Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam menyelesaikan tugas makalah ini,kami banyak mendapatkan bimbingan dan


bantuan dari berbagai pihak, baik material, sipiritual, informasi dan administrasi.Untuk itu
pada kesempatan ini saya dengan tulus menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini terkhusus kepada
bapak Drs.Khoiri, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini.

Makalah ini tersusun dengan judul Mistar Geser Nonius(Jangka Sorong)Satuan


British,Ketelitian:1/128’’,1/125’’,dan 1/100’’. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas semester genap mata kuliah Alat dan Pengukuran teknikUniversitas Negeri Medan.

Meskipun makalah ini disusun dengan segala kemampuan yang ada, namun demikian
kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna.Hal
ini disebabkan karena kemampuan dan terbatasnya pengetahuan, oleh karena itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh kami dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini.

Semoga penyusunan makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi
kalangan akademis, sekian dan terima kasih.

Medan,03 Maret 2017

KELOMPOK II

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................3
B. Tujuan.........................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah........................................................................................................5
D. Manfaat.........................................................................................................................6
BAB II.PEMBAHASAN
A.Pengertian Jangka Sorong.................................................................................................5
B.Bentuk Dan Bagian-Bagian Jangka Sorong......................................................................5
C.Macam-Macam Jangka Sorong........................................................................................6
D.Kalibrasi Janga Sorong....................................................................................................6
E.Prosedur Pengukuran Jangka Sorong..............................................................................7
F.Cara Membaca Pengukuran Jangka Sorong.......................................................................9
BAB IV.PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai macam alat
ukur panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan mikrometer skrup. Masing-
masing alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat
maka pengukuran tersebut akan mendekati ukuran yang sebenarnya.

Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya,
juga memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur
memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak mementingkan ketelitian yang
besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur suatu ruangan, mengukur suatu bahan
tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah penggaris ataupun rol meter. Namun jika
benda yang diukur menuntut ketelitian yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika
maka alat ukur yang digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang
memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diametr bola, diameter
balok, , mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur kedalaman, bisa
menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan terakhir bisa secara spesifik
dilakukan oleh alat ukur jangka sorong.

Jangka sorong memiliki skala terkecil, yaitu 0,1 mm yang artinya nilai antara dua gores
yang berdekatan adalah 0,1 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa jangka sorong dapat
mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Pelaporan hasil pengukuran
tersebut dinyatakan sebagai x = xx, dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai
kebenaran x0 sedangkan x adalah ketidakpastian mutlaknya. Dalam pengukuran tunggal,
pengganti x0 adalah nilai hasil pengukuran itu sendiri, sedangkan ketidakpastian mutlaknya,
x = skala terkecil instrumen. Selain memiliki skala terkecil 0,1 mm, jangka sorong memiliki
bentuk yang unik yang terdiri dari rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda (rahang
tetap dan rahang geser bawah), rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda (rahang
tetap dan rahang geser atas). lidah pengukur kedalaman, skala utama(dalam cm), skala
utama(dalam inci), skala nonius (dalam mm), skala nonius (dalam inci), dan kunci peluncur.

Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur panjang yaitu jangka sorong secara
detail meliputi jenis jangka sorong, fungsi jangkasorong, prinsip kerja jangka sorong,
pembacaan kalibrasi, prosedur penggunaannya, dan cara pembacaan hasil pengukuran.

3
B. TUJUAN

1. Mengetahui bentuk jangka sorong beserta bagian-bagiannya.


2. Mengetahui jenis-jenis jangka sorong jangka sorong.
3. Mengetahui prinsip kerja jangka sorong.
4. Mengetahui cara mengalibrasi jangka sorong dan cara pembacaan kalibrasi
jangka sorong.
5. Mengetahui prosedur pengukuran jangka sorong.
6. Mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran jangka sorong.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu jangka sorong ?
2. Bagaimana bentuk jangka sorong dan bagian-bagiannya?
3. Apa saja jenis jangka sorong?
4. Bagaimana prinsip kerja jangka sorong?
5. Bagaimana kalibrasi jangka sorong?
6. Bagaimana prosedur pengukuran jangka sorong?
7. Bagaimana cara pembacaan hasil pengukuran jangka sorong?

D.MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah alat ukur panjang jangka sorong ini adalah memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa mengenai alat ukur panjang jangka sorong, baik dari bentuk
dan fungsi bagian-bagiannya, macam-macam jenis jangka sorong, prinsip kerja, kalibrasi,
prosedur pengukurannya, hingga pembacaan hasil pengukuranny

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong
digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan penggunaan
jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter
dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.

B. Bentuk dan Bagian-Bagian Jangka Sorong

Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser.
Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap
dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser. Bentuk jangka sorong serta
bagian-bagiannya ditunjukkan pada gambar berikut ini

5
C. Macam-Macam Jangka Sorong

Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
adalah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm

Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm

Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm

D. Kalibrasi Jangka Sorong

Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh
rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka
nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis
lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Hal-hal yang menyebabkan kegagalan kalibrasi dan pengukuran menggunakan jangka


sorong adalah:

1. Kesalahan umum (orang yang melakukan penggukuran),

2. Kesalahan sistematis (kerusakan alat, lingkungan),

3. Kesalahan acak (tidak diketahui pengyebabnya).

Faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang penyimpanan,


sehingga memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau menyusut, terbentur dan/atau
tergores.

6
   E. Prosedur Pengukuran Jangka Sorong

1. Mengukur diameter luar suatu benda

a. Membuka rahang jangka dengan cara mengendorkan sekrup pengunci, menggeser rahang

geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua

rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).

b. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.

c. Menggeser rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh

kedua rahang sekaligus mengunci sekrup pengunci.

d. Membaca dan mencatat hasil pengukuran.

2. Mengukur diameter dalam suatu benda

7
a. Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci.

b. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.

c. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang

(atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.

d. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong

menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci sekrup

pengunci

e. Membaca dan mencatat hasil pengukuran

3. Mengukur kedalaman suatu benda/tabung

a. Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak

b. Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke permukaan

tabung yang akan diukur dalamnya.

c. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh

dasar tabung.

d. Mengunci sekrup pengunci

e. Membaca dan mencatat hasil pengukuran

8
F.CARA MEMBACA PENGUKURAN JANGKA SORONG

Cara Menghitung Jangka Sorong dengan Ketelitian 1/128 Inch

Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian 1/128
inch bisa disimak dibawah ini.

Contoh 1.

1 inch = 16 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/16 Inch dan 1 Skala utama
dibagi 8 skala Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128

a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-7, Maka : 1/16 x

7 = 7/16.

b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-7, Maka : 1/128 x 7 = 7/128.

Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 7/16 + 7/128 = 56/128 + 7/128 = 63/128 inch.

Contoh 2

1 inch = 16 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/16 Inch dan 1 Skala utama dibagi
8 skala Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128
a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-21, Maka : 21/16
inch.
b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-4, Maka : 1/128 x 4 = 4/128.
Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 21/16 +4/128 = 168/128 +4 /128 = 172/128
= 1 11/32 inch.

9
Cara Menghitung Jangka Sorong Dengan Ketelitian 1/1000 Inch.
Hasil pengukuran suatu benda kerja dengan menggunakan jangka sorong ketelitian
1/1000 inch adalah sebagai berikut :
Contoh 1

1 inch = 40 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/40 Inch dan 1 Skala utama
dibagi 25 skala Nonius, Maka : 1/40 : 25 = 1/1000
a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-22, Maka :
1/40 x 22 = 22/40.
b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-8, Maka : 1/1000 x 8 = 8/1000.
Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 22/40 + 8/1000 = 550/1000 + 8/1000
= 558/1000 inch = 0,558 inch.

Contoh 2

1 inch = 40 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/40 Inch dan 1 Skala utama
dibagi 25 skala Nonius, Maka : 1/40 : 25 = 1/1000
a. Posisi skala utama (bawah), sebelum titik nol skala nonius : pada strip ke-45, Maka :
1/40 x 45 = 45/40.
b. Posisi skala nonius (atas) pada strip ke-18, Maka : 1/1000 x 18 = 18/1000.
Jadi hasil pengukuran benda kerja adalah : 45/40 + 18/1000 = 1125/1000 + 18/1000 =
1143/1000 inch = 1,143 inch.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada begitu banyak alat ukur panjang, diantaranya mistar, rol meter, jangka sorong dan
mikrometer sekrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki spesifikasi yang
berbeda dan digunakan untuk kepentingan pengukuran yang berbeda pula. Setiap alat ukur
panjang juga memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Tingkat ketelitian suatu alat
ukur dapat dilihat dari skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur. Dalam hal ini, alat
ukur jika diurutkan menurut skala terkecilnya berturut-turut dari besar ke kecil, yaitu rol
meter, mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. jangka sorong dapat
digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau
cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Jangka sorong memiliki bentuk yang unik, yang
bagian-bagiannya terdiri atas rahang tetap, rahang geser, akala utama, akala nonius, lidah
pengukur kedalaman, dan kunci peluncur.

Hal-hal yanng menyebabkan kegagalan kalibrasi dan pengukuran menggunakan jangka


sorong adalah kesalahan umum (orang yang melakukan penggukuran), kesalahan sistematis
(kerusakan alat, lingkungan), kesalahan acak (tidak diketahui pengyebabnya).

Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh
rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka
nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis
lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan.

B.SARAN

Makalah yang telah dibuat ini menjelaskan mengenai cara penggunaan jangka sorong
dan spesifikasi jangka sorong itu sendiri. Mengingat bahwa pembelajaran Teknik terutama
Otomotof tidak lepas dari kegiatan mengukur, oleh karena itu pengetahuan mengenai alat-alat
ukur, terutama alat ukur panjang jangka sorong ini sangat penting untuk diketahui dan
dipahami.

Penulis berharap agar pelajar dan mahasiswa di segala tingkatan tidak asing lagi dengan
alat ukur panjang jangka sorong dan mampu menggunakan jangka sorong untuk berbagai
keperluan pengukuran panjang.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong
http://pdfdatabase.com/teori-dasar-pengukuran-fisika.htm
http://pdfsatabase.com/Uraian Materi Pembelajaran ”Pengukuran Fisika”.htm
http://www.doc-search-engine.com/search-pengukuran-fisika-doc.html
http://www.edukasi-net.com
http://www.find-pdf.com/cari-pengukuran+fisika.htm
http://www.mustofaabihamid.blogspot.com
http://technoku.blogspot.com/2008/10/jangka-sorong.html Zaelani, Ahmad dan Cucun
Cunayah. 2006. Fisika. Bandung: Yrama Widya.

12

Anda mungkin juga menyukai