Jika hampir seluruh siswa TPQ berkenan hadir
serta berpartisipasi dalam lomba kecil-kecilan yang kami adakan. Mulai dari kelas
iqro‟ yang antusias mengikuti lomba hafalan juz 30, kelas tahfidz dan al-Qur‟an
yang bersemangat mengikuti lomba tartil, serta dari kelas kitab yang serius untuk
mengerjakan soal olimpiade keagamaan.
Hari itu Minggu, 17 Januari 2021 semua peserta lomba telah berkumpul
sejak sebelum berkumandangnya adzan dhuhur. Meskipun, pembukaan masih
akan kita mulai pada pukul 13.00. Tapi, memang antusiasme dari para peserta
turut mengalirkan semangat kepada saya dan 13 teman saya lainnya.
Tepat pukul 13.30 perlombaan dimulai. Semua peserta bersemangat
masuk ke dalam ruangannya masing-masing. Mulai dari anak-anak kecil sampai
mereka yang sudah dewasa sama-sama membawa bekal semangat yang
mereka genggam erat di tangan untuk ikut menyemarakkan festival islami ini. Juri
dalam perlombaan ini adalah kami para mahasiswa yang sedang melaksanakan
KKM di tempat tersebut. Hal ini berdasarkan amanah dari pihak TPQ bahwa
perlombaan ini sepenuhnya diserahkan kepada para mahasiswa. Sekitar pukul
15.00 perlombaan ini selesai dengan baik dan dilanjutkan dengan sholat ashar
berjamaah seperti biasanya.
Pada hari Rabu, 20 Januari 2021 kami mengadakan penutupan sekaligus
pengumuman pemenang dari Festival Islami. Momen haru sekaligus
menyenangkan menyatu pada Rabu sore itu, tepat pukul 16.00. Aku berdiri
menyaksikan kegembiraan para peserta menunggu pengumuman juara
sekaligus games kecil-kecilan untuk lebih menyemarakkan penutupan yang haru
itu. Sebelum games dimulai, kami melakukan penutupan KKM terlebih dahulu
dengan khidmat dan dilepas dengan haru oleh pihak pengurus TPQ Al-
Mukarromah. Kemudian kami lanjutkan dengan pengumuman juara dari Festival
Islami. Juara satu dari setiap lomba mendapatkan piala sekaligus reward kecil-
kecilan dari kami berupa bucket berisi jajan dan buku. Juara dua dan juara tiga
dari setiap lomba mendapatkan bucket berisi jajan dan buku. Meskipun hadiah
itu terlihat sederhana, mereka menerimanya dengan wajah berseri bahagia.
Hari itu juga, Rabu, 20 Januari 2021 menjadi hari terakhir kami di sana.
Keseruan, kelucuan, dan kenakalan siswa-siswa TPQ mungkin kerap kali
menguras kesabaran. Anak kecil dengan seluruh semangatnya, rasa ingin diakui,
diapresiasi, dan ingin tampil kadang melelahkan untuk para orang dewasa. Tapi,
ternyata kami yang kurang sabarnya, yang kurang lapang hatinya, dan kurang
pengertiannya. Semua suka dan duka selama satu bulan di TPQ membawa
pesan berharga bahwa hidup memang selalu tentang mendapatkan dan
memberi pelajaran berharga. Saya dan teman-teman banyak belajar di sana,
yang semula kami datang untuk mengajar, tapi ternyata hidup justru lebih banyak
membuat kami belajar. Semoga semua yang kami lakukan di sana, sedikit
banyak akan memberi manfaat yang berkelanjutan bagi semua. Terima kasih
kami ucapkan kepada pihak TPQ Al-Mukarromah yang bersedia menerima kami
dengan serba apa adanya kami. Terima kasih telah memberi ruang untuk kami
belajar, tumbuh, dan saling berbagi di sana. Semoga semua kebaikan diridhoi
oleh pemilik semesta, Allah Subhanahuwata‟ala...Aamiin..

Foto Kegiatan KKM DR


PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19

Oleh Renata Atika Belinda (18930019)


Jurusan Farmasi

Pendahuluan
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan salah satu program dari
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang rutin dilaksanakan
setiap tahun. Pada tahun 2020/ 2021 KKM dilaksanakan sedikit berbeda, yaitu
dilaksanakan oleh mahasiswa dari rumah masing-masing. maka dari itu pada
tahun ini namanya sedikit ada perubahan menjadi Kuliah Kerja Mahasiswa dari
Rumah (KKM-DR). Hal tersebut dikarenakan pandemi virus corona yang belum
berakhir hingga tahun 2020. Segala sesuatu dalam kegiatan KKM-DR harus
mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Maka dari itu dengan berbagai
pertimbangan KKM harus dilaksanakan dari rumah masing-masing dengan tetap
mengedepankan aturan pemerintah dalam upaya memerangi virus corona.
KKM merupakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa dengan
masyarakat. KKM menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar serta
mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di perkuliahan. Melalui KKM
mahasiswa dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk membantu suatu
daerah/ desa agar bisa lebih baik lagi kehidupan masyarakatnya. Mahasiswa
dapat bekerja sama dengan suatu mitra yang memiliki kedudukan ataupun
seseorang yang berpengaruh penting di suatu daerah.
Isi
KKM-DR dilaksanakan pada 21 Desember 2020 – 21 Januari 2021.
Lokasi dilaksanakannya kegiatan KKM-DR yaitu di Tlanakan Indah, Kel.
Larangan Tokol, Kec.Tlanakan, Kab. Pamekasan. Pelaksanaan KKM-DR diawali
dengan meminta izin kepada kepala desa larangan tokol. Setelah mendapatkan
izin kepala desa selanjutnya melakukan observasi daerah yang akan dijadikan
tempat KKM-DR. Setelah melakukan pengamatan akhirnya diputuskan bahwa
KKM-DR akan dilaksanakan di Masjid Al-Khairat dan langgar mengaji di desa
larangan tokol.
Program kerja yang dilakukan berfokus pada bidang kesehatan, yaitu
untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona. Kegiatan yang
dilaksanakan antara lain penyemprotan disinfektan, membersihkan masjid,
melakukan edukasi pencegahan penyebaran virus corna melalui poster dan
video, pembagian masker, pembagian sabun, dan pembagian handsinitizer.
Kegiatan yang akan dilaksanakan telah meminta persetujuan dari para pihak
yang bersangkutan. Pihak yang bersangkutan menerima dengan baik dan
memberikan izin untuk melaksanakan KKM di masjid Al-Khairat dan langgar
mengaji.
Kegiatan yang dilakukan pertama kali yaitu penyemprotan masjid dan
lingkungan di sekitar masjid dengan disinfektan yang dibuat sendiri
menggunakan literature terpercaya. Desinfektan merupakan zat yang dapat
membunuh patogen di lingkungan (Musafira dkk, 2020). Disinfektan adalah
cairan pembersih yang umumnya dibuat dari hidrogen peroksida, creosote, atau
alkohol yang bertujuan untuk membunuh bakteri, virus, kuman, dan
mikroorganisme berbahaya lainnya yang terdapat pada ruangan atau permukaan
benda mati. Untuk membuat disinfektan sendiri di rumah, sebenarnya kita bisa
membeli bahan disinfektan utama yang merupakan produk pembersih rumah
tangga. Jenis disinfektan yang direkomendasikan adalah cairan pemutih yang
mengandung natrium hipoklorit atau cairan pembersih karbol yang mengandung
benzalkonium klorida (Tribun Surabaya, 2020) dalam (Musafira dkk, 2020).
Pembuatan disinfektan untuk kegiatan KKM-DR dibuat dengan bahan pemutih
bayclin yang memiliki kandungan hydrogen peroksida dan sodium hipoklorit di
dalamnya. Adapun cara Pembuatan Desinfektan yaitu Bahan cairan pemutih
untuk membuat cairan disinfektan dengan pemutih pakaian (sodium hipoklorit),
yang dibutuhkan sebagai campurannya hanya air. Pemutih pakaian tersebut
dapat dilarutkan dengan air biasa dengan perbandingan 1:100. "Anjuran dari
WHO seperti berikut, pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan
perbandingan 1:100 biasa dianjurkan. Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk
99 bagian air ledeng dingin (pengenceran 1:100) untuk disinfeksi permukaan”
(Musafira dkk, 2020).
Kegiatan pencegahan penyebaran virus corona tidak hanya dilakukan
dengan melakukan penyemprotan disinfektan, tetapi juga pembagian masker,
sabun, dan handsinitizer. Masker dibagikan ke warga sekitar di perum tlanakan
indah dan langgar mengaji. Pada awalnya adik-adik di langgar tidak
menggunakan masker ketika mengaji, tetapi setelah dibagikan masker akhirnya
adik-adik selalu memaikainya ketika mengaji. Masker merupakan hal kecil tetapi
sangat berarti untuk kesehatan bersama. Pembagian sabun dan handsinitizer
dibagikan ke masjid Al-Khairat dan langgar mengaji, setelah dibagikan pengurus
masjid dan langgar meletakkan sabun dan handsinitizer di tempatnya, sehingga
digunakan oleh jamaah masjid dan santri di langgar sebagaimana mestinya.
Selain itu poster pencegahan virus corona ditempelkan di dekat pintu masuk
masjid dan langgar agar dapat dilihat oleh masyarakat yang melewatinya.
Pengurus masjid dan langgar sangat antusias menerima pemberian dari KKM-
DR karena sangat dibutuhkan di masa pandemi ini.
Kegiatan rutin yang dilakukan selama KKM-DR ini yaitu membersihkan
masjid Al-Khairat setiap hari Jumat untuk persiapan shalat Jumat. Membersihkan
masjid dilaksanakan jam 05.30 WIB. Kegiatan membersihkan masjid juga
meliputi penyemprotan desinfektan agar masjid yang menjadi tempat ibadah
terjaga dari bakteri dan virus yang mungkin ada.
Penutup
Kegiatan KKM-DR berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang
baik dari pihak yang bersangkutan. Penutupan KKM-DR dilaksanakan dengan
memberikan tanda terimakasih kepada kepala desa yang telah mengizinkan
untuk melaksanakan kegiatan KKM-DR. Melalui kegiatan KKM-DR banyak sekali
ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan, yang pastinya akan bermanfaat di
kemudian hari.
INDUSTRI SANDAL DESA TOYOMARTO, TAK GOYAH WALAU
DITENGAH PANDEMI

Oleh Endhira Kusuma Wardhani (18320026)


Jurusan Sastra Inggris

Ditengah masa pandemi, kehidupan akan terus berjalan dengan


seharusnya. Pemerintah telah membuat kebijakan baru yang disebut new normal
life. New normal merupakan kebiasaan baru yang dibuat pemerintah untuk tetap
bertahan pada roda kehidupan sebagaimana mestinya, namun dengan cara
yang sedikit berbeda dari sebelumnya, yang pasti tetap memperhatikan protokol
kesehatan. Namun, meskipun ada kebijakan baru tersebut, tak sedikit yang
terkena dampak dari pandemi Covid-19 yang tentunya membuat semua rantai
kehidupan sempat terhambat dan tidak berjalan semestinya. Kehidupan akan
terus berjalan dan berputar sebagaimana cara rantai kehidupan itu bekerja.
Dalam kehidupan manusia, ada beberapa aspek penyokong keberlanjutan hidup
yang saling berkaitan satu sama lain. Misalnya saja perekonomian. Tidak
dipungkiri memang, perekonomian menjadi salah satu hal vital yang sangat
sensitive untuk disentuh.
Perekonomian menjadi sebuah bagian yang penting bagi pembangunan
suatu wilayah. Hal tersebut membuat masyarakat dapat memanfaatkan segala
potensi yang ada dalam masyarakat untuk mengembangkan dan
menyejahterakan kehidupan mereka. Sebelumnya, kehidupan new normal life
pada masa kuliah ditengah pandemi ini dilakukan secara daring, namun tidak
menutup kemungkinan untuk melakukan kegiatan KKM, dengan
mempertimbangkan kondisi yang ada, dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Saya bergabung dengan teman-teman kelompok KKM-DR UIN Mengabdi
dengan jumlah total 14 anak. Kami pun mendapat informasi bahwa di Singosari
terdapat beberapa home industry sebagai salah satu penyokong kesejahteraan
warga sana. Saya beserta kelompok KKM-DR UIN Mengabdi mengunjungi salah
satu industri yang berada di tempat saya mengabdi, tepatnya di Dusun
Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari. Industri sandal sandal
yang kami datangi memiliki nama UD.ALSAS yang berlokasi tepat berada di RT
01 Dusun Sumberawan.
Saat berkunjung di industri sandal UD. ALSAS, kami mendapati banyak
cerita. Mulai dari awal merintis industri ini sampai akhirnya bisa sebesar ini. Pada
awalnya, pemilik industry ini, Ali Sasmita (45) dulu merintis usahanya di
karangwaru hanya sebagai distributor yang belum memiliki karyawan. Lalu, pada
tahun 2008, beliau pindah dan mulai membuka usaha sendiri dengan merk
Xadrenaline. Singkat cerita, pada tahun 2015 beliau mulai mempunyai karyawan
yang tentu jumlah karyawannya belum sebanyak sekarang. Meskipun pada
tahun 2015 beliau sudah memiliki 15 karyawan. Lalu hanya dengan memiliki
karywan tidak membuat produksi sandal ini berjalan mulus.isnis tersebut tidak
selalu mulus. Sekitar tahun 2015 sampai 2018, bisnis ini pun mengalami pasang
surut produksi. Hal itu berlanjut hingga tahun 2019. Dari 2019 sampai sekarang,
industry ini mengalami perkembangan, mulai dari jumlah karyawan yang
meningkat menjadi 33 orang, sampai jumlah produksi sandal pun juga ikut
meningkat.

Gambar 1 produksi sandal gunung

Kami juga telah mengetahui berbagai macam jenis produk utama sandal
, mulai dari sandal flipper biasa, sandal gunung, bahkan sandal untuk anak juga
diproduksi disini. UD. ALSAS dengan proses produksi sandal pada home
industry tersebut. mampu menargetkan pasar dari pulau Jawa hingga ke pulau
Kalimantan. UD. ALSAS mampu memproduksi kurang lebih 13 kodi bahan utama
sandal per harinya dengan estimasi 20 pack atau setara dengan 50 pasang
sandal per karungnya dengan model dan nomor seri yang berbeda-beda. Dari
program kerja yang telah kami sepakati, kami turut membantu terkait proses
pemasangan label dan pengemasan sandal yang diproduksi UD.ALSAS. kami
juga sempat bertanya kepada salah satu karyawan yang ada tentang apakah
kegiatan produksi mereka sempat terhambat ditengah pandemi, dan jawaban
beliau adalah tidak ada hambatan baik itu proses produksi, maupun proses
pemasaran. Mereka berkata bahwa sejak pandemic, permintaan tetap lancer,
bahkan sesekali meningkat.

Gambar 2 proses pelabelan

Adapun program kerja tambahan yang telah kami sepakati saat


pembentukan program kerja diawal yaitu membagikan masker gratis kepada
pegawai UD. ALSAS dan mendokumentasikan proses produksi yang kami
jadikan video kegiatan KKM-DR kelompok kami. Kegiatan KKM-DR kelompok
Sumberawan berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang baik dari
pihak yang bersangkutan.
PANDEMI TIDAK MENGURANGI SEMANGAT DALAM MELAKUKAN
KKM MESKIPUN TERDAPAT PEMBATASAN KEGIATAN

Oleh M. Agung Dwi Zulianto (18520025)


Jurusan Akuntansi

KKM merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh


mahasiswa dengan segala bentuk pendekatan bertujuan untuk melatih dan
membekali mahasiswa dalam menerapkan ilmu, belajar memecahkan segala
persoalan yang berada di masyarakat, KKM biasanya dilakukan satu smpai dua
bulan. Di UIN Malang sendiri disaat pandemi covid-19 ini KKM diadakan secara
daring oleh sebab itu namanya menjadi KKM-DR karena dilakukan di tempat
tinggal masing-masing yang nantinya dilaporkan secara online.
Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama M
Agung Dwi Zulianto, jurusan akuntansi fakultas ekonomi angkatan 2018, saya
berumur 20 tahun, tinggal di Kediri. pada periode saat ini saya menjalankan
KKM-DR di Kediri tepatnya di Desa Kedung Malang Kecamatan Papar, saya
memilih KKM di daerah Kediri karena sudah anjuran dari kampus untuk KKM di
tempat tinggal masing-masing. Sebelumnya temen-temen domisili Kediri sudah
membentuk kelompok yang berisikan anak yang tempat tinggalnya di daerah
Kediri yang akhirnya terbentuk kelompok yang beranggotakan lima belas
mahasiswa UIN Malang. KKM-DR UIN Malang dilakukan pada 21 Desember
2020 sampai 21 Januari 2021.
Desa Kedung Malang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Papar
bagian timur perbatasan dengan Kecamatan Plemahan. Luas wilayah di desa
Kedung Malang 161,5 Ha yang terdiri dari 130Ha Pertanian sisanya 31,5 Ha
merupakan perumahan dan non pertanian. Di desa Kedung Malang hanya
terdapat dua dusun yaitu dusun Kedung Malang dan dusun Sukodono, jika
dijumlah terdapat 551 rumah hunian yang ada di desa Kedung Malang.
Penduduk desanya sendiri desa Kedung Malang ada 1124 penduduk yang terdiri
dari 549 laki-laki dan 575 perempuan sedangkan di dusun Sukodono terdapat
456 penduduk yang terdiri dari 224 laki-laki dan 241 perempuan.
Nama-nama perangkat desa yang ada di desa Kedung Malang, yaitu
Kepala Desa : Edi Sumitro
Sekertaris Desa : Heru Aji Saputro
Kepala Dusun Kedung Malang : Gatot Supriyadi
Kepala Dusun Sukodono : Sunaryo
Kaur Pembangunan : Agus Basuki
Kaur Pemerintahan : Bambang Esmantoro
Kaur Kesehatan Rakyat : Astri Dianti
Kaur Keuangan : Singgih Prananta
Desa Kedung Malang termasuk desa kecil karena hanya terdapat dua
dusun akan tetapi penduduknya sangat ramah, dengan mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani, mayoritas penduduknya beragama Islam.
Dalam kegiatan sehari-hari penduduk desa Kedung Malang selalu pergi sawah
yang berada dilahan pertanian yang ada di desa, entah menggarap sawah
sendiri aupun menggarap sawah orang.
Kegiatan pertama yang kami lakukan yaitu pada hari senin, 21 desember
2020 yaitu pembukaan KKM-DR UIN Malang yang kami selenggarakan di balai
desa Kedung Malang. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang ikut
serta dalam KKM di desa Kedung Malang, Seluruh perangkat desa dan
perwakilan masyarakat. Kami disambut dengan hangat oleh seluruh perangkat
desa dan perwakilan masyarakat, mereka sangat senang akan kehadiran kami
dan program kerja yang kami miliki. Setelah selesai pembukaan kami di antar
untuk survey lokasi yang dimana kegiatan KKM kami nanti akan dilaksanakan di
lokasi tersebut, mulai dari TK, SD, mushola, TPQ, Masjid, Taman Bunga, Tempat
Usaha Tempe dll, kami juga didampingi oleh bidan desa yang termasuk orang
tua dari salah satu teman KKM kami jadinya kami lebih di permudah dalam izin
dan diterima dengan hangat.
Setelah melakukan survey kami kembali ke balai desa untuk kumpul per
divisi di kelompok domisili kami terdapat divisi keagamaan, divisi ekonomi,
kesehatan dan lingkungan, divisi pendidikan yang berkumpul untuk rapat sesuai
divisinya untuk membahas proker yang akan dilakukan di desa kedung malang.
Kemudian salah satu perwakilan mempresentasikan hasil rapat per divisi apakah
ada usulan lain dari divisi lain atau sudah di cukupkan. Disini saya sebagai ketua
pada KKM-DR UIN Malang kelompok domisili Kediri memimpin jalannya rapat
dan akhirnya muncul jadwal yang telah di sepakati bersama oleh masing-masing
divisi. Setelah kami mau pulang, kami semua pergi ke puskesmas terdekat untuk
melakukan rapid tes karena merupakan suatu peraturan dari desa untuk
melakukan rapid tes dan Alhamdulillah kami semua hasilnya non-reaktif atau
negative covid.
Hari Selasa, 22 Desember 2020 kami pun berangkat dari rumah lumayan
pagi untuk mengumpulkan fotokopi dari hasil rapid tes dan diserahkan kepada
kepala desa. Setelah itu kami di ajak kepala dusun kedung malang untuk
menanami pot bunga yang ada di jalan utama desa, bunga yang di tanam yaitu
bunga pucuk merah dan bunga pucuk putih yang ditanam secara bersilangan
jadinya terlihat warna merah putih. Yang melakukan hanya kami mahasiswa
KKM kepala dusun dan salah seorang warga yang disuruh kepala dusun untuk
membantu menanam bunga tersebut. Kami sangat antusias dalam mengikuti
program penanaman bunga ini karena pada dasarnya di rumah juga sering
disuruh orang tua menanam bunga dll, jadinya menanam bunga merupakan
suatu hal yang mudah karena kami semua juga sering menanam bunga dirumah.
Sistem yang dibuat saat KKM yaitu dibagi perdivisi, setiap divisi memiliki
program kerja masing-masing, akan tetapi jadwal tetap diatur agar bisa saling
membantu satu sama lain. Saya sediri mengambil divisi ekonomi, kesehatan dan
lingkungan, alasannya ekonomi merupakan pendalaman dari jurusan sedangkan
kesehatan dan lingkungan membantu temen-temen menyelesaikan program
kerjanya karena kekurangan orang. Rabu, 23 Desember membantu membuat
desain poster pencegahan persebaran covid-19, yang selanjutnya mencari
tempat percetakan yang lebih murah. Desain yang digunakan adalah desain-
desain pilihan yang sekiranya bagus dan cocok untuk di pasang di sekitaran
lingkungan desa yang menjadi tempat aktivitas masyarakat misalnya pasar, jalan
masuk desa, balai desa dan masjid.
Pada hari Kamis, 24 Desember 2020, kami mencari bambu yang terdapat
di rumah salah satu teman KKM yang kemudian di potong kurang lebih dua
meter sebanyak enam potong yang selanjutnya dibawa ke balai desa untuk
membuat kerangka poster yang akan di pasang kemudian hari. Tidak lupa
mampir ke salah satu toko bangunan di pinggir jalan untuk membeli peralatan
seperti paku dan kawat. Setelah peralatan sudah lengkap kami bergegas ke balai
desa untuk membuat kerangka banner sesuai ukuran banner yaitu satu meter x
satu meter sebanyak lima buah karangka. Malamnya saya membantu temen
divisi keagamanan untuk pengenalan diri kepada masyarakat desa yang sedang
melakukan kegiatan yasinan dimana setelah kegiatan yasinan kami berkenalan
sekaligus meminta izin, bimbingan dan arahan kepada masyarakat agar bersedia
menerima kami melakukan kegiatan KKM dan alhamdulillah masyarakat
menerima kami dengan senyuman yang ramah.
Pada hari Sabtu, 26 Desember 2020 kami melanjutkan kegiatan KKm
yaitu kumpul seminggu sekali sebagaimana yang di tetapkan setelah pembukaan
dimana seluruh mahasiswa KKM berkumpul di balai desa untuk membayar kas,
dalam kumpul ini saya sebagai ketua menganjurkan bahwa jangan lupa
mematuhi protocol kesehatan yaitu memakai masker dan cuci tangan. Di hari
sabtu program kerja yang selanjutnya yaitu membantu bagian kesehatan desa
untuk pemeriksaan jentik-jentik yang dimana kami di bagi menjadi tiga kelompok
yang di sebarkan ke tiga RW yang terdapat di desa dan mengambil sampel
masing-masing kelompok 15 rumah warga untuk diperiksa apakah ada jentik-
jentik di bak kamar mandi warga apakah terdapat jentik-jentik atau sudah bersih
dari jentik-jentik. Setelah selesai kami divisi ekonomi, kesehatan dan lingkungan
memasang banner yang telah disiapkan beberapa hari yang lali dan
memasangnya bersama sekertaris desa, kami meminta usul atas pemasangan
poster yang telah kami buat dan memasangnya.
Senin, 28 Desember 2020 kami melanjutkan proker yang selanjutnya
yaitu membuat produk hand-sanitizer yang kemudian akan diberikan kepada
anak-anak TPQ. Pengumpulan semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan
dilakukan hari ini untuk persiapan pembuatan esok hari. Bahan yang digunakan
yaitu alkohol 70% dan aloevera gel alaat yang digunakan dalam pembuatan yang
harus dipersiapkan yaitu neraca digital, pengaduk (sendok), botol spray, gelas
ukur. Kami muter-muter ke seluruh tempat-tempat yang menjual bahan-bahan
yang kami butuhkan dalam pembuatan hand-sanitizer, alat-alat yang sulit didapat
kami meminjam di sodara yang punya peralatan tersebut missal neraca digital
dan gelas ukur.
Keesokan harinya Selasa, 28 Desember 2020 kami siap membuat produk
hand-sanitizer dengan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang telah kami
siapkan kemarin. Dalam pembuatan produk ini kami sekaligus membuat video
tutorial pembuatan hand-sanitizer yang sederhana dan praktis. Kegiatan ini
dilakukan tidak di balai desa melainkan di rumah salah satu teman KKM sedivisi,
karena akan kejauhan jika pembuatannya di balai desa. Dalam pembuatan
produk hand-sanitizer kami di pandu oleh teman kami sendiri anak biologi yang
sekiranya lebih paham dan lebih berpengalaman dalam pembuatan produk hand-
sanitizer. Langkah demi langkah dijalankan tidak lupa sambil memvideo
pembuatan produk hand-sanitizer tersebut.
Rabu, 30 Desember 2020 kami, masing-masing anak membuat video
kreasinya sendiri-sendiri. Video turorial tersebut dibuat semenarik mungkin dan
seimpel mungkin agar mudah dipahami oleh penonton, dibilang penonton karena
nantinya video tutorial pembuatan hand-sanitizer akan di upload di youtube dan
pastinya akan dilihat oleh khalayak umum sehingga video tutorial harus mudah
dipahami. Dalam pengeditan video turotial membuat hand-sanitizer yang
sederhana dan praktis masing-masing anak memakai aplikasi yang berbeda-
beda sesuai kemampuannya masing-masing ada yang memakai viva video,
kinemaster, inshot, filmora dll.
Pada Kamis, 31 Desember 2020 tidak ada jadwal kegiatan karena
bertepatan dengan tahun baru, jadinya aktivitas yang dilakukan mungkin
kebanyakan kumpul keluarga di rumah masing-masing untuk menyambut
kedatangan tahun baru 2021. Sampai Jum‟at pun kami memutuskan untuk
meniadakan kegiatan di desa karena di desa di himbau untuk melakukan
lockdown karena kemungkinan banyak yang kumpul-kumpul sodara, teman dan
kerabat jauh yang ada di desa sehingga akses masuk desa ditutup untuk
menghindari persebaran covid-19. Sehari sebelum tahun bari temen-temen KKM
diberi tahu oleh kepala desa untuk tidak melakukakan aktivitasnya dahulu.
Pada Sabtu, 2 Januari 2021 kami melanjutkan aktivitas KKM yaitu kumpul
mingguan kelompok KKM di balai desa, setelah acara kumpul-kumpul kami divisi
ekonomi kesehatan dan lingkungan menjalankan proker mingguan yaitu
pemeriksaan jentik-jentik ke setiap rumah warga. Sehabis pemeriksaan jentik-
jentik kami divisi ekonomi, kesehatan dan lingkungan lanjut membuat video
tutorial cara mencuci tangan yang dilanjutkan dengan mengedit video lalu di
upload ke akun youtube masing-masing.
Pada hari Senin, 4 Januari 2021 kami menjalankan program kerja
mengunjungi, membantu segala bentuk pembuatan tempe dan mengetahui
pemasaran yang dilakukan oleh pemilik usaha tempe tersebut. Disana kami
membantu merebus kedelai pilihan yang di stok melalui petani kedelai sampai
kedelai tersebut matang lalu di tiriskan air dari kedelai tersebut. Setelah di
tiriskan kedelai yang telahh direbus tersebut di tambahkan ragi tempe di aduk
hingga rata, setelah tercampur kedelai yang telah di rebus dan di beri ragi di bilas
hingga bersih. Setelah itu baru proses pembungkusan, dimana pembungkusan
menggunakan daun pisang lalu di biarkan beberapa jam dan sampai akhirnya
menjadi tempe yang siap diolah menjadi makanan dapur. Pemilik usaha tempe
memasarkan produknya ke pasar, di pasar sudah memiliki kios jadinya setiap
jam dua dini hari para pegawai sudah berangkat ke pasar untuk menunggu
langganan mengambil pesanan yang biasa di pesan di ambil di kios yang berada
di pasar.
Pada hari Rabu, 6 Januari kami seluruh mahasiswa KKM merencanakan
penghiasan gazebo, penghiasan gazebo ini di tugaskan oleh kepala sekolah SD.
Kepala sekolah memberi kami tugas untuk menghias gazebo dengan menarik
untuk lomba adiwiyata se kecamatan, penghiasan tersebut menggunakan
barang-barang bekas. Sabtu, 9 Januari 2021 setelah kumpul mingguan kami
memutuskan untuk pergi ke taman desa untuk meminta bantuan petugas agar
memberikan sedikit bunga untuk menghias gazebo di SD yang akhirnya kami di
persilahkan memilih bunga-bunga yang cocok tersebut. Tanaman yang sudah
terpilih akhirnya di tanam di sekitaran gazebo dan di pot-pot yang telah kami
sediakan.
Hari Senin, 11 Januari 2021 Kami selaku divisi ekonomi kesehatan dan
lingkungan membuat desain poster larangan membuang sampah di sungai,
terdapat tiga poster yang dicetak keesokan harinya tanggal 12 di percetakan
yang beberapa waktu yang lalu sudah kami kunjungi untuk mencetak poster
pencegahan covid-19, ukuran poster yakni dua meter x satu meter terdapat tiga
poster di dalamnya yang setelah itu di potong menjadi tiga. Tanggal 13 kami
membuat kerangka poster di balai desa yang sebelumnya kami mencari bamboo
di rumah salah satu temen mahasiswa KKM yang kemudian di bawa ke balai
desa dan membuat kerangka poster sampai selesai tiga kerangka poster dan
disimpan ke dalam gudang balai desa.
Hari Jum‟at, 15 Januari 2021 pada sore hari kami mengerjakan program
kerja yaitu pembagian hand-sanitizer kepada anak-anak TPQ. Pembagian ini
kami buat seperti kuis, siapa yang bisa menjawab pertanyaan dialah anak yang
mendapatkan produk hand-sanitizer kami, masing-masing kelas kami membatasi
sepuluh hand-sanitizer disana ada lima kelas TPQ. Anak-anak sangat antusias
dalam menjawab pertanyaan yang kami beri, suasana pecah pada saat itu
karena keseruan kami dalam membagikan produk hand-sanitizer. Pada Sabtu,
16-18 Januari kami melakukan kegiatan mingguan yang di sambung dengan
melanjutkan menghias gazebo SD dan sebagian anak memasang poster
larangan membuang sampah di sungai de berapa titik di sekeitar sungai yan ada
di desa.
Keesokan harinya 19 Januari 2021 kami semua mahasiswa KKM
berangkat ke SD untuk melaporkan kepada kepala sekolah bahwasannya
gazebo telah selesai, dan melakukan sedikit dokumentasi bersama pihak
sekolah. 20 Januari kami kumpul di balai desa untuk membahas acara
penutupan KKM yang akan dilaksanakan di balai desa. Kami menyiapkan segala
peralatan dan perlengkapan yang akan di gunakan besok hari Kamis, 21 Januari
2021 kegiatan demi kegiatan telah kami lakukan dengan semampu kami, tidak
terasa satu bulan telah berlalu dan perpisahan pun tiba. Kami di lepas dengan
baik oleh kepala desa dan seluruh pihak desa berserta sebgaian masyarakat. Ini
akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan dalam hidup kami.
LAMPIRAN
Pembukaan KKM

Penghijauan

Yasinan
PELAJARAN DI TENGAH PANDEMI

Oleh Fadiah Silmi Hafizhah (18510146)


Jurusan Manajemen

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan kegiatan akademik yang wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa S1 guna mengembangkan kemampuan bermasyarakat
sesuai dengan kompetensi program studinya masing-masing. Program KKM
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana terjun langsung di
lapangan dan dapat berbaur dengan masryarakat khususnya di daerah
pedesaan. Dengan program ini diharapkan para mahasiswa dapat memberikan
inovasi dan membangun desa agar lebih maju dan inovatif.
Kuliah Kerja Mahasiswa pada tahun 2020 mengalami modifikasi, yakni sistem
Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR). Hal ini terjadi dikarenakan
adanta pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 membawa
perubahan besar dalam segala aspek. Sistem Kuliah Kerja Mahasiswa Dari
Rumah ini mengharuskan mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat dari
rumah masing-masing. Pelaksanaan KKM-DR ini bisa dilakukan dengan
memanfaatkan berbagai media sosial.
Berdasarkan jadwal dan rencana yang telah ditetapkan, maka saya
mengembangkan beberapa program kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi
di rumah. Kegiatan yang akan dikembangkan antara lain kegiatan keagamaan
seperti dzikir pagi-petang setiap harinya, membaca surat Al-Kahfi setiap hari
Jumat. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta kepada Al-
Quran sejak dini kepada adik-adik. Dalam bidang pendidikan yaitu mengadakan
bimbingan belajar, mengajarkan pendidikan perihal fiqh wanita, dan membaca Al-
Qur‟an. Hal tersebut dimaksudkan agar adik-adik terbantu dalam memahami
pelajaran, mengetahui wawasan tentang wanita, dan bisa membaca Al-Quran
dengan baik dan benar.
Dalam bidang kesehatan, akan mengadakan penyuluhan tentang Covid-19 yang
dilakukan secara online. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang
Covid-19 dan cara untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19. Sedangkan
dalam bidang ekonomi, mengajarkan bagaimana membuat design produk
sederhana menggunakan aplikasu dan menjualnya melalui online shop. Kegiatan
tersebut bertujuan untuk memberi pengetahuian tentang bisnis yang mudah dan
bisa dilakukan oleh anak-anak.
Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR) dilaksanakan mulai tanggal 21
Desember 2020 sampai dengan 21 Januari 2021. Pada pekan pertama program
yang dilaksanakan adalah terkait dengan pendidikan Al-Qur‟an kepada adik-adik
usia SD. Pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan kepada adik-adik tentang
keutamaan Al-Qur‟an, dan juga untuk mengajarkan cara membaca Al-Qur‟an
yang baik dan benar.
Kegiatan yang dilakukan antara lain menyimak adik membaca Al-Qur‟an dan
mengoreksinya. Lalu diberi pendidikan tentang tajwid dengan metode yang
menyenangkan dan mudah diterima oleh adik-adik. Kemudian memberikan
pengetahuan tentang keutamaan membaca Al-Qur‟an dengan menjelaskan dari
artikel dan beberapa referensi lain yang telah dirangkum. Kegiatan pendidikan
yang lain antaranya adalah, memberikan bimbingan belajar, dan mendampingi
adik-adik ketika sekolah daring. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu
adik-adik lebih memahami terkait pelajaran yang sekiranya belum dipahami
dengan baik.
Kemudian pada pekan kedua, memberikan program terkait dengan pendidikan
fiqh wanita. Pendidikan ini bertujuan untuk memberitahukan kepada adik-adik
muslimah bagaimana seharusnya muslimah itu. Program ini ditujukan khususnya
kepada adik-adik perempuan yang mulai beranjak dewasa. Pengetahuan tentang
fiqh wanita diperoleh dari beberapa artikel dan buku yang saya punya. Kegiatan
lainnya adalah membuat poster terkait pencegahan virus Covid-19, dan poster
moderasi beragama. Kemudian poster tersebut diunggah melalui media sosial,
antara lain Instagram, status Whatsapp, dan beberapa grup di Whatsapp.
Pada pekan ketiga, program yang dilaksanakan terkait dengan pencegahan
Covid-19. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan membuat video ilustrasi
terkait cara pengurangan risiko terinfeksi virus Covid-19. Kemudian video
tersebut diunggah melalui media sosial, yakni Youtube. Dari video tersebut,
diharapkan masyarakat, khususnya penonton, dapat mematuhi protokol
kesehatan, dan menerapkan gaya hidup normal baru (new normal). Kegiatan
selanjutnya di pekan ketiga ini, adanya program tahfidz. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah memberikan pengetahuan tentang keutamaan menghafal
Al-Qur‟an, dan menerapkannya. Pada tahap awal ini, menghafal dimulai dari Juz
30, yang berisikan surat-surat pendek. Tujuan dibuatnya program ini adalah agar
adik-adik dapat menghafal Al-Qur‟an, dan mengamalkannya.
Pada pekan terakhir, atau pekan keempat, kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan pembelajaran tentang membuat desain sederhana, yang bertujuan
untuk meningkatkan kreatifitas, dan dapat membuatnya menjadi suatu produk
yang layak dipasarkan. Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan video animasi
terkait moderasi beragama. Video tersebut kemudian diunggah melalui media
sosial, yakni Youtube. Harapannya adalah, masyarakat yang menonton video
tersebut dapat menerapkan hidup bertoleransi, dan selalu berbuat baik kepada
sesama.
Tantang Untuk Padang bersama Mahasiswa KKM-DR UIN
Malang

Oleh Ahmad Zahrowii Danyal Abu Barzah ( 18310080 )


Jurusan Bahasa dan Sastra Arab

Penyerahan Kenang-kenangan Mahasiswa KKM kepada Bapak Gatot, selaku


Kepala Dusun Gerdu

Pada Bulan Desember lalu, dilaksanakan sebuah program wajib bagi mahasiswa
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yakni KKM. KKM merupakan sebuah
program yang ditujukan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada
masyarakat di daerah desa maupun daerah terpencil sekalipun. Program KKM ini
diselenggarakan oleh lembaga LP2M, lembaga yang mengurus serta menaungi
terhadap program-program pengabdian masyarakat bagi mahasiswa, Adapun
KKM UIN Malang ini diselenggarakan tercatat mulai tanggal 21 Desember 2020 -
21 Januari 2021 dengan mengusung tema “Moderasi Beragama & Upaya
Pencegahan Virus Covid-19”.
Pada kesempatan ini, saya selaku mahasiswa KKM UIN Malang
menyelenggarakan program yang bertempat di desa Tulungrejo, kecamatan
Bumiaji, kota Batu. Letak strategis desa karena berdekatan dengan salah satu
pariwisata terkenal yakni Selecta adalah salah satu tujuan mengapa saya
memilih akan ber-KKM di desa tersebut. Selain itu, menurut salah satu sesepuh
RT di desa Tulungrejo menyatakan bahwa kerap kali desa ini dilalui oleh
pengendara yang ingin ke Mojokerto melalui jalan tikus ini.
Desa Tulungrejo memiliki sejumlah 5 Dusun, yakni Dusun Gondang, Dusun,
Kekep, Dusun Gerdu, Dusun Junggo, dan Dusun Wonorejo. Dari kelima dusun,
saya alias kami sebagai perwakilan mahasiswa menyelenggarakan program
hanya sebatas 3 Dusun saja, yakni Dusun Gondang,Dusun Kekep, dan Dusun
Gerdu dikarenakan letak 2 Dusun yang lain agak terpisah jauh dan masih harus
berjalan naik lagi.
Dalam pelaksanaan program KKM, kami dibantu beberapa perangkat desa, yakni
Kepala Desa, Kepala Dusun, dan tak lupa masyarakat yang turut andil dalam
mensupport kami agar program terlaksana dengan baik. Terutama kepala Dusun
Gerdu yang sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada beliau, karena
beliau telah memberikan sebuah tantangan untuk mengalih-fungsikan sebuah
gedung yang biasanya digunakan sebagai tempat latihan Bantengan.

Gedung TPQ Maulana Malik Ibrahim


Gedung ini terletak di Dusun Gerdu yang bertempat di RW 17, gedung ini
memiliki dua lantai yang masing-masing memiliki dua ruangan yang luas. Semula
sejak diwariskannya gedung tersebut, pewaris menginginkan gedung tersebut
berdiri untuk digunakan sebagai TPQ ( Taman Peendidikan Qur‟an ) atau
sebagai sebuah Madrasah, namun karena tidak terdapat pengelola maka gedung
tersebut digunakan selain dari ahli waris inginkan.
Kemudian Kepala Dusun Gerdu bersama sama Mahasiswa KKM UIN Malang
dan Bapak Mudin dan Kepala RW 17 menyusun sebuah diskusi antar tokoh
masyarakat bertujuan agar dapat mengambil persetujuan mereka dengan
difungsikannya gedung tersebut untuk TPQ ataupun Madrasah. Dari rapat
tersebut, dikerucutkan bahwa gedung tersebut akan digunakan sebuah TPQ bagi
anak-anak di daerah RW 17.
Musyawarah tersebut berjalan lancar dan kemudian para mahasiswa
melaksanakan program TPQ tersebut setiap ba‟da Maghrib. Bapak Kepala
Dusun Gerdu, yakni Bapak Gatot mengatakan bahwa mahasiswa diberikan
tantangan agar mereka dapat mengambil pesan serta tindakan yang sesuai agar
mereka dapat mendapatkan sebuah pelajaran. Tantangan diambil bukan karena
ingin menang melainkan agar dapat mensatukan berbagai opini untuk sebuah
tujuan dan tujuan didapatkan agar dapat mencapai padang ( terang )”.
Lambat laun TPQ tersebut semakin ramai karena anak-anak semakin antusias
hadir. Dengan ditemani senyuman bahagia mereka di sela-sela belajar.
Mahasiswa KKM diamanahi sepenuhnya untuk menjalankan serta mendidik
anak-anak dalam mengaji selama masa kakak-kakak Mahasiswa KKM masih di
Desa tersebut. Sifat ketabahan, kesabaran diperlukan oleh para mahasiswa
karena mengingat mereka adalah anak-anak yang ingin belajar mengaji, dari
yang berumur 3 tahunan sampai berumur 10 tahun.
Para mahasiswa KKM menginginkan agar setelah mereka tidak di sana, mereka
dapat ,memberikan sebuah wejangan berupa doa, hafalan ataupun ilmu lain
yang dapat bermanfaat bagi anak-anak TPQ tersebut. Para mahasiswa juga
berharap TPQ tersebut terus berlanjut ketika mereka telah selesai waktu dalam
pelaksanaan KKM di Desa Tulungrejo.
Alhamdulillah tepat pada tanggal 23 Januari 2021 telah diadakan rapat dengan
tokoh masyarakat bertujuan untuk dibentuknya sebuah kelembagaan dan
dicetuskannya pendirian TPQ dan penamaan TPQ. Alhasil dalam rapat tersebut
nama TPQ Maulana Malik Ibrahim (MMI) diputuskan dan diketuai oleh Bapak
Muhammad Toha yang merupakan salah seorang walisantri.
Lentera Desa Ku

Oleh Nailil Izzah (18130144)


Jurusan Pendidikan IPS

Desa adalah tempat berkumpulnya sekolompok manusia yang cenderung


jauh dari kota dan keramain. Kicauan burung masih terdengar merdu di telinga,
hamparan sawah yang sangat luas tampak jelas di hadapan mata. Gunung-
gunung yang indah di pandang menambah kesejukan dan keindahan panorama
alam yang menenangkan. Suara petani mencangkul sawah dan suara traktor
terdengar jelas dengan nyaring di pagi hari. Para petani sudah menekuni
ladangnya untuk di tanami. Anak-anak berlarian bermain layang-layang dan
bermain dengan senang riang menunjukkan ketradisional an desa masih sangat
terjaga.
Pada suatau hari muncullah seorang gadis desa yang ingin mengabdikan
seluruh jiwa raganya untuk mengabdikan segala kemampuan untuk desa
tercintanya. Inilah aku seorang gadis yang sedang menempuh pendidikan
jenjang S1 di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Semester
5 sedang aku lalui salah satu syarat yang harus dilalui yaitu mata kuliah
pengabdian masyarakat yang di lakukan di desa masing-masing. Mengapa
demikian?... KKM yang biasanya di lakukan bersama-sama dengan kelompok
yang sudah di sediakan dan tempat yang sudah di persipkan kini tidak berlaku
lagi. Adanya pandemi virus Covid-19 inilah menyebabkan para mahaiswa
melakukan pengabdiannya di tempat tinggalnya sendiri lebih tepatnya di desa
atau tempat berdomisili.
Desaku memang jauh dari kota tapi masyarakat nya juga tidak terlalu
lugu, juga tidak dapat di katakan berwawasan. Disinilah peranku untuk
memberikan gebrakan dan semangat baru kepada penerus dan pejuang desa
untuk mewujudkan kualitas masyarakat desa baik agama maupun formalnya.
Dalam mewujudkan masyarakat desa yang beragama dan berbudi luhur,
kumasukkan diriku ke dalam tpq sekitar. Dari sinilah tonggak awal untuk
menanamkan mutu dan kualitas wawasan agama bagi penerus bangsa.
Pertemuan pertama saya hanya menyimak anak tpq membaca alqur-an saja.
Pada pertemuan kedua saya mulai menyampaikan materi tentang tajwid yaitu
mempelajari tentang hukum-hukum membaca bacaan alqur-an dengan benar.
Karena sesungguhnya tingkat wawasan agama seseorang di lihat dari
kelancaran dan kebenaran dalam membaca alqur-an, sehingga langkah yang
saya ambil yaitu dengan memperbaiki bacaan alqur‟an dengan menyampaikan
materi hukum-hukum bacaan alqur‟an. Hari selanjutnya saya mengajarkan lagu-
lagu dan lantunan solawat nabi. Hal ini untuk memberikan bekal kepada para
santri tpq agar lebih siap ketika di minta untuk membaca solawat nabi di acara
rutinan masyarakat desa. Karena ketika sudah terjun di tengah masyrakat
kemampuan seseorang tidak di lihat dari IPK yang tinggi atau prestasi yang di
peroleh melainkan kesiapan dan kebersediaanya lah yang mampu memberikan
integritas diri. Pada hari terakhir, materi tentang akhlak dan berbudi luhur tak lupa
kulewatkan seperti harus patuh kepada orang tua dan guru, harus menyayangi
kedua orang tua dan masih banyak lagi ilmu akhlak yang saya sampaikan. Dari
sini saya berikhtibar bahwa menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah
karena menjadi seorang guru harus benar-benar mempersiapkan hati yang
lapang, akhlak yang mulia, pemikiran yang kreatif dan inovatif agar si anak
mampu mendengarkan dan menyerap materi dengan mudah dan faham. Setelah
pengabdianku di TPQ berakhir aku menuju ke rumah pemilik tpq untuk
berterimakasih atas kesempatan yang di berikan, tak lupa pula aku akan
bersedia seandainya di butuhkan kembali untuk mengajar santri tpq.
Gambar diambil ketika mengajar di TPQ Wali Songo

Selain mengabdikan wawasan keagamaan, aku juga mengabdikan ilmuku


untuk pendidikan formal dengan melakukan bimbinga belajar kepada anak
sekitar rumah. Aku membantunya menyelesaiakan dan memberikan pemahaman
tentang pelajaran yang belum mereka pahami, mereka sangat bersemangat
dalam belajar karena aku tidak berhenti dalam memberikan semangat dan
dorongan agar mereka terus berjuang demi masa depan mereka. Bukan hanya
mereka saja yang merasa senang, ibu mereka pun juga merasa terbantu karena
di masa pandemi ini ibu-ibu merasa terbebani karena pekerjaannya bertambah
yaitu harus membimbing putra-putrinya yang biasanya dalam hal pelajaran di
bimbing oleh guru, kini sudah menjadi tanggung jawab para ibu di rumah.
Dengan ketersediaanku memberi bimbingan belajar kepada mereka para ibu
merasa senang dan tidak perlu cemas lagi.
Gambar diambil ketika kegiatan bimbingan belajar

Mengabdikan diri untuk masyarakat tidak berhenti dalam konteks


intelektual saja, bersatu dengan elemen masyarakat juga sangat di butuhkan
untuk mewujudkan insan yang bersosialisasi, aku ikut serta dalam acara rutinan
tahlil yang di laksanakan di RW setempat, karena mereka adalah tetanggaku
sehingga aku sudah tidak perlu takut ataupun ragu jika di tunjuk menjadi
pambawa acara di acara tersebut. Selain itu aku juga terbiasa berkumpul dengan
orang lansia yang umumnya anak seumuranku agak risih jika harus berkumpul
dengan kaum lansia. Inilah aku kadang aku diajak ibuku berta‟ziah ke rumah
orang yang meninggal dari situlah termasuk faktor yang membuat diriku lebih
percaya diri ketika berkumpul dengan kaum lansia. Dengan berkumpul bersama
kaum lansia aku semakin tahu bahwa kehidupan yang sesungguhnya yaitu
ketika kita sudah terjun di masyarakat.
Mengabdikan seluruh tenaga dan pikiran untuk mengabdi di desa tercinta
aku bersedia membantu menyelesaikan tugas administrasi desa, walaupun
waktu mengabdi di kantor desa tidak terlalu lama, di sisni aku bisa memetik
pengalaman yang sungguh luar biasa. Mengapa? Karena kesibukkan dan segala
keruwetan di dunia kerja tak terbayang di benakku yang hanya memikirkan
tentang teori saja. Mungkin ketika kita duduk di bangku kuliahan kita hanya
mengalami masalah dengan kesulitan memahami pelajaran dan hal-hal seputar
pelajaran. Tetapi di dunia kerja kita akan menghadapi berbagai masalah yang
harus kita lalui dengan bijaksana. Pada saat aku bertugas di kantor desa petugas
desa juga ramah dan telaten dalam membimbingku. Disana aku disambut oleh
bapak kepala desa dan dipersilahkan membantu perangkat desa di bidang
pelayanan, karena hari itu masih terlalu pagi untuk jam pelayanan sehingga
masyarakat yang di layanipun tidak terlalu banyak. Akhirnya aku membantu
perangkat desa di bidang operator. Tugas ku yaitu menscan laporan penerimaan
BLT masyarakat desa Sawahan di setiap bulannya. Sebenernya aku lumayan
takut dan khawatir jika seandainya aku keliru bdalam mengerjakannya. Dengan
semangat tekat dan semangat juang yang tinggi aku memberanikan diri untuk
menyelesaikan tugasnya, bapak petugas operator pun tiada henti-hentinya
mengajariku dan mensuportku. Ketika tugas sudah terselesaikan akun merasa
puas dengan diriku sendiri, karena jiwa pengabdianku mampu mengalahkan rasa
ketakutanku.

Gambar diambil ketika membantu di kantor desa


Karena pada saat ini masih masa pandemi, Pengabdianku kepada
masyarakat yaitu dengan meberikan masker kepada masyarakat terdekat lebih
tepatnya kepada tetangga terdekat. Dalam masa pendemi ini kita harus pandai-
pandai menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan meningkatkan imun
melalui pola hidup yang sehat, makan makanan yang bergizi, mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir, memakai handsanitizer dan menggunakan
masker ketika keluar rumah. Karena masyarakat penduduk desa dan bermacam-
macam pemahaman dalam menyikapi virus seperti yang sedang terjadi saat ini.
Sebagian masyarakatada yang menyikapinya dengan sigap dan lebih disiplin
dalam menggunakan masker, ada juga masyarakat yang masih awam dalam
menyikapi hal tersebut dengan enggan memakai masker. Di sinilah tugasku
dalam memberikan nasihat maupun himbauan kepada masyarakat yang masih
awam dengan memberikan sedikit demi sedikit tentang bahaya virus corona dan
memberikan masker kepada masyarakat.
Selain memberikan masker kepada masyarakat, aku juga memberikan
edukasi pemahaman tentang bahayanya virus corona melalui menempel poster
di setiap pos yang terletak pada setiap RW. Dengan harapan agar masyarakat
mampu memahami dan lebih berdisiplin dalam menjaga kesehatan dan
kebersihan badan dari virus corona. Selain memberikan pemahaman kepada
masyarakat, poster ini mampu mengingatkan ketika masyarakat lupa maupun
lalai dalam menjaga protokol kesehatan. Virus corona memang tidak bisa kita
hindari, tapi virus ini mampu kita cegah dengan berusaha mematuhi segala
protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan tidak
berkerumun, hal ini mampu meminimalisir seseorang terjangkit virus tersebut.
Foto kanan memberikan masker kepada masyarakat. Foto kiri menempel poster
di pos RW.

Dari kkm inilah aku banyak memetik pengalaman baru, mencoba hal
baru, dan memberikan sensasi bagi masyarakat sekitar. Pada hakikatnya kita
hidup harus mampu memberikan kebaikan kepada orang lain. Mengabdikan
seluruh tenaga pikiran dan jiwa raga untuk mewujudkan masyarakat yang
sejahtera dan berwawasan yng luas. Karena katika kita mampu mengaplikasikan
ilmu yang kita peroleh di bangku kuliahan kepada kehidupan nyata maka bisa
dikataka bahwa ilmu kita bermanfaat dan mampu memberikan keberkahan hidup
kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
Memetik Sejuta Hikmah Dalam KKM-DR

Oleh Tri Ayu Alami (18160016)


Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Kuliah kerja mahasiswa merupakan bentuk pengabdian mahasiswa


kepada masyarakat, pengabdian masyarakat sangat penting dilakukan oleh
mahasiswa karena bagaimanapun pasti akan terjun ke masyarakat. Dengan
adanya program pengabdian ini akan mengajarkan banyak hal terkait hidup
bersosial dengan masyarakat. KKM tahun ini berbeda, yaitu dilakukan dengan
daring hal ini dikarenakan adanya wabah virus corona. Jadi bisa dikatakan
bahwa KKM angkatan 2018 adalah KKM daring angkatan pertama. KKM daring
sebenarnya sama saja dengan KKM sebelumnya, program kerjanya pun hampir
sama namun lebih dibatasi terkait kegiatan-kegiatan nya, karena harus tetap
mentaati protokol kesehatan yang ada. Melakukan seluruh kegiatan dengan
berjaga jarak, tidak menimbulkan kerumunan, memakai masker, rajin mencuci
tangan atau memakai hand sanitezier.
Tema utama dari KKM daring ini adalah “Moderasi Beragama & Upaya
Pencegahan Covid‟19”. Kedua tema tersebut sama pentingnya untuk terus
dipelajari. Seperti halnya moderasi beragama, moderasi beragama merupakan
sebuah cara pandang terkait proses memahami dan mengamalkan ajaran agama
agar dalam melaksanakannya selalu dalam jalur yang moderat (tidak berlebihan
atau ekstrem). Pentingnya memepelajari makna moderasi beragama adalah
supaya tidak terlalu berlebihan dalam cara beragama, tidak terlalu fanatic dalam
beragama. Sedangkan untuk tema kedua terkait upaya pencegahan virus yang
sedang mewabah saat ini juga perlu dipelajari dan disadari betul protocol
kesehatan. Tema ini juga bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada
masyarakat bahwa virus mematikan ini memang benar-benar ada dan nyata.
sebagai mahasiswa tugas kita adalah memberikan edukasi terkait upaya
pencegahan covid‟19 kepada masyarakat. Karena mahasiswa juga harus
menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan covid‟19 untuk memutus
rantai penyebaran virus ini. Memberikan kesadaran terkait hidup bersih dan
sehat sesuai dengan protocol kesehatan kepada masyarakat memang tidak
mudah khususnya bagi warga dengan jangkauan teknologi yang minim, maka
dibutuhkan edukasi upaya pencegahan covid‟19 dengan bertahap. Kesadaran
akan pemakaian masker sampai saat ini masih menjadi hal yang remeh bagi
beberapa orang. Menghindari kerumunan juga masih terasa sulit. Pelaksanaan
protocol kesehatan memang harus dimulai dengan kesadaran hati sendiri.
Kedua tema utama KKM diatas tentu masuk dalam program kerja saya.
Untuk menjalankan program kerja dengan dua tema utama tersebut kelompok
saya memilih kegiatan membagikan poster terkait moderasi beragama dan upaya
pencegahan covid‟19 di setiap pos di masing-masing RW, ditempat-tempat
umum seperti sekolah, masjid. Untuk pencegahan covid‟19 kelompok saya juga
sepakat untuk membagikan masker kepada masyarakat yang sedang
beraktivitas diluar rumah, seperti pedagang, pelanggan di toko dan ditempat
pangkas rambut. Membagikan hand sanitezier kepada beberapa TPQ.
Seluruh program kerja yang tersusun sangat berkesan bagi saya, mulai
dari mengajar TPQ, bimbel, dan membantu perangkat desa. Mengajar di TPQ
adalah hal yang paling mengesankan dan membahagiakan bagi saya,
bagaimana tidak? Saya yang sedari kecil ingin bisa mengajar ternyata diberi
kesempatan pada saat KKM untuk bisa merasakan menjadi seorang guru.
Pengalaman yang banyak sekali hikmah dan pelajaran didalamnya adalah pada
saat berhadapan langsung dengan adik-adik santri TPQ dengan segala keaktifan
mereka yang kadang-kadang membuat hati jengkel bahkan ingin marah namun
pada kenyataannya perasaan tersebut dapat luntur ketika melihat kepolosan
mereka. Ketika hari pertama saya mengajar adik-adik santri langsung
menyambut kedatangan saya dan menerima dengan hangat dan antusias.
Wajah-wajah mungil, polos, dan terus ceria membuat saya semangat mengajar.
Ketika berhadapan dengan santri satu per satu dalam ingatan terbesit sebuah
pesan yang disampaikan oleh salah satu yai pada saat saya sowan (bertamu)
dirumah beliau. Beliau berpesan kepada saya kalau menjadi guru harus siap
lillahita‟ala karena Alloh SWT. Kemudian beliau menyambung dengan
memberikan saya pesan bahwa kunci menjadi seorang guru adalah harus ikhlas,
sabar, telaten, istiqomah, menyenangkan, rapi, sopan dan berwibawa. Karena
ingat dengan pesan-pesan yai yang diberikan kepada saya, seketika selalu
berusaha mengajar dengan mengamalkan sikap-sikap diatas. Dan saya
membuktikan bahwa selelah apapun kita kalau niat melakukan kegiatan hanya
karena Alloh SWT maka akan terasa ringan, enjoy, dan happy. Satu hal yang
membuat saya kagum adalah seorang guru harus dan memang dituntut untuk
menjadi profesional didepan siswa nya, lelah, bosan, sedang sakit namun ketika
didepan siswanya secara otomatis harus tetap tampil ceria dan happy.
Hal yang berkesan selanjutnya adalah ketika diberikan kesempatan untuk
membantu perangkat desa melayani kebutuhan masyarakat. Program kerja ini
berkesan bagi saya karena merupakan pengalaman pertama saya terjun diarea
balai desa. Membantu mengurus surat keterangan domisili, BLT, surat
keterangan tidak mampu dan sebgainya. Berkenalan, berkomunikasi dengan
orang-orang dibalai desa adalah hal yang menyenagkan untuk menambah
wawasan. Bersyukurnya orang-orang dibalai desa adalah orang yang ramah,
saya yang masih pengalaman baru dalam melayani masyarakat di balai desa
merasa dibimbing dengan baik dan ramah. Walaupun usia saya terpaut jauh
dengan beberapa orang dibalai desa tersebut namun mereka asyik diajak
berkomunikasi. Sesekali membahas sebuah sejarah dindonesia dan pengalaman
hidup mereka masing-masing, membuat saya dapat belajar banyak hal. Sesekali
juga, mereka memberikan wejangan-wejangan dalam kehidupan.
Walaupun kuliah kerja mahasiswa angkatan 2018 ini berada ditengah-
tengah pandemi namun tetap memberikan banyak hal baru. Mungkin tidak dapat
dengan bebas dan banyak melakukan kegiatan di masyarakat, karena dibatasi
oleh segala peraturan protocol kesehatan yang harus dipatuhi. Namun dengan
segala keterbatasan KKM-DR tetap saja mendapatkan pembelajaran banyak hal
juga pengalaman baru hidup bermasyarakat.
SEMANGAT MENGAJI SANTRI TPQ AL-AMANAH
BERSAMA MAHASISWA KKM – DR UIN MALANG 2020/2021

Oleh Ayu Fani Ilmiah (18410213)


Jurusan Psikologi

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, mempunyai


program bernama KKM yaitu Kuliah Kerja Mahasiswa yang di berikan untuk
setiap Mahasiswa semester enam. Biasanya, kegiatan KKM dilaksanakan di
daerah sekitar kampus bersama dengan kelompok yang sudah ditentukan dari
pihak kampus untuk mengabdi di sebuah desa yang sudah dipilih. Namun untuk
tahun ini, realitanya berbeda dengan tahun tahun sebelumnya dikarenakan masa
pandemi covid 19 yang melanda selurh dunia termasuk negara Indonesia.
Kebijakan dari kampus yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa semester enam,
agar melaksanakan KKM-DR (dari rumah). Jadi, setiap mahasiswa
diperioritaskan untuk melakukan kkm dari rumah atau daerahnya masing masing.
KKM-DR 2020/2021 saya lakukan untuk mengabdi di desa Lemahduwur
Kabupaten Tegal bersama dengan beberapa teman daerah saya. Kami
mengambil kegiatan mengabdi bersama santri TPQ Al-Amanah yaitu dengan
belajar atau mengajar ngaji mulai dari anak anak hingga remaja. TPQ Al-Amanah
Membagi beberapa kelas untuk dikelompokan sesuai dengan jilid yang sudah
diraihnya seperti pra jilid, jilid satu, dua, tiga dan empat hingga Al-Qur‟an.
Kegiatan belajar dan mengajar di TPQ Al-Amanah dibagi menjadi
beberpa sesi, karena masa pandemi seperti ini harus bergantian dalam masuk
sekolahnya. Pertama yaitu sesi pagi dari jam 8 sampai jam 9 untuk anak-anak
pra jilid yaitu mereka yang belum memasuki jilid satu agar mengerti dahulu huruf
huruf hijaiyah secara sederhana. Kedua yaitu Sesi Siang dimulai dari jam 2
sampai jam 3 siang untuk anak-anak jilid dua, tiga, empat dan Al-Qur‟an. Ketiga
yaitu Sesi sore dimulai dari jam 3 sampai jam 4 untuk anak-anak jilid satu.
Saya bersama teman-teman mendapatkan giliran mengajar di sesi Siang
dan sore yaitu jam 2 sampai jam 4. Dimana bisanaya diawal pembelajaran, santri
jilid dua, tiga, empat dan Al-Quran dijadikan satu untuk berdoa terlebih dahulu.
Inilah momen yang sangat bahagia sekali dan menyenangkan untuk kami.
Karena disini terlihat ekspresi wajah dan semangat mereka dalam belajar
mengaji yang bisa dilihat dari bacaan doa sebelum memasuki ruangan masing-
masing, membeca pelajaran tajwid, doa-doa wajib, membaca juz amma,
membaca ghorib secara bersama sama sehingga mereka yang masih jilid dua
pun ikut hafal karena setiap harinya mereka membacanya. Suara mereka yang
sangat lantang dan bersemangat dalam memulai belajarnya membuat kita
bersemangat dan senang setiap kali bertemu mereka.
Setelah membaca doa sebelum masuk kelas bersama sama, mereka
masuk ke kelas masing masing sesuai jilid. Saya mendapat kelas di jilid 2
dimana mereka masih berusia 5 sampai 6 tahun (Golden age) di usia mereka
yang masih sangat kecil, kebutuhan bermain mereka masih sangat banyak
dibanding dengan aktivitas belajar mereka. Jadi saya harus bersabar dalam
mengajarkan mereka jilid 2. Namun mereka sangat bersemangat dan patuh
dengan gurunya dan hanya sedikit dari mereka yang belum lancar dalam
mengaji. Dalam mengajinya, saya harus mencatat setiap evaluasi perharinya
santri yang menyatakan mereka lulus ke halaman selanjutnya atau tidak. Setelah
satu persatu selesai mengaji, mereka membaca buku peraga dari sekolah
bersama sama yang dipimpin oleh saya dan ditirukan oleh santri-santri.
Kemudian mereka setoran hafalan doa-doa seperti doa untuk bapak ibu, doa
untuk guru, doa masuk kamar mandi, keluar kamar mandi, doa memakai
pakaian, doa melepas pakaian dan doa bercermin. Hal yang sangat
membanggakan, diusia mereka yang masih anak-anak, sudah bisa menghafal
doa-doa yang termasuk banyak untuk usia mereka. Lalu mereka membaca doa
mau pulang tepat di jam 3 siang untuk kembali kerumah masing-masing.
Sesi siang selesai, lanjut ke sesi sore, dimana mereka masih pada jilid
satu dengan usia yang lebih kecil dari jilid 2. Sama halnya dengan kegiatan jilid 2
di sesi siang, jilid satu berjumlah lebih banyak dari jilid 2. Jadi lebih mengajarkan
kita lebih bersabar untuk mengajarinya mengaji. Terkadang ada diantara mereka
yang nangis karena temannya dan ada yang tidak mau mengaji. Rasa lelah yang
kami rasakan seoalh olah menjadi hilang seketika karena semangat mereka yang
sangat luar biasa dalam mengaji terkadang membuat kita ketawa bahagia
bersama mereka yang lucu. Terimakasih untuk kesan yang sangat indah selama
satu bulan bersama mengaji bersama kalian di TPQ Al-Amanah Lemahduwur,
Tegal, Jawa Tengah.
KEARIFAN KEHIDUPAN MASYARAKAT LOKAL DI KELURAHAN
MOJOLANGU MALANG

Oleh Rofiki (18680028)


Jurusan Perpustakaan Dan Ilmu Informasi

Kelurahan Mojolangu merupakan salah satu kelurahan yang terletak di


wilayah Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kelurahan ini terdiri dari 19 RW
(Rukun Warga) dan 115 RT (Rukun Tetangga), sehingga disebut-sebut sebagai
kelurahan terluas di wilayah kecamatan setempat.
Secara administratif, Kelurahan Mojolangu diapit oleh beberapa kelurahan
lainnya yang ada di Kota Malang. Di sebelah utara, Kelurahan Mojolangu
berbatasan langsung dengan Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru.
Sedangkan di sebelah timur, kelurahan ini juga berbatasan langsung dengan
Kelurahan Purwodadi dan juga Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing. Di
sebelah selatan, Kelurahan Mojolangu berbatasan dengan Kelurahan Tulusrejo,
Kecamatan Lowokwaru. Kemudian, di sebelah barat, Kelurahan Mojolangu
berbatasan dengan Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru.
Mojolangu memiliki misi terwujudnya kelurahan yang baik, responsif dan
bertanggungjawab dalam pelayanan publik. Sementara itu misi mereka yaitu
mewujudkan pembangunan partisipasif masyarakat, mewujudkan masyarakat
setempat yang berdayaguna, serta mewujudkan pemberdayaan masyarakat
yang mandiri.
Untuk mendukung misi Kota Malang sebagai salah satu kota pendidikan di
Jawa Timur, pendidikan juga menjadi salah satu bidang yang sangat
diperhatikan di Kelurahan Mojolangu. Sekolah-sekolah serta lembaga-lembaga
pendidikan yang ada di kelurahan ini antara lain SMA Negeri 9, SMAK dan
SMPK Kolese Santo Yusuf, SMA Widya Gama, dan SMP Negeri 18 serta tempat
pendidikan agama seperti Taman Pendidikan Qur‟an (TPQ) yang tersebar di
semua Masjid dan Mushollah yang ada di wilayah Kelurahan Mojolangu.
Kelurahan Mojolangu merupakan salah satu kelurahan di Kota Malang
yang kami pilih sebagai tempat pengabdian pada kegiatan KKM- DR (Kuliah
Kerja Mahasiswa) UIN MENGABDI 2020/2021 tepatnya di wilayah RW 07
Kelurahan Mojolangu, Malang. Kelompok kami berangkat dengan 13 anggota
yang terdiri dari saya sendiri dan 12 anggota lainnya dari berbagai fakultas dan
jurusan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang terhitung dari
anggal 21 Desember 2020 sampai tanggal 21 Januari 2021. Pada kegiatan KKM
kali ini, kami membawa misi utama yaitu “ Moderasi Beragama dan Pencegahan
Penularan Covid-19” yang diangkat dari tema KKM-DR UIN MENGABDI
2020/2021. Kami disambut baik oleh pemerintahan Kelurahan Mojolangu bahkan
dalam kunjugan pertama seakaligus penyambutan anggota KKM dari teman-
teman UIN Malang, bapak lurah Kelurahan Mojolangu mengungkapkan
kesenangannya karena daerah Mojolangu telah dipilih sebagai tempat
melaksanakan kegiatan oleh teman-teman KKM UIN Malang. Pemerintah
Kelurahan Mojolangu sangat mendukung kegiatan yang akan kami laksanakan
dan memberikan tempat seluas-luasnya selama kegaiatan kami berlangsung.
RW 07 merupakan salah satu kawasan yang ada di Kelurahan Mojolangu
Malang yang dipimpin oleh seorang ketua RW dan beberapa orang staf. Kondisi
kehidupan keseharian warga di daerah tersebut masih sangat asri layaknya
kehidupan masayarakat desa. Warga di daerah tersebut juga masih sangat
menjaga nilai-nilai adat, agama, serta sosial masyarakat, hal itulah yang
membedakan kehidupan masyarakat RW 07, Kelurahan Mojolangu dengan
kehidupan masyarakat kota Malang pada umumnya.
Ada beberapa program kerja sebagai bentuk pengabdian kami pada
kegiatan KKM-DR di RW 07 Kelurahan Mojolagu yaitu, bimbingan anak TPQ
(Taman Pendidikan Qur‟an), bimbingan belajar bagi anak sekolahan yang ada di
daerah tersebut, pemasangan banner pencegahan penularan Covid-19, seminar
motivasi bagi anak sekolahan di daerah tersebut, kerja bakti dan bersih-bersih,
bakti sosial (Baksos), pembagian Hand Sanitizer bagi mushollah dan masjid,
membantu UMKM, lomba bagi anak TPQ serta penyerahan hadiah yang dikemas
dengan perpisahan peserta KKM.
Dari beberapa program kerja kelompok kami diatas, dapat dikatakan
bahwa kami lebih berfokus pada anak-anak TPQ yang bertempat di Masjid Al-
Islami RW 07 Kelurahan Mojolangu. Terdapat banyak sekali anak-anak TPQ
yang mengikuti program dari teman-teman KKM yang merupakan gabungan dari
beberapa tempat TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an) yang ada di daerah setempat
kemudain di satukan dan dipusatkan di Masjid Al-Islami yang di kepalai oleh Ust.
Sholeh. Selama kegiatan KKM berlangsung, banyak sekali anak-anak TPQ yang
antusias mengikuti bimbingan belajar Al-Qur‟an bahkan teman-teman KKM dari
UIN Malangpun tak jarang merasa kwalahan. Akan tetapi kegiatan yang kami
adakan dari awal hingga akhir berjala dengan lancar. Ust. Sholeh selaku kepala
dan pengurus TPQ Al-Islami mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan
KKM dari teman-teman mahasiswa UIN Malang.
Pada intinya terdapat banyak sekali ilmu dan pengalaman yang bisa kami
ambil setelah melakukan kegiatan KKM-DR pada kesempatan kali ini. Hal itu
tidak terlepas dari keadaan kehidupan sosial masyarakat setempat yang cukup
beragam. Mojolangu mempunyai keunikan tersendiri sebagai daerah yang ada di
tengah perkotaan yang mungkin tidak dapat kami temui suasana seperti itu
ditempat lain. Kehidupan masyarakat yang masih asri bagaikan benteng yang
tetap berdiri kokoh ditengah arus modernisasi perkotaan. Harapannnya dari
pengalaman tersebut setidaknya bisa menjadi tambahan wawasan bagi kami dan
syukur-syukur apabila kegiatan yang telah kami laksanakan bisa bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat setempat.
MENGABDI DALAM MASA-MASA PANDEMI PADA KAWASAN
RUMAH SENDIRI

Oleh Muhammad Ilham Nur Rohman (18630104)


Jurusan Kimia

Mengabdi adalah suatu kegiatan yang diikuti oleh para mahasiswa yang
dilakukan di suatu tempat terpilih, dengan cara memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi untuk memberikan informasi atau ilmu yang
bermanfaat Bagi kehidupan dimasyarakat. Pada masa pandemi seperti ini,
KKM atau mengabdi dilakukan dari rumah atau tempat tinggal masing-masing
untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19. Pada KKM atau
mengabdi kali ini, saya memilih mengabdi di sekitar tempat tinggal saya yaitu
di Jl. Sunan Kalijaga Dalam, Rt.03, Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Terdapat
beberapa program kerja yang dilaksanakan, antara lain:
1. Sosialisasi Covid-19
2. Penguatan Moderasi beragama
3. Pemberdayaan masyarakat
Program kerja yang pertama adalah sosialisasi covid-19. Covid-19 Adalah
suatu penyakit yang terjadi akibat dari terinfeksi virus corona, yaitu virus yang
menyerang sistem pernafasan yang menyebabkan gangguan ringan pada
pernafasan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. Virus dapat
menular antar manusia dan bisa menyerang siapapun baik tua maupun muda
karena begitu berbahayanya virus corona maka diadakan lah sosialisasi
mengenai virus corona atau covid-19, pada sosialisasi kali ini, sebagaiamana
anjuran kampus untuk tidak membuat kerumunan sebagai upaya pencegahan
penyebaran virus corona, maka sosialaisasi dilaksanakan dengan cara
pemasangan banner dan poster mengenai covid-19, gejala-gejala nya dan
pencegahannya, yang dpasang ditempat-tempat strategis yang mudah dilihat
dan dibaca juga dipahami orang agar bertambah kesadaran mengenai
bahayanya virus corona, selain itu juga dibagikan handwash atau sabun cuci
tangan dan masker medis sebagai salah satu cara untuk mencegah
penyebaran virus corona. Juga dengan membuat video cara cuci tangan yang
benar dan memakai masker yang benar lalu di uploud pada media sosial atau
youtube.
Program kerja yang kedua adalah penguatan moderasi Beragama,
moderasi beragama adalah sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari
keekstreman dalam cara pandang, sikap, dan praktik beragama, yang menjadi
dasar utama untuk tercapainya toleransi dan kerukunan dalam suatu negara.
Pada Program kerja yang kedua ini dilaksanakan dengan memasang poster di
media sosial seperti instagram, juga story WA(Whatsapp), selain itu juga
bekerja sama dengan salah satu rumah tahfidz yang ada di wilayah tersebut,
dengan membantu menyimak yaitu menerima setoran hafalan para santri
dengan membenarkan kelancaran, makhraj, panjang pendek, dan juga tajwid
jika terjadi kesalahan. Kegiatan ini dilakukan dengan selalu memperhatikan
protokol kesehatan yang berlaku. Rumah tahfidz yang bekerja sama adalah
Rumah Tahfidz Mahasiswi (RTMI) Darul Quran, yang merupakan cabang dari
PPPA Darul Quran milik Ustadz Yusuf mansur dengan ustadzah yang ada
disana adalah ustadzah visda yang diasuh oleh ustadz Ahmad Nazili, Rumah
Tahfidz ini berada di Jl. Sunan Kalijaga Dalam Yang berada di Depan
musholla Sunan Kalijaga. Selain bekerja sama dengan RTMI ini, juga
dilaksanakan kerja bakti membersihkan musholla yang ada disana yang
berada di depan RTMI darul quran tadi.
Program kerja yang selanjutnya adalah Pemberdayaan masyarakat
dengan mengadakan Pelatihan Hidroponik sederhana kepada santri RTMI
darul quran, pelatihan dilakukan kepada santri RTMI Darul Quran karena
dirasa sesuai dengan kondisi disana yang tidak ada media tanah untuk
menanam dan para santri yang suka memasak dengan membeli sayur
dipasar, oleh karena itu untuk menghemat pengeluaran dan juga
memperhatikan kesehatan maka dilaksanakan pelatihan hidroponik kepada
santri RTMI darul quran. Hidoponik Sederhana adalah budidaya tanaman
tanpa menggunakan media tanah, dan hanya menggunakan media air serta
nutrisi, sayur atau tanaman yang ditanam dengan cara hidroponik ini lebih
sehat karena selama penanaman atau pembudidayaan tidak menggunakan
pestisida atau bahan kimia yang bahaya bagi tubuh, selain itu dengan adanya
pelaithan hidroponik ini juga bisa meningkatkan konsumsi sayur yang sangat
dibutuhkan baginkesehatan tubuh pada masa pandemi seperti ini.
Pelatihan ini diawali dengan penjelasan mengenai apa itu hidroponik
sederhana, setelah itu dijelaskan alat-alat yang diperlukan: 1) bak sebagai
tempat air juga penyemaian, 2) pot untuk pindah tanam, 3) nutrisi, 4) kain
fanel, 5) benih, 6) rockwoll, dan alat lainnya. Dan diteruskan dengan cara
pembudidayaannya 1) Penyemaian benih menggunakan rockwoll yang
dipotong, dibasahi dengan air, dan dilubangi untuk benih, 2) memperhatikan
kelembaban dan air, 3) menunggu hingga pecah biji sampai tumbuh daun
ketiga, 4) pindah tanam ke media tanam hidroponik (pot yang bawahnya diberi
kain fanel yang fungsinya untuk menyalurkan air atau akar buatan, yang
ditaruh di kardus plastik yang di beri lubang, dan karus tadi dipasang diatas
bak) 5) perawatan dengan memperhatikan nutrisi dan perkembangan
tanaman atau sayur yang ditanam.
Selanjutnya Pengabdian ini ditutup dengan memberikan buah tangan
atau kenang-kenangan kepada mitra yang telah bersedia membantu
mensukseskan Pengabdian ini.

Anda mungkin juga menyukai