Disusun Oleh :
B. Penjelasan
1. Menyusun Guide Observasi & Wawancara awal untuk melakukan observasi
dan interview kepada klien.
2. Bertemu klien untuk pengambilan data menggunakan guide awal yang telah
disusun.
3. Menganalisis data awal dari hasil interview, observasi dan dokumen
menggunakan pedoman diagnostik DSM/PPDGJ.
4. Melakukan observasi dan wawancara lanjutan untuk mengambil data lengkap.
5. Melakukan klasifikasi dengan mendiagnosis dan merancang intervensi.
6. Mengkomunikasikan kepada keluarga klien mengenai rancangan intervensi
yang telah dibuat.
BAB III
Laporan Hasil Observasi dan Wawancara
A. Identitas Klien
1. Nama (Inisial) : GC
2. Usia : 17 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SMA
5. Agama : Islam
6. Anak Ke- :2
7. Pekerjaan Ayah : Pedagang
8. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
9. Pendidikan Ayah : SMP
10. Pendidikan Ibu : SMP
11. Suku : Bugis
B. Hasil Observasi
a) Kesan Awal
- GC memiliki bentuk tubuh yang cenderung kurus dibandingkan teman-
teman laki-lakinya
- GC memiliki rambut yang ikal
- GC memiliki kulit yang lebih terawat dibandingkan teman-teman laki-
lakinya
b) Observasi Lanjutan
- GC memiliki ekspresi wajah yang cenderung ekspresif dibarengi dengan
gerakan tubuh yang menunjukkan suasana hatinya, seperti melompat sambil
bertepuk tangan ketika bahagia
- GC memiliki cara bicara yang lemah lembut
- GC lebih suka melakukan permainan yang merupakan stereotip perempuan
- GC lebih suka bermain dengan saudara perempuannya
- GC lebih suka memakai pakaian perempuan
- GC seringkali kedapatan memakai lipstick
C. Hasil Wawancara
Selama wawancara berlangsung ibu subjek mengatakan bahwa subjek tidak
pernah melakukan konsultasi kepada psikolog atau yang berwenang menangani
permasalahan dirinya. Karena tidak pernah berkonsultasi, subjek pun tidak mengalami
perubahan dalam dirinya. Pada proses wawancara ibu subjek mengatakan ada
beberapa perilaku menyimpang yang ditunjukkan subjek seperti gemar mengenakan
pakaian perempuan dan lain sebagainya.
D. Simpulan
7. Motivasi
a. Ketekunan dalam
mengerjakan tugas
-
b. Keinginan
menyelesaikan tugas
hingga tuntas
c. Antusiasme
Pada kedua jenis kelamin, - Rasa tidak nyaman - Subjek tidak menunjukkan
kemungkinan ada yang terus menerus adanya penyangkalan
dengan jenis
penyangkalan terhadap terhadap struktur anatomi
kelamin
sruktur anatomi jenis biologisnya atau pada jenis kelamin yang
kelaminnya sendiri, tetapi rasa terasing dari dimilikinya.
peran gender jenis
hal ini jarang terjadi.
kelamin tersebut.
Struktur Pertanyaan
pubertas.
Struktur Pertanyaan
C. Closing 1. Apakah ada hal lain yang ingin anda sampaikan atau anda
tanyakan ?
2. Apakah anda bisa dihubungi kembali bila kami
membutuhkan pernyataan lanjutan ?
Verbatim Wawancara Awal (Pejajagan)
A : “Baik Tante Alhamdulillah, sekarang saya mau lanjut tanya-tanya soal GC Tante,
gimana?”
A : “Menurut tante apa setelah GC tau kalo dia suka hal-hal feminim seperti perempuan, GC
tetap berperilaku normal atau merasa ada yang salah dengan dirinya ?”
B : “Menurut saya GC yaa baik-baik aja gitu mbak, dia juga gak pernah merasa kalo sikap
kemayu nya itu masalah, dia juga selalu mengaggap kalo jadi beda dari teman-teman laki-
lakinya gak apa-apa gitu mbak, kaya gak masalah buat dia”
A : “Kalo interaksinya GC sama lawan jenisnya itu gimana tante?”
B : “GC emang lebih banyak temen perempuan sih mbak, walaupun jarang main keluar. GC
suka ngobrol lama gitu kalo udah ketemu temen perempuannya, kaya gossip gitu deh mba”
B : “Punya cuma dia lebih mudah temenan sama perempuan gitu mbak, GC juga gapernah
mau diajak main futsal sama temen laki-lakinya, kalo diajak pasti lebih milih dirumah aja”
A : “Kalo soal pakaiannya GC, apa dia keliatan lebih nyaman memakai pakaian perempuan
tante?”
B : “Iya betul mbak, dia nunjukin kalo dia lebih nyaman pakai pakaian perempuan padahal
kadang ayahnya itu ngelarang GC pake pakaian perempuan, pake lipstik”
A : “Sebenernya sejak kapan sih tante GC ini nyaman berperilaku seperti perempuan?”
B : “Kalo pastinya saya gak inget ya mbak dari kapan cuma emang dari kecil dia udah
kemayu gitu mbak”
A : “GC ini pernah gak sih keliatan merasa kaya ada yang salah dengan tubuhnya?”
B : “Gak pernah sih mbak, dia ngerasa tubuh-tubuhnya sehat-sehat aja, normal aja”
B : “Menurut saya sih iya mbak, dia nyaman sama keadaan dia sekarang. Buktinya kalo ada
yang komentarin, dia mah cuek aja mbak”
A : “Dia merasa terganggu gak sama ejekan-ejekan orang lain, ditolak orang-orang gitu,
terganggu gak?”
B : “Kalo saya sih merasa dia udah terbiasa ya mbak diejek-ejek gitu jadi dia sekarang gak
pernah ngerasa terganggu sama ejekan-ejekan itu”
A : “Oooh oke deh tante ini udah selesai, terima kasih ya tante sudah mau meluangkan
waktunya buat bagi informasi soal GC”