Anda di halaman 1dari 15

KISI-KISI CPNS 2021 (TWK)

Bertujuan untuk menilai pengetahuan & kemampuan mengimplementasikan :


1. Nasionalisme : mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita
& tujuan yang sama dengan tetap mempertahankan identitas
nasional
2. Integritas : mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan,
komitmen & kosistensi sebagai satu kesatuan sikap untuk
mencapai tujuan nasional
3. Bela Negara : mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi
bangsa & Negara
4. Pilar Negara : membentuk karakter positif melalui pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhineka Tunggal Ika
5. Bahasa Indonesia
PILAR NEGARA
IDEOLOGI
Ideologi berasal dari Bahasa Yunani idea dan logos, idea berarti pemikiran atau konsep
sedangkan Logos artinya pengetahuan jadi Pengertian ideologi secara sederhana berarti
pengetahuan tentang ide, Keyakian atau Gagasan sedangkan secara luas Ideologi adalah
seperangkat prinsip Yang dijadikan dasar untuk memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai
dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.

CIRI-CIRI IDEOLOGI
Ideologi terbuka :
1. Merupakan kekayaan rohani, moral dan budaya
2. Tidak diciptakan negara tapi ditemukan dalam masyarakat sendiri
3. Menghargai pluralisme
4. Bersifat tidak mutlak( fleksibel)
5. Isinya tidak lansung operasional
Ideologi tertutup :
1. Bukan cita-cita masyarakat
2. Memaksakan ideologi, ideologi diciptakan oleh penguasa
3. Bersifat otoriter
4. HAM tidak dihormati
5. Isinya langsung operasional
6. Pluralisme dan kebudayaan di tiadakan. Informasi dan Pendidikan dibatasi karena dengan
itu akan lebih mudah menguasai perilaku masyarakat
Macam-macam ideologi
1. Liberalisme
Liberalisme berasal dari bahas Latin, yaitu “liber” artinya merdeka atau bebas. Memiliki
konsep kebebasan individual (kesetaraan semua masyarakat). Hak individu tidak
boleh dicampuri negara, Program kerja pemerintah harus disetujui rakyat. Dalam
Liberalisme ada 3 hal mendasar yang digunakan, yaitu Life (Kehidupan, Liberty
(Kebebasan) dan Property (Kepemilikan).
Prinsip Liberalisme:
a. Kesempatan yang sama
b. Perlakuan yang sama
c. Pemerintah harus bertindak menurut rakyat
d. Berjalannya hukum
Negara yang menganut Ideologi liberlisme: AS, Australia, Jerman, Inggris, Jepang
2. Sosiolisme (Hampir sama dengan komunisme)
Sosialesme secara etmologi berasal dari bahasa Perancis yaitu “social” artinya
kemasyarakatan. Menganggap manusia kreatif, maka untuk tercapainya tujuan manusia
harus Kerjasama. Hak milik pribadi dibatasi (Negara harus ikut campur tangan dalam
segala kehidupan untuk tujuan Negara). Negara sosialisme memegang prinsip rule of law
(menjamin keadilan selalu tersedia bagi warga Negara).
3. Fundamentalisme
Menetapkan agama sebagai hukum negara atau politik. Fundamentalisme adalah paham
yang cenderung memperjuangkan sesuatu secara radikal.
Ciri paham fundamentalisme:
a. Menolak perubahan
b. Kekauan madzab
c. Tunduk kepada tradisi
d. Intoleransi
e. Tertutup
f. Keras
4. Marxisme / Komunisme
Menggutamakan kebersamaan individu HAK PRIBADI TIDAK DIAKUI, prinsip
utama dari idiologi ini materialisme tidak mengakui adanya tuhan ciri idiologi ini hanya 1
partai tidak ada golongan masyarakat dan bersifat otoriter dan monopoli
5. Nasionalisme
Tidak membedakan ras suku dan agama mementingkan persatuan diatas idividu

IDEOLOGI INDONESIA
Pancasila berasal dari Bahasa sansekerta panca yang berarti lima sila yang berarti dasar atau
asas. Secara harfiah pacasila adalah dasar yang memiliki lima unsur, Pancasila di populerkan
oler Ir. Soekarno pada saat siding BPUPKI ( Dokuritsu Junbi Chosa-kai ) Pada tanggal 1 Juni
1945.
Pancasila sebagai ideologi negara dapat diartikan suatu konsep tentang system nilai secara
individu maupun secara kelompok yang dipandang sebagai prinsip hidup yang ideal dan di cita-
citakan dan ingin diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan negara.
Pancasila sebagai dasar negara tercantum di UUD 1945 pada alenia ke 4 :
“Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
SEJARAH LAHIRNYA / PERUMUSAN PANCASILA
Sebagai realisasi janji jepang kepada Indonesia pada tanggal 29 April 1945 jepang membentuk
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam
Bahasa jepang Dokuritsu Junbi Chosa-kai Yang diketuai oleh  Dr. Kanjeng Raden Tumenggung
(K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden
Pandji Soeroso.
Sidang pertama BPUPKI
Sidang pertama BPUPKI dlilakukan "Chuo Sangi In" atau  Volksraad atau sekarang lebih dikenal
‘Gedung Pancasila’ yang berlokasi di Jl. Pejambon 6 jakarta. Rapat pertama ini dilakukan pada
tanggal 29 mei 1945 Yang bertujuan membahas ‘Bentuk negara Indonesia, Konstitusi negara
Indonesia dan merumuskan dasar negara Indonesia’
Dalam siding ini ada 3 orang tokoh yang berpidato tentang dasar negara Indonesia :
1. Muh.Yamin tanggal 29 mei 1945
- Peri kebangsaan
- Peri keadilan
- Peri ketuhanan
- Peri kerakyatan
- Kesejahyeraan rakyat
2. Soepomo tanggal 31 mei 1945
- persatuan
- kekeluargaan
- keseimbangan lahir batin
- musyawarah
- keadialan rakyat

3. Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945 Mengusulkan PANCASILA


- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau peri kemanusiaan
- Mufakat atau musyawarah
- Kesejahteraan social
- Ketuhanan yang maha esa
Namun Pancasila dapat diperkecil / diperas lagi menjadi TRISILA
- Sosionasionalisme
- Sosiodemokrasi
- Ketuhanan yang berkebudayaan
Trisila dapat dipesa lagi menjadi EKASILA
- Gotong-royong
Kemudian dari hasil pidato ke tiga tokoh tersebut dibahas lagi oleh panitia kecil yang
beranggotakan 9 orang yang bertujuan untuk mengolah usulan dari para anggota BPUPKI
anggota panitia kecil : 1. Ir. Soekarno ( ketua )
2. Drs. MOH. Hatta ( Wakil)
3. Mr. A.A Maramis
4. KH. Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakir
6. MOH. Yamin
7. H. Agus Salim
8. Raden Abikusno tjokrosujoso
9. Mr. Ahmad subarjo
Kemudian panitia Sembilan berhasil merumuskan PIAGAM JAKARTA (Jakarta Charter) yang
didalam nya terdapat rumusan dasar negara ( Pancasila)
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

BUTIR-BUTIR,NILAI DAN PENGAMALAN PANCASILA


Butir-butir pancasila dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003 :
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya kepada tuhan yang
maha esa
Contoh pengamalan : Mempunyai dan meyakini satu agama dengan menjalankan perintah
dan menjauhi larangan sesuai dengan norma agama yang dianut.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada tuhan yang maha esa sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap
Contoh pengamalan : Menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan norma
agama yang dianut serta tidak menganggu penganut agama yang lain.
3. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap tuhan yang maha esa
Contoh pengamalan : Menghormati dan mau bekerja sama meskipun dengan pemeluk
agama lain.
4. Membina kerukunan antara sesama umat beragama dan kepercayaan kepada tuhan
Contoh pengamalan : Menghormati dan mau bekerja sama meskipun dengan pemeluk
agama lain.
5. Agama dan kepercayaan terhadap tuhan merupakan masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan tuhan
Contoh pengamalan : Saling menghormati ketika terdapat pemeluk agama lain yang sedang
melaksanakan ibadah.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing
Contoh pengamalan : Menghormati dan mau bekerja sama meskipun dengan pemeluk
agama lain.
7. Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kepada orang lain
Contoh pengamalan : Tidak memaksakan sebuah agama kepada orang lain karena itu urusan
dia dengan Tuhannya.
Pengamalan sila pertama
Dirumah atau keluarga
1. Membiasakan keluarga untuk menjalankan kewajiban beribadah
2. Membiasakan berdoa setiap saat
3. Menghormati orangtua serta menaati nasehat
Di masyarakat
1. Saling menghormati antar tetangga walaupun beda keyakinan
2. Memperkuat rasa toleransi antar pemeluk agama
Di kantor
1. Memperlakuakn rekan kerja sama meskipun beda keyakinan
2. Menghormati dan toleransi
Di saat kondisi pandemic covid 19 (sumber badan pembinaan ideology pancasila)
Berserah diri dan berdoa kepada tuhan yang maha esa agar pandemic ini segera berakhir

2. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab


1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk ciptaan tuhan YME
Contoh pengamalan : Tidak boleh memperlakukan manusia secara sewenang - wenang /
kurang bermartabat karena semua manusia memiliki hak asasi yang sama
2. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
memandang suku, ras, agama, warna kulit, keturunan, jenis kelamin dan kedudukan
social
Contoh pengamalan : Menghargai perbedaan yang ada, Karena kita harus menyadari bahwa
kita hidup memang berbeda-beda baik dari suku, ras, maupun agama, jadi perbedaan itu
memang ada.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
Contoh pengamalan : Tidak boleh semena-mena terhadap sesama manusia agar bisa hidup
berdampingan dan rukun
4. Mengembangkan sikap saling tengang rasa dan tepa salira (sikap yang menghormati
orang lain melalui ucapan, perbuatan dan tingkah laku / sikap seseorang yang
menempatkan perasaannya pada perasaan orang lain )
Contoh pengamalan : Mau mengikuti kerja bakti dan berbaur dengan masyarakat yang lain
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena kepada orang lain
Contoh pengamalan : Tidak boleh memperlakukan orang lain secara semena-mena terutama
dalam hal yang buruk dan merugikan orang lain
6. Menjunjung tinggi nilai kemanusian
Contoh pengamalan : Saling menghormati dan menghargai sesama manusia.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusian
Contoh pengamalan : Memberi bantuan kepada orang lain yang butuh pertolongan kita.
8. Berani membela kebenaran serta keadilan
Contoh pengamalan : Sebagai manusia kita wajib menjunjung suatu kebenaran, jangan yang
salah malah dibenarkan. Kita perlu hidup adil terhadap sesama manusi
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
Contoh pengamalan : Sebagai bangsa Indonesia ketika saudara kita tertimpa musibah kita
perlu membantunya karena mereka masih satu bangsa dengan kita
10. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
Contoh pengamalan : Manusia adalah mahkluk sosial. Sehingga manusia tidak dapat hidup
sendiri, perlu adanya saling membantu satu sama lain.

Pengamalan sila ke dua


Di rumah
- Menghormati, menyayangi orang tuan dan saudara
- Membantu oaring tua dalam pekerjaan rumah
- Memiliki sikap tenggang rasa kepada keluarga
Di masyarakat
- Menghormati tetangga dan tidak rasisme
- Menjaga kerukunan warga
- Menolong tetangga dan tidak main hakim sendiri
- Melaksanakan kewajiban sesuai peraturan yang di sepakati dilingkungan masyarakat
Di saat kondisi pandemi covid 19
- Setiap orang wajib memberlakukan satu sama lain dengan memperhatikan etika,
sehingga muncul rasa kemanusiaan seprti melakukan 3M

3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia


1. Menempatkan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
Contoh pengamalan : Bila di negara kita ada suatu masalah kita harus fokus menyelesaikan
masalah tersebut untuk kepentingan bersama / untuk kepentingan negara bukan
memanfaatkannya untuk kepentingan kelompok / golongan / pribadi.
2. Rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa bila diperlukan
Contoh pengamalan : Turut berjuang dan membela indonesia apabila negara Indonesia
terancam keamanannya.
3. Mengembangkan rasa cinta dan kebanggaan kepada tanah air
Contoh pengamalan : Menjaga sumber daya dan kelestarian bumi yang ada di Indonesia
4. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi
serta keadilan social
Contoh pengamalan : Turut mengampanyekan perdamaian dunia atau jika belum bisa, kita
bisa mulai dari yang terkecil seperti mematuhi peraturan yang sudah ada di lingkungan kita
5. Mengembangkan persatuan Indonesia dengan dasar bhineka tunggal ika
Contoh pengamalan : Tidak membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu dengan
lainnya, karena kita semua sama-sama warga indonesia.
6. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
Contoh pengamalan : Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, ras
dan agama

Pengamalan sila ke tiga


Dalam rumah
- Menanamkan jiwa patriotism serta cinta tanah air kepada suluruh keluarga dengan
cara mengkonsumsi produk local
- Mengajarkan untuk menjaga nama baik Indonesia di keluarga
Dalam masyarakat
- Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi
- Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan
- Tidak memaksakan kehendak
- Menggunakan bahasa Indonesia di tengah pergaulan
Di kantor
- Berteman tanpa ada rasisme
- Membantu dengan ikhlas
Di masa pandemi covid 19
- Kita bersatu untuk melawan pandemic dengan cara melakukan social distancing dan
prokes yang di sarankan pemerintah

4. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaran / perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Contoh pengamalan : Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban sama memperoleh
pendidikan.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak
Contoh pengamalan : Tidak boleh kita memaksakan kehendak sendiri terhadap orang lain
apalagi melakukan ancaman.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
Contoh pengamalan : Ketika ada perbedaan kita wajib mengutamakan aspek
bermusyawarah
4. Musyawarah untuk mufakat dengan semangat kekeluargaan
Contoh pengamalan : Dalam bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang telah disepakati
bersama dengan mendukung aspek kekeluargaan
5. Menghormati keputusan hasil musyawarah
Contoh pengamalan : Kita perlu patuh, menerima dan hormat terhadap suatu keputusan
yang sudah disepakati dan mufakat.
6. Dengan itikad baik melaksanakan dan menerima hasil musyawarah
Contoh pengamalan : Dalam menerima sebuah keputusan kita perlu ikhlas dalam
menjalaninya
7. Mementingkan kepentingan bersama di atas pribadi dan golongan di dalam
musyawarah
Contoh pengamalan : Di dalam bermusyawarah perlu mengutumakan kepetingan bersama
dibanding kepentingan pribadi
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani
Contoh pengamalan : Dalam bermusyawarah kita tidak boleh emosi karena kita wajib dalam
keadaan kepala dingin.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan kepada tuhan,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai kebenaran dan keadilan serta
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa
Contoh pengamalan : Dalam pengesahan keputusan seharusnya keputusan tersebut sesuai
dengan norma pada Tuhan Yang Maha Esa serta tetap mempertahankan martabat
10. Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang dapat dipercaya untuk
permusyawaratan
Contoh pengamalan : Menyerahkan dan mempercayai secara penuh aspirasi kita terhadap
wakil - wakil terpilih untuk menjalankan tugasnya.

Pengamalan sila ke 4
Di rumah
- Menghargai dan melaksanakan keputusan bersama di keluarga
Di masyarakat
- Mengikuti pemilihan kepala daerah
- Aktif mengikuti kegiatan musyawarah dan memberikan pendapat
- Melaksanakan hasil musyawarah
Di masa pandemi covid 19
- Mendukung kebijakan pemerintah dengan menjalankan PSBB untuk mengurangi
penyebaran

5. Butir-butir sila ke 5
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan da
gotong royong
2. Mengembangkan sikap adil kepada sesame
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak orang lain
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
6. Tidak menggunakan hak milik untuk melakukan pemerasan kepada orang lain
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah
8. Tidak menggunakan hka milik untuk bertentangan atau merugikan kepentingan
umum
9. Suka bekerja keras
10. Menghargai hasil karya orang lain yang berguna dan bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan social
Pengamalan sila ke 5
Dalam umah
- Menghormati hak masing2 keluarga
- Saling menbantu dan mendukung anggota keluarga
- Menjalankan hak dan kewajiban sesuai peranan dalam keluarga
Dalam masyarakat
- Membantu tetanga tapa meihat status
- Melaksanakan kewajiban dan hak sebagai warga Negara
Dalam pandemi covid 19
- Dibutuhkan sinegritas yang baik seperti kerjasama antara masyarakat dan
masyarakata, masyarakat dan pemerintah dengan adil
KEDUDUKAN PANCASILA
DASAR NEGARA ( FALSAFAH NEGARA)
Sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan Negara dan penyelenggaran Negara, kedudukan
pancasila sebagai dasarnya
KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
Sikap mental dan perilaku bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas
PANDANGAN HIDUP (WAY OF LIFE)
Menjadi petunjuk arah seluruh kegiatan kehuduoan dalam berbagai bidang kehidupan guna
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara
CITA-CITA DAN TUJUAN BANGSA INDONESIA
Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia adalah masyarakat yang punya jiwa pancasila
PERJANJIAN LUHUR BANGSA INDONESIA
Kesepakatab dan perjanjian serta consensus bangsa Indonesia sebagai dasar Negara
IDEOLOGI NEGARA
Gagasan fundamental mengenai bagaimana hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia
bukan milik Negara lain dan rezim tertentu
SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM
Asal tempat dari pembentuk hokum di Indonesia yang mengambil atau maenimba unsur yang
diperlukan untuk tugasnya dan merupakan tempat untuk menemukan ketentuan-ketentuan dari
peraturan hokum yang akan dibuat
JIWA BANGSA INDONESIA
Pancasila lahir bersama dengan pansa indonesia
PERBANDINGAN IDEOLOGI
KOMUNISME LIBERALISME PANCASILA
HAM diabaikan HAM dijunjung secara mutlak HAM dilindungi tanpa
melupakan kewajiban
asasi
NASIONALISME ditolak NASIONALISME diabaikan NASIONALISME dijunjung
tinggi
KEPUTUSAN ditangan KEPUTUSAN melalui voting KEPUTUSAN
melalui
Pemimpin partai musyawarah mufakat
DOMINASI parta DOMINASI mayoritas tidak ada dominasi
TIDAK ada oposisi ADA OPOSISI ADA OPOSISI sebagai
Penyeimbang
TIDAK ada perbedaan ADA perbedaan pendapat ADA perbedaan pendapat
pendapat dan dihargai
KEPENTINGAN NEGARA KEPENTINGAN MAYORITAS KEPENTINGAN SELURUH
RAKYAT
SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA
1. SIKAP KEPADA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN POLITIK
 Menjalankan pemerintahan secara jujur konsekuen dan amanah
 Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
2. SIKAP KEPADA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN EKONOMI
 Memanfaatkan sumberdaya secara baik (optimal)
 Melakukan kegiatan ekonomi secara jujur
3. SIKAP KEPADA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN LOKAL ( sumber BPIP)
 Menghormati sesame manusia tanpa memandang suku, ras, agama, gender, warna kulit
dan status social
 Bersikap adil dan tidak mengambil hak orang lain
 Tidak memaksakan kehendak saat musyawarah dan tidak main hakim sendiri
 Menaati hukum dengan kesadaran tinggi dan menghargai HAM orang lain dalam
kehidupan sehari-hari
 Menghormati lembaga Negara seperti DPR, MPR, DPD, Presiden, MK, MA yang
mengatur pemerintahan Negara
 Menjaga fasilitas umum dan menghindari konflik anatar sesame
 Tidak menelan budaya luar secara mentah-mentah
 Melakukan kritik yang membangun pemerintahan dengan cara yang baik dan benar
 Melakukan demonstrasi dengan rasa tanggung jawab dab tanpa tindakan anarkisme
 Selalu bermusyawarah dalam menghadapi perbedaan pendapat dan bergotong royong
biar pekerjaan sulit cepat selesai
 Hemat, tidak konsutif berlebihan dan memiliki skala prioritas dalam kehidupan
 Menjalankan ajaran agama sesuai kepercayaan dengan upaya sebagai pengendalian diri
dan menjalin kerukunan antar umat beragama
 Merasa bagian dari bangsa Indonesia bukan merasa dari bagian suku, ras dan juga ormas
 Menjalin kedamaian dan peraturan dalam kehidupan masyarakat
 Menumbuhkan kesetiakawanan social dalam tindakan yang tidak melanggar hukum

UNDANG-UNDANG DASAR 1945


KONSTITUSI
PENGERTIAN
Dalam arti sempit konstitusi adalah hukum dasar yang memuat aturan pokok atau aturan dasar
Negara
Dalam arti luas konstitusi adalah keseluruhan system aturan yang menetapkan dan mengatur
kehidupan kenegaraan melalui system pemerintahan negara dan tata hubungan secara timbal
balik antar lembaga negara dan antara warga negara dengan negara
MACAM-MACAM KONSTITUSI
 Konstitusi tertulis disebut UUD DASAR
 Konstitusi tidak tertulis disebut konvensi (aturan yang tidak tertulis yang lama-kelamaan
akhirnya menjadai kelumrahan dan menjadi peraturan)
SIFAT KONSTITUSI
 Fleksibel (luwes)
Pasal-pasal dalam konstitusi jumlahanya sedikit sehingga mudah diubah dan disesuaikan
dengan perkembangan Zaman
 Rigid (kaku)
Pasal-pasal dalam konstitusi banyak dan sulit di ubah
FUNGSI KONSTITUSI
 Membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi kesewenang-wenangan, sehingga hak
warga negara dapat dilindungi
 Sebgai piagam kelahiran suatu negara dan sebagai sumber hukum tertinggi
 Sebagai alat untuk membatasi kekuasaan dan pelindung hak asasi warga negara
 Sebagai identitas dan lambing negara
SEJARAH UUD 1945
Pada hasil siding panitia 9 berhasil merumuskan piagam Jakarta yang menjadi naskah
pembukaan UUD 1945, dengan menghilangkan kata ‘dengan kewajiban menjalankan syariat
islam bagi pemeluk-pemeluknya ’ pada sila pertama dengan itu naskah piagam Jakarta menjadi
naskah pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh KNIP pada sidang tanggal 29 Agustus 1945.

1. PERIODE BERLAKU UUD 1945 (18 AGUSTUS 1945-27 DESEMBER 1949)


UUD 1945 ditetapkan dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945, UUD 1945 terdiri
dari :
 Pembukaan 4 alenia
 Batang tubuh 16 bab, 37 pasal, 4 ayat aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
 Penjelasan umum dan penjelasan khusus pasal demi pasal
 Bentuk negara Indonesia adalah kestuan berdasrkan pasal 1 ayat 1 UUD 1945
 Bentuk pemerintahan adalah republic berdasarkan pasal 1 ayat 1 UUD 1945
 Sistem pemerintahan adalah cabinet presidensial dan presiden sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan, dalam tugasnya presiden dibantu wakil dan menteri
2. PERIODE KONSTITUSI RIS 1949 (27 DESEMBER 1949-17 AGUSTUS 1950)
Sistematika UUD RIS 1949 :
 Mukadimah terdiri dari 4 alenia
 Batang tubuh terdiri dari 6 bab dan 197 pasal
 Bentuk negara Indonesia serikat atau federasi
 Bentuk pemerintahan republik berdasarkan pasal 1 ayat 2 konstitusi RIS
 Sistem pemerintahan cabinet parlementer, presiden sebagai kepala negara dan perdana
menteri sebagai kepala pemerintahan
3. PERIODE UUDS 1950 (17 AGUSTUS 1950-5 JULI 1959)
Sistematika UUDS 1950 terdiri darib:
 Mukadimah terdiri dari 4 alenia
 Bab 1 : negara republic Indonesia
 Bab 2 : Alat-alat kelengkapan negara
 Bab 3 : Tugas alat-alat kelengkapan negara
 Bab 4 : pemerintahan dan daerah-daerah swapraja
 Bab 5: konstituante
 Bab 6: perubahan, ketentuan-ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup
 Bentuk negara kesatuan berdasarkan pasal 1 ayat 1 UUDS 1950
 Bentuk pemerintahan republic berdasarkan pasal 1 ayat 1 dan mukadimah alenia 4 UUDS
1950
 Sistem pemerintahan cabinet parlementer dengan demokrasi liberal yang bersifat semu,
dengan system ini DPR dapat membubarkan cabinet dan presiden memiliki kedudukan
yang kuat dan dapat membubarkan DPR
 Pemilu untuk pertama kali dilakukan pada tahun 1955, pemilu dilakukan dengan 2 tahap
21 september 1955 untuk memilih anggota DPR 15 desember 1955 memilih anggota
konstituante
 Badan konstituante tidak dapat menghasilkan rancangan konstitusi
 Dikeluarkan dekrit presiden tanggal 5 juli 1959: menetapkan pembubaran konstituante,
menetapkan kembali UUD 1945, Pembubaran MPRS dan DPAS
4. PENETAPAN KEMBALI UUD 1945
1. MASA ORDE LAMA (5 JULI 1959-11 MARET 1965)
 Kekuasaan presiden sangat besar sehingga terkesan otoriter
 PKI berusaha menempatkan dirinya sebagai golongan pancasilais
 Kekuasaan politik terpusat pada TNI AD dan PKI disampingnya
 Berkembangnya ideology NASAKOM(Nasionalis-Agama-Komunis) yang dibuat
presiden soekarno
2. MASA ORDE BARU (11 MARET 1966-21 MEI 1998)
a. Mprs melantik soeharto sebagai presiden menggantikan soekarno dengan TAP MPRS
No.XXXVII/MPRS/1967
b. Bentuk negara republik susunan negara adalah kesatuan, asas kedaulatan rakyat, asas
kesatuan negara, asas negara hukum menjadi asas penyelenggaraan negara
c. MPRS,DPR, GR, dan DPAS adalah alat kelengkapan negara yang masih ada sepanjang
sebelum digantikan dengan yang baru sesuai dengan ketentuan UUD 1945
d. Melakukan pembaruan dalam politik luar negeri :
Indonesia menjadi anggota PBB lagi pada tanggal 28 september 1966
Membekukan hubungan diplomatic dengan RRC
Normalisasi hubungan dengan Malaysia
e. Dikeluarkan kebijakan Trilogi pembangunan :
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Pertumbuhan ekonomi yang cukuo tinggi
Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
f. Membuat Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA)
3. MASA REFORMASI
 Negara Indonesia adala negara hukum (Rechstaat) pasal 1 ayat 3
 Kekuasaan tertinggi di tangan MPR ( Yang seharusnya berada ditangan rakyat)
 Sistem konstitusional, secara eksplisit tidak tertulis namu secata substantive dapat dilihat
dalam pasal 2 ayat 1, pasal 3 ayat 3, pasal 4 ayat 1, pasal 5 ayat 1 dan 2
 Pasal 2 ayat 1 anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD
 Wewenang MPR :
Mengubah dan menetapakan UUD, melantik presiden dan wakil, dapat memberhentikan
presiden dan wakil menurut UUD
Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi, prediden tidak bertanggung jawab
kepada DPR dan system pemerintahan Indonesia tetap presidensial
Menteri adalah pembantu presiden dan bertanggung jawab kepada presiden, menteri
diangkat dan diberhentikan oleh presiden
Kekuasaan kepala negara tidak terbatas dan hanya dibatasi oleh MPR, dan DPR memiliki
hak interpelasi, hak angket, menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan,
menyampaikan usul dan hak imunitas
5. PENYIMPANGAN TERHADAP KONSTITUSI
1. PENYIMPAN TERHADAP UUD 1945 PERIODE 1945-1949
 Kekuasaan presiden sangat luas presiden menjalankan eksekutif dan menjalankan
kekuasaan MPR dan DPR
 Disamping presiden hanya ada wakil dan KNIP sebagai pembantu presiden
 kabinet presidensial diganti menjadi kabinat perlementer sehingga para menteri
bertanggung jawab ke parlemen / DPR

2. PENYIMPANGAN TERHADAP UUD RIS 1949


 bentuk negara serikat dan bertentangan terhadap konsep negara kesatuan republic
Indonesia
 UUD 1945 diganti dengan UUD RIS
 Pemerintahan parlementer tidak sesuai dengan semangat UUD 1945
3. PENYIMPANGAN TERHADAP UUDS 1950
 Demokrasi liberal ditafsirkan sebagai kebebasan mutlak bagi setiap individu dan partai
politik dan akhirnya timbul persaingan tidak sehat yang menganggu persatuan dan
kesatuan bangsa
 Terjadi instabilitas nasional karena sering berganti kabinet, sehingga progam yang
disusun tidak berjalan
4. PENYIMPANGAN UUD 1945 PERIODE 1959-1965 (ORDE LAMA)
 Presiden membubarkan DPR karena tidak menyetujui RAPBN
 Pengangkatan presiden seumur hidup
 Penetapan pidato presiden yang berjudul manifesto politik repupblik Indonesia
(MANIPOL) menjadi GBHN yang bersifat tetap oleh MPRS
 Pimpinan lembaga tinggi dan tertinggi negara diangkat sebagai menteri
 Kekuasaan presiden melebihi wewenang yang ditetapkan dalam UUD 1945
 Tidak berjalannya hak bujet DPR karena pemerintah tidak memerlukan persetutuan DPR
dalam APBN
5. PENYIMPANGAN UUD 1945 PERIODE 1966-1998 (ORDE BARU)
 Demokrasi yang dijalankan bersifat feodalisme
 Kebebasan berbicara di bungkan terutama yang tertuju ke pemerintah
 Ekonomi kerakyatan berubah menjadi ekonomi kapitalisme, monopoli oleh negara
berubah menjadi monopoli oleh keluarga
 Supremasi hukum tidak berjalan dan berubah menjadi supremasi presiden
 Lembaga legislatif tidak mewakili rakyat karena rekayasa politik
 Bermunculnya KKN
6. AMANDEMEN UUD 1945
1. KESEPAKATAN DASAR DALAM MENGAMANDEMEN UUD 1945
 Tidak menggubah pembukaan UUD 1945
 Tetap mempertahankan bentuk nyata negara kesatuan republic indonesia
 Tetap mempertahankan presidensial
 Perubahan dilakukan secara addendum
 Penjelasan UUD secara normatif dimasukkan dalam pasal-pasal

2. TUJUAN AMANDEMEN
 Memenuhi tuntutan reformasi
 Untuk merevisi ulang UUD 1945
 Agar isi UUD 1945 lebih jelas setelah di amandemen
3. PERBAIKAN DAN PERUBAHAN AMANDEMEN UUD 1945
 Adanya pembatasan kekuasaan presiden
 Memperkuat dan menegaskan peran legislative
 Mencantumkan hak asasi manusia dan menegaskan kembali hak dan kewajiban negara
ataupun warna negara
 Pembaruan lembaga-lembaga negara sehingga tidak ada lagi istilah lembaga tinggi dan
lembaga tertinggi negara
 Otonomi daerah / desentralisasi (penyerahan kekuasaan pemerintah pusat ke pemerintah
daerah )

Anda mungkin juga menyukai