A. Pengertian Viskositas
Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada
gas. Sehingga cairan mempuyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada
gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur. Koefisien gas pada
tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik
dengan naiknya tegangan.
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari
aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viscometer mengukur
kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler). Definisi
lain dari viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau
fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Viskositas cairan akan menimbulkan gesekan antar
bagian atau lapisan cairan yang bergerak satu terhadap yang lain. Hambatan atau
gesekan yang terjadi ditimbulkan oleh gaya kohesi di dalam zat cair.
Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat
cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antara
molekul gas.Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan
besaran yang disebut koefisien viskositas.Satuan SI untuk koefisien viskositas
adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s).Satuan cgs (centimeter gram sekon) untuk
SI koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering
dinyatakan dalam centipoise (cP). 1 cP = 1/1000 P. Satuan Poise digunakan
untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie
Poiseuille.
1 Poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak
goreng, oli, madu dkk. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan
minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air ngalir lebih
cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga
bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat
cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di dapur, minyak
goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya,
semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut.
Viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida
riil/nyata tuh fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air,
sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal
hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran
fluida.
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair
dengan zat cair yang lain. Salah satunya adalah viskositas. Viskositas merupakan
tahanan yang dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya.
Sifat viskositas ini dimiliki oleh setiap fluida, gas, atau cairan. Viskositas suatu
cairan murni adalah indeks hambatan aliran cairan. Aliran cairan dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran
laminar menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis
tengah kecil. Sedangkan aliran turbulen menggambarkan laju aliran yang besar
dengan diameter pipa yang besar. Penggolongan ini berdasarkan bilangan
Reynoldnya.
h = A e-E/RT
C. Hukum-hukum Viskositas
a. Hukum Poiseuille
Suatu fluida tidak kental bias mengalir melalui pipa yang bertingkat
tanpa adanya gaya yang diberikan. Pada fluida kental (viskos) diperlukan
perbedaan tekanan Antara ujung-ujung pipa untuk menjaga kesinambungan
aliran, apakah air atau oli pada pipa atau darah pada system sirkulasi manusia.
(∆𝑃)𝜋𝑟4 𝑣 (∆𝑃)𝜋𝑟4
𝑄= 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
8ŋ𝐿 𝑡 8ŋ𝐿
t : waktu yang diperlukan cairan dengan volume mengalir melalui alat (s).
b. Hukum Stokes
Apabila benda padat bergerak dengan kecepatan tertentu dalam medium
fluida kental, maka benda tersebut akan mengalami hambatan yang
diakibatkan oleh gaya gesekan fluida. Gaya gesek tersebut sebanding dengan
kecepatan relative gerak benda terhadap medium dan viskositasnya. Besarnya
gaya gesekan fluida telah dirumuskan sebelumnya sebagai:
∆𝑉 𝐴
𝐹=ŋ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹 = ŋ𝑉 = 𝑘ŋ𝑉
𝑍 𝑍
Hokum stokes berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair. Benda
bulat dengan radius r dan rapat d, yang jatuh karena gaya gravitasi fluida
dengan rapat dm , akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi sebesar :
4
𝑓1 = 𝜋 𝑟3 (𝑑 − 𝑑𝑚 )𝑔
3
Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar.
Tetapi dalam medium ada gayagesek, yang makin besar bila kecepatan benda
jatuh makin besar. Pada saat kesetimbangan, besarnya kecepatan benda jatuh
tetap,V. Menurut George G. Stokes, untuk benda bulat tersebut besarnya gaya
gesek pada kesetimbangan:
f2 = 6 π r ŋ v
f1 = f2
4
𝜋 𝑟3 (𝑑 − 𝑑𝑚 )𝑔 = 6 π r ŋ v
3
2 𝑟2 (𝑑 − 𝑑𝑚 )
ŋ=
9𝑣
rumus ini berlaku bila jari-jari benda yang jatuh relative besar bila
dibandingkan dengan jarak antar molekul-molekul fluida. Hukum stokes
merupakan dasar viscometer bola jatuh. Viscometer ini terdiri atas gelas
silinder dengan cairan yang akan diteliti dan dimasukkan dalam thermostat.
Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan
nol. Misalnyasumbu vertikal ke atas sebagai sumbu positif, maka pada saat
kecepatan terminal tercapai berlaku berlaku persamaan berikut.
Untuk benda berbentuk bola seperti pada gambar diatas, maka persamaannya
menjadi seperti berikut.
Keterangan:
𝜋𝑃𝑟4 𝑡
𝜂=
8𝐼𝑉
V = volume cairan dengan viskositas 𝜂 yang mengalir selama t melalui
tabung kapiler dengan jari-jari r dan panjang I di bawah tekanan P dyne/cm2 .
Untuk dua zat cair dengan tabung kapiler sama, maka :
𝜂1 𝜋𝑃1 𝑟4 𝑡1 8 𝐼 𝑉 𝑃𝑡
= . 4
= 1 1
𝜂2 8 𝐼 𝑉 𝜋𝑃1 𝑟 𝑡1 𝑃2 𝑡2
𝜂1 𝑃1 𝑡1 𝑑1 𝑡1
= =
𝜂2 𝑃2 𝑡2 𝑑2 𝑡2
𝜋𝑅 4 (𝑃𝑡)
ŋ=
8𝑉𝐿
sehingga
ŋ1 𝜋𝑅 4 (𝑃𝑡) 8𝑉 ′
= ×
ŋ2 8𝑉𝐿𝑅 4 (𝑃𝑡)2
Dimana:
P :𝜌 × konstanta
𝜌 : density
Hubungan antara viskosits dan suhu pertama kali ditemukan oleh Carransicle
pada tahun 1913. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu mengaliri pipa kapiler dengan gaya
yang disebabkan oleh gaya beratnya sendiri. Pengukuran viskositas
merupakan cara termudah dan termurah dalam menentukan berat molekul
makro.
2) Viskometer Hoppler
Yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati
cairan pada jarak atau tinggi tertentu.Karena adanya gravitasi benda yang
jatuh melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan yang semakin
besar sampai mencapai kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum akan
dicapai jika gaya gravitasi (g) sama dengan gaya tahan medium (f) besarnya
gaya tahan (frictional resistance) untuk benda yang berbentuk bola stokes.