Anda di halaman 1dari 5

Daftar obat sakit kepala yang dapat dibeli di

apotek
Ada banyak pilihan obat sakit kepala. Namun dikutip dari Mayo Clinic, penting
untuk Anda bisa mengenali lebih dulu apa penyebab serta tanda dan gejala
dari sakit kepala Anda sebelum memilih obatnya.

Tidak semua obat OTC (on-the-counter/obat bebas nonresep) di apotek bisa


meredakan semua kasus sakit kepala. Kadang, sakit kepala akibat kondisi
medis tertentu atau yang sudah berlangsung lama butuh penanganan yang
berbeda.

Namun secara umum, berikut adalah obat yang paling ampuh dan sering
digunakan untuk meredakan sakit kepala:

1. Aspirin
Aspirin adalah obat minum golongan NSAID yang mengandung salisilat untuk
meredakan nyeri kepala ringan sampai sedang.

Aspirin bekerja mengobati sakit kepala dengan menghalangi aktivitas enzim


siklooksigenase-1 (COX-1) yang membentuk hormon prostaglandin.
Prostaglandin adalah hormon yang membantu mengirimkan sinyal rasa sakit
ke otak dan memicu peradangan.

Produksi hormon ini dapat meningkat ketika Anda berhadapan


dengan penyebab sakit kepala. Maka dengan minum aspirin, kadar
prostaglandin dapat berkurang dalam tubuh dan rasa nyeri pun mereda.

Obat sakit kepala ini biasanya tersedia dalam bentuk tablet yang bisa Anda
beli di apotek dengan atau tanpa resep dokter. Aspirin bisa digunakan untuk
mengatasi sakit kepala tegang (tension headache) dan migrain. Bagaimana
dengan dosisnya?

Dosis aspirin untuk meredakan sakit kepala pada orang dewasa adalah 325
hingga 650 miligram (mg) setiap tiga hingga empat jam sekali. Namun, hindari
mengonsumsi obat ini lebih dari dua kali seminggu karena justru dapat
menimbulkan sakit kepala akibat rebound headache.

Jika sakit kepala tidak kunjung reda meski sudah menggunakan aspirin, lebih
baik konsultasikan ke dokter.

2. Ibuprofen
Ibuprofen juga merupakan obat golongan antiradang nonsteroid (NSAID),
yang menghalangi kerja enzim siklooksigenase membentuk prostaglandin
untuk memicu rasa sakit. Ibuprofen umumnya digunakan untuk
mengatasi tension headache dan migrain.

Dosis ibuprofen yang disarankan untuk meredakan sakit kepala pada orang
dewasa adalah 200-400 miligram dan dikonsumsi selama 4-6 jam sekali.
Sementara itu, dosis untuk anak-anak ditentukan berdasarkan usia dan berat
badan anak tersebut. Tanyakan lebih lanjut kepada dokter anak Anda
mengenai penggunaan serta dosis ibuprofen sebagai obat sakit kepala pada
anak.

Ibuprofen dapat dibeli di apotek secara bebas. Namun, tidak menutup


kemungkinan dokter akan meresepkan obat ini untuk mengatasi kondisi Anda.
Obat ini dapat digunakan bersama aspirin dan naproxen atau obat-obatan
analgesik seperti celecoxib dan diclofenac untuk meredakan sakit.

Namun, jangan gunakan ibuprofen untuk mengatasi sakit kepala pada ibu


hamil atau yang sedang merencakanan kehamilan. Ibuprofen berpotensi
memengaruhi perkembangan janin.

3. Acetaminophen (paracetamol)
Acetaminophen adalah jenis obat lain yang ampuh meredakan sakit kepala
dan tersedia di apotek tanpa harus menyertakan resep dari dokter.
Acetaminophen memiliki nama lain yaitu paracetamol.

Paracetamol termasuk sebagai obat antinyeri golongan analgesik, yaitu obat-


obatan yang mengubah respon tubuh terhadap rasa sakit tanpa menghalangi
konduksi impuls saraf.

Rekomendasi dosis penggunaan acetaminophen untuk dewasa berbeda-


beda, tergantung sediaan obat yang Anda gunakan dan berat badan Anda.
Namun secara umum dosis paracetamol untuk meredakan nyeri pada orang
dewasa adalah:

 Paracetamol cair (sirup/suspensi): 325-650 mg tiap 4-6 jam atau 1000


mg tiap 6-8 jam.
 Paracetamol tablet: 2 tablet dosis 500 mg diminum tiap 4-6 jam.

Obat ini dianggap bekerja lebih baik dibandingkan ibuprofen dalam mengatasi
sakit kepala tegang (tension headache) dan migrain.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Head and Face


Pain menyatakan bahwa acetaminophen dapat bekerja lebih baik mengatasi
migrain saat digunakan bersamaan dengan aspirin dan kafein.
4. Indometachin
Sama halnya dengan ibuprofen dan aspirin, indometachin adalah obat pereda
nyeri golongan NSAID yang bekerja menghentikan tubuh memproduksi
hormon prostaglandin secara berlebihan. Prostaglandin adalah hormon
pemicu rasa sakit, demam, dan peradangan.

Indometachin dapat menjadi obat untuk cluster headache  (sakit kepala


sebelah) , sakit kepala kronis, sakit kepala episodik, serta mencegah dan
mengatasi serangan migrain yang cukup parah. Obat ini juga bisa digunakan
untuk meredakan sakit kepala yang dipicu oleh kelelahan dan stres.

Indometachin adalah obat sakit kepala yang bisa Anda beli di apotek dengan
menyertakan resep dari dokter. Obat ini tidak dapat dibeli secara bebas
seperti tiga obat di atas.

Dosis Indometachin untuk Anda akan ditentukan oleh dokter berdasarkan


penyebab dan keparahan gejala. Masing-masing orang memiliki kondisi yang
berbeda sehingga dosis yang digunakan pun mungkin berbeda-beda.

5. Sumatriptan
Sumatriptan adalah obat golongan selective serotonin receptor agonists. Obat
ini bekerja menyempitkan pembuluh darah untuk menghentikan sinyal rasa
sakit yang dikirim ke otak dan menghalangi pelepasan zat alami pemicu rasa
sakit, mual, dan gejala-gejala nyeri lainnya.

Obat ini paling efektif menghentikan sakit kepala atau migrain di menit-menit
ketika gejala awal mulai terasa. Sumatriptan tidak dapat mencegah timbulnya
serangan migrain atau menghalangi terjadinya sakit kepala.

Anda umumnya bisa menggunakan sediaan sumatriptan dengan dosis 25, 50,
atau 100 miligram (mg) dan dikonsumsi hanya sekali untuk mengatasi sakit
kepala

Jika gejala tidak membaik dan justru muncul kembali setelah dua jam
menggunakan sumatriptan, Anda boleh mengonsumsi dosis kedua selama
Anda mendapatkan izin dari dokter. Pada kondisi tertentu, Anda
diperbolehkan mengonsumsi dosis sumatriptan hingga 200 mg dalam kurun
waktu 24 jam.

Obat ini adalah obat resep. Anda tidak bisa membeli obat ini di apotek secara
bebas tanpa menyertakan resep dari dokter.

6. Naproxen
Naproxen adalah obat lainnya dalam golongan nonsteroidal anti-inflammatory
drugs (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri.

Obat ini bekerja menghalangi enzim sikloogsigenase untuk memproduksi


prostaglandin. Prostaglandin adalah hormon yang berperan penting dalam
menimbulkan peradangan atau rasa sakit di dalam tubuh.

Naproxen tersedia dalam naproxen biasa dan naproxen sodium. Keduanya


sama ampuh untuk meredakan sakit kepala, tapi naproxen sodium lebih cepat
diserap oleh tubuh. Efek pereda nyerinya dapat mulai terlihat dalam kurun
waktu dua jam setelah konsumsi terakhir.

Namun memang, jika dibandingkan dengan obat-obatan NSAID lain naproxen


tergolong kurang efektif untuk meredakan sakit kepala. Obat ini sebaiknya
hanya digunakan sebagai pendamping saja, bukan sebagai obat utama.

Naproxen adalah obat bebas. Anda bisa saja membeli naproxen di apotek
tanpa resep dari dokter meski dokter juga bisa meresepkan obat ini untuk
pasien-pasien tertentu. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi tension
headache dan migrain.

7. Metoprolol
Metoprolol adalah obat golongan obat beta blockers, yaitu obat-obatan yang
bekerja melebarkan pembuluh darah dan memperlambat detak jantung. Efek
obat ini dapat membantu membuat aliran darah lebih teratur dan menurunkan
tekanan darah.

Obat ini pada dasarnya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan
gagal jantung, mencegah angina, serta meningkatkan harapan hidup orang
yang baru mengalami serangan jantung. Namun, obat ini juga dipercaya
dapat mencegah terjadinya serangan migrain. Pasalnya, beta blockers dapat
memperlambat kerja sel otak yang berkaitan dengan kemunculan gejala
migrain.

Obat ini harus ditelan utuh-utuh dengan minum air. Jangan mengunyah,
menghancurkan, atau menghaluskan (menggerus) obat. Hal ini dapat
mengakibatkan kinerja obat menurun serta menimbulkan efek samping.

Anda yang memiliki penyakit asma atau diabetes tidak dianjurkan minum obat
ini untuk meredakan sakit kepala.

8. Ketorolac
Ketorolac merupakan obat yang bermanfaat mengatasi nyeri taraf sedang
hingga berat, seperti k=migrain, tapi hanya untuk sementara. Obat sakit
kepala satu ini merupakan golongan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID)
yang memblokir produksi hormon prostaglandin pemicu radang.

Dosis yang dibutuhkan berdasarkan kondisi medis Anda. Apabila sudah


diminum, berikan rentang waktu 4 sampai 6 jam. Lalu, hindari berbaring
setidaknya 10 menit setelah mengonsumsi ketorolak. Tidak hanya itu saja,
hindari pula mengonsumsi obat ini lebih dari 40 mg dalam waktu 24 jam serta
lebih dari 5 hari.

Efek samping ringan yang bisa timbul dari obat ini adalah sakit perut, mual,
pusing, kembung, dan juga mengantuk.

9. Zolmitriptan
Zolmitriptan dapat digunakan untuk mengobati sakir kepala migrain karena
membantu meredakan mual, sensitivitas mata terhadap cahaya, serta gejala
migrain lainnya. Cara kerjanya adalah dengan mempersempit pembuluh
darah di sekitar otak dan mengurangi produksi zat pemicu radang dalam
tubuh.

Dosis obat zolmitriptan yang Anda butuhkan untuk mengatasi migrain adalah
1,25 mg atau 2,5 mg sebagai dosis tunggal. Apabila migrain datang kembali,
Anda bisa mengonsumsi dosis selanjutnya dalam kurun waktu 2 jam dari
dosis pertama. Jangan mengonsumsi lebih dari 5 mg sekaligus atau 10 mg
dalam rentang waktu 24 jam.

Perlu diketahui jika obat ini hanya akan mengobati sakit kepala yang sudah
berlangsung sehingga tidak bisa mencegah terjadinya sakit kepala atau
mengurangi jumlah serangan.

Sebaiknya, hindari menggunakan zolmitriptan apabila Anda mempunyai


tekanan darah tinggi, masalah jantung, stroke, atau masalah yang
menyebabkan gangguan sirkulasi darah di dalam tubuh.

Mana pun obat sakit kepala yang Anda gunakan, ingatlah bahwa efek pereda
nyerinya akan bekerja paling baik jika langsung dikonsumsi begitu gejala awal
rasa sakitnya datang. Apabila Anda menunggu sampai rasa sakit memburuk,
ada kemungkinan obat tidak bekerja optimal.

Anda mungkin juga menyukai