Anda di halaman 1dari 5

4.

Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan ada sejak abad ke-13


yang muncul dari lalu lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang
Islam dari Arab, Persia, India hingga Tiongkok mulai membaur
dengan masyarakat Indonesia.
Melalui perdagangan tersebut, agama Islam semakin berjaya di
Indonesia yang kemudian banyak membawa perubahan dari sisi
budaya sampai pemerintahan. Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di
penjuru negeri membawa ajaran Islam ke seluruh Indonesia.
Meskipun begitu, berdasarkan sejarah, agama Islam pertama kali
masuk ke Indonesia sejak akhir abad ke-6 Masehi dan terus
berkembang. Dengan adanya perdagangan tersebut, ajaran agama
Islam mulai diberikan melalui banyaknya kerajaan-kerajaan Islam.
Berikut adalah daftar singkat kerajaan Islam di Indonesia dari awal
hingga akhir.
1. Kerajaan Samudra Pasai
Samudera pasai merupakan kerajaan Islam pertama di
Indonesia yang berlokasi di Aceh. Yang didirikan oleh Merah
Siku yang kemudian menggunakan gelar berbahasa Arab,
Malikul Saleh, pada tahun 1267.
Puncak kejayaan Samudra Pasai ini berada pada masa pimpinan
Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Pada masa pimpinannya, Pasai
menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dan menggunakan
koin emas sebagai mata uangnya.
Masa kejayaan ini berakhir ketika masa kekuasaan Sultan
berikutnya, dimana kerajaan Samudera Pasai diserang oleh
kerajaan Majapahit dan menjadi satu wilayah. Kerajaan ini
kemudian jatuh total setelah diserang Portugis pada tahun
1521 yang kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh.
2. Kerajaan Demak
Kerajaan ini dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada
abad ke-15. Beberapa daerah dibawah naungan Majapahit
melepaskan diri, Demak salah satunya. Pada tahun 1518,
kerajaan Demak pun didirikan oleh Raden Patah, putra
Brawijaya yang merupakan raja terakhir Majapahit dan
besarnya kerajaan ini terjadi dengan waktu yang sangat singkat
berkat dukungan dari Wali Songo.
Runtuhnya kerajaan Demak ini terjadi ketika masa pimpinan
Trenggana dimana terjadinya perebutan kekuasaan yang
memunculkan pemberontakan. Kerajaan Demak berakhir
setelah Jaka Tingkir memindahkan kekuasaan ke Pajang.
3. Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun
1514, dan berhasil menguasai beberapa daerah di sekitarnya.
Kerajaan ini kemudian mengalami masa ekspansi dan pengaruh
terluas dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda dimana Aceh
menaklukan Pahang yang merupakan sumber timah utama.
Kemunduran kerajaan Aceh Darussalam ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yang diantaranya semakin menguatnya
kekuasaan Belanda di Pulau Sumatra dan Selat Malaka yang
ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku,
Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus serta Bengkulu.
4. Kerajaan Islam Banjar
Bermula ketika Raden Samudera, mendapatkan wasiat dari
Raja Negara Daha untuk menggantikan posisinya. Hal tersebut
mengancam keselamatannya karena perselisihan mendapatkan
jabatan yang membuat Raden Samudera melarikan diri.
Pangeran Tumenggung, Raja Negara Daha selanjutnya,
melakukan penyerangan ke Bandarmasih. Pangeran Samudera
pun mendirikan kerajaan Banjar yang merupakan kerajaan
Islam pertama di Kalimantan Selatan pada tahun 1520.
5. Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senapati pada
tahun 1586. Pada awalnya, Kerajaan ini berada di wilayah
teritorial kerajaan Pajang, Yang kemudian menundukkan dan
menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya.
6. Kerajaan Pajang
Prestasi Jaka Tingkir dalam ketentaraan membuatnya diangkat
sebagai menantu Trenggana dan menjadi Bupati Pajang
bergelar Hadiwijaya. Pada tahun 1547, Sunan Prawoto yang
naik tahta tewas dibunuh sepupunya, Arya Penangsang, yang
juga mengincar Jaka Tingkir namun gagal. Dengan dukungan
Ratu Kalinyamat, Jaka Tingkir bersama pengikutnya berhasil
mengalahkan Arya Penangsang yang kemudian merebut tahta
miliknya dan mendirikan kerajaan Pajang pada tahun 1568.
7. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang
paling berpengaruh di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16
Masehi. Kerajaan ini juga merupakan pangkalan penting dalam
jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau. Sunan Gunung
Jati merupakan pendirian kerajaan Cirebon dan memimpin
sejak abad ke-15. Kerajaan ini didirikan di Dalem Agung
Pangkuwati sebagai pusat pemerintahan negara Islam
Kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi keraton Kasepuhan.
8. Kerajaan Maluku
Dikenal dengan Kesultanan Ternate yang juga salah satu dari 4
kerajaan Islam di kepulauan Maluku serta merupakan salah
satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Kerajaan ini didirikan
oleh Baab Malamo pada tahun 1257 dan memiliki peran
penting di kawasan timur Nusantara berkat perdagangan
rempah dan kekuatan militernya. Kini tahta kesultanan tengah
dijabat oleh Sultan Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad Djabir
Sjah yang menjabat sejak tahun 2016 lalu.
9. Kerajaan Gowa
Kerajaan Gowa merupakan kerajaan dan kesultanan yang
berpusat di daerah Sulawesi Selatan, diujung selatan dan pesisir
semenanjung yang memiliki mayoritas penduduk suku
Makassar. Didirikan oleh Karaeng Tuniggalo dengan gelar
Sultan Alauddin, yang kemudian dilanjutkan oleh Sultan
Hasanuddin dan mencapai puncak kejayaan dan perdagangan
rempah-rempah.
10. Kerajaan Buton
Pada tahun 1412 Masehi, Sayid Jamaluddin al- Kubro diundang
oleh Raja Mulae Sangia i-Gola untuk diajarkan ajaran Islam.
Semenjak Raja ke_6 memeluk agama Islam, kerajaan Buton pun
berubah bentuk menjadi kesultanan dan dikenal sebagai
kesultanan Buton, Sistem syariat Islam pada masa itu diakui
oleh negara lain di Nusantara dan dunia sehingga sultan Buton
di anugerahi gelar Khalifatul Khamis oleh Khalifa Otsmaniah.

5. 1. Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia sebelum abad ke-20 :


 Perlawanan tidak terorganisir dengan baik. Dikarenakan pada
waktu itu, perjuangan hanya dilakukan dengan sifat
berkedaerahan masing-masing dan memudahkan Belanda
untuk menyelesaikan masalah tersebut yang dimana
menjadikan perjuangan tersebut sangatlah tidak terorganisir.
 Perlawanan tidak menggunakan organisasi modern dalam
melakukan penindakan atas sebuah keputusan. Pada saat itu
tidak memiliki organisasi modern yang dimana terdapat sebuah
pemimpin yang menyatukan segala penjuru daerah.
 Perlawanan dipimpin oleh tokoh masyarakat yang dimana
memiliki sebuah Kharisma dan juga disegani oleh masyarakat.
 Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik/senjata. Oleh
karena itu, perjuangan dengan menggunakan metode
pertempuran sangat banyak dilakukan sebelum abad ke 20
dikarenakan metode tersebut dianggap paling ampuh dalam
menangani tindakan yang dilakukan oleh pemerintahan
kolonial Belanda ketika berada di Indonesia.
 Perlawanan memiliki ketergantungan dengan pemimpin.
Apabila pemimpin hilang, maka menghancurkan semangat
perjuangan dari pada pejuang itu sendiri.

2. Strategi Perlawanan yang Dilakukan sesudah abad ke-20 :


 Perlawanan terorganisir dengan baik. Dikarenakan telah
memiliki organisasi secara nasional, maka perjuangan lebih
terorganisir.
 Perlawanan menggunakan organisasi modern.
 Perlawanan menggunakan metode perundingan dalam
melakukan perjuangan.
 Perlawanan sulit dipecah belah.
 Perlawanan bersifat nasional.
 Perlawanan tidak ketergantungan dengan pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai