Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN 8

Telaah Kurikum Dan Buku Teks

Nama : Nanda Vecensius Ginting


NIM : 7193141003
Prodi : Pendidikan Ekonomi C

Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu :

1) Tujuan

Dalam Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan pada
Kurikulum 2013 yaitu : Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

2) Materi Pembelajaran

Dalam hal ini, materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk:

a). Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan
menspesifikasi hubungan – hubungan antara variabel-variabel dengan maksud
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
b). Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-
kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
c). Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari
analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
d). Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan
hubungan antara beberapa konsep.
e). Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang
harus dilakukan peserta didik.
f). Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari
terminologi, orang dan tempat serta kejadian.
g). Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam
materi.
h). Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk
memperjelas suatu uraian atau pendapat.
i). Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata
dalam garis besarnya.
j). Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam
upaya mencapai tujuan kurikulum.

Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme lebih memperhatikan


tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta didik. Oleh karena itu, materi
pembelajaran harus diambil dari dunia peserta didik dan oleh peserta didik itu sendiri.
Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat konstruktivisme, materi
pembelajaran dikemas sedemikian rupa dalam bentuk tema-tema dan topik-topik yang
diangkat dari masalah-masalah sosial yang krusial, misalnya tentang ekonomi, sosial
bahkan tentang alam. Materi pembelajaran yang berlandaskan pada teknologi
pendidikan banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa dan
diambil hal-hal yang esensialnya saja untuk mendukung penguasaan suatu kompetensi.
Materi pembelajaran atau kompetensi yang lebih luas dirinci menjadi bagian-bagian
atau sub-sub kompetensi yang lebih kecil dan obyektif.

3) strategi pembelajaran

Strategi pelaksanaan suatu kurikulum tergambar dari cara yang ditempuh di dalam
melaksanakan pengajaran, cara di dalam mengadakan penilaian, cara dalam melaksanakan
bimbingan dan penyuluhan dan cara mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan. Cara
dalam melaksanakan pengajaran mencakup cara yang berlaku dalam menyajikan tiap
bidang studi, termasuk cara / metode mengajar dan alat pelajaran yang digunakan. Dalam
hal ini guru dapat menerapkan banyak kemungkinan untuk menentukan strategi
pembelajaran dan setiap strategi pembelajaran memiliki kelemahan dan keunggulannya
tersendiri.

Dalam pembelajaran K13 ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan bersama oleh para
guru dalam melakssanakn pembeljaran, di antaranya:

a). berpusat pada peserta didik


b). mengembangkan kreativitas peserta didik
c). menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang
d). bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestika
e). menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai
strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efesien,
dan bermakna.

4) organisasi kurikulum

Beragamnya pandangan yang mendasari pengembangan kurikulum memunculkan


terjadinya keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum. Setidaknya terdapat enam
ragam pengorganisasian kurikulum, yaitu:
a). Mata pelajaran terpisah (isolated subject); kurikulum terdiri dari sejumlah mata
pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-sendiri tanpa ada hubungan
dengan mata pelajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan
tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik, semua
materi diberikan sama
b). Mata pelajaran berkorelasi; korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi
kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata pelajaran. Prosedur yang
ditempuh adalah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna
memudahkan peserta didik memahami pelajaran tertentu.
c). Bidang studi (broad field); yaitu organisasi kurikulum yang berupa pengumpulan
beberapa mata pelajaran yang sejenis serta memiliki ciri-ciri yang sama dan
dikorelasikan (difungsikan) dalam satu bidang pengajaran. Salah satu mata
pelajaran dapat dijadikan “core subject”, dan mata pelajaran lainnya dikorelasikan
dengan core tersebut.
d). Program yang berpusat pada anak (child centered), yaitu program kurikulum yang
menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata pelajaran.
e). Inti Masalah (core program), yaitu suatu program yang berupa unit-unit masalah,
dimana masalah-masalah diambil dari suatu mata pelajaran tertentu, dan mata
pelajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya
memecahkan masalahnya. Mata pelajaran-mata pelajaran yang menjadi pisau
analisisnya diberikan secara terintegrasi.
f). Ecletic Program, yaitu suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi
kurikulum yang terpusat pada mata pelajaran dan peserta didik.
5) Evaluasi

Dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa
kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja
yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi,
kelaikan (feasibility) program. Luas atau tidaknya suatu program evaluasi kurikulum
sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya evaluasi kurikulum. Apakah evaluasi
tersebut ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan sistem kurikulum atau
komponenkomponen tertentu saja dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu komponen
kurikulum penting yang perlu dievaluasi adalah berkenaan dengan proses dan hasil belajar
siswa.

Proses Penyusunan K13

Berdasarkan Undang – Undang No.20 Tahun 2013 yang menjadi acuan dalam menentukan
Tema Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum 2013 yaitu membentuk 3 aspek :

a). Sikap dengan menimbulkan rasa ingin Tahu Mengapa


b). Pengetahuan yang akan menimbulkan rasa ingin Tahu Apa
c). Keterampilan yang akan menimbulkan rasa ingin Tahu Bagaimana

Ketiga hal diatas dibentuk dengan memusatkan pengembangan elemen-elemen kurikulum


berikut ini :

a). Standar Kompetensi Lulusan


b). Standar Isi
c). Struktur Pembelajaran
d). Proses Pembelajaran
e). Proses Penilaian
f). Silabus
g). Rancangan Perencanaan Pembelajaran
h). Buku-Buku Kurikulum

Dalam kerangka inilah perlunya pengembangan kurikulum 2013, untuk menghadapi


berbagai masalah dan tantangan masa depan yang semakin lama semakin rumit dan
kompleks. Bebagai tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan globalisasi
dan pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi informasi,
konfergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan kebangkitan industry
kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains,
mutu, inpestasi dan transformasi pada sektor pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA
yang harus dimiliki oleh peserta didik. Untuk menghadapi tantangan tersebut kurikulum
harus mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai