Anda di halaman 1dari 13

5

A. Profil dan Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruang IRNA A


RSUD Awet Muda Narmada
a) Profil Rumah Sakit
a. Wawancara
Bedasarkan hasil wawancara kepada Kepala
ruangan IRNA A yang dilakukan pada tanggal 15 Juli
2020 bahwa RSAM Narmada mulai beropersional dan
memberikan pelayanan pada masyarakat sejak 27
Desember 2016, rumah sakit ini merupakan rumah
sakit milik pemerintah Lombok Barat yang terletak
kurang lebih 5 kilometer dari pusat Kota Mataram,
Rumah Sakit Awet Muda Narmada Merupakan Rumah Sakit
tipe D Pratama yang disahkan berdasarkan peraturan
daerah Kabupaten Lombok Barat No. 2 Tahun 2016.
b. Observasi
Berdasarkan hasil observasi profil rumah sakit
didapatkan bahwa RSAM Narmada merupakan salah satu
rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Lombok Barat
yang terletak di Jln Ahmad Yani No.69 Narmada.
2
Berdiri dilahan seluas 34.500 m dengan luas
bangunan 3.655 m2. Lokasi ini sangat strategis,
selain mudah dijangkau juga terletak dijalur wisata
dan juga alur lalu lintas kabupaten yang
menghubungkan beberapa kabupaten bahkan dua pulau
besar di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rumah Sakit Awet Muda Narmada mulai
beroperasional pada tanggal 27 Desember 2016.
dilakukan soft Opening yang dibuka oleh Bupati
Kabupaten Lombok Barat H. Fauzan Khalid,
S.Ag.,M.Si. Pada Tanggal 28 Maret 2017 Rumah Sakit
Umum Daerah Pratama Awet Muda Narmada Grand
openingnya di resmikan oleh menteri Kesehatan RI,
Prof. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M. Pada Tanggal
16 Nivember 2018, ditetapkan keputusan Bupati
6

Lombok Barat tentang penetapan status Rumah Sakit


Umum Daerah Awet Muda Narmada menjadi PPK BLUD
dengan No. Izin RS: 503/456/DPM-PTSP-LB/V/2018.
b) Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
RSUD Kota Mataram
a. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan
ruang IRNA A Rumah Sakit Awet Muda Narmada, Rumah
sakit ini sudah memiliki motto, visi, misi dan
tujuan yang jelas selain itu visi, misi dan tujuan
rumah sakit juga dipajang dalam bentuk mading
disetiap ruangan.
b. Observasi
Berdasarkan hasil observasi di RSUD Awet Muda
Narmada sudah memiliki dan memajang motto, visi,
misi dan tujuan di sudut rumah sakit dalam mading.
Adanya motto, visi, misi dan tujuan Rumah Sakit
Awet Muda Narmada, yang didapatkan di profil rumah
sakit diantaranya sebagai berikut :
a. Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
1) Motto
Memberikan Pelayanan yang “CEMERLANG” (Cepat,
Efektif, Mudah, Efisien, Ramah, Lancar, Aman,
Nyaman dan Gairah).
2) Visi
“TERWUJUDNYA RSUD AWET MUDA NARMADA YANG MAMPU
BERSAING, UNGGUL, MODEREN DAN TERDEPAN.”.
3) Misi
a) Memberikan Pelayanan Prima yang berbasis
kepada profesionalisme.
b) Meningkatkan kelancaran dan ketepatan
pelayanan kedokteran yang profesional selaras
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran dan keperawatan
7

c) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia


dengan pelatihan berkelanjutan dan mengikuti
perkembangan teknologi.
d) Mendorong kelancaran dan ketertiban
administrasi ketatausahaan yang paripurna.
e) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
paripurna, bermutu dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat yang berorientasi pada
keselamatan dan kepuasan pasien.
4) Tujuan
a) Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang
berkualitas dan memuaskan bagi pasien
b) Tujuan Khusus
- Meningkatkan kualitas dan mempertahankan
standar pelayanan rumah sakit
- Mengembangkan pelayanan rumah sakit seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
- Penyelenggaraan kegiatan manajemen rumah
sakit secara profesional, efisien dan
efektif.
- Terwujudnya kepuasaan bekerja sebagai
ibadah dan kesejahteraan seluruh pegawai.

Sumber : Dokumen buku Profil RSAM Narmada 2019.

c. Teori
Berdasarkan pendapat PERSADA rumah sakit,
Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai Rumah Sakit melalui
penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu
5 (lima) tahun yang akan datang. Visi menjelaskan
arah atau suatu kondisi ideal dimasa depan yang
8

ingin dicapai (clarity of direction) berdasarkan


kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang
menciptakan kesenjangan (GAP) antara kondisi saat
ini dan masa depan yang ingin dicapai. Visi dan
Misi Rumah Sakit menunjukkan apa yang menjadi cita-
cita layanan terbaik Rumah Sakit dalam upaya
mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam
upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada
aspek kesejahteraan, layanan dan peningkatan daya
saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan
dan isu strategis yang relevan.
Penyusunan misi dan visi rumah sakit
merupakan fase penting dalam tindakan strategis
rumah sakit.Hal ini sebagai hasil penafsiran
terhadap lingkungan yang berubah. Penafsiran-
penafsiran yang dilakukan dengan cerdas akan
mendorong pemimpin untuk berpikir mengenai misi
organisasi dan keadaan organisasi yang dicita-
citakan. Pemikiran ini merupakan dasar untuk
menetapkan strategi pengembangan lembaga.Lebih
lanjut, pemimpin rumah sakit memerlukan pernyataan
misi dan visi sebagai isi komunikasi dalam
meningkatkan komitmen seluruh pihak
terkait.Berdasarkan konsep dari Kaplan dan Norton
terdapat hubungan misi dan visi sampai pada
strategi, hasil pelaksanaan strategi harus dapat
mencerminkan berjalannya misi dan juga merupakan
langkah-langkah untuk tercapainya visi lembaga.
Menetapkan misi dan visi bukanlah proses yang
mudah.
Pernyataan misi dan visi tidak dianjurkan
disusun atas dasar tugas pelatihan ataupun tuntutan
akreditasi.Pernyataan misi dan visi merupakan hasil
pemikiran bersama dan disepakati oleh seluruh
9

anggota rumah sakit. Dalam konsep learning


organization menurut Senge, diperlukan suatu visi
bersama (shared vision). Visi bersama ini
memberikan fokus dan energy untuk pengembangan
organisasi.
Misi rumah sakit merupakan pernyataan
mengenai mengapa sebuah rumah sakit didirikan, apa
tugasnya, dan untuk siapa rumah sakit tersebut
melakukan kegiatan. Sebagai contoh, salah satu misi
rumah sakit keagamaan adalah melayani masyarakat
miskin dan membutuhkan pertolongan
kesehatan.Sementara itu, misi sebuah rumah sakit
for profit salah satunya adalah melayani masyarakat
dengan sebaik-baiknya.Rumah sakit for-profit juga
berusaha memenuhi harapan pemegang saham yaitu
memperoleh keuntungan.Dengan demikian pernyataan
misi tergantung pada sifat lembaga dan pemilik
rumah sakit.Misi sebaiknya dapat menggambarkan
tugas, cakupan tindakan yang dilakukan, kelompok
masyarakat yang dilayaninya, pengguna yang harus
dipuaskan, dan nilainya.
Perincian misi mencakup pernyataan mengenai
tujuan yang akan dicapai oleh lembaga. Beberapa
sifat misi adalah sebagai berikut (Ginter dan
Duncan):
1) Misi merupakan pernyataan tujuan rumah sakit
secara luas, tetapi jelas batasannya. Dalam misi
Henry Ford Health Service secara jelas diungkap
tujuan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
penelitian. Sementara itu, RSUD Banyumas
terbatas mencantumkan tugas pelayanan kesehatan.
RS ini tidak mempunyai tugas penelitian maupun
pendidikan. Pernyataan misi ditulis untuk
10

dikomunikasikan ke seluruh sumber daya manusia


serta seluruh stakeholder.
2) Pernyataan misi sebaiknya bersifat tahan lama
tetapi dapat berubah. Tujuan organisasi yang
tercakup dalam misi dapat berubah tetapi tidak
terlalu sering berganti. Dengan sifat misi yang
dapat bertahan lama maka sumber daya manusia
rumah sakit dapat mempunyai komitmen terhadap
tujuan lembaga. Sebagai contoh, misi rumah sakit
pendidikan harus dipahami, sehingga dokter yang
bekerja pada rumah sakit pendidikan akan
mempunyai komitmen sebagai seorang
pendidik. Komitmen sebagai pendidik ini bersifat
spesifik dan harus bertahan lama. RSUD Banyumas,
di tahun 2000 sedang merintis menjadi rumah
sakit pendidikan untuk Fakultas Kedokteran UGM.
Apabila hal ini benar terjadi maka misi rumah
sakit akan ditambah dengan misi pendidikan dan
penelitian.
3) Misi sebuah rumah sakit sebaiknya menggaris
bawahi keunikan lembaga. Hal ini dilihat pada
pergantian misi sebuah rumah sakit kusta.
Setelah penyakit kusta berkurang drastis, rumah
sakit kusta berubah misi menjadi rumah sakit
umum. Akan tetapi, rumah sakit tersebut masih
mempunyai keunikan karena merupakan rumah sakit
umum yang dikenal mempunyai misi
rehabilitasinya.
4) Pernyataan misi sebaiknya mencantumkan jangkauan
pelayanan, kelompok masyarakat yang dilayani dan
pasar penggunanya. Misi sebuah lembaga sebaiknya
menyatakan kebutuhan manusia akan peran lembaga.
Penulisan misi sebenarnya merupakan proses yang
penting dan sebaiknya melibatkan pemimpin puncak
11

serta para stakeholder kunci. Pengamatan


menunjukkan bahwa penulisan misi sering
dilakukan secara mendadak atau didasarkan pada
kebutuhan untuk lulus akreditasi dan mengikuti
pelatihan.
5) Proses penyusunan misi sebaiknya memperhatikan
berbagai hal. Pernyataan-pernyataan ini dapat
dianggap sebagai check list untuk penyusunan
misi yang benar (Ginter dkk, 1995; Truitt,
2001).Cara Menulis Visi Visi dapat digambarkan
sebagai konsep keadaan masa depan yang
diinginkan oleh lembaga. Guna mencapai tujuan
ini, beberapa hal yang perlu dicermati dalam
menulis visi. Penulisan visi merupakan suatu
seni yang tidak mempunyai aturan tentang
panjang-pendek kalimat, mencakup berbagai hal
secara komprehensif ataupun hanya sebagian saja.
Akan tetapi, yang perlu bahwa penulisan visi
harus menggugah semangat, inspirasi, dan
komitmen. Beberapa hal yang perlu dicermati
dalam menulis visi antara lain sebagai berikut:
1) Penulisan visi sebaiknya menggunakan bahasa
yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami.
Elemen kunci suatu visi adalah kenyataan
bahwa visi mampu menterjemahkan keadaan masa
depan yang kompleks menjadi pernyataan yang
mudah untuk dimengerti dan dipahami oleh
semua orang.
2) Penyusunan visi sebaiknya memperhitungkan
jangkauan waktu. Dalam hal ini visi disusun
dengan jangkauan waktu yang cukup lama untuk
dapat mengadakan perubahan dramatis, tetapi
cukup cepat untuk mendapatkan komitmen
dari anggota organisasi. Penulisan visi itu
12

haruslah realistis, dapat dipercaya, serta


mempunyai nalar.
3) Penetapan visi sebaiknya memenuhi syarat
sebab-akibat yang hipotetis. Sebagai contoh,
keadaan keuangan rumah sakit yang membaik
akan dapat tercapai apabila mutu pelayanan
semakin bertambah tinggi.
4) Visi tersebut harus pula menciptakan suasana
mendesak untuk dilaksanakan. Penulisan visi
sebaiknya tidak berdasarkan pada formalitas
dokumen, tetapi berdasarkan kebutuhan
lembaga.
5) Visi yang ditulis dengan baik dapat digunakan
oleh pihak manajemen untuk mendapatkan
konsensus yang solid bahwa visi tersebut
merupakan hal yang dikehendaki dan
dapat dicapai. Oleh karena itu, pemimpin
tertinggi harus dapat mengembangkan visi dan
menggunakannya secara dinamis.
Ciri-ciri sebuah visi:
1) Visi haruslah memberi ilham, tidak hanya
berupa sasaran-sasaran kuantitatif untuk
dicapai tahun depan. Oleh karena itu, visi b
aiasanya tidak ditulis dalam angka
kuantitatif.
2) Visi harus jelas, menantang, dan mengarah ke
pelayanan yang prima.
3) Visi harus bermakna untuk pihak yang terkait,
luwes, dan berlaku untuk suatu periode waktu.
Visi dapat mengalami perubahan dan harus
selalu ditantang terus.
4) Visi merupakan lampu pengarah yang harus
dicapai oleh seluruh anggota rumah sakit.
13

5) Visi harus dapat memberi kekuatan dan


pemberdayaan bagi semua pihak.
6) Visi bersifat mempersiapkan masa depan tanpa
meninggalkan pengalaman masa lalu.
7) Visi haruslah dapat terukur secara detail,
bukan sesuatu yang abstrak. Dengan syarat ini
maka pencapaian visi merupakan sesuatu yang
nyata dan terukur.

c) Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan


a. Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat
ruang IRNA A RS Awet Muda Narmada, RS Awet Muda
Narmada memiliki jenis pelayanan diantaranya
Pelayanan Gawat Darurat yang terdiri dari Instalasi
Gawat Darurat (IGD), Instalasi Bedah Sentral (IBS),
Pelayanan Rawat Inap terdiri dari ruang Rawat Inap
Kelas A, B dan C. Pelayanan Ruang Bersalin, Nifas
dan Peristi, Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari
Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Anak,
Poliklinik Bedah, Poliklinik Gigi, dan poliklinik
kandungan (Obgyn). Pelayanan penunjang yang terdiri
dari Instalasi Laboratorium, Instalasi Gizi,
Instalasi Farmasi, Rekam Medis , Instalasi CSSD,
Instalasi Perawatan Sarana Rumah Sakit (IPSRS),
Radiologi, Gas medis, Loundry, Pelayanan
Transportasi, Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL) dan Pemulasaran Jenazah.

b. Observasi

Berdasarkan hasil observasi profil ruangan dan


pengecekan langsung yang dilakukan oleh Baiq Hilda
Septiana tanggal 13 juli 2020 didapatkan data
ruangan yaitu sebagai berikut :
14

a) PELAYANAN GAWAT DARURAT


1) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b) PELAYANAN RUANG OPERASI:
1) Instalasi Bedah Sentral
c) PELAYANAN RAWAT INAP
1) Rawat Inap IRNA A, B dan C
2) Ruang Peristi
d) PELAYANAN RUANG BERSALIN dan NIFAS
e) PELAYANAN RAWAT JALAN
1) Poliklinik Bedah
2) Poliklinik Kandungan
3) Poliklinik Penyakit Dalam
4) Poliklinik Anak
5) Poliklinik Gigi
f) PELAYANANPENUNJANG
1) Instalasi Farmasi
2) Instalasi Laboratorium
3) Instalasi Radiologi
4) Instalasi Gizi
5) Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
6) Instalasi Perawatan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
7) Rekam Medis
8) Instalasi CSSD
9) Laundry
10) Gas Medis
11) Pelayanan Transportasi
12) Pemulasaran Jenazah
c. Teori
Persyaratan teknis ruang dalam bangunan rumah sakit
Ruang rawat jalan berdasrakan UU No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
a) Letak ruang rawat jalan harus mudah diakses dari
pintu masuk utama rumah sakit dan memiliki akses
15

yang mudah ke ruang rekam medis, ruang farmasi,


ruang radiologi, dan ruang laboratorium.
b) Ruang rawat jalan harus memiliki ruang tunggu
dengan kapasitas yang memadai dan sesuai kajian
kebutuhan pelayanan.
c) Desain ruangan pemeriksaan pada ruang rawat jalan
harus dapat menjamin privasi pasien.
d) Dalam hal terdapat ruangan pemeriksaan untuk pasien
menular pada ruang rawat jalan, letak dan desain
ruangan pemeriksaan untuk pasien menular harus
dapat mengontrol penyebaran infeksi.
Standar ruangan yang ada di rumah sakit :
1) Rawat Jalan
2) Ruang Rawat Inap
3) Ruang Gawat Darurat
4) Ruang Operasi
5) Ruang Perawatan Intensif
6) Ruang Kebidanan dan Penyakit
Kandungan
7) Ruang Rehabilitasi Medik
8) Ruang Radiologi
9) Persyaratan Ruang Radioterapi
10) Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
11) Ruang Sterilisai
12) Ruang Farmasi
13) Ruang Tenaga Kesehatan
14) Ruang Pendidikan dan Latihan
15) Ruang Kantor dan Administrasi
16) Ruang Ibadah, Ruang Tunggu
17) Ruang Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat Rumah Sakit
18) Ruang Menyusui
19) Ruang Mekanik
20) Ruang Instalasi Gizi
16

21) Laundry
22) Kamar Jenazah
23) Ruang Pengelolaan Limbah
24) Pelataran Parkir yang mencukup
17

Anda mungkin juga menyukai