Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Peranan Inteligensi dalam Belajar

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Mudjiran, M.S, Kons

Oleh

Fahira Zachro
NIM 16075068

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
Peranan Inteligensi dalam Belajar

A. Konsep Intelegensi/Kecerdasan
Intelegensi adalah sebuah kata yang menyatakan suatu konsep, dan bukan kata yang
menyatakan suatu subtansi, benda atau sesuatu kekuatan.
1. Pengertian inteligensi menurut para ahli
a. Menurut Super dan Cites Inteligensi adalah kemampuan menyesuaikan diri
dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman
b. Menurut Garrett Inteligensi setidak-tidaknya mencangkup kemampuan-
kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang
memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.
c. Menurut Bischof Inteligensi is the ability to solve problems of all kinds.
d. Menurut Edward Lee Thorendike (1913) Seorang tokoh psikologi fungsionalisme
yang hidup antara tahun 1874- 1949, mengatakan bahwa inteligensi adalah
kemampuan dalam memberikan respon yang baik dari pandangan kebenaran atau
fakta.

2. Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan inteligensi adalah faktor
internal yang mencangkup keseluruhan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
siswa, untuk menyesuaikan diri pada pembelajaran secara cepat dan efektif

B. Klasifikasi IQ
Skor seseorang dalam tes inteligensi dapat diinterpretasikan mengacu kepada daerah-
daerah dalam kurva normal. Penggolongan daerah-daerah dapat mengikuti klasifikasi IQ
yang dibuat oleh Woodworth dan Marquis (Suryabrata, 2002 : 157) sebagai berikut:

Skor IQ Kategori
Di atas 140 Luar Biasa (genius)
120-139 Cerdas Sekali (very siperior)
110-119 Cerdas (superior)
90-109 Sedang (Average)
80-89 Bodoh ( dull average)
70-79 Anak pada batas (border line)
50-69 Debil (moron)
30-49 Ambisil (ambicile)
Di bawah 30 Ideot

C. Konsep Multiple Intelligence (Kemajemukan Intelegensi)


Teori Multiple Intelligences bertujuan untuk  mentransformasikan sekolah agar kelak
sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola pikirnya yang
unik.
Menurut Gardner (1983), kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
1. Kecerdasan matematika-logika
Kecerdasan matematika-logika menunjukkan kemampuan seseorang dalam
berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami dan
menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan
kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-logika tinggi
cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat
terjadinya sesuatu.
2. Kecerdasan bahasa
Kecerdasan bahasa menunjukkan kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa
dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda
untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Peserta didik dengan kecerdasan
bahasa yang tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang
berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca, menulis karangan,
membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya.
3. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikalmenunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap
suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah
nada dan irama.
4. Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan kemampuan seseorang untuk
memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik
ini memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam
pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti
dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu
bangunan.
5. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara aktif
menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan
memecahkan berbagai masalah.
6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka
terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi
dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.
7. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonalmenunjukkan kemampuan seseorang untuk peka
terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai
kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Peserta didik semacam
ini senang melakukan instropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun
kelemahannya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya
cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan
dirinya sendiri.
8. Kecerdasan naturalis

Kecerdasan naturalis menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka


terhadap lingkungan alam, misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka
seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan.

D. Usaha Guru Membantu Siswa dalam Belajar Sesuai dengan Potensiny


Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak
bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur
yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional,
dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim.Guru
memiliki perana yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru
yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionalisme
guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu
mendapat perhatian (Depdiknas, 2005). Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai
tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk
mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang
terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Thorndike, Edward Lee. 1913. The Psychology of Learning. Colombia: Teachers College
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Gardner, Howard. 1983. Frames of Mind; The Theory of Multiple Intelligences.
Depdiknas. 2005. Panduan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Direktorat PPTK dan KPT Dirjen Dikti.

Anda mungkin juga menyukai