Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN ALUMNI INSAN CENDEKIA KENDARI


(IAICK)
DAFTAR ISI
BAB 1 : KETENTUAN UMUM
Pasal 1 : Ketentuan Umum
BAB II : IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 2 : Bentuk dan Lambang
BAB III : TUJUAN
Pasal 3 : Tujuan
BAB IV : USAHA
Pasal 4 : Usaha-usaha untuk Mencapai Tujuan
BAB V : KEANGGOTAAN
Pasal 5 : Pendaftaran Keanggotaan
Pasal 6 : Anggota Kehormatan
BAB VI : ORGANISASI
Pasal 7 : Tugas dan Wewenang Dewan Penasehat Organisasi
Pasal 8 : Tugas dan Wewenang Pengurus Inti
Pasal 9 : Ketua Umum Berhalangan Tetap
BAB VII : RAPAT
Pasal 10 : Kewenangan Rapat Anggota
Pasal 11 : Mekanisme Kongres
Pasal 12 : Pemilihan Umum
Pasal 13 : Rapat Kerja
Pasal 14 : Rapat Pengurus Inti
BAB VIII : KEUANGAN
Pasal 15 : Iuran Anggota
Pasal 16 : Alokasi Dana
BAB IX : PENUTUP
Pasal 17 : Penutup
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IAICK yang berlaku oleh
karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

BAB II
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 2
BENTUK DAN LAMBANG

1. IAICK berbentuk perhimpunan yang mewadahi Alumni MAN Insan Cendekia Kendari
untuk melakukan kegiatan bersama dalam lingkup IPTEKS, IMTAQ, serta ilmu sosial
dan kemanusiaan untuk kemajuan bangsa, kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan.

2. Lambang IAICK terdiri dari :


a. Simetrisitas diartikan sebagai ciri khas makhluk ciptaan Allah yang senantiasa
menjadikan segala aspek kehidupan serasi, selaras, dan seimbang.
b. Memiliki bentuk oktagon yang terdiri dari 8 sisi . 8 sisi Ini menandakan 8 penjuru
mata angin dimana sasaran dakwah perjuangan IAICK diharapkan mampu
menggaung hingga ke seluruh dunia.
c. Bentuk mozaik islam yang berupa ciri khas dari man insan cendekia.
d. Lingkaran diartikan sebagai ukhuwah yang tidak terputus serta pergerakan organisasi
yang dinamis dan dapat diandalkan.
e. Rongga putih diartikan sebagai koordinasi antaranggota yang sinergis
f. Warna biru melambangkan para penuntut ilmu yang cerdas dan profesional
g. Warna emas melambangkan para generasi terbaik cendekiawan yang berprestasi dan
sukses dalam mengharumkan nama MAN ICK.

Seperti gambar berikut :


BAB III
TUJUAN
Pasal 3
TUJUAN

1. Mengoptimalkan peran Alumni MAN Insan Cendekia Kendari dalam Pembangunan


Nasional untuk terwujudnya daya saing serta martabat bangsa Indonesia.
2. Alumni MAN Insan Cendekia Kendari baik secara individu maupun kelembagaan,
bersama civitas akademika MAN Insan Cendekia Kendari mengembangkan dan
menyebarluaskan IPTEKS dan IMTAQ.
3. Membina karakter Alumni MAN Insan Cendekia Kendari yang cendekia, mandiri, islami,
inovatif, unggul, tangguh, memiliki integritas, dan bangga terhadap almamater.
4. Membina Hubungan kekeluargaan, kemitraan, dan kesetaraan, antar Alumni MAN Insan
Cendekia Kendari dan MAN Insan Cendekia Kendari serta kemitraan lainnya .
5. Komunitas intelektual dan sosial adalah kelompok masyarakat yang berpikir, bersikap
dan bertindak secara profesional, beretika baik dan bermartabat .

BAB IV
USAHA
Pasal 4
USAHA-USAHA UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Bahwa usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan IAICK dijabarkan dalam bentuk
program kerja Pengurus IAICK.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 5
PENDATAAN ANGGOTA

1. Setiap Anggota Biasa sesuai dengan pasal 9 Anggaran Dasar IAICK harus melalui proses
pendataan untuk mendapatkan Kartu Anggota.
2. Pendaftaran pendataan dilakukan dengan mengisi formulir pendataan yang disediakan
oleh Pengurus IAICK.
3. Pengurus IAICK menerbitkan Kartu Anggota bagi setiap anggota yang telah mengisi
formulir pendataan dan telah dianggap sah oleh badan pengurus inti.

Pasal 6
ANGGOTA KEHORMATAN

Anggota Kehormatan ditetapkan berdasarkan Pasal 10 Anggaran Dasar IAICK dan


dinyatakan sah oleh Badan Pengurus Inti

BAB VI
ORGANISASI
Pasal 7
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT ORGANISASI

1. Dewan Penasehat Organisasi bertugas untuk memberi pengarahan, pertimbangan, saran


dan/atau nasihat kepada Pengurus IAICK.
2. Usulan perubahan Anggaran Dasar oleh Dewan Penasehat Organisasi dilakukan jika
terdapat ketidaksesuaian Anggaran Dasar dengan situasi dan kondisi yang ada.

Pasal 8
TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGURUS INTI

1. Ketua Umum :
a. Menyusun kepengurusan inti selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender setelah
Musyawarah Besar dan diumumkan melalui media massa nasional.
b. Menyusun Dewan Penasehat Organisasi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan Kalender
setelah Musyawarah Besar dan diumumkan bersamaan dengan pengumuman
Pengurus IAICK.
c. Memimpin organisasi IAICK
d. Berwenang untuk mengganti Pengurus IAICK dan Anggota Dewan Penasehat
Organisasi.
e. Berwenang menerima atau menolak usulan yang diajukan Dewan Penasehat
Organisasi.

2. Wakil Ketua Umum:


a. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
b. Mewakili Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan.

3. Sekretaris Umum:
a. Membantu Koordinator-koordinator Divisi dalam mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan Divisi tersebut.
b. Melaksanakan fungsi fasilitator organisasi IAICK.
c. Bertanggungjawab atas Kesekretariatan IAICK.
d. Menugaskan dan mengkoordinasikan Wakil Sekretaris Umum.

4. Bendahara Umum :
a. Membantu Koordinator-koordinator Divisi dalam mengkoordinasikan pendanaan
kegiatan-kegiatan Divisi.
b. Merencanakan dan mengendalikan arus kas IAICK.
c. Bertanggungjawab atas fungsi kebendaharaan IAICK.
d. Menugaskan dan mengkoordinasikan Wakil Bendahara Umum.

5. Koordinator Divisi :
a. Membuat perencanaan dan melaksanakan program kerja divisinya.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan program kerja di divisinya.

Pasal 9
KETUA UMUM BERHALANGAN TETAP

1. Ketua Umum berhalangan tetap apabila :


a. Mengundurkan diri
b. Meninggal dunia
2. Tidak mampu melaksanakan tugasnya secara terus menerus selama 6 (enam) bulan
3. Dalam hal Ketua Umum berhalangan tetap maka Wakil Ketua Umum menjabat sebagai
Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan.
4. Dalam hal tidak ada Wakil Ketua Umum, maka Sekretaris Umum menjabat sebagai
Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan.
5. Dalam hal Sekretaris Umum berhalangan tetap, maka Ketua-ketua Bidang secara kolektif
menjabat sebagai Ketua Umum sampai berakhirnya masa kepengurusan.

BAB VII
RAPAT
Pasal 10
KEWENANGAN MUSYAWARAH BESAR

1. Musyawarah Besar memiliki kewenangan untuk:


a. Menetapkan perubahan dan atau penyempurnaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, serta Garis Besar Haluan Organisasi.
b. Membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus Inti IAICK periode berjalan.
c. Menetapkan kebijakan umum organisasi IAICK.
d. Memilih Ketua Umum IAICK periode berikutnya.

Pasal 11
MEKANISME MUSYAWARAH BESAR
1. Musyawarah Besar diadakan 1(satu) kali dalam kepengurusan dan diikuti oleh anggota
IAICK.
2. Badan Pengurus Inti menentukan waktu dan agenda Musyawarah Besar, serta
mengundang anggota IAICK dengan mengumumkannya di media sosial paling lambat 2
(dua) bulan sebelum pelaksanaan rapat.
3. Badan Pengurus Inti membentuk Kepanitiaan Musyawarah Besar yang bertugas mengatur
penyelenggaraan rapat 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaannya.
4. Musyawarah Besar dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ (satu perdua) tambah 1 dari
jumlah anggota. Apabila jumlah yang hadir tidak mencapai kuorum, rapat akan ditunda
sekurang-kurangnya 1 (satu) jam dan setelah itu rapat dapat tetap dilaksanakan tanpa
memperhatikan jumlah yang hadir dan dapat mengambil keputusan yang sah.
5. Setiap keputusan dalam Musyawarah Besar diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat dan apabila dengan cara musyawarah menemui kegagalan akan dilakukan
pemungutan suara dan keputusan adalah sah berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 12
PEMILIHAN UMUM

1. Pemilihan Ketua Umum dilaksanakan dalam Musyawarah Besar.


2. Ketua Umum dapat dipilih sebanyak-banyaknya untuk 2 (dua) kali masa kepengurusan.
3. Pemilihan Ketua Umum diambil berdasarkan suara terbanyak dari seluruh anggota yang
hadir dan tidak kehilangan hak pilih, dengan hak 1 (satu) suara bagi setiap anggota yang
sudah terdaftar sebagai pemilih.
4. Mekanisme pemilihan dan syarat-syarat calon Ketua Umum ditetapkan oleh Panitia
Musyawarah Besar.

Pasal 13
RAPAT KERJA

1. Badan Pengurus Inti IAICK berkewajiban mengadakan Rapat Kerja minimal 1 (satu) kali
dalam setahun.
2. Peserta Rapat Kerja adalah seluruh Anggota IAICK.
3. Rapat Kerja membahas dan mengevaluasi program kerja Pengurus IAICK
4. Evaluasi Program Kerja Pengurus IAICK diakan per 3 (tiga) bulan.
5. Rapat Kerja dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) tambah 1 dari jumlah Peserta. Apabila jumlah yang
hadir tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda selama-lamanya 1 (satu) jam dan
setelah itu rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan dapat
mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.

Pasal 14
RAPAT PENGURUS INTI

1. Rapat Pengurus Inti dipimpin oleh Ketua Umum. Dalam hal Ketua Umum berhalangan
hadir, maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Umum atau Sekretaris Umum.
2. Peserta Rapat Pengurus Inti adalah Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum,
Wakil Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum, dan Koordinator-
Koordinator Divisi.
3. Rapat Pengurus Inti dianggap sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) tambah 1 dari jumlah Pengurus Inti. Apabila jumlah
yang hadir tidak mencapai kuorum, maka rapat akan ditunda selama-lamanya 1 (satu) jam
dan setelah itu rapat tetap dilaksanakan tanpa memperhitungkan jumlah yang hadir, dan
dapat mengambil keputusan yang sah. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui
oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah yang hadir.
4. Rapat Pengurus Inti dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam tiga (3) bulan.
5. Rapat Pengurus Inti dapat mengundang pihak lain di luar peserta rapat apabila diperlukan.

BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 15
IURAN ANGGOTA

Ketentuan tentang pemberlakuan, besaran, dan mekanisme pembayaran iuran anggota


ditetapkan oleh Pengurus.

Pasal 16
ALOKASI DANA

Alokasi dana untuk IAICK ditetapkan oleh Pengurus Inti berdasarkan Keputusan Rapat
Kerja.

BAB IX
SANKSI
Pasal 17
SANKSI

Sanksi pelanggaran AD, ART, GBHO, dan Peraturan Organisasi IAICK dapat berupa:
1. Teguran lisan maupun tertulis apabila dalam pelanggaran diputuskan sebagai suatu
pelanggaran ringan yang masih dapat dilakukan pembinaan.
2. Pembekuan sementara keanggotaan apabila dalam pelanggaran diputuskan suatu
pelanggaran yang sedang, dengan harapan masih dapat dilakukan pembinaan.
3. Pencabutan keanggotaan apabila dalam pelanggaran diputuskan suatu pelanggaran yang
berat dan diyakini tidak dapat dilakukan pembinaan atau sudah menjatuhkan martabat
Organisasi IAICK.
4. Pencabutan keanggotaan dapat dikenakan pada seorang anggota yang diketahui pernah
mendapatkan teguran tertulis atau pembekuan sementara keanggotaan.
5. Penetapan sanksi pada ayat (1), (2), (3), dan (4) dilakukan oleh Ketua Umum,
berdasarkan pertimbangan DPO

PENUTUP
Pasal 17
PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini lebih lanjut akan diatur oleh
Pengurus Inti. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Kendari
Tanggal : 05 April 2020
Ketua Sidang : Muhammaf Faiz Irham
Sekretaris Sidang : Rahmi Febriana Ismat Rabbany

Anda mungkin juga menyukai