Anda di halaman 1dari 30

WORKSHOP PENILAIAN MANDIRI

PENERAPAN K3 PERKANTORAN DAN PROTOKOL KESEHATAN


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 TAHUN 2021

Standar dan Implementasi


K3 Perkantoran
Permenkes No. 48 tahun 2016

Dr. Hendra SKM, M.KKK

Pokok Bahasan

Pengertian K3 Lingkup &


Perkantoran Standar K3
Perkantoran

1
Pengertian
K3 Perkantoran

Pengertian K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin


dan melindungi keselamatan dan kesehatan
karyawan melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

(PMK 48 Tahun 2016)

2
Perkantoran
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat
karyawan melakukan kegiatan perkantoran
baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat

(PMK 48 Tahun 2016)

…K3 Perkantoran adalah


Segala kegiatan atau program
K3 di lingkungan perkantoran
yang bertujuan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan
dan kesehatan karyawan melalui
upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja

3
Tujuan Penerapan
K3 Perkantoran
1. Mencegah dan mengurangi penyakit
akibat kerja dan penyakit lain, serta
kecelakaan kerja khususnya pada
karyawan

2. Mewujudkan kantor yang sehat, aman,


dan nyaman serta karyawan yang sehat,
selamat, bugar, berkinerja dan produktif

Kantor yang SEHAT….


Dibangun oleh 2 Komponen utama yaitu:

1. Pekerja yang sehat

2. Organisasi (tempat kerja) yang sehat

https://www.ccohs.ca/healthyworkplaces/

4
Kantor SEHAT Produktivitas/Kinerja

KERUGIAN MANFAAT/BENEFIT
• 4 kali lebih mungkin untuk • 3 kali lebih produktif
kehilangan pekerja yang • 50% lebih rendah (kejadian
terampil (cedera / pindah) cedera)
• 7 kali lebih tinggi klaim • 5 kali lebih disukai (loyal)
kompensasi asuransi
• Keuntungan 5-6 dollar (AUD)
(cedera/penyakit)
untuk setiap 1 dollar yang
• 9 kali lebih banyak jumlah dikeluarkan
hari sakit per tahun
• Kehilangan produktivitas
6,4 triliun dollar (AUD) per
tahun karena obesitas
https://www.sahealth.sa.gov.au/

Mengapa Perlu Penerapan K3 di


Perkantoran . . .?

© Copyright 2021 Mental Health America, Inc. | https://mhanational.org/mind-workplace

5
Mengapa Perlu Penerapan K3 di
Perkantoran . . .?
Terdapat banyak
“PEKERJAAN” yang
dilakukan

Mengapa Perlu Penerapan K3 di


Perkantoran . . .?
Terdapat banyak
“PEKERJAAN” yang
dilakukan

Setiap pekerjaan “SELALU”


mempunyai BAHAYA dan
RISIKO

BAHAYA dan RISIKO berpotensi


menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja

6
• kebisingan
• getaran

Bahaya K3… •

pencahayaan
iklim kerja
• tekanan udara
• radiasi
• Mekanik
• Konflik Bahan kimia dengan
• Elektrik berbagai bentuk:
• Stres kerja Bahaya
• Kekerasan • Partikel/debu
Fisik
• Karir • Cairan
• dll • Uap/Vapour
Bahaya • Mist
Bahaya
Psikososial • dll
Kimia
Dapat menimbulkan kecelakaan
dan/atau sakit
• Posisi kerja tidak netral
• Gerakan berulang
• Kerja manual Bahaya
Ergonomi
• Kelebihan beban Biologi • Mikroorganisme patogen, seperti
• dll virus, bakteri, jamur, vektor, dll

Bahaya di Kantor…
Pekerja
• Perilaku tidak menutup mesin fotocopi

Material/bahan
• Material dekorasi mengeluarkan bahan kimia yang
mudah menguap dan iritan

Peralatan
• Cahaya yang keluar dari proses fotocopi

Metode kerja
• Pekerja menjangkau dokumen yang ada di rak yang
tinggi

Lingkungan
• Posisi meja kerja yang buruk, menghadap ke jendela
dan mengganggu pengguna komputer

7
Beberapa Masalah K3 Perkantoran

• Penataan dokumen dan peralatan yang tidak aman

Beberapa Masalah K3 Perkantoran

• Penataan kelistrikan yang tidak aman

8
Beberapa Masalah K3 Perkantoran

• Posisi kerja yang tidak ergonomis

Beberapa Masalah K3 Perkantoran

• Penempatan APAR yang tidak sesuai

9
Beberapa Masalah K3 Perkantoran

• Kondisi Hidran Gedung yang terhalang

Beberapa Masalah K3 Perkantoran

• Kondisi tangga darurat yang tidak sesuai

10
Lingkup Standar K3 Perkantoran

Permenkes RI Nomor 48 Tahun


2016 tentang
Standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perkantoran

Lingkup Standar K3 Perkantoran

kegiatan atau
Standar Keselamatan
program K3 di dan Kesehatan Kerja
lingkungan Perkantoran
(PMK 48/2016)
perkantoran

11
Lingkup Standar K3 Perkantoran

1
Bagian dari sistem manajemen gedung
perkantoran secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.

SMK3 perkantoran 1 Penetapan kebijakan K3


perkantoran

• Merupakan pernyataan tertulis Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola


Gedung mengenai kebijakan K3
• Tertulis dan bertanggal; terkinikan (update)
• Ditandatangani oleh orang yang tertinggi jabatannya di perkantoran
• Memuat minimal:
✓ Visi dan Tujuan
✓ Komitmen dan tekad dalam melaksanakan kebijakan K3 perkantoran
meliputi Kesehatan Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja dan
Ergonomi; dan Keselamatan Kerja
✓ Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan K3
✓ Perkantoran secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau
operasional
• Diketahui dan dipahami oleh semua pegawai di kantor

12
SMK3 Perkantoran
Penetapan kebijakan K3
perkantoran

CONTOH

SMK3 Perkantoran 2 Perencanaan K3


perkantoran

• Disusun dan ditetapkan oleh Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung


• Harus mempertimbangkan:
a. hasil penelaahan awal
b. identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
c. peraturan perundang-undangan dan persyaratan
d. sumber daya yang dimiliki
• Minimal memuat:
a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
g. sistem pertanggungjawaban

13
SMK3 Perkantoran 3 Pelaksanaan Rencana K3
perkantoran

• Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung harus


melakukan upaya keselamatan kerja, Kesehatan Kerja,
kesehatan lingkungan kerja perkantoran, dan Ergonomi
perkantoran sesuai dengan standar K3 perkantoran

• Pelaksanaan rencana K3 didukung oleh sumber daya


manusia yang memiliki kompetensi dibidang K3
Perkantoran, dan sarana dan prasarana.

SMK3 Perkantoran 4 Pemantauan dan evaluasi


K3 perkantoran

• Pemantauan dan evaluasi K3 Perkantoran dilakukan oleh


Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung melalui
pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal
sistem manajemen K3 Perkantoran.

• Apabila tidak memiliki sumber daya untuk melakukan


pemantauan dan evaluasi K3 maka dapat menggunakan jasa
pihak lain.

• Hasil pemantauan dan evaluasi K3 Perkantoran merupakan


masukan untuk melakukan tindakan perbaikan.

14
5
Peninjauan dan
SMK3 Perkantoran peningkatan kinerja SMK3
perkantoran

• Dilakukan oleh pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung.


• Dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan dan evaluasi dalam rangka perbaikan kinerja
• Dilakukan berkala minimal sekali dalam 2 tahun atau:
• Bila terjadi perubahan peraturan perundang-undangan
• Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan konsumen
• Terjadi perubahan struktur organisasi kantor
• Adanya pelaporan
• Adanya masukan dari karyawan

Manfaat Penerapan SMK3 Perkantoran


10 manfaat utama penerapan SMK3 di Perkantoran:
• Peningkatan kinerja kesehatan dan keselamatan
• Mengurangi biaya yang terkait dengan kecelakaan dan insiden
• Peningkatan moral dan hubungan staf
• Meningkatkan efisiensi bisnis
• Peningkatan citra publik dan Public Relation
• Premi asuransi yang lebih rendah
• Akses yang lebih mudah ke keuangan
• Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan
• Meningkatkan kepercayaan diri
• Meningkatkan tanggung jawab perusahaan dan sosial

https://beakon.com.au/

15
Lingkup Standar K3 Perkantoran

Lingkup Standar K3 Perkantoran


STANDAR KESELAMATAN KERJA

1. Persyaratan keselamatan kerja


2. Kewaspadaan bencana perkantoran
perkantoran

• Pelaksanaan pemeliharaan dan • Manajemen tanggap darurat Gedung


perawatan ruang perkantoran • Manajemen keselamatan dan kebakaran
• Desain alat dan tempat kerja gedung
• Penempatan dan penggunaan alat • Persyaratan dan tata cara evakuasi
perkantoran • Penggunaan mekanik dan elektrik
• Pengelolaan listrik dan sumber api • Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K)

16
Persyaratan keselamatan kerja perkantoran

• Pelaksanaan pemeliharaan
dan perawatan ruang
perkantoran
• Desain alat dan tempat
kerja
• Penempatan dan
penggunaan alat
perkantoran
• Pengelolaan listrik dan
sumber api

Kewaspadaan bencana perkantoran


▪ Manajemen tanggap darurat gedung
a. identifikasi risiko kondisi darurat atau
bencana
b. Penilaian atau analisis risiko
kerentanan bencana
c. pemetaan risiko kondisi
darurat atau bencana
d. pengendalian kondisi
darurat atau bencana
e. simulasi kondisi darurat atau bencana
f. mengatasi dampak yang berkaitan
dengan kejadian setelah bencana.

17
Kewaspadaan bencana perkantoran
▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran gedung
Untuk mewujudkan keselamatan penghuni
bangunan gedung dari kebakaran dengan
mengupayakan kesiapan instalasi proteksi
kebakaran agar kinerjanya selalu baik dan
siap pakai, seperti
• Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
• Alat Pemadam Api Berat (APAB)
• Sistem Alarm Kebakaran
• Hydrant halaman
• Sistem Sprinkler Otomatis
• Sistem Pengendalian Asap

Kewaspadaan bencana perkantoran


▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
▪ Persyaratan dan tata cara evakuasi
• SOP tanggap darurat dan prosedur evakuasi
• Rambu-rambu dan rute evakuasi
• Sarana evakuasi (tangga darurat, dll)
• Titik kumpul yang aman
• Tim evakuasi
• Fasilitas pendukung lainnya
• Simulasi evakuasi

18
Kewaspadaan bencana perkantoran
▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
▪ Persyaratan dan tata cara evakuasi
▪ Penggunaan mekanik dan elektrik
• Pemasangan instalasi listrik harus aman
• Memiliki pembangkit listrik darurat
sebagai cadangan berupa genset
darurat dengan minimum 40 % daya
terpasang

Kewaspadaan bencana perkantoran


▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
▪ Persyaratan dan tata cara evakuasi
▪ Penggunaan mekanik dan elektrik
▪ Pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K)
• Memiliki karyawan yang terlatih P3K dan mempunyai sertifikat P3K yang bertaraf nasional
• Fasilitas P3K harus di tempatkan pada tempat yang mudah dijangkau
• Ada SPO rujukan kasus penyakit ataupun kecelakaan
• Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk kompres, perban,
kain kasa yang steril, antiseptik, plester, forniquet, gunting, splint, dan perlengkapan gigitan ular
• Isi dari kotak obat-obatan dan alat P3K harus diperiksa secara teratur

19
Lingkup Standar K3 Perkantoran

STANDAR KESEHATAN KERJA

Peningkatan Pencegahan
Kesehatan Kerja di penyakit di
Perkantoran Perkantoran

Pemulihan
Penanganan
kesehatan bagi
penyakit di
karyawan di
Perkantoran
Perkantoran.

Peningkatan kesehatan kerja di


perkantoran
a. peningkatan pengetahuan
kesehatan kerja;
b. pembudayaan perilaku hidup
bersih dan sehat di tempat
kerja;
c. penyediaan ruang ASI dan
pemberian kesempatan
memerah ASI selama waktu
kerja di Perkantoran;
d. aktivitas fisik.

20
Pencegahan penyakit di perkantoran
• Pengendalian faktor risiko
• Penemuan dini kasus penyakit
dan penilaian status kesehatan
a. Pemeriksaan pra penempatan
atau sebelum bekerja
b. Pemeriksaan berkala dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali
setahun
c. Pemeriksaan khusus
d. Pemeriksaan Pra Pensiun

Penanganan penyakit di perkantoran


▪ Ditujukan untuk mengobati secara dini penyakit
dan mencegah keparahan dari penyakit menular
dan penyakit tidak menular, gangguan
kesehatan, penyakit akibat kerja, penyakit terkait
kerja, dan cedera akibat kerja

▪ Minimal terdiri atas:


▪ pertolongan pertama pada penyakit
▪ mekanisme rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

21
Pemulihan kesehatan bagi karyawan
di perkantoran
▪ Melaksanakan program kembali bekerja
bagi karyawan yang telah mengalami
sakit parah atau kecelakaan kerja
dengan kondisi tidak dapat mengerjakan
tugas semula
▪ Pengkondisian karyawan untuk dapat
bekerja kembali sesuai dengan
kemampuannya.

Lingkup Standar K3 Perkantoran


STANDAR LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN

1. Standar dan persyaratan kesehatan lingkungan perkantoran


a. sarana bangunan
b. penyediaan air
c. Toilet
d. pengelolaan limbah
e. cuci tangan pakai sabun
f. pengamanan pangan
g. pengendalian vektor dan binatang
h. pembawa penyakit.

2. Standar lingkungan kerja perkantoran, meliputi aspek fisika,


kimia, dan biologi

22
Standar Lingkungan Kerja Perkantoran

• Syarat kesehatan dan kenyamanan suhu ruang


perkantoran berkisar 23 C sampai 26 C
• Kelembaban ruang perkantoran 40-60%,
sedangkan untuk lobi dan koridor adalah 30-70%.

Standar Lingkungan Kerja Perkantoran

CONTOH
• OZON : 0,08 ppm
• VOCs (Volatile Organic Compounds/Senyawa Organik yang Mudah Menguap): maksimal 3
ppm dalam waktu 8 jam
• Carbon Monoksida: 10 ppm
• Formaldehid maksimal 0.1 ppm
• Bakteri maksimum 700 cfu/m3 udara bebas mikroorganisme patogen.
• Jamur/Kapang : 1000 cfu/m3
• Ventilasi Udara ruang kerja adalah 0,57 m3/org/min sedangkan untuk ruang pertemuan adalah
1,05 m3/min/orang.
• Sedangkan laju pergerakan udara yang disyaratkan adalah berkisar antar 0.15 – 0.50 m/detik.

23
Lingkup Standar K3 Perkantoran

STANDAR ERGONOMI PERKANTORAN

Tata letak peralatan


Luas tempat kerja Kursi
kantor

Meja kerja Postur kerja Koridor

Penanganan beban
Durasi kerja
manual

Luas tempat kerja


Permen PU Nomor 45 Tahun 2007

• Setiap orang yang bekerja


dalamcruangan itu mendapat ruang
udara yang sedikit-dikitnya 10 m3,
sebaiknya 15 m3
• Luas tempat kerja staf paling sedikit
2,2 m2

24
Tata letak peralatan
kantor
• Jarak antara mata dengan monitor
20 – 40 inchi dan sudut 15 – 20
derajat di bawah horizontal
• Sesuaikan tinggi sandaran
punggung dan tangan sehingga
tersangga dengan baik.
• Sesuaikan meja dengan posisi
keyboard dan mouse yang sejajar

Tata letak peralatan kantor

25
Kursi

Atur sudut kemiringan sandaran kursi (100o – 110o)

Kursi

Cara Menyesuaikan Posisi Duduk yang Ergonomik

26
Meja Kerja

Pengorganisasian Meja Kerja

Koridor
• Diantara baris-baris meja
disediakan lorong-lorong
untuk keperluan lalu lintas
dan kemudahan evakuasi
sewaktu keadaan darurat,
minimum jarak120 cm.

• Jarak antara satu meja


dengan meja yang
dimuka/dibelakang
selebar 80 cm.

27
Durasi Kerja
• Rehat singkat dilakukan dengan
metode 20 – 20 – 20 yaitu:
• Setiap 20 menit bekerja
menggunakan komputer.
• Diselingi 20 detik rehat
singkat.
• Dengan melihat selain
computer sejauh 20 feet.

• Setiap 2 jam kerja sebaiknya


diselingi peregangan selama 10 –
15 menit.

Penanganan Beban Manual

28
Organisasi pelaksana K3 Perkantoran
• Dalam rangka melaksanakan K3
Perkantoran dibentuk organisasi atau
unit yang bertanggung jawab di bidang
K3.
• Organisasi atau unit tersebut
ditetapkan oleh Pimpinan Kantor
dan/atau Pengelola Gedung, yang
terdiri atas:
a. penanggung jawab K3; dan
b. perwakilan setiap unit kerja dalam
1 (satu) kantor.

Tugas unit/penanggung jawab K3

1. Menyusun dan mengembangkan kebijakan, pedoman, panduan, dan standar prosedur


operasional K3 Perkantoran;
2. menyusun dan mengembangkan program K3 Perkantoran;
3. melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan K3 Perkantoran;
4. melakukan pembinaan K3 di internal kantor; dan
5. memberikan rekomendasi untuk bahan pertimbangan Pimpinan Kantor/Pengelola Gedung
yang berkaitan dengan K3 Perkantoran.

29
Pencatatan dan Pelaporan
1. Setiap manajemen gedung Perkantoran wajib membuat
pencatatan dan pelaporan terhadap pelaksanaan K3
Perkantoran secara berkala setiap 3 (tiga) bulan
2. Pencatatan dan pelaporan meliputi:
a) kejadian hampir celaka;
b) kejadian kecelakaan kerja;
c) penyakit akibat kerja;
d) kehilangan hari kerja; dan
e) kematian akibat kerja
3. Pelaporan ditujukan kepada pemilik gedung dan
ditembuskan kepada Menteri, dinas kesehatan provinsi,
dan dinas kesehatan kabupaten/kota secara berjenjang

Terima Kasih

30

Anda mungkin juga menyukai