Anda di halaman 1dari 6

8. Jelaskan upaya pencegahan dan upaya penghentian rokok yang dapat di lakukan ?

 Cara menghindari/mencegah perilaku merokok1


- meningkatkan pengetahuan remaja yang dilakukan pelatihan pola pengasuhan anti-
merokok.
- Pelaksanaan pengasuhan anti smoking diukur dengan reaksi orangtua terhadap merokok,
aturan yang diterapkan di rumah, isi dan frekuensi komunikasi tentang merokok.
- Hindari berkumpul dengan teman - teman yang sedang merokok
- Yakinlah, bahwa rokok bukan satu - satunya sarana pergaulan
- Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok
- Perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok
- Hindari sesuatu yang terkait tentang rokok ( sponsor, iklan, poster, rokok gratis )
- Lakukan hal - hal positif lainnya, seperti : olahraga, membaca atau hobi lain yang
menyehatkan.

Strategi Penghentian Kebiasaan Merokok (Smoking Cessation)2

Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh dokter dalam melakukan penghentian
kebiasaan merokok, yaitu prosedur 5A (Ask, Advise, Assess, Assist, Arrange) dan
penggunaan NRT (Nicotine Replacement Therapy).
A. 5A’s (Ask, Advise, Assess, Assist, Arrange)
Prosedur 5A merupakan prosedur pendekatan yang membantu perokok untuk
berhenti merokok dalam bentuk memberi nasihat ataupun konseling dengan
pendekatan 5A. Adapun metode 5A adalah asking, assess, advise, assist, dan arrange
follow-up.
Prosedur pendekatan 5A dalam menghentikan kebiasaan merokok pasien
diberikan kepada pasien yang siap untuk berhenti merokok. Dalam hal ini,
identifikasi kesiapan berhenti merokok seorang pasien yang akan diberikan
intervensi penghentian kebiasaan merokok perlu diperhatikan.
 Asking
Asking atau menanyakan tentang penggunaan tembakau. Perokok dibagi menjadi
dalam beberapa kategori yaitu:
- Tidak siap (prekontemplasi) adalah mereka yang tidak berencana untuk
berhenti dalam 6 bulan ke depan
- Tidak yakin (kontemplasi) yang berencana berhenti dalam 6 bulan ke depan
- Siap (persiapan) berencana berhenti dalam 30 hari ke depan
- Bertindak, yaitu mantan perokok yang telah berhenti dalam 6 bulan terakhir
- Mempertahankan yaitu yang telah berhenti merokok lebih dari 6 bulan.

 Assessing
Assessing atau menilai stadium perubahan dan ketergantungan nikotin. Stadium
perubahan bisa dinilai dengan menggunakan pertanyaan “Bagaimana perasaan
anda mengenai merokok saat ini?” kemudian tanyakan “Apakah anda siap untuk
berhenti sekarang?”. Pada pertanyaan pertama dimaksudkan untuk mengetahui
apakah perokok masih sangat tertarik untuk merokok dan sulit untuk tidak
merokok, sedangkan pertanyaan kedua dimaksudkan mengetahui sudah mau atau
belum perokok untuk mulai berhenti merokok. Demikian dimaksudkan menilai
seberapa tergantungnya perokok terhadap rokok dan mengetahui kemauan
berhenti merokok dari perokok.
 Advise
Advise atau menganjurkan. Setiap perokok memang sudah seharusnya dianjurkan
untuk berhenti merokok secara nyata dan tidak ambigu. Anjuran perlu
disampaikan dalam bentuk dukungan dan tidak konfrontatif agar tidak
mengganggu hubungan dokter-pasien. Sampaikan mengenai cara berhenti
merokok dan berikan kesempatan pada perokok untuk memilih caranya masing-
masing. Cara berhenti merokok yang dimaksud adalah:
- Berhenti seketika yaitu dengan mulai besok perokok berhenti merokok sama
sekali
- Penundaan dengan menunda saat menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari
dari hari sebelumnya
- Pengurangan dimana jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara
bertahap dengan jumlah yang sama.
 Assist
Assist atau membantu. Baik membantu dalam bentuk pelayanan telekomunikasi
(Quitlines) ataupun dukungan farmakoterapi. Dalam membantu klien untuk
berhenti merokok dapat dilakukan identifikasi kesiapan berhenti merokok, yaitu:
- Tidak siap berhenti : berikan motivasi singkat dengan pendekatan 5R
- Siap berhenti : desain program berhenti merokok.
- Sedang dalam proses berhenti : mencegah relaps.
 Arrange follow-up
Arrange follow-up atau kegiatan memantau dan mengevaluasi upaya berhenti
merokok oleh mantan perokok. Terdapat bukti yang jelas bahwa follow-up adalah
cara yang efektif dalam meningkatkan daya dorong berhenti. Sebaiknya follow-
up dilakukan dalam minggu pertama memulai berhenti dan sekitar satu bulan
setelah berhenti. Komunikasi/kontak tindak lanjut harus segera dilakukan setelah
klien berhenti merokok, sedapat mungkin dalam minggu pertama setelah berhenti
merokok. Rencanakan waktu untuk komunikasi/kontak tindak lanjut berikutnya
B. Nicotine Replacement Therapy (NRT)
Nicotine Replacement Therapy (NRT) adalah dosis kontrol nikotin yang bekerja
menggantikan nikotin yang biasa dikonsumsi pada rokok. Pemberian NRT meliputi
koyo nikotin (patch), permen karet atau inhaler yang dapat digunakan untuk
beberapa minggu pertama atau bulan pertama untuk membuat lebih mudah berhenti.
Terapi pengganti nikotin ini diperuntukkan terutama pada orang yang merokok lebih
dari 10 batang rokok per hari atau gejala putus nikotin yang berat.
Ada berbagai terapi penggantian nikotin di pasaran saat ini. Beberapa tersedia
tanpa resep, tetapi beberapa memerlukan resep dari dokter. Terapi penggantian
nikotin umumnya dianggap aman untuk kebanyakan orang dewasa yang sehat, tetapi
diperlukan juga konsultasi dengan dokter tentang potensi risiko dan manfaatnya.
Ada beberapa bentuk penggunaan Nicotine Replacement Therapy (NRT), yaitu :
 Patch nikotin
Patch ditempatkan langsung pada kulit untuk melepaskan nikotin dalam
jumlah rendah dan stabil dari waktu ke waktu. Kemungkinan efek sampingnya
adalah iritasi atau kemerahan pada kulit, pusing, sakit kepala, mual, jantung
berdetak lebih cepat, nyeri atau kekakuan otot, atau gangguan tidur.
Jika perokok menggunakan NRT juga dalam bentuk patch maka dosis
maksimal yang dapat diberikan adalah 2 semprotan per-jam atau 32 semprotan
perhari. Untuk nikotin pengganti dalam bentuk patch, jika perokok merokok
minimal 10 batang rokok atau lebih per-hari maka dosis yang dapat diberikan
adalah 21 mg/hari atau 15 mg/16 jam. Nikotin dalam bentuk patch digunakan
untuk terapi jangka panjang dan efektif untuk mengurangi keinginan merokok
namun tidak mencegah atau mengurangi keinginan akut untuk merokok.
 Permen karet nikotin (nikotin polacrilex)
Merupakan permen pengganti nikotin dengan dosis tertentu. Untuk nikotin
sediaan permen karet harus dikunyah perlahan hingga rasanya terasa lebih kuat,
kemudian dikunyah lagi beberapa kali secara perlahan hingga rasanya
menghilang. Nikotin jenis ini tidak boleh ditelan karena akan menurunkan tingkat
absorbsinya ke dalam tubuh.
Dosis harian yang dapat diberikan adalah 2 mg (8-20 permen karet) dan 4 mg
(4-10 permen karet). Untuk sediaan permen, biarkan permen larut di dalam mulut
(selama 20-30 menit) sambil menggerakkan permen ke seluruh sisi mulut.
Sediaan ini tidak boleh dikunyah dan tidak boleh ditelan. Dosis harian yang
tersedia adalah 2 mg dan 4 mg (9-15 butir permen). Sediaan permen juga tersedia
dalam ukuran yang lebih kecil, dengan cara konsumsi yang sama dengan permen,
pada umumnya permen ukuran kecil ini lebih cepat larut di dalam mulut (10-13
menit). Dosis harian yang tersedia adalah 1,5 mg (9-20 butir) dan 4 mg (9-15
butir).
Pada umumnya, penggunaan yang tidak tepat terjadi pada penggunaan sediaan
oral. Perokok harus diberi tahu bahwa sediaan pengganti nikotin dalam bentuk
oral diserap melalui mukosa mulut sehingga bagi perokok yang menggunakan
sediaan permen atau permen karet harus mengunyah nikotin secara perlahan
karena nikotin yang tertelan diabsorbsi secara buruk di dalam lambung dan dapat
menyebabkan terjadinya mual dan sendawa.
 Inhaler Nikotin
Inhaler nikotin metode penggantian nikotin yang cocok untuk perokok berat.
Kemungkinan efek samping adalah batuk, iritasi pada mulut atau tenggorokan,
hidung berair, mual. Efek samping lain yang dapat terjadi termasuk sakit kepala,
kegugupan, dan detak jantung balap.
Untuk nikotin inhalasi, pengguna harus menghirup nikotin secara perlahan
agar nikotin dapat masuk ke rongga mulut. Penyerapan nikotin inhalasi tidak
terjadi di paru-paru seperti rokok sehingga relatif lebih aman. Cara penggunaan
nikotin inhalasi adalah dengan menghirup nikotin dari sediaan setiap 2 detik atau
4 hirupan setiap menitnya. Nikotin terus menerus dihirup hingga 30 menit.
Dosis harian yang dapat diberikan adalah 3-6 cartridges. Nikotin dalam
sediaan semprot harus disemprotkan di dalam mulut atau di bawah lidah untuk
meningkatkan penyerapan. Pada penggunaanya nikotin semprot tidak boleh
mengenai lidah, perokok tidak boleh menarik napas ketika sedang
menyemprotkan nikotin, dan tidak boleh menelan beberapa detik setelah
menyemprotkan nikotin ke dalam mulut.
Dosis harian yang dapat diberikan adalah 1-2 semprotan setiap 30-60 menit.
Maksimal 4 semprotan per-jam atau 64 semprotan per-hari. Nikotin pengganti
dalam bentuk semprot merupakan sediaan nikotin pengganti kerja cepat sehingga
jika muncul keinginan kuat untuk merokok, perokok dapat menggunakan nikotin
bentuk semprot untuk menghilangkan keinginan tersebut.
 Kombinasi NRT
NRT dapat diberikan dalam bentuk kombinasi. Pada umumnya terapi
kombinasi dapat ditoleransi dengan baik, memiliki efek samping yang sama
dengan monoterapi, dan tingkat kepatuhan yang serupa. Pada terapi kombinasi
ini, sediaan patch mencegah keinginan untuk merokok sedangkan sediaan oral
dapat dengan cepat menghilangkan kebiasaan merokok seketika jika ada pencetus
untuk merokok seperti bau asap rokok atau melihat orang lain merokok.
Namun kekurangan terapi kombinasi ini adalah harga yang harus dibayarkan
lebih mahal dibandingkan dengan monoterapi. Terapi kombinasi terdiri dari
nikotin patch dan dan sediaan oral. Nikotin kombinasi terbukti mempercepat
durasi berhenti merokok hingga 34%-54% dibandingkan monoterapi dengan
patch nikotin. Sebelum perokok benar-benar berhenti dari kebiasaan merokoknya
maka disarankan untuk mulai menggunakan patch nikotin 2 minggu sebelum
berhenti merokok secara total. Suatu penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
nikotin patch sebelum berhenti total akan meningkatkan tingkat keberhasilan
terapi hingga 35% . Jika dalam masa terapi perokok tidak dapat menghilangkan
keinginan untuk merokok maka perokok tersebut tetap harus diedukasi untuk
tetap meneruskan menggunakan patch nikotin dan harus diyakinkan bahwa tetap
menggunakan nikotin pengganti bersamaan dengan merokok tetap aman bagi
tubuh.
Dapus:
1. Hia, P. I. V. (2019). Perilaku tentang Edukasi Penghentian Kebiasaan Merokok Pasien
(Smoking Cessation) pada Dokter Gigi Muda di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Rachmat, M., Thaha, R. M., & Syafar, M. (2013). Perilaku merokok remaja sekolah
menengah pertama. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public
Health Journal), 7(11), 502-508.

Anda mungkin juga menyukai