0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan5 halaman
Kerajaan Islam pertama di Indonesia bermula dari abad ke-13 melalui perdagangan laut antara pedagang Islam dan masyarakat Indonesia. Agama Islam semakin berkembang dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai wilayah membawa pengaruh budaya dan pemerintahan. Beberapa kerajaan Islam penting di Indonesia antara lain Kerajaan Samudra Pasai, Demak, Aceh, Banjar, Mataram, Pajang, Cirebon, Maluku, Gowa dan Buton.
Kerajaan Islam pertama di Indonesia bermula dari abad ke-13 melalui perdagangan laut antara pedagang Islam dan masyarakat Indonesia. Agama Islam semakin berkembang dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai wilayah membawa pengaruh budaya dan pemerintahan. Beberapa kerajaan Islam penting di Indonesia antara lain Kerajaan Samudra Pasai, Demak, Aceh, Banjar, Mataram, Pajang, Cirebon, Maluku, Gowa dan Buton.
Kerajaan Islam pertama di Indonesia bermula dari abad ke-13 melalui perdagangan laut antara pedagang Islam dan masyarakat Indonesia. Agama Islam semakin berkembang dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai wilayah membawa pengaruh budaya dan pemerintahan. Beberapa kerajaan Islam penting di Indonesia antara lain Kerajaan Samudra Pasai, Demak, Aceh, Banjar, Mataram, Pajang, Cirebon, Maluku, Gowa dan Buton.
Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan ada sejak abad ke-13
yang muncul dari lalu lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang Islam dari Arab, Persia, India hingga Tiongkok mulai membaur dengan masyarakat Indonesia. Melalui perdagangan tersebut, agama Islam semakin berjaya di Indonesia yang kemudian banyak membawa perubahan dari sisi budaya sampai pemerintahan. Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di penjuru negeri membawa ajaran Islam ke seluruh Indonesia. Meskipun begitu, berdasarkan sejarah, agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia sejak akhir abad ke-6 Masehi dan terus berkembang. Dengan adanya perdagangan tersebut, ajaran agama Islam mulai diberikan melalui banyaknya kerajaan-kerajaan Islam. Berikut adalah daftar singkat kerajaan Islam di Indonesia dari awal hingga akhir. 1. Kerajaan Samudra Pasai Samudera pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berlokasi di Aceh. Yang didirikan oleh Merah Siku yang kemudian menggunakan gelar berbahasa Arab, Malikul Saleh, pada tahun 1267. Puncak kejayaan Samudra Pasai ini berada pada masa pimpinan Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Pada masa pimpinannya, Pasai menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dan menggunakan koin emas sebagai mata uangnya. Masa kejayaan ini berakhir ketika masa kekuasaan Sultan berikutnya, dimana kerajaan Samudera Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit dan menjadi satu wilayah. Kerajaan ini kemudian jatuh total setelah diserang Portugis pada tahun 1521 yang kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh. 2. Kerajaan Demak Kerajaan ini dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Beberapa daerah dibawah naungan Majapahit melepaskan diri, Demak salah satunya. Pada tahun 1518, kerajaan Demak pun didirikan oleh Raden Patah, putra Brawijaya yang merupakan raja terakhir Majapahit dan besarnya kerajaan ini terjadi dengan waktu yang sangat singkat berkat dukungan dari Wali Songo. Runtuhnya kerajaan Demak ini terjadi ketika masa pimpinan Trenggana dimana terjadinya perebutan kekuasaan yang memunculkan pemberontakan. Kerajaan Demak berakhir setelah Jaka Tingkir memindahkan kekuasaan ke Pajang. 3. Kerajaan Aceh Darussalam Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514, dan berhasil menguasai beberapa daerah di sekitarnya. Kerajaan ini kemudian mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda dimana Aceh menaklukan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Kemunduran kerajaan Aceh Darussalam ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang diantaranya semakin menguatnya kekuasaan Belanda di Pulau Sumatra dan Selat Malaka yang ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus serta Bengkulu. 4. Kerajaan Islam Banjar Bermula ketika Raden Samudera, mendapatkan wasiat dari Raja Negara Daha untuk menggantikan posisinya. Hal tersebut mengancam keselamatannya karena perselisihan mendapatkan jabatan yang membuat Raden Samudera melarikan diri. Pangeran Tumenggung, Raja Negara Daha selanjutnya, melakukan penyerangan ke Bandarmasih. Pangeran Samudera pun mendirikan kerajaan Banjar yang merupakan kerajaan Islam pertama di Kalimantan Selatan pada tahun 1520. 5. Kerajaan Mataram Islam Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senapati pada tahun 1586. Pada awalnya, Kerajaan ini berada di wilayah teritorial kerajaan Pajang, Yang kemudian menundukkan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya. 6. Kerajaan Pajang Prestasi Jaka Tingkir dalam ketentaraan membuatnya diangkat sebagai menantu Trenggana dan menjadi Bupati Pajang bergelar Hadiwijaya. Pada tahun 1547, Sunan Prawoto yang naik tahta tewas dibunuh sepupunya, Arya Penangsang, yang juga mengincar Jaka Tingkir namun gagal. Dengan dukungan Ratu Kalinyamat, Jaka Tingkir bersama pengikutnya berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang kemudian merebut tahta miliknya dan mendirikan kerajaan Pajang pada tahun 1568. 7. Kerajaan Cirebon Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang paling berpengaruh di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi. Kerajaan ini juga merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau. Sunan Gunung Jati merupakan pendirian kerajaan Cirebon dan memimpin sejak abad ke-15. Kerajaan ini didirikan di Dalem Agung Pangkuwati sebagai pusat pemerintahan negara Islam Kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi keraton Kasepuhan. 8. Kerajaan Maluku Dikenal dengan Kesultanan Ternate yang juga salah satu dari 4 kerajaan Islam di kepulauan Maluku serta merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Kerajaan ini didirikan oleh Baab Malamo pada tahun 1257 dan memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara berkat perdagangan rempah dan kekuatan militernya. Kini tahta kesultanan tengah dijabat oleh Sultan Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad Djabir Sjah yang menjabat sejak tahun 2016 lalu. 9. Kerajaan Gowa Kerajaan Gowa merupakan kerajaan dan kesultanan yang berpusat di daerah Sulawesi Selatan, diujung selatan dan pesisir semenanjung yang memiliki mayoritas penduduk suku Makassar. Didirikan oleh Karaeng Tuniggalo dengan gelar Sultan Alauddin, yang kemudian dilanjutkan oleh Sultan Hasanuddin dan mencapai puncak kejayaan dan perdagangan rempah-rempah. 10. Kerajaan Buton Pada tahun 1412 Masehi, Sayid Jamaluddin al- Kubro diundang oleh Raja Mulae Sangia i-Gola untuk diajarkan ajaran Islam. Semenjak Raja ke_6 memeluk agama Islam, kerajaan Buton pun berubah bentuk menjadi kesultanan dan dikenal sebagai kesultanan Buton, Sistem syariat Islam pada masa itu diakui oleh negara lain di Nusantara dan dunia sehingga sultan Buton di anugerahi gelar Khalifatul Khamis oleh Khalifa Otsmaniah.
5. 1. Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia sebelum abad ke-20 :
Perlawanan tidak terorganisir dengan baik. Dikarenakan pada waktu itu, perjuangan hanya dilakukan dengan sifat berkedaerahan masing-masing dan memudahkan Belanda untuk menyelesaikan masalah tersebut yang dimana menjadikan perjuangan tersebut sangatlah tidak terorganisir. Perlawanan tidak menggunakan organisasi modern dalam melakukan penindakan atas sebuah keputusan. Pada saat itu tidak memiliki organisasi modern yang dimana terdapat sebuah pemimpin yang menyatukan segala penjuru daerah. Perlawanan dipimpin oleh tokoh masyarakat yang dimana memiliki sebuah Kharisma dan juga disegani oleh masyarakat. Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik/senjata. Oleh karena itu, perjuangan dengan menggunakan metode pertempuran sangat banyak dilakukan sebelum abad ke 20 dikarenakan metode tersebut dianggap paling ampuh dalam menangani tindakan yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial Belanda ketika berada di Indonesia. Perlawanan memiliki ketergantungan dengan pemimpin. Apabila pemimpin hilang, maka menghancurkan semangat perjuangan dari pada pejuang itu sendiri.
2. Strategi Perlawanan yang Dilakukan sesudah abad ke-20 :
Perlawanan terorganisir dengan baik. Dikarenakan telah memiliki organisasi secara nasional, maka perjuangan lebih terorganisir. Perlawanan menggunakan organisasi modern. Perlawanan menggunakan metode perundingan dalam melakukan perjuangan. Perlawanan sulit dipecah belah. Perlawanan bersifat nasional. Perlawanan tidak ketergantungan dengan pemimpin.