Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA

DEWASA AWAL

Disusun oleh :
1. Zelfia Ainun Fasya 1900013136
2. Siti Rayyan Umami 1900013161

Asisten
Rizky Tri Utami

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat juga pertolongannya dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini. Tujuan dari penyusunan proposal penelitian ini adalah untuk
memenuhi tugas praktikum mata kuliah Metode Penlitian Kuantitatif. Penulisan
proposal penelitian ini penulis mengambil judul “Pengaruh Media Sosial
Terhadap Kepercayaan Diri pada Dewasa Awal”.
Proses penyusunan proposal penelitian ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ibu Dr.
Aulia S. Psi., M. Psi., Psikolog selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metode
Penelitian Kuantitatif dan kepada Rizky Tri Utami selaku Asisten Praktikum
Metode Penelitian Kuantitatif yang telah membimbing dan juga mengarahkan
penulis sehingga penyusunan proposal penelitian ini dapat terselesaikan.
Penulisan proposal penelitian ini tentunya belum sempurna karena
keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis. Namun
penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis
juga bagi para pembaca.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 TUJUAN PENELITIAN................................................................................3
1.3 MANFAAT PENELITIAN.............................................................................3
1.4 KEUTAMAAN PENELITIAN........................................................................3
1.5 TEMUAN YANG DITARGETKAN................................................................4
1.6 KONTRIBUSI PENELITIAN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN...............4
1.7 LUARAN PENELITIAN................................................................................4
BAB II................................................................................................................... 5
2.1 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................5
2.2 HIPOTESIS.................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................8
3.1 METODE PENELITIAN YANG DITERAPKAN........................................8
3.2 TAHAPAN PENELITIAN.........................................................................8
3.3 PROSEDUR PENELITIAN.....................................................................8
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................................................9
3.5 ANALISIS DATA...................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Media sosial kini menjelma begitu cepat dalam menyebarluaskan
informasi serta mengubah opini masyarakat. Selain kecepatan informasi
yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media
sosial juga menjadi alasan mengapa media sosial mampu berkembang
begitu pesat. Publik dengan mudah mengakses akun media sosial
pribadinya melalui smartphone yang kini bukan lagi menjadi barang
mewah. Kini Indonesia tercatat sebagai negara peringkat ke-4 pengguna
facebook tertinggi di dunia dan peringkat ke-5 pengguna twitter. Dari 63
juta lebih pengguna internet di Indonesia, 95 persen diantaranya
mengakses media sosial.
Kominfo menyatakan penggunaan internet di Indonesia sangat
tinggi. Hal itu didorong oleh tarif internet yang murah, dan banyaknya
jumlah pengguna smartphone mencapai 167 juta orang atau 89% dari
total penduduk Indonesia. Bila dilihat berdasarkan usia, rata-rata jumlah
pengguna media sosial di Indonesia berkisar antara usia 25 – 34 tahun.
Menurut Hurlock masa dewasa awal dimulai dari umur 18 tahun
sampai 40 tahun. masa dewasa awal merupakan fase penyesuaian diri
terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan baru.
Memainkan peran-peran baru seperti menjadi mahasiswa, suami/istri,
orang tua, dan pencari nafkah biasanya diharapkan pada dewasa awal.
Dewasa awal merupakan masa peralihan dari masa remaja ke dewasa
yang diwarnai dengan perubahan yang berkesinambungan. Peralihan dari
ketergantungan ke kemandirian baik secara ekonomi, kebebasan mencari
jati diri, dan pandangan terhadap masa depan. Masa dewasa awal
merupakan masa pencarian, penemuan, juag penentuan, masa dewasa
juga masa yang penuh dengan masalah seperti masalah sosial, emsional,
ekonomi, dan pendidikan, serta penyesuaian diri pada pola hidup yang
baru. Individu yang sudah tergolong dewasa, tentu peran dan tanggung
jawabnya bertambah yang mana sudah mulai melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orang lain terutama orang tua, mereka akan
berupaya untuk menjadi orang yang mandiri.

1
2

Ciri-ciri perkembangan dewasa awal tidak jauh berbeda dari masa


remaja awal karena masa dewasa awal merupakan transisi dari remaja
menuju dewasa. ciri-ci perkembangan masa dewasa awal menurut
Hurlock yaitu: (a) masa dewasa awal merupakan usia reproduktif. Pada
masa ini alat-alat reproduksi manusia sudah matang dan siap untuk
melakukan reproduksi. (b) masa dewasa awal merupakan masa
bermasalah karena pada masa ini harus melakukan penyesuaian diri
dengan peran baru dan jika individu tidak dapat menyesuaikan diri
dengan peran barunya maka kan menimbulkan masa;ah dalam
kehidupannya (c) masa dewasa awal merupakan masa yang penuh
dengan ketegangan emosional. pada masa ini emosi masih labil, tidak
terkendali, mudah berontak, juga mudah tegang. Ketegangan emosional
sering kali ditempatkan dalam ketakutan dan kekhawatiran yang biasanya
timbul dari sejauh mana kesuksesan atau kegagalan yang dialami dalam
menyelesaikan persoalan. (d) masa dewasa awal sebagai masa
ketergantungan dan perubahan nilai seperti ketergantungan pada orang
tua atau pada beasiswa yang didapatkan dari lembaga pendidikan
sedangkan masa perubahan nilai biasanya terjadi karena ingin diterima
oleh suatu kelompok maka individu akan mengikuti aturan atau nilai-nilai
yang diterapkan dalam kelompok tersebut.
Kepercayaan diri menurut Bandura yaitu suatu keyakinan yang
dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang
dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Sementara itu,
Hakim (2002) menyatakan bahwa kepercayaan adalah suatu keyakinan
seseorang terhadap segala sesuatu atas kelebihannya dan keyakinannya
tersebut membuatnya merasa mampu untuk mencapai tujuan hidup juga
penyesuain diri terhadap lingkungannya. Kepercayaan diri dikembangkan
dari individu itu sendiri, rasa percaya diri bukan untuk mengkompensasi
kekurangan pada kelebihan, namun bagaimana individu tersebut dapat
menerima diri apa adanya dan mampu mengerti seperti apa dirinya
sehingga pada akhirnya ia percaya bahwa dirinya mampu melakukan
segala sesuatu dengan baik.
Hal di atas menunjukkan bahwa usia rata-rata pengguna media
sosial adalah dewasa awal. Berdasarkan fenomena yang terjadi di
3

lapangan di mana media sosial banyak memberikan pengaruh terhadap


kepercayaan diri khususnya dewasa awal yang sering merasa kurang
percaya diri karena melihat pencapaian teman-temannya yang
dipublikasikan melalui media sosial seperti ada yang udah memiliki
pekerjaan, memiliki rumah, dan kondisi ekonomi yang baik sedangkan ia
masih di titik yang sama membuatnya sering mengalami kepercayaan diri
yang menurun. namun, dampak penggunaan media sosial terhadapa
kepercayaan diri tidak hanya negatif, ada juga yang berdampak positif.
Saat melihat seseorang di media sosial yang selisih umurnya tidak jauh
beda namun terlihat memiliki kehidupan yang lebih baik, sering kali
kepercayaan dirinya meningkat, ia percaya diri bahwa ia juga bisa
menjadi seperti seseorang yang ia lihat di media sosial, ia akan
termotivasi dan berusaha lebih keras lagi.

1.2 TUJUAN PENELITIAN


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial
terhadap kepercayaan diri dewasa awal.

1.3 MANFAAT PENELITIAN


Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat seperti berikut :
1. Secara teoritis dapat menambah kasanah ilmu pengetahuan bagi
pembacanya, terutama yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap
tema yang kami angkat.
2. Secara praktis dapat dijadikan referensi dalam penggunaan media
sosial secara bijak dan tidak mudah termakan oleh informasi yang ada
di media sosial.
1.4 KEUTAMAAN PENELITIAN
Keutamaan penelitian ini adalah semakin terlihatnya pengaruh
media sosial terhadap kepercayaan diri terutama generasi muda, lebih
khusus pada dewasa awal. Penelitian ini juga bertujuan untuk
memaparkan pengaruh sosial media terhadap kepercayaan diri pada
dewasa awal yang lebih sedikit disinggung dibandingkan dengan remaja
oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

1.5 TEMUAN YANG DITARGETKAN


4

Penelitian ini ditargetkan menemukan pengaruh media sosial terhadap


kepercayaan diri, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

1.6 KONTRIBUSI PENELITIAN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN


1. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya bagi yang tertarik
membahas topik yang sama

2. Menjadi bacaan terkait pengaruh media sosial


1.7 LUARAN PENELITIAN
Luaran dari penelitiann ini adalah artikel ilmiah berupa laporan
akhir guna memenuhi tugas perkuliahan serta menjadi latihan untuk
kedepannya yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran supaya tidak
melakukan kesalahan yang sama kedepannya. Serta diharapkan jika ini
merupakan artikel yang bagus dapat diterbitkan atau dipublikasikan di
blog pribadi peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Dari penelitian Arum Sonia, Istar Yuliadi, dan Dian Nugroho
(2020) dalam jurnalnya yang berjudul “Hubungan Tingkat Kepercayaan
Diri dengan Intensitas Penggunaan Media Sosial Whatsapp pada
Mahasiswa Kedokteran 2018” mengungkapkan bahwa ada hubungan
signifikan negatif antara tingkat kepercayaan diri dengan intensitas
penggunaan media sosial WhatsApp pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran UNS 2018. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
intensitas penggunaan media sosial WhatsApp dapat dipengaruhi oleh
tingkat kepercayaan diri dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat
kepercayaan diri seseorang maka semakin rendah intensitas
menggunakan media sosial WhatssApp.
Kemudian dari penelitian Dwi Putri Robiatul Adawiyah (2020)
dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok
Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang”
mengungkapkan bahwa penggunaan media sosail TikTok dapat
mempengaruhi kepercayaan diri remaja di Kabupaten Sampang.
Berdasarkan hasil analisis datanya dapat dikatakan bahwa penggunaan
media sosial TikTok berpengaruh positif terhadap kepercayaan diri
remaja di Kabupaten Sampang.
A. Media Sosial
Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah media di internet
yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya, berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi dengan pengguna lain
membentuk ikatan sosial secara virtual. Karakteristik media sosial
menurut Nasrullah (2015) yaitu:
1. Jaringan (Network)
Jaringan adalah media yang menghubungkan antara komputer dengan
perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan karena komunikasi bisa
terjadi jika antar komputer terhubung dan termasuk di dalamnya
perpindahan data.
2. Informasi (Informations)

5
6

Informasi menjadi entitas penting di media sosial karena pengguna


media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, membuat
konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi.
3. Arsip (Archive)
arsip bagi pengguna media sosial menjadi sebuah karakter yang
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses
kapanpun dan melalui perangkat apapun.
4. Interaksi (Interactivity)
Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar
memperluas hubungan pertemanan atau pengikut semata, tetapi harus
dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut.
5. Simulasi Sosial (Simulation of Society)
Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya
masyarakat di dunia maya. Media sosial memiliki keunikan dan pola
yang berbeda dari kehidupan nyata di masyarakat.
6. Konten oleh pengguna (User-Generated Content)
Di Media sosial konten sepenuhnya adalah pemilik akun. User-
Generated Content merupakan relasi simbiosis dalam budaya media
baru yang memberikan kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk
berpartisipasi.
B. Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (2003) kepercayaan diri merupakan sikap yakin atas
kemampuan diri sendiri, sehingga tidak cemas dalam bertindak, merasa
bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan dan
tanggung jawab atas perbuatannya, interaksi yang sopan dengan orang
lain, memiliki dorongan untuk berprestasi serta dapat mengenal
kelebihan dan kekurangan diri sendiri
Aspek kepercayaan diri menurut Lauster (1997) yang memilki
kepercayaan diri yang positf adalah:
1. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang
dirinya akan kesungguhan dalam melakukan suatu hal.
2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu memandang baik
segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
7

3. Objektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau


segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menuurut
kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.
4. Bertanggung jawab yaitu seseorang bersedia untuk menanggung segala
sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya
5. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah atau suatu
kejadian dengan menggunakan pemikiran yang masuk akal dan sesuai
dengan kenyataan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri:


● Faktor internal:
1. Konsep diri
2. Kondisi fisik
3. Pengalaman hidup
● Faktor eksternal
1. Pendidikan
2. Kerjaan
3. Lingkungan

2.2 HIPOTESIS
Dugaan sementara dari penelitian ini adalah adanya pengaruh
positif dan negatif media sosial terhadap kepercayaan diri pada dewasa
awal.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN YANG DITERAPKAN


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Instrumen pada penelitian ini menggunakan skala kepercayaan diri yang
disusun berdasarkan aspek-aspek kepercayaan diri yang dikemukakan
oleh Lauster.
3.2 TAHAPAN PENELITIAN
1. Judul penelitian, identifikasi masalah, pemilihan masalah,
perumusan masalah
2. Penelaahan pustaka
3. Kerangka konseptual
4. Hipotesis penelitian
5. Klasifikasi dan definisi operasional variabel
6. Pemilihan instrumen penelitian
7. Rancangan penelitian
8. Penentuan sampel
9. Pengumpulan data
10. Analisis data
11. Interpretasi hasil
12. Kesimpulan
13. Laporan penelitian

3.3 PROSEDUR PENELITIAN


1. Karakteristik Populasi
Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah dewasa
awal perempuan yang sedang menempuh studi di Fakultas
Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Tahun Ajaran 2019/2020
yang aktif menggunakan media sosial Instagram.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling yaitu pengambilan sampel acak dari populasi. Menurut
Arikunto, apabila jumlah subjeknya 100 maka lebih baik diambil

8
9

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi


tetapi apabila jumlahnya lebih besar maka diambil sebanyak 10-15
% atau atau 20-25 % atau lebih. Dalam penelitian ini jumlah
sampel yang ditentukan sebanyak 20 % dari populasi. Jumlah
seluruhnya adalah 20/100 x 300 = 60. Jadi, sampel penelitian ini
sebanyak 60 orang.
3. Prosedur Pengambilan Data
1) Mengumpulkan dan menyusun nama dari seluruh anggota
populasi yaitu nama-nama mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan Tahun Ajaran 2019/2020
2) Menuliskan nama-nama tersebut satu persatu pada
secarik kertas kemudian digulung
3) Masukkan gulungan kertas tersebut ke dalam tempat yang
dapat digunakan untuk pengumpulannya
4) Aduklah agar benar-benar acak
5) Ambil kertas satu persatu sampai jumlahnya mencapai 60
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008).
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup karena
telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih mana
yang sesuai dengan dirinya dan kuesioner ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang pengaruh media sosial terhadap
kepercayaan diri dewasa awal yang menjadi mahasiswi di Fakultas
Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Tahun ajaran 2019/202.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala. Macam-
macam skala terdiri dari: Skala Likert, Skala Gutman, Rating Scale,
Semantic Differential Scale, Skala Thurstone.
Dari bermacam-macam skala di atas, skala yang digunakan
peneliti untuk mendapatkan skor jawaban dari responden adalah skala
gutman. Menurut Sugiyono (2014) skala gutman adalah skala yang
digunakan untuk mendapatkan jawaban tegas dari responden, yaitu
10

hanya terdapat dua interval seperti “setuju-tidak setuju”, “ya-tidak”,


“benar-salah”, “positif-negatif”, “pernah-tidak pernah” dan lain-lain. Skala
pengukuran ini bisa menghasilkan pertanyaan dalam bentuk pilihan
ganda maupun check list, dengan jawaban yang dibuat skor tertinggi
(setuju) satu dan terendah (tidak setuju) nol.

3.5 ANALISIS DATA


Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data kemudian
dikaji dan dianalisis agar diperoleh data yang valid. Data yang telah
diperoleh kemudian diolah menggunakan analisis uji korelasi Product
Moment untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap
kepercayaan diri responden.
Menurut Sugiyono (2008) analisis data merupakan kegiatan yang
dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber lain
terkumpul. Teknik analisis dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik analisis statistik inferensial karena peneliti ingin
membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian, pada sejumlah sampel
terhadap populasi yang lebih besar.
Uji Normalitas
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik
parametris. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data
setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Teknik
statistik parametrik adalah teknik statistik yang didasarkan pada
normalitas data dan data yang digunakan dalam teknik analisis data ini
adalah data interval atau rasio, serta jumlah data untuk teknik parametrik
ini lebih besar dari 30 sampel.
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov. Teknik Kolmogorov-Smirnov ini dilakukan untuk
menguji normalitas suatu data yang berskala minimal ordinal. Suatu data
dikatakan berdistribusi normal apabila hasil perhitungan Asymp. SIG lebih
besar dari 0,05.
Uji Linierita
11

Salah satu syarat untuk melakukan uji kolerasi Pearson’s Product


Moment adalah dengan mengetahui bahwa data yang dihubungkan
berpola linier. Oleh karena itu pada dua variabel penelitian ini dilakukan
regresi linier. Uji regresi linier dilakukan untuk mengetahui pola hubungan
antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Uji Korelasi
Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Pearson’s Product
Moment. Korelasi Pearson’s Product Moment digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent)
dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis korelasi Pearson’s
Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan
data interval dan rasio dengan persyaratan antara lain; data berdistribusi
normal, data yang dihubungkan berpola liner dan data yang dihubungkan
mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama.
Korelasi Pearson’s Product Moment dilambangkan “r” dengan
ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1
artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan
r = +1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 -0,599 Cukup Kuat

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah


12
DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Z., 2021. Kemenkominfo: 89% Penduduk Indonesia Gunakan


Smartphone, s.l.: Media Indonesia.
https://mediaindonesia.com/humaniora/389057/kemenkominfo-89-penduduk-
indonesia-gunakan-smartphone. Diakses pada 05 Juni 2021 Pukul 14.08 WIB
Harsanti, I., 2015. Hubungan Kohesivitas dan Kepercayaan Diri pada Pria
Dewasa Awal Anggota Klub Mobil. Jurnal Psikologi, 8(1), pp. 25-31.
Iffa Dian Pratiwi, H. L., 2016. Kepercayaan Diri dan Kemandirian Belajar pada
Siswa SMA Negeri "X". Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 7(1), pp. 43-49.
Putri, A. P., 2019. Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas
Perkembangannya. Indonesian Journal of School Conceling, 3(2), pp. 35-40.
Rahmadian, E., n.d. BPS dan Social Media, Jailolo: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Halmahera Barat. https://halbarkab.bps.go.id/news/2015/03/27/2/bps-
dan-social-media.html. Diakses pada 05 Juni 2021 Pukul 13.45 WIB
Wilga Secsio Ratsja Putri, R. N. N. M. B. S., 2016. Pengaruh Media Sosial
Terhadap Perilaku Remaja. Prosiding KS:Riset dan PKM, 3(1), pp. 1-154.

13

Anda mungkin juga menyukai