Anda di halaman 1dari 7

Apakah Jin Juga Punya Akal?

Kamis, 10/02/2011 05:19 WIB | email | print

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ustadz, menurut pengetahuan yang saya peroleh, jin itu ada yang muslim dan ada yang kafir.
Apakah kafir atau muslim itu adalah pilihan jin sendiri? Kalau memang pilihan, apakah
berarti jin juga diberi akal seperti manusia?

Terima kasih atas jawaban ustadz, wassalamu'alaikum wr. wb.

Yusuf

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Saudara Yusuf yang dimuliakan Allah SWT

َ ِ‫َوأَنَّا ِمنَّا الصَّالِحُونَ َو ِمنَّا ُدونَ ٰ َذلِكَ ۖ ُكنَّا طَ َرائ‬


‫ق قِ َددًا‬

Artinya : “Dan Sesungguhnya di antara kami ada (jin-jin) yang saleh dan di antara kami
ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.”
(QS. Al-Jin [72] : 11)

Artinya bahwa sebagian dari kalangan jin ada yang senantiasa berbuat kebaikan sementara
sebagian lainnya tidaklah demikian, sepertihalnya manusia ada diantara mereka yang berbuat
baik namun tidak sedikit dari mereka yang berbuat buruk, ada yang beriman kepada Allah
namun ada pula yang kufur terhadapNya.

‫وأَنَّا لَ َّما َس ِم ْعنَا ْالهُد َٰى آ َمنَّا بِ ِه ۖ فَ َمن ي ُْؤ ِمن بِ َربِّ ِه فَاَل يَ َخافُ بَ ْخسًا َواَل َرهَقًا‬
َ

‫اسطُونَ ۖ فَ َم ْن أَ ْسلَ َم فَأُو ٰلَئِكَ ت ََحرَّوْ ا َر َشدًا‬


ِ َ‫َوأَنَّا ِمنَّا ْال ُم ْسلِ ُمونَ َو ِمنَّا ْالق‬

‫َوأَ َّما ْالقَا ِسطُونَ فَ َكانُوا لِ َجهَنَّ َم َحطَبًا‬

Artinya : “Dan Sesungguhnya di antara kami ada (jin-jin) yang taat dan ada (pula) yang
menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu benar-benar
telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran,
Maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.” (QS. Al jin [72] : 13–15)

Didalam kitab “al Mausu’ah al Fiqhiyah” disebutkan bahwa para ulama telah bersepakat
bahwa jin pun mukallaf (terkena beban-beban syariah) dan yang dikenakan perintah
berdasarkan firman-Nya SWT :

ٌ ِ‫ َواَل تَجْ َعلُوا َم َع هَّللا ِ إِ ٰلَهًا آخَ َر ۖ إِنِّي لَ ُكم ِّم ْنهُ نَ ِذي ٌر ُّمب‬
‫ين‬
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat [51] : 56)

َّ َ‫قُلْ أُو ِح َي إِل‬


‫ي أَنَّهُ ا ْستَ َم َع نَفَ ٌر ِّمنَ ْال ِجنِّ فَقَالُوا إِنَّا َس ِم ْعنَا قُرْ آنًا ع ََجبًا‬

‫يَ ْه ِدي إِلَى الرُّ ْش ِد فَآ َمنَّا بِ ِه ۖ َولَن نُّ ْش ِركَ بِ َربِّنَا أَ َحدًا‬

Artinya : “Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah


mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya Kami
telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan
yang benar, lalu Kami beriman kepadanya. dan Kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan Kami,” (QS. Al Jin [72] : 1–2)

ِّ َ ‫فَبِأ‬
ِ َ‫ي آاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذب‬
‫ان‬

‫ان‬
ِ ‫ص َر‬ ٍ َّ‫يُرْ َس ُل َعلَ ْي ُك َما ُش َواظٌ ِّمن ن‬
ِ َ‫ار َونُ َحاسٌ فَاَل تَنت‬

Artinya : “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman [55] : 33–
34)

Dan ayat-ayat lainnya yang menunjukkan adanya taklif (beban-beban syariah) terhadap
mereka bahwasanya mereka diperintahkan serta dilarang.

Ketika disebutkan cercaan dan laknat terhadap setan-setan serta perlindung dari tipu daya dan
kejahatannya, disebutkan pula apa-apa yang disiapkan Allah SWT bagi mereka berupa adzab,
dan ini tidaklah dikenakan kecuali kepada mereka yang melanggar perintah dan larangan,
melakukan dosa-dosa besar, melampaui batas-batasnya disertai dengan adanya kesanggpuan
baginya untuk tidak melakukan hal-hal itu atau kemampuan untuk melakukan selain
perbuatan demikian.

Di bagian lain disebutkan pula pendapat jumhur ulama bahwa jin mendapatkan pahala atas
ketaatannya dan siksa atas kemaksiatannya, berdasarkan firman-Nya :

‫وأَنَّا لَ َّما َس ِم ْعنَا ْالهُد َٰى آ َمنَّا بِ ِه ۖ فَ َمن ي ُْؤ ِمن بِ َربِّ ِه فَاَل يَ َخافُ بَ ْخسًا َواَل َرهَقًا‬
َ

‫اسطُونَ ۖ فَ َم ْن أَ ْسلَ َم فَأُو ٰلَئِكَ ت ََحرَّوْ ا َر َشدًا‬


ِ َ‫َوأَنَّا ِمنَّا ْال ُم ْسلِ ُمونَ َو ِمنَّا ْالق‬

‫َوأَ َّما ْالقَا ِسطُونَ فَ َكانُوا لِ َجهَنَّ َم َحطَبًا‬

Artinya : “Dan Sesungguhnya di antara kami ada (jin-jin) yang taat dan ada (pula) yang
menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu benar-benar
telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran,
Maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.” (QS. Al jin [72] : 13–15)

ْ ‫ات ِّم َّما َع ِملُوا ۖ َولِيُ َوفِّيَهُ ْم أَ ْع َمالَهُ ْم َوهُ ْم اَل ي‬


َ‫ُظلَ ُمون‬ ٌ ‫َولِ ُك ٍّل د ََر َج‬

Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf [46] : 19)
ْ َ‫لَ ْم ي‬
ٌّ ‫ط ِم ْثه َُّن إِنسٌ قَ ْبلَهُ ْم َواَل َج‬
‫ان‬

Artinya : “Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni
syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman [55] : 74)

Ibnu Hazm dan yang lainnya menceritakan dari Abu Hanifah berkata bahwa tidaklah ada
pahala bagi mereka selain diselamatkannya dari neraka karena disebutkan didalam al Qur’an
tentang mereka “Dia mengampuni dosa-dosa kalian” dan pengampunan tidaklah
mengharuskan pahala karena ampunan adalah tabir.

Diriwayatkan dari Laits bin Abi Sulaim berkata, ”Pahala bagi jin adalah diselamatkan dari api
neraka, lalu dikatakan kepada mereka,’Jadilah kalian tanah.” Diriwayatkan dari Abi Zannad
berkata, ”Apabila para penghuni surga masuk surga dan para penghuni neraka masuk neraka.
Allah berfirman, ”Bagi mereka yang beriman dari kalangan jin dan seluruh umat jadilah
kalian tanah. Maka saat itulah orang-orang kafir berkata, ’Aduhai seandainya aku menjadi
tanah (saja).”

Kemudian para ulama bersepakat bahwa jin-jin yang kafir kelak mendapatkan adzab di
akherat, sebagaimana disebutkan Allah SWT didalam Al Qur’an

‫وأَ َّما ْالقَا ِسطُونَ فَ َكانُوا لِ َجهَنَّ َم َحطَبًا‬


َ

Artinya : “Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, Maka mereka menjadi
kayu api bagi neraka Jahannam.” (QS. Al Jin [72] : 15)

‫ُون َويَأْ ُكلُونَ َك َما تَأْ ُك ُل اأْل َ ْن َعا ُم‬


£َ ‫ت تَجْ ِري ِمن تَحْ تِهَا اأْل َ ْنهَا ُر ۖ َوالَّ ِذينَ َكفَرُوا يَتَ َمتَّع‬ ِ ‫إِ َّن هَّللا َ يُ ْد ِخ ُل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
ٍ ‫ت َجنَّا‬
َّ ْ
‫َوالنا ُر َمث ًوى لهُ ْم‬ َّ

Artinya : “Dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad [47] : 12)

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa jin juga terkena beban-beban syariah dan kelak akan
mendapatkan balasan dari ketaatannya atau siksa atas kemaksiatannya berarti mereka juga
diberikan kemampuan (akal) untuk bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan, antara
ketaatan dan kemaksiatan, antara perkara-perkara yang diperintahkan Allah dan dilarang-Nya
karena atas dasar itulah seorang mukallaf mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.

Wallahu A’lam

Anda mungkin juga menyukai