Sembilan puluh persen pecandu nikotin mencoba berhenti dari kecanduannya tanpa
bantuan obat atau terapi. Tetapi metode ini dinilai kurang efektif, karena hanya 4
sampai 7 persen pecandu yang bisa berhenti tanpa bantuan. Beberapa metode lain
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan dalam berhenti merokok,
antara lain:
Konseling
Dalam konseling, dokter akan menilai riwayat kecanduan pasien, tingkat kecanduan,
dan kondisi kesehatan pasien. Dokter juga akan memberi saran dan bantuan pada
pasien, agar pasien semakin termotivasi untuk berhenti merokok. Jika diperlukan,
dokter akan merujuk pasien ke konseling secara berkelompok dengan pecandu lain,
atau mengikuti terapi perilaku.
Peran konseling bagi pasien kecanduan nikotin adalah membangkitkan motivasi
pasien agar mengubah kebiasaannya. Konselor akan membantu pasien membuat
rencana untuk berhenti merokok, dan memberi saran pada pasien cara menghindari
situasi yang membuat mereka merokok. Pasien juga akan dibantu dalam mengatasi
masalah mental yang timbul karena berhenti merokok.
Terapi Perilaku
Terapi perilaku melibatkan dokter untuk membantu proses berhenti merokok. Pasien
dan dokter akan bersama-sama mencari faktor yang menyebabkan pasien merokok,
serta menyusun rencana untuk menghindari faktor tersebut, dan untuk menghadapi
gejala putus zat.
Terdapat 5 fase perubahan perilaku dari seorang perokok, yaitu:
Obat-obatan