XII MIPA 2
T.P 2019/2020
EFEK FOTOLISTRIK
Efek fotolistrik? ialah merupakan suatu pengeluaran elektron dari suatu permukaan
(biasanya logam) ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya
tampak dan radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis
permukaan.
Istilah lama untuk efek fotolistrik ialah efek Hertz (yang saat ini tidak digunakan
lagi). Hertz mengamati dan kemudian menunjukkan bahwa elektrode diterangi dengan sinar
ultraviolet menciptakan bunga api listrik lebih mudah.
Einstein menggunakan gagasan Planck tentang kuantisasi energi untuk menjelaskan
efek fotolistrik yakni tahun.1905 . Kemudian dalam penemuan Efek fotolistrik tahun1887
oleh Hertz dan telah dikaji oleh Lenard pada tahun 1900.
Selanjutnya Apabila pada elektron menumbuk anoda A, terdapat arus dalam
rangkaian luarnya. Jumlah elektron yang dipancarkan yang dapat mencapai elektroda dapat
ditingkatkan atau diturunkan dengan membuat anoda positif atau negatif terhadap katodanya.
Apabila V positif, elektron ditarik ke anoda.
Apabila V negatif, elektron ditolak dari anoda. Maka,yang lebih besar eV Hanya
elektron dengan energi kinetik 1/2 mv2 dan kemudian akan dapat mencapai anoda.
Potensial V disebut potensial penghenti. Potensial ini dihubungkan dengan energi
kinetik maksimum elektron yang dipancarkan oleh:
Potensial (1/2 mv2)
maks = e.V
Dalam sebuah percobaan yang dikerjakan oleh milikan dengan teliti pada tahun 1923
yakni menggunakan sel fotolistrik. Keping katoda dalam tabung ruang hampa dihubungkan
dengan sumber tegangan searah.
Kemudian, pada katoda dikenai cahaya berfrekuensi tinggi. Jadi pada arus listrik akan
tampak.Maka mengalir sebab elektron dari katoda menuju anoda. Setelah katoda disinari
berkas cahaya, galvanometer ternyata menyimpang. Hal ini menunjukkan bahwa ada arus
listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Einstein telah menjelaskan bahwa untuk mengeluarkan elektron dari permukaan
logam dibutuhkan energi ambang. Jika radiasi elektromagnet yang terdiri atas foton
mempunyai enegi yang lebih besar dibandingkan energi ambang, maka elektron akan lepas
dari permukaan logam. berikut ini guna menentukan persamaan dari akibatnya energi
kinetik maksimum dari elektron yakni Persamaan :
Ek = h.f – h. f
dengan:
rumus FOTOLISTRIK
Secara matematis, efek fotolistrik dapat dipresentasikan dengan sebuah persamaan seperti
berikut.
Rumus
Ek=E-W
Ek=hf-hf°
Keterangan:
Gejala Compton merupakan gejala hamburan (efek) dari penembakan suatu materi
dengan sinar-X. Efek ini ditemukan oleh Arthur Holly Compton pada tahun 1923. Jika
sejumlah elektron yang dipancarkan ditembak dengan sinar-X, maka sinar-X ini akan
terhambur. Hamburan sinar-X ini memiliki frekuensi yang lebih kecil daripada frekuensi
semula.
Menurut teori klasik, energi dan momentum gelombang elektromagnetik
dihubungkan oleh:
E = p.c
E2 = p2 . C2 + (m.c2)2
04
Jika massa foton (m) dianggap nol. Gambar diatas menunjukkan geometri tumbukan
antara foton dengan panjang gelombang λ , dan elektron yang mula-mula berada dalam
keadaan diam. Compton menghubungkan sudut hamburan θ terhadap yang datang dan
panjang gelombang hamburan λ1 dan λ2. p1 merupakan momentum foton yang datang
dan p2 merupakan momentum foton yang dihamburkan, serta p.c merupakan momentum
elektron yang terpantul. Kekekalan momentum dirumuskan:
p 1 = p2 + pe atau pe = p1 – p2
Dengan mengambil perkalian titik setiap sisi diperoleh:
pe2 = p12 + p22 – 2p1 p2 cos θ
4. MENJELASKAN SINAR-X DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PENGERTIAN SINAR-X
Sinar X adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang
sangat pendek dengan energi yang sangat besar dan memiliki daya tembus yang sangat
tinggi.Sinar X juga mampu mengionisasi atom dari materi yang dilaluinya, menjadikannya
sebagai salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik. Sinar X memiliki panjang mulai dari
0,01 sampai 10 nanometer dengan frekuensi mulai dari 30 petaHertz sampai 30 exaHertz dan
memiliki energi mulai dari 120 elektronVolt sampai 120 kilo elektronVolt. Kemampuan
Sinar X dalam menembus bahan dimanfaatkan dalam bidang medis dalam Radiografi
Diagnostik.
PEMBAGIAN SINAR-X
a) Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt) yang
mengenai target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat darastis oleh
target sehingga menimbulkan sinar-x, sinar-x yg terjadi dinamakan “sinar-x
brehmsstrahlung” or “braking radiation”. Pada waktu muatan (electron) yang bergerak
dengan kecepatan tinggi (mengalami percepatan), karena adanya beda potensial, muatan
(electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik dan ketika energy electron cukup
tinggi maka radiasi elektromagnetik tersebut dalam range sinar-x.Sinar-x jenis ini tidak
dipergunakan untuk XRD (X-Ray Difraction)
b. Sinar-x karakteristik
Electron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi, dapat
mengenai electron dari atom target (anoda) sehingga menyebabkan electron tereksitasi dari
atom, kemudian electron lain yang berada pada sub kulit yang lebih tinggi akan mengisi
kekosongan yang ditinggalkan oleh electron tadi, dengan memancarkan sinar-x yang
memiliki energy sebanding dengan level energy electron. Karena sinar-X karakteristik
memiliki Panjang gelombang tertentu yang dapat difilter, maka jenis ini banyak diaplikasikan
untuk XRD (X-RAy Diffraction) dalam menentukan struktur material.
SIFAT-SIFAT SINAR-X
Sinar x mempunyai beberapa sifat fisikyaitu daya tembus, pertebaran, penyerapan,
efek fotografik, fluoresensi, ionisasi dan efek biologik, selain itu, sinar x tidak dapat dilihat
dengan mata, bergerak lurus yang mana kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya, tidak
dapat difraksikan dengan lensa atau prisma tetapi dapat difraksikan dengan kisi kristal. Dapat
diserap oleh timah hitam, dapat dibelokkan setelah menembus logam atau benda padat
mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi.
a) Daya tembus
Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya tembus
yang sangat besar seperti tulang dan gigi.Makin tinggi tegangan tabung (besarnya KV) yang
digunakan, makin besar daya tembusnya.Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu
benda, makin besar daya tembusnya.
b) Pertebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar
tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur)
pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gambar radiograf dan
pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat
radiasi hambur ini maka diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis.
c) Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom
atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya makin
besar penyerapannya.
d) Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink
sulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
2. Fosforisensi, pemendaran cahayaakan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi sinar x
sudah dimatikan (after – glow).
e) Ionisasi
Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat menimbulkan ionisasi
partikel-partikel atau zat tersebut.
f) Efek Biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efekbiologi ini yang
dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.