Anda di halaman 1dari 4

TATA IBADAH PRIA KAUM BAPA

KOLOM III
Sabtu, 21 Agustus 2021
================================================

PERSIAPAN
P: Marilah Kita persiapkan hati dan pikiran kita untuk beribadah, sambil
berdiri kita menyanyi KJ No. 3 KAMI PUJI DENGAN RIANG
Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar
Bagai bunga terima siang, hati kami pun mekar
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, telah lenyap
Sumber suka yang abadi, beri sinarMu menyerap

TAHBISAN & SALAM


P : Pertolongan kepada kita adalah dalam Nama Tuhan, yang menjadikan
langit dan bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak
meninggalkan perbuatan tanganNya Amin.

NKB No. 211 PAKAILAH WAKTU ANUGERAH TUHANMU


Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu, hidupmu singkat bagaikan kembang.
Mana benda yang kekal di hidupmu? Hanyalah kasih tak akan lekang.
Tiada yang baka di dalam dunia, s’gala yang indahpun akan lenyap.
Namun kasihmu demi Tuhan Yesus sungguh bernilai dan tinggal tetap.

DOA PENGAKUAN DOSA DAN PEMBACAAN ALKITAB


P: Marilah Kita Kita Berdoa,…

NKB No. 17 AGUNGLAH KASIH ALLAHKU


Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasihNya agunglah, Sang Putra menjelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuniNya.
O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya.

Pembacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 22:23-29


KHOTBAH

Dalam UUD 1945 mengatur hak setiap warga negara Indonesia untuk
mendapatkan perlindungan hukum. Pasal yang dimaksud adalah Pasal 27
Ayat (1), yang berbunyi: "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya." Pasal ini memperkuat sila
kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pada satu sisi menempatkan setiap warga negara pada kedudukan
yang sama dalam hukum; berhak untuk mendapat jaminan dan perlindungan
hukum, dan pada sisi yang lain menegaskan kewajiban warga negara untuk
menjunjung hukum tanpa kecuali.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan..


Sebelum dibawa ke dalam Markas, Paulus telah lebih dulu diamankan
oleh tentara Romawi dari kepungan orang Yahudi yang menghendaki agar
Paulus dienyahkan.
Sebabnya adalah ia dianggap penyesat karena pengajarannnya
tentang Yesus dan dianggap mengancam ketentraman masyarakat. Banyak
orang diprovokasi oleh sekelompok orang Yahudi dengan mengatakan
bahwa Paulus mengajar orang-orang untuk menentang bangsa Israel,
hukum taurat dan Bait Allah (21:28).
Karena hal ini, terjadilah kegemparan sehingga pasukan Romawi
bergerak dan bertindak lalu menangkap Paulus. Ia sempat berbicara di
depan orang Yahudi untuk menyampikan kebanaran, tetapi tetap saja orang
banyak meminta Paulus dienyahkan.
Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan
menghamburkan debu ke udara sebagai tanda kemarahan dan sikap tidak
senang terhadap Paulus dan pemberitaannya.
Untuk menghindarkan kerusuhan, kepala pasukan segera membawa
Paulus ke dalam markas untuk diinterogasi dan disesah supaya dapat
diketahui penyebab kemarahan orang banyak itu. Sesaat sebelum Paulus
hendak disesah, ia berkata kepada seorang perwira: “Bolehkah kamu
menyesah seorang warga negara Rum tanpa diadili?.”
Paulus berkata demikian karena ia tahu ada hak yang yang harus ia
terima karena kewarganegaraannya; warga negara Roma tidak boleh
disesah/dihukum sembarangan dengan cara yang tidak diizinkan oleh hukum
Romawi, antara lain dengan menggunakan cambuk atau disalib.
Paulus bukan sekedar membela diri, tetapi karena ia melek hukum.
Orang tuanya adalah warga negara Roma yang secara otomatis menjadikan
ia warga negara Roma. Statusnya itu didapat karena kelahiran, bukan
dengan cara dibeli atau anugerah pemerintah Romawi.
Dengan status itu ia berhak menerima perlindungan hukum. Maka
keberanian dan pengetahuannya tentang hukum ini membuat ia terhindar
dari penyesahan di dalam markas dan secara otomatis menerima hak dan
perlindungan hukum.

Saudara-saudara yang diberkati …


 Belajar dari sikap Paulus yang berani menyuarakan kebenaran atas hak
yang ia miliki, begitupun juga dengan kita sebagai Pria Kaum Bapa
bahkan juga sebagai Kepala Keluarga berkewajiban untuk menyuarakan
kebenaran ketika keluarga kita diperhadapkan dengan ketidakadilan.
 Sebagai kepala keluarga juga, berani menjadi terdepan dalam melindungi
keluarga ketika diperhadapkan dengan ketidakadilan dan memberi rasa
aman bagi istri dan anak-anak.
 Kita harus berani karena memang hak-hak kita dijamin oleh negara
seperti yang tercantum dalam Hukum konstitusi negara kita.
 Sebagai Pria Kaum Bapa terpanggil untuk menjadi warga negara yang
taat hukum dan wajib menaatinya sehingga kita layak menuntut hak dan
tidak salah kaprah dengan hal-hal yang berkaitan dengan hukum.
 Kita Jangan seperti orang Yahudi yang tidak mengerti dan taat aturan,
bahkan sifat iri terhadap Paulus sehingga mudah menghasut orang lain,
bahkan sampai mencelakakan orang lain. AMIN.
PERSEMBAHAN
P : Marilah kita memberi persembahan sambil Menyanyi
NNBT No. NNBT 9 KU AKAN SELALU BERSYUKUR
Ku akan selalu bersyukur kepadaMu Yesus Tuhanku
Yang menanggung semua dosaku karena kasihMu yang besar
Reff. Betapa agung Kau Tuhan, betapa baik Kau Tuhan.
KasihMu yang tak terukur membuat hatiku tent'ram.

DOA SYAFAAT

NYANYIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)


KJ No. 337 BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR
Betapa kita tidak bersyukur
bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah,
menghijau padang, bukit dan lembah.
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa.

BERKAT
P: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus menyertai saudara-saudara sekalian.

P+J A...min, A...min, A.....min, (dinyanyikan)

Anda mungkin juga menyukai