Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN FORMULA ENTERAL RENDAH LEMAK

BERBASIS TEPUNG EDAMAME DENGAN FORMULA


KOMERSIAL RENDAH LEMAK
Comparison of Edamame Flour Based Low Fat Enteral Formula with
Commercial Low Fat Formula

Siti Aliyah1*, Suci Indah Setiawati2


1RSU Haji Surabaya
2Progam Studi Gizi Klinik, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember
E-mail: sitialiyahrsuhaji@gmail.com

ABSTRAK
Dislipidemia merupakan faktor utama terbentuknya aterosklerosis dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit
sirkulasi darah. Edamame merupakan pangan fungsional yang mengandung asam lemak omega-3 dan komponen
fitokimia yaitu isoflavon, sterol, dan saponin, serta kandungan serat pangan yang tinggi. Edamame terbukti mempunyai
kemampuan dalam menurunkan kolesterol LDL. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan formula
enteral rendah lemak berbasis tepung edamame dengan formula komersial rendah lemak. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif komparatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan perhitungan terhadap nilai zat gizi dan
bioavailabilitas protein, serta pengujian mutu hedonik formula enteral rendah lemak substitusi tepung edamame. Hasil
penelitian menunjukkan kandungan lemak formula modifikasi adalah 26,4% dari kebutuhan energi total dan nilai
tersebut telah memenuhi syarat diet dislipidemia bahwa kandungan lemak harus <30% dari kebutuhan energi total.
Kandungan lemak dalam formula ini sebagian besar adalah lemak tidak jenuh yang berasal dari kedelai edamame
yaitu asam lemak omega-3 dan minyak zaitun yaitu asam lemak omega-9. Nilai bioavailabilitas yaitu skor asam
amino sebesar 32,18, mutu cerna teoritis sebesar 89,27, Net Protein Utilization sebesar 28,73, protein senilai telur
sebesar 16,77 dan protein energi rasio sebesar 4,51. Hasil uji mutu hedonik menunjukkan bahwa warna formula enteral
berbasis tepung edamame adalah cokelat muda, rasanya manis, berbau khas edamame, dan memiliki konsistensi cair.
Berdasarkan perbandingan formula enteral komersial dengan formula enteral non komersial berbasis tepung edamame,
dapat disimpulkan bahwa formula enteral berbasis tepung edamame dapat direkomendasikan sebagai formula enteral
non komersial untuk pasien dislipidemia menggantikan formula komersial.

Kata kunci: dislipidemia, formula enteral rendah lemak, tepung edamame

ABSTRACT
Dyslipidemia leads to atherosclerosis which is a risk factor for cardiovascular diseases. Edamame contains omega-3
fatty acids and phytochemical components such as isoflavones, sterols and saponins, and also high in fiber content.
Edamame has been proved to have ability to decrease LDL cholesterol level. This research aims to analyze the
comparison of edamame flour based low fat enteral formula with commercial low fat formula. This was a descriptive
comparatif research design. Data collection was done by doing calculations on nutrient content and bioavailability
protein, also organoleptic quality of low fat enteral formula with edamame flour substitution. The result showed that
fat content of modified formula was 26.4% of total energy requirement and the value had met dietary requirement for
dyslipidemia diet which is not more than <30% of total energy requirement. Type of fat in this formula largely contains
unsaturated fats derived from omega-3 fatty acids of soy edamame and omega-9 fatty acids from olive oil. The value
of protein bioavailability which was shown from Amino Acid Score was 32.18, Theoretical Digestibility was 89.27, Net
Protein Utilization was 28.73, Protein Worth of Eggs was 16.77, and Protein Efficiency Ratio was 4.51. The result of
hedonic quality test showed that the color of low fat enteral formula with edamame flour substitution was light brown,
the taste was sweet, the smell was typical edamame aroma, and had liquid consistency. Based on the comparison of

Siti Aliyah, et al., MGI(2018) 1–11


DOI: 10.20473/mgi.v13i1.1–11.

1
2 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 1–11

commercial enteral formula with non-commercial enteral formula based on edamame flour, it can be concluded that
edamame based flour enteral formula can be recommended as a non-commercial enteral formula for patients with
dyslipidemia replacing commercial formula.

Keywords: dyslipidemia, formula enteral low fat, edamame flour

PENDAHULUAN latihan jasmani, dan pengelolaan berat badan


Dislipidemia adalah kelainan metabolisme (Almatsier, 2010).
lipid yang ditandai dengan peningkatan atau Trigliserida dalam tubuh berasal dari lemak
penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan makanan atau dari hasil perubahan unsur-unsur
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar energi yang berlebihan di dalam tubuh. Trigliserida
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida diangkut oleh Very Low Density Lipoprotein
serta penurunan kadar kolesterol HDL. Peningkatan (VLDL) atau kilomikron ke jaringan tubuh sebagai
kadar kolesterol, terutama LDL, atau trigliserida sumber energi atau jaringan lemak untuk disimpan
darah perlu mendapat perhatian karena merupakan (Almatsier, 2010).
predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis Tahap awal penatalaksanaan diet dislipidemia
atau Penyakit Jantung Koroner. Namun HDL pada dasarnya adalah pembatasan jumlah
mempunyai pengaruh sebaliknya. Peningkatan lemak yaitu <30% dari kebutuhan energi total
kadar HDL plasma menurunkan risiko terhadap (Almatsier, 2010). Pasien dengan kadar kolesterol
Penyakit Jantung Koroner. Rendahnya kadar HDL LDL atau kolesterol total tinggi dianjurkan untuk
dihubungkan dengan hipertrigliserida (Almatsier, mengurangi asupan lemak jenuh dan meningkatkan
2010). asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal dan ganda,
Data di Indonesia berdasarkan laporan yaitu MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid) dan
Riskesdas Bidang Biomedis tahun 2007 PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid). Asupan
menunjukkan bahwa prevalensi dislipidemia lemak jenuh untuk penderita dislipidemia dibatasi
atas dasar konsentrasi kolesterol total >200 mg/ <7% dari kebutuhan energi total. Sedangkan
dL adalah 39,8% (PERKI, 2013). Pengobatan anjuran asupan lemak tak jenuh ganda dan
dislipidemia berdasarkan asumsi bahwa tunggal yaitu 15–20% dari kebutuhan energi
normalisasi nilai lipid darah mengurangi risiko total, serta asupan kolesterol hanya diperbolehkan
terhadap aterogenesis dan penyakit kardiovaskuler. <200– 300 mg/hari (Adam, 2006).
Kolesterol terutama disintesi di dalam hati dari Penderita dislipidemia yang mengalami
hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. gangguan makan atau tidak mampu mengonsumsi
Penyebab utama peningkatan kolesterol dalam zat gizi melalui oral secara total atau sebagian
darah adalah faktor keturunan dan asupan lemak dapat berakibat pada terjadinya penurunan status
tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan gizi. Intervensi yang dianjurkan untuk mengatasi
kegemukan, yang merupakan faktor risiko utama keadaan tersebut adalah melalui pemberian diet
terserang aterosklerosis. Pengaruh lemak makanan khusus. Diet khusus ini berupa formula enteral
pada penyakit jantung koroner berhubungan dengan yang diberikan kepada pasien dislipidemia dengan
pengaruh komponen asam lemak dan kolesterol gangguan atau penurunan fungsi makan lewat
terhadap kolesterol darah, terutama kolesterol oral untuk menghindari terjadinya malnutrisi
LDL. Serat larut air, karbohidrat kompleks, dan karena asupan zat gizi pasien yang tidak adekuat
diet vegetarian mempunyai pengaruh baik terhadap (Almatsier, 2010).
kadar lipid darah, sedangkan asam lemak jenuh, Formula enteral rendah lemak adalah salah
kolesterol dan kegemukan mempunyai pengaruh satu formula enteral yang dapat diberikan kepada
kurang baik terhadap kadar lipid darah yang pasien dislipidemia dengan tujuan memberikan
berkaitan dengan risiko Penyakit Jantung Koroner. makanan tinggi kalori dan rendah lemak untuk
Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya memenuhi kebutuhan zat gizi pasien dislipidemia
nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, yang tidak dapat memenuhi kebutuhan zat gizinya
Siti Aliyah, Suci Indah Setiawati., Perbandingan Formula Enteral Rendah Lemak... 3

melalui rute oral. Pemberian gizi penderita penggumpalan keping-keping darah. Komponen
dislipidemia perlu diperhatikan, salah satunya lain dalam kedelai yang dapat menurunkan
dengan terapi enteral agar tidak terjadi overfeeding kolesterol antara lain serat, saponin dan fitosterol.
(Hartono, 2006). Serat pangan dapat menurunkan kolesterol
Salah satu formula enteral komersial yang darah dengan dua cara pertama adalah dengan
dapat diberikan kepada pasien dislipidemia adalah mengikat kolesterol pada pangan, kedua adalah
formula komersial rendah lemak yang memiliki dengan mengikat kolesterol yang akan berasal
kandungan energi 62,5 kkal per 20 g. Akan tetapi, dari penghancuran asam empedu. Akibatnya,
harga formula enteral komersial cukup mahal untuk memproduksi asam empedu, diambil
sehingga dibutuhkan alternatif bahan makanan kolesterol yang berasal dari darah. Di dalam
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk saluran pencernaan, serat larut akan mengikat
membuat formula enteral tinggi kalori dan rendah asam empedu (produk akhir kolesterol) yang
lemak dengan berharga ekonomis (Anisa, 2013). kemudian dikeluarkan bersama tinja. Serat larut
Pengembangan makanan formula enteral air menurunkan kadar kolesterol darah hingga 5%
saat ini tidak hanya dapat dibuat dengan bahan atau lebih. Saponin secara kimia mirip dengan
dasar susu full cream dan susu skim, namun kolesterol dan dapat memblokir penyerapan
juga dapat disubstitusikan dengan menggunakan kolesterol dan meningkatkan sekresi kolesterol
bahan lain tanpa mengurangi nilai energi dari dari dalam tubuh. Fitosterol dapat menurunkan
formula standar Rumah Sakit. Mensubtitusikan kolesterol dengan cara berkompetisi dengan
suatu bahan yang mengandung lemak rendah kolesterol dalam proses penyerapan di usus halus
merupakan salah satu cara untuk menanggulangi (Muaris, 2013; Winarti, 2010).
masalah dislipidemia. Salah satu bahan yang Edamame memiliki kandungan protein lebih
mungkin digunakan adalah tepung edamame, banyak daripada jenis pangan nabati lainnya.
dimana bahan tersebut merupakan bahan makanan Protein edamame kaya asam amino glisin dan
yang memiliki kandungan lemak yang rendah orginin yang mempunyai kecenderungan dapat
serta mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh menurunkan insulin darah yang diikuti dengan
penderita dislipidemia (Winarti, 2010). penurunan sintesa kolesterol. Jenis protein terbesar
Edamame merupakan pangan fungsional dalam kedelai adalah dua jenis globulin yang diberi
yang sangat potensial karena mengandung nama 11S (glisinin) dan 7S (beta konglisinin),
komponen bioaktif. Edamame mengandung yaitu protein dominan pada biji kedelai (sekitar
asam lemak omega-3 EPA dan asam arakvidonat 80%). Kedua jenis globulin tersebut, terutama 7S
yang merupakan unsur utama sintesa senyawa telah terbukti dapat menstimulir tingginya afinitas
prostaglandin yang berperan dalam kesehatan reseptor kolesterol LDL dalam hati manusia yang
sistem peredaran darah dari proses ateroskierosis akan menyebabkan penurunan kolesterol darah
dan dapat menurunkan LDL dan meningkatkan (Wisaniyasa et al., 2001).
HDL, serta mengandung komponen fitokimia Terdapat bukti dari penelitian pada hewan dan
yaitu isoflavon (0.1–3.0%), sterol (0.23–0.46%), penelitian klinik yang menyatakan bahwa kacang
dan saponin (0.17–6.16%) yang dapat mereduksi kedelai (Glycine max (L.) Merr.) memberikan
risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, manfaat kesehatan, termasuk perbaikan profil
hiperlipidemia, penyakit jantung, dan stroke lipid plasma yang diteliti oleh Chiechi et al.
(Muaris, 2013; Winarti, 2010). (2002). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Senyawa polifenol terdiri dari beberapa Nurcahyaningtyas (2012) membuktikan bahwa
subkelas, salah satunya yang terdapat dalam susu kacang kedelai dengan dosis 9 g/kg berat
edamame yaitu isoflavon. Flavonoid berfungsi badan dapat menurunkan kadar kolesterol total,
meningkatkan aktivitas vitamin C sebagai trigliserida, dan kolesterol LDL Tikus putih jantan
antioksidan dalam mencegah oksidasi kolesterol galur Sprague dawley. Penelitian lainnya yang
jahat (LDL) yang dapat mengakibatkan kerusakan dilakukan oleh Susanti (2014) juga menunjukkan
dinding pembuluh arteri dan menghambat hasil bahwa pemberian tepung kedelai edamame
4 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 1–11

teroptimalisasi Bifidobacterium adolencentis jurnal, skripsi, dan artikel yang berkaitan dengan
dengan dosis 2,6 g/200 g berat badan tikus/hari, penelitian yang dilakukan.
mampu meningkatkan kadar HDL sebesar 32,8%
dan menurunkan kadar LDL tikus sebesar 63,7%, Teknik Pengumpulan Data
yang setara dengan perlakuan obat simvastatin Pengolahan Formula Enteral Rendah Lemak
dengan dosis 0,18 mg/200 g berat badan tikus/ Berbasis Tepung Edamame.
hari. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian
Berdasarkan kelebihan dari bahan pangan ini yaitu tepung edamame komersial sebanyak
tepung kedelai edamame yang berpotensi sebagai 18  g, susu skim bubuk 10 g, susu full cream bubuk
bahan utama dalam pembuatan formula enteral 5 g, minyak zaitun 4 g, tepung maizena 5 g, gula
untuk penderita penyakit dislipidemia, maka pada pasir 20 g, dan maltodextrin 5 g. Sedangkan bahan
penelitian ini perlu dilakukan pengkajian untuk untuk pembanding yaitu formula enteral rendah
menilai apakah tepung kedelai edamame sebagai lemak komersial. Alat yang digunakan yaitu
bahan modifikasi formula enteral diet dislipidemia kompor, panci, gelas ukur, baskom, sendok, piring
dapat memenuhi persyaratan formula enteral diet plastik, timbangan analitik. Langkah pembuatan
dislipidemia yang telah ditetapkan. formula enteral rendah lemak berbasis tepung
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedelai edamame pada Gambar 1.
mutu organoleptik, kandungan zat gizi, Pada penelitian ini, tepung kedelai edamame
dan bioavailabilitas protein formula enteral menggantikan produk enteral dalam pemberian
rendah lemak berbasis tepung edamame, serta diet sonde bagi pasien dislipidemia. Pada proses
membandingkan antara formula enteral komersial pengolahan, bahan baku susu full cream pada
dengan formula enteral rendah lemak berbasis pembuatan formula enteral dikurangi jumlahnya,
tepung edamame dari segi nilai zat gizi, biaya, dan kemudian disubstitusikan dengan tepung edamame
lama waktu pembuatan. sebanyak 18 g. Tujuan substitusi tersebut untuk
mengurangi kandungan lemak jenuh di dalam
METODE formula enteral yang berasal susu full cream.
6 Media Gizi Indonesia, Vol. 13 No. 1, Januari-Juni 2018 : 1-14
Metode penelitian yang digunakan yaitu
metode deskriptif komparatif. Penelitian
Bahan-bahan : Penimbangan data y
dilakukan selama 5 hari mulai tanggal 28
Tepung edamame
Februari 2017 hingga 4 Maret 2017. Variabel menjaw
Tepung susu skim
bebas dalam penelitian ini adalah tepung kedelai Pencampuran
Susu full cream penelit
bubuk (mixer)
edamame, sedangkan variabel terikatnya yaitu
Tepung maizena
mutu organoleptik, kandungan zat gizi, dan
Minyak zaitun
bioavailabilitas protein formula enteral substitusi Gula pasir Penambahan air HASIL
tepung kedelai edamame. Maltodextrin hingga volume
300 ml
Sumber data yang digunakan dalam penelitian
edama
ini adalah sumber data primer dan data sekunder.
Sumber data primer diperoleh dari perhitungan enteral
kandungan zat gizi dan bioavailabilitas protein, Formula Enteral dimana
perhitungan biaya dan lama waktu pembuatan, Rendah Lemak
Substitusi adalah
serta hasil uji organoleptik formula enteral rendah
Tepung kepada
lemak berbasis tepung kedelai edamame. Data
primer yang diperoleh kemudian dibandingkan ganggu
dengan formula komersial. Adapun data sekunder Gambar
Gambar1. 1.
Alur Pembuatan
Alur Formula
Pembuatan FormulaEnteral
Enteral tidak a
yang digunakan adalah informasi yang diperoleh Rendah
Rendah Lemak SubstitusiTepung
Lemak Substitusi Tepung
dari buku-buku atau dokumen tertulis seperti Edamame
Edamame.
Nilai Z
Analisis keunggulan dan kelemahan
formula enteral rendah lemak berbasis tepung edama
kedelai edamame dengan membandingkan nilai (labora
zat gizi, harga, dan lama waktu pembuatan mengg
antara formula enteral rendah lemak berbasis
Siti Aliyah, Suci Indah Setiawati., Perbandingan Formula Enteral Rendah Lemak... 5

Kandungan zat gizi dan bioavailabilitas pendekatan Daftar Komposisi Bahan Makanan
protein, perhitungan biaya dan lama waktu (DKBM). DKBM adalah daftar yang memuat
pembuatan formula enteral rendah lemak berbasis susunan kandungan zat-zat gizi berbagai jenis
tepung kedelai edamame dilakukan pada tahap bahan makanan atau makanan yang meliputi
selanjutnya. energi, karbohidrat, lemak, protein, vitamin
Uji organoleptik yang meliputi warna, rasa, dan kandungan mineral penting. DKBM dapat
aroma. kekentalan, formula enteral rendah lemak digunakan sebagai alat ukur untuk mengkonversi
berbasis tepung edamame dilakukan oleh panelis bahan makanan ke dalam nilai gizi karena data
semi terlatih sebanyak 15 orang yang berprofesi kandungan zat gizi yang dihimpun di dalam buku
sebagai ahli gizi. DKBM adalah hasil analisis yang dikerjakan oleh
Analisis keunggulan dan kelemahan formula Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi. Dari
enteral rendah lemak berbasis tepung kedelai beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
edamame dengan membandingkan nilai zat hasil uji proksimat suatu bahan pangan tidak
gizi, harga, dan lama waktu pembuatan antara berbeda nyata dengan nilai zat gizi bahan pangan
formula enteral rendah lemak berbasis tepung yang tercantum di DKBM.
kedelai edamame dengan formula komersial juga Setelah dilakukan perhitungan nilai zat gizi,
dilakukan. diketahui nilai energi formula enteral substitusi
tepung edamame per 300 ml yaitu 297,484 kkal,
Metode Pengolahan Data sehingga didapatkan kepadatan kalori yaitu
Instrumen untuk analisis data yang 1 kkal/1 ml cairan. Nilai tersebut telah memenuhi
digunakan yaitu menggunakan program SPSS persyaratan nilai kepadatan kalori formula enteral
17.0. untuk menganalisis hasil uji organoleptik. menurut AsDI (2005). Penelitian yang dilakukan
Sedangkan analisis data yang digunakan untuk oleh Muhlishoh (2013) juga menunjukkan
membandingkan hasil formula enteral berbasis kepadatan kalori yang berkisar antara 1,01–
tepung edamame dengan formula komersial 1,074 kalori/ml formula WHO 100. Kepadatan
adalah deskriptif komparatif, yaitu analisis yang energi merupakan salah satu syarat suatu formula
membandingkan hasil formula enteral berbasis enteral, yaitu minimal sebesar 1 kalori/ml formula
tepung edamame dengan formula komersial dengan enteral, sehingga dengan volume yang kecil dapat
kata-kata atau kalimat, kemudian dipisahkan memberikan asupan energi yang besar (Sobariah,
menurut kategorinya. Kemudian dilakukan et al., 2005).
pengambilan kesimpulan dari data-data yang Kandungan protein dari formula enteral
diperoleh setelah dianalisa untuk menjawab apa substitusi tepung edamame yaitu 11,674 gam.
yang menjadi latar belakang penelitian. Kandungan lemak yaitu 9,44 gam, lemak yang
terkandung dalam formula enteral substitusi tepung
edamame ini adalah 26,4% dari kebutuhan energi
HASIL DAN PEMBAHASAN
total dan nilai tersebut telah memenuhi syarat diet
Formula enteral berbasis tepung edamame dislipidemia bahwa kandungan lemak harus < 30%
adalah bentuk modifikasi formula enteral yang dari kebutuhan energi total. Kandungan lemak
memiliki kandungan lemak rendah, dimana bahan dalam formula ini sebagian besar adalah lemak
makanan yang disubstitusikan adalah tepung
edamame. Formula ini diberikan kepada pasien Tabel 1. Perbandingan Nilai Zat Gizi Formula Enteral
dislipidemia yang memiliki gangguan menelan Komersial dan Non Komersial per 100 g
atau asupan zat gizi yang tidak adekuat. Formula Formula Enteral
Zat Gizi
Komersial Tepung Edamame
Nilai Zat Gizi Energi (kkal) 448 443
Protein (g) 17 18
Kandungan gizi formula enteral tepung Lemak (g) 14 13
edamame tidak dilakukan analisis proksimat Karbohidrat (g) 65 61
(laboratorium), melainkan dianalisa menggunakan
6 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 1–11

tidak jenuh yang berasal dari kedelai edamame hari tepung edamame menurunkan kadar kolesterol
yaitu asam lemak omega-3 dan minyak zaitun tikus sebesar 0,93%. Dosis 1,8 g/200g BB/hari
yaitu asam lemak omega-9. menurunkan kadar kolesterol 27% dan dosis 2,3
Kandungan karbohidrat sebesar 40,58 gram, g/200g BB/hari menurunkan kadar kolesterol tikus
kandungan serat sebesar 4,246 g, dan kandungan sebesar 28%.
kolesterol sebesar 4,642 mg. Tabel 1. menunjukkan
perbandingan nilai zat gizi formula enteral Bioavailabilitas Protein
komersial dengan formula enteral non komersial Terdapat 38 hasil studi yang menyimpulkan
yaitu formula enteral substitusi tepung edamame. bahwa konsumsi protein kedelai (termasuk
Dari Tabel 1 diketahui perbandingan edamame) dapat menurunkan kolesterol total,
antara nilai zat gizi formula enteral komersial kolesterol LDL dan trigliserida, tanpa menurunkan
dengan formula enteral non komersial berbasis kolesterol HDL. Sinergi antara protein dan
tepung edamame, dimana kandungan energi isoflavon diduga merupakan faktor utama dalam
dan karbohidrat formula komersial lebih tinggi kemampuan kedelai menurunkan kolesterol.
dibandingkan dengan kandungan energi formula Dibandingkan dengan protein hewani, protein
enteral substitusi tepung edamame. kedelai menurunkan penyerapan kolesterol dan
Akan tetapi, selisih nilainya tidak asam empedu pada usus halus dengan menginduksi
banyak sehingga masih bisa disejajarkan atau peningkatan ekskresi fekal asam empedu dan
dikategorikan memenuhi kandungan energi dan steroid. Hal ini mengakibatkan hati lebih banyak
karbohidrat untuk formula enteral rendah lemak. mengubah kolesterol dalam tubuh menjadi empedu,
Sedangkan kandungan protein formula enteral yang akibatnya dapat menurunkan kadar kolesterol
substitusi tepung edamame lebih tinggi dan dan meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol
kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan LDL. Selanjutnya mengakibatkan peningkatan
dengan formula komersial. dalam laju penurunan kadar kolesterol (Samruan
Dalam setiap 100 g masing-masing formula et al., 2012; dan Winarti, 2010).
enteral komersial dan non komersial, diketahui Berdasarkan perhitungan secara teoritis,
kandungan lemak formula enteral substitusi tepung bioavailabilitas protein formula enteral substitusi
edamame lebih rendah yaitu 13 g/100 g formula tepung edamame diketahui Skor Asam Amino
dibandingkan formula komersial yang memiliki (SAA) sebesar 32,18, yang artinya bagian (proporsi)
kandungan lemak 14 g/100 g formula. Hal tersebut asam-asam amino esensial yang dimanfaatkan
telah sesuai dengan tujuan dari pembuatan produk oleh tubuh dibandingkan dengan yang diserap
formula enteral non komersial dengan bahan adalah sebesar 32,18%. Apabila dibandingkan
baku tepung edamame, yaitu untuk menghasilkan dengan standar SAA (100), maka nilai SAA dari
produk formula enteral rendah lemak dan tinggi formula enteral berbasis tepung edamame tidak
protein. Kandungan lemak yang lebih rendah dan memenuhi standar, hal ini dikarenakan kedelai
kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan cenderung rendah kandungan asam amino
formula komersial menjadi kelebihan dari formula belerang, yaitu metionin dan sistein. Akan tetapi,
enteral edamame. apabila dibandingkan dengan kacang-kacangan
Berdasarkan kandungan zat gizinya, formula lain, jumlah asam amino metionin dan sistein
enteral substitusi tepung edamame dapat dijadikan pada kedelai masih lebih tinggi. Profil asam amino
alternatif formula enteral rendah lemak bagi pasien dalam protein kedelai cukup baik dibandingkan
dislipidemia untuk menggantikan formula enteral pola asam amino yang dibutuhkan tubuh. WHO
komersial. Namun untuk mengetahui efektivitas telah menetapkan bahwa jika dikonsumsi sesuai
dari formula enteral berbasis tepung edamame ini anjuran konsumsi protein harian, protein kedelai
dalam menurunkan kadar kolesterol LDL perlu mengandung jumlah semua asam amino esensial
dilakukan penelitian uji coba In Vivo pada hewan yang mencukupi kebutuhan tubuh manusia dan
coba. Penelitian yang dilakukan Purnamasari dapat disejajarkan dengan protein hewani. Dengan
(2014) menunjukkan bahwa dosis 1,1 g/200g BB/ metode baru yang dikembangkan oleh WHO/FAO
Siti Aliyah, Suci Indah Setiawati., Perbandingan Formula Enteral Rendah Lemak... 7

yaitu PDCAAS (Protein Digestibility Corrected berbasis tepung edamame adalah 4,51, yang artinya
Amino Acid Score), protein kedelai mempunyai perbandingan energi dari Protein Senilai Telur
skor asam amino yang sama dengan protein putih (PST) terhadap total energi yang dikonsumsi dalam
telur dan protein susu. Berdasarkan hasil studi sehari adalah 4,51%. PER ini menjadi ukuran mutu
dan pengukuran PDCAAS menunjukkan bahwa gizi konsumsi pangan karena protein dalam tubuh
protein kedelai merupakan protein yang lengkap mempunyai fungsi utama sebagai pembangunan
karena mempunyai tingkat “essentially equivalent” dan sumber energi. Dalam tubuh diperlukan adanya
dalam mutu dibandingkan protein susu dan daging suatu keseimbangan tertentu antara kecukupan
(Muaris, 2013; dan Winarti, 2010). energi dan kecukupan protein. Nilai PER yang
Meskipun rendah asam amino metionin dan baik adalah dimana nilai konsumsi PST sama atau
sistein, namun kedelai edamame tinggi asam amino mendekati kecukupan PST pada saat kecukupan
glisin dan arginin yang berpotensi menurunkan energi terpenuhi.
jumlah lemak jahat dalam tubuh. Hasil penelitian
Nugahaningsih (2014) memberikan hasil Harga dan Lama Waktu Pembuatan
bahwa tepung kedelai edamame teroptimalisasi Berikut ini adalah perbandingan harga dan
Bifidobacterium adolencentis mampu menurunkan lama waktu pembuatan formula enteral komersial
kadar trigliserida lebih cepat dibandingkan dengan dengan formula enteral non komersial yaitu
obat. Hal ini disebabkan oleh asam amino glisin formula enteral substitusi tepung edamame.
dan arginin yang ada pada tepung kedelai edamame Perbandingan disajikan pada Tabel 2.
mampu menjaga keseimbangan hormon insulin
dimana hormon insulin bekerja secara langsung
Tabel 2. Biaya Pembuatan Formula Enteral Substitusi
di jaringan adiposa. Insulin mempunyai peranan Tepung Edamame per Takaran Saji (67 g)
di dalam jaringan adiposa dalam mengontrol
Harga/kg Harga
metabolisme lemak dengan menghambat lipolisis Bahan Makanan Berat (g)
(Rp.) (Rp.)
sehingga terjadi penurunan pengeluaran asam Tepung edamame 18 40000 720
lemak dari jaringan adiposa ke dalam darah. Susu skim bubuk 10 49000 490
Mutu Cerna (MC) teoritis dari formula enteral Susu full cream bubuk 5 70000 35
berbasis tepung edamame adalah 89,27, yang Tepung maizena 5 16000 80
Minyak zaitun 4 98000 392
artinya formula ini dapat dicerna oleh tubuh secara Gula pasir 25 16000 400
maksimal. Mutu cerna ini menunjukkan bagian Maltodextrin 5 60000 300
dari protein atau asam amino yang dapat diserap Total 67 2500
oleh tubuh dibandingkan yang dikonsumsi. Apabila
dibandingkan dengan standar MC (≥85% kasein Tabel 3. Perbandingan Harga Formula Enteral Komersial
standar), maka nilai MC dari formula enteral dan Formula Enteral Non Komersial per Takaran
berbasis tepung edamame memenuhi standar. Saji
Net Protein Utilization (NPU) dari formula Jenis Formula Enteral Harga
enteral berbasis tepung edamame adalah 28,73, Formula Komersial (54 g) Rp. 13.000,-
yang artinya bagian protein atau asam amino yang Formula enteral substitusi tepung
Rp. 2.500,-
edamame (67 g)
dapat dimanfaatkan oleh tubuh dibandingkan
protein atau asam amino yang dikonsumsi adalah
sebesar 28,73%. Nilai Protein Senilai Telur (PST) Formula enteral berbasis tepung edamame
dari formula enteral berbasis tepung edamame selain memiliki kelebihan dari segi nilai gizi
adalah 16,77. Untuk menaksir Angka Kecukupan protein, juga memiliki harga yang ekonomis
Protein (AKP) dalam bentuk protein kasar, dibandingkan dengan harga formula enteral
diperlukan data dasar berupa Protein Senilai komersial. Harga formula enteral substitusi
Telur (PST). PST ini berfungsi sebagai faktor edamame yaitu Rp. 2500 per takaran saji, lebih
koreksi mutu yang diperoleh dari nilai NPU. murah dibandingkan formula komersial yang
Protein Eficiency Ratio (PER) dari formula enteral berharga Rp. 13.000 per takaran saji. Dengan
Sedikit berbau susu :2 menyata
8 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 1–11
Sedikit berbau khas edamame :3 tepung

Tabel 4. Perbandingan Waktu Pengolahan Formula Enteral Berbau


Agak khas edamame
Hambar : :34 46,7%
Komersial dan Formula Enteral Non Komersial Manis
Segar, khas edamame : :45 enteral
Waktu Sangat manis :5
Skala penilaian kekentalan dinyatakan dalam 5 muda.
Formula Enteral
Proses Formula Skala penilaian aroma dinyatakan dalam 5
Komersial
Substitusi Tepung tingkat :
Edamame tingkat:
Perebusan air 5 menit 5 menit Sangatsusu
Aroma kental
kuat : :11 Rasa
Penimbangan bahan - 5 menit Sedikit
Kental berbau susu : :22
Persiapan susu 2 menit - Sedikit berbau khas edamame : 3
Pencampuran bahan - 2 menit Agak kental
Berbau khas edamame : :43 hedonik
Penyajian dengan air
1 menit 1 menit Segar,
Cair khas edamame : :54 edamam
hangat
Total 8 menit 13 menit Skala
Sangat penilaian kekentalan dinyatakan
cair :5 dalam subtitusi
5 tingkat:
nilai zat gizi yang setara dan harga yang lebih Sangat kental :1
Warna
Kental :2
ekonomis, maka formula enteral substitusi
Agak kental
Nilai yang sering muncul: 3 dari uji mutu
tepung edamame dapat direkomendasikan untuk
Cair :4
menggantikan formula enteral komersial bagi hedonik
Sangat cairwarna
formula enteral: 5berbasis tepung
pasien dislipidemia.
edamame yaitu 4, artinya formula enteral
Pada Tabel 4 diketahui perbandingan waktu Warna
pengolahan antara pengolahan formula enteral subtitusi tepung edamame berwarna coklat
Nilai yang sering muncul dari uji mutu
komersial dengan waktu pengolahan formula muda.
hedonik warna formula enteral berbasis tepung
enteral non komersial adalah 1: 2. Pengolahan
formula enteral substitusi tepung edamame
membutuhkan waktu yang lebih lama yaitu
15 menit. Hal tersebut dikarenakan masih ada 46,7% 33,3%
Putih Gamba
proses penimbangan bahan dan pencampuran Kekuningan
bahan. Sehingga waktu untuk pengolahan lebih
Putih
lama dibandingkan dengan pengolahan formula
Kecoklatan
komersial yang hanya tinggal menakar formula
bubuk dan menambahkan air. Selisih waktu Coklat Muda kategori
keduanya hanya sebanyak 5 menit. tepung e
20%
Uji Mutu Hedonik panelis
Gambar 2. Persentase Uji Mutu Hedonik Kategori
Uji mutu hedonik dilakukan dengan Warna rasa for
Gambar 2. Prosentase Uji Mutu Hedonik
menggunakan hedonic scale scoring. Parameter Kategori Warna yaitu ha
penilaian terdiri dari warna, rasa, aroma dan formula
kekentalan. edamame yaitu 4, artinya formula enteral subtitusi
Hasil uji
tepung edamame mutucokelat
berwarna hedonik
muda.terhadap agak ha
Skala penilaian warna dinyatakan dalam 5
tingkat: Hasil warna
kategori uji mutudarihedonik
formulaterhadap
enteral kategori
berbasis formula
Putih :1 warna dari formula enteral berbasis tepung
tepung edamame didapatkan hasil bahwa dari 15 manis,
Putih Kekuningan :2 edamame didapatkan hasil bahwa dari 15 panelis
Putih Kecokelatan :3 panelis sebanyak
sebanyak 33,3% (533,3% (5 menyatakan
orang) orang) menyatakan
warna formula
Cokelat Muda :4 formula enteral enteral
warna formula berbasisberbasis
tepungtepung
edamame yaitu
edamame sangat m
Cokelat Tua :5 putih kekuningan, 20% (3 orang) menyatakan
yaitu putih kekuningan, 20% (3 orang)
Skala penilaian rasa dinyatakan dalam 5 warna formula enteral berbasis tepung edamame
tingkat: yaitu putih kecokelatan, dan 46,7% (7 orang)
Sangat hambar :1 menyatakan warna formula enteral berbasis tepung
Hambar :2 edamame yaitu cokelat muda.
menyatakan warna formula enteral berbasis
tepung edamame yaitu putih kecoklatan, dan
46,7% (7 orang) menyatakan warna
Siti Aliyah, formula
Suci Indah Setiawati., Perbandingan Formula Enteral Rendah Lemak... 9
enteral berbasis tepung edamame yaitu coklat
dalam 5 Rasa
muda. Aroma
Nilai yang sering muncul dari uji mutu Nilai yang sering muncul dari uji mutu
hedonik rasa formula enteral berbasis tepung hedonik aroma formula enteral berbasis tepung
Rasa
edamame yaitu 4, yang artinya formula enteral edamame yaitu 3, artinya formula enteral berbasis
subtitusiNilai
tepungyang sering memiliki
edamame muncul dari
rasauji mutu
manis. tepung edamame memiliki aroma sedikit berbau
Hasilrasa
hedonik uji mutu hedonik
formula terhadap
enteral kategori
berbasis rasa
tepung khas edamame.
dari formula enteral berbasis tepung edamame Hasil uji mutu hedonik terhadap kategori
edamame yaitu 4, yang artinya formula enteral
aroma dari formula enteral berbasis tepung
subtitusi tepung edamame memiliki rasa manis. edamame didapatkan hasil bahwa dari 15 panelis
sebanyak 53,3% (8 orang) menyatakan aroma
13,3%
formula enteral berbasis tepung edamame yaitu
26,7% sedikit berbau khas edamame, dan 46,7% (7 orang)
uji mutu menyatakan aroma formula enteral berbasis tepung
s tepung edamame yaitu berbau khas edamame.
enteral
46,7% 13,3% Kekentalan
coklat
Nilai yang sering muncul dari uji mutu
hedonik kekentalan formula enteral berbasis tepung
Hambar Agak hambar edamame yaitu 4, artinya formula enteral berbasis
Manis Sangat manis tepung edamame memiliki tingkat konsistensi yang
cair.
Media3.
Gambar
12 Gizi Indonesia,
Persentase UjiVol. 13 Hedonik
Mutu No. 1, Januari-Juni
Kategori 2018 : 1-14Hasil uji mutu hedonik terhadap kategori
Gambar 3. Prosentase Uji Mutu Hedonik
ngan Rasa
Kategori Rasa warna dari formula enteral berbasis tepung
edamame didapatkan
tingkat konsistensi hasil enteral
formula bahwa berbasis
dari 15
Aroma
tan didapatkan
Hasilhasiluji
bahwa dari 15
mutu panelis terhadap
hedonik sebanyak panelis sebanyak 6,7% (1 orang) menyatakan
Nilai yang sering muncul dari uji mutu tepung edamame yaitu sangat enteral
kental, berbasis
20% (3
Muda 26,7%
12
(4 orang)
Media Gizi
menyatakan
Indonesia, Vol.
rasa
13
formula
No. 1,
enteral 2018 tingkat
Januari-Juni : 1-14
konsistensi formula
kategori rasa dari formula enteral berbasis tepung edamame yaitu sangat kental, formula
20% (3
hedonik
berbasis aroma
tepungformula
edamame enteral berbasis 13,3%
yaitu hambar, tepung(2 orang) menyatakan tingkat konsistensi
tepung menyatakan
edamame didapatkan hasilenteral
bahwa berbasis
dari 15 orang)
orang)
edamame yaitu 3, rasa formula
artinya formula enteral enteral menyatakan
berbasis tepungtingkat konsistensi
edamame yaitu formula
kental,
Aroma
tepung
panelis edamame yaitu agak
sebanyak 26,7% hambar,
(4 orang) 46,7% (7
menyatakan enteral
tingkat berbasis tepung
konsistensi edamame
formula yaituberbasis
enteral kental,
berbasis tepung edamame memiliki aroma 6,7% (1 orang) menyatakan tingkat konsistensi
6,7% (1 orang) menyatakan tingkat konsistensi
orang) menyatakan
Nilai yang rasa formula
sering muncul enteralujiberbasis
dari edamame
mutu tepung edamame yaitu sangat kental, 20% (3
rasa formula enteral berbasis tepung
Hedonik sedikit berbau khas edamame.
tepung edamame yaitu manis, dan 13,3% (2 orang) formula enteral berbasis
berbasis tepung
tepung edamame
edamame yaitu
yaitu
hedonik aroma formula enteral berbasis
yaitu hambar, 13,3% (2 orang) menyatakan rasa tepung orang)
agak menyatakan
kental, dan tingkat
dan 66,7%
66,7% (10 konsistensi
(10 orang) formula
orang) menyatakan
menyatakan
menyatakan rasa formula enteral berbasis tepung agak kental,
edamame
edamame yaitusangat
yaitu
formula enteral 3, artinya
tepungformula
manis.
berbasis edamame enteral
yaitu tingkat
enteral konsistensi formulaedamame
berbasis tepung enteral berbasis tepung
yaitu kental,
46,7% tingkat konsistensi
edamame yaitu cair. formula enteral berbasis
terhadap berbasis tepung edamame memiliki Sedikit
agak hambar, 46,7% (7 orang) menyatakan rasa aroma 6,7% (1 orang) menyatakan tingkat konsistensi
berbau khas tepung edamame yaitu cair.
berbasis sedikit
formulaberbau khas
enteral edamame.
berbasis tepungedamame
edamame yaitu formula enteral berbasis tepung edamame yaitu
a dari 15 manis, dan 13,3% (2 orang) menyatakan
Berbau khas rasa agak kental, dan 66,7% (10 orang) menyatakan
Sangat
6,7%
nyatakan enteral berbasis tepungedamame
46,7%
formula edamame yaitu tingkat konsistensi formula kental
enteral berbasis
53,3% Sedikit
damame 20%
tepung edamame yaitu cair. Kental
sangat manis. berbau khas
orang) edamame
Agak kental
Berbau khas Sangat
Gambar 4. Prosentase Uji Mutu Hedonik
edamame 6,7%
6,7% kental
Kategori Aroma
53,3% 53,3% Cair
20% Kental
Hasil uji mutu hedonik terhadap
Gambararoma
kategori 4. Persentase Uji Mutuenteral
dari formula Hedonikberbasis
Kategori Gambar 5. Persentase Uji Mutu Agak
Hedonik Kategori
kental
Gambar 5. Prosentase Uji Mutu Hedonik
Gambar 4. Aroma Prosentase Uji Mutu Hedonik Kekentalan
tepung edamame didapatkan hasil bahwa dari 15 Kategori Kekentalan
6,7%
Kategori Aroma 53,3% Cair
panelis sebanyak 53,3% (8 orang) menyatakan Faktor penyebab panelis kurang
Hasil uji mutu hedonik terhadap
aroma formula enteral berbasis tepung edamame menyukai aroma formula enteral substitusi
kategori aroma dari formula enteral berbasis Gambar 5. Prosentase Uji Mutu Hedonik
yaitu sedikit berbau khas edamame, dan 46,7% tepung edamame adalahKekentalan
karena aroma formula
tepung edamame didapatkan hasil bahwa dari 15 Kategori
(7 orang) menyatakan aroma formula enteral yang langu yang berasal dari kedelai edamame,
10 Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 1–11

Faktor penyebab panelis kurang menyukai memperoleh hasil yang lebih akurat dan dilakukan
aroma formula enteral substitusi tepung edamame penelitian uji coba In Vivo.
adalah karena aroma formula yang langu yang
berasal dari kedelai edamame, sedangkan alasan Saran
mengapa panelis kurang menyukai rasa formula Analisis zat gizi secara proksimat
enteral substitusi tepung edamame adalah karena (laboratorium). Perlu dilakukan untuk memperoleh
rasa edamame yang terlalu kuat. Penelitian yang hasil yang lebih akurat. Penelitian uji coba In
dilakukan oleh Muhlishoh (2013) memberikan Vivo juga dapat dikembangkan untuk mengetahui
hasil uji organoleptik bahwa rata-rata panelis manfaat formula enteral rendah lemak substitusi
kurang menyukai aroma dan rasa dari formula tepung edamame pada hewan coba.
enteral substitusi tepung edamame. Penelitian
lainnya yang dilakukan oleh Pudjirahayu (2008)
DAFTAR PUSTAKA
juga memberikan hasil uji organoleptik yang rata-
rata kurang disukai oleh panelis dari segi rasa, Adam, John M.F. Dislipidemia. Dalam: Sudoyo,
aroma, dan warna. Solusi yang dapat diberikan Aru W., Setiyohadi, Bambang., Alwi, Idrus.,
adalah dengan menambah flavour makanan (bahan K, Marcellus S., dan Setiati, Siti (Ed.). (2006).
Buku ajar ilmu penyakit dalam (Jilid III, Ed. IV).
tambahan pangan) untuk memperbaiki aroma dan
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
cita rasa formula dengan batas penggunaan yang
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
aman. Almatsier, S. (2010). Penuntun diet edisi baru.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
KESIMPULAN DAN SARAN Anisa, N. (2013). Pengembangan formula enteral
untuk penyakit hepatitis b berbahan baku
Kesimpulan ekonomis (Skripsi yang tidak dipublikasikan)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Politeknik Negeri Jember, Jember.
kandungan zat gizi formula enteral substitusi AsDI. (2005). Panduan pemberian makanan
tepung edamame adalah energi 443 kkal, protein enteral. Jakarta: CV Jaya Pratama.
18 gram, lemak 13 gram, dan karbohidrat 61 gram. Chiechi, L. M., Secreto, G., Vimercati, A., Geco,
P., Venturelli, E., Pansini, F., Fanelli, M.,
Kandungan lemak formula enteral substitusi tepung
Loizzi, P., & Selvaggi, L. (2002). The effect
edamame adalah 26,4% dari kebutuhan energi
of soy rich diet on serum lipids: the menfis
total dan nilai tersebut telah memenuhi syarat diet randomized trial. Maturitas (41), 97–104.
dislipidemia yaitu kandungan lemak <30% dari Diakses dari http://www.maturitas.org/article/
kebutuhan energi total, dengan kandungan lemak S0378-5122(01)00259-6/references
dalam formula ini sebagian besar adalah lemak Hartono, A. (2006). Terapi gizi & diet rumah sakit
tidak jenuh yang berasal dari kedelai edamame edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
yaitu asam lemak omega-3 dan minyak zaitun Muaris, H.J. (2013). Khasiat edamame untuk
yaitu asam lemak omega-9. kestabilan kesehatan. Jakarta: PT. Gamedia
Berdasarkan perbandingan nilai zat gizi dan Pustaka Utama.
biaya formula enteral komersial dengan formula Muhlishoh, A. (2012). Studi tentang substitusi
enteral non komersial berbasis tepung edamame, tepung edamame pada pembuatan formula
WHO 100 (Skripsi tidak dipublikasikan)
diketahui kandungan zat gizi formula enteral
Politeknik Negeri Jember, Jember
berbasis tepung edamame setara dengan kandungan
Nugahaningsih, S. (2014). Pengaruh Pemberian
zat gizi formula komersial dan harganya lebih Tepung Kedelai Edamame Teroptimalisasi
ekonomis, sehingga formula substitusi tepung Bifidobacterium Adolencentis terhadap Kadar
edamame dapat direkomendasikan sebagai Trigliserida Tikus Hiperkolesterolemia (Skripsi
formula enteral non komersial untuk pasien yang tidak dipublikasikan) Politeknik Negeri
dislipidemia menggantikan formula komersial. Jember, Jember.
Namun, untuk lebih memperkuat manfaatnya dapat Nurcahyaningtyas, H.R. (2012). Efek
dilakukan analisis zat gizi secara proksimat untuk antihiperlipidemia susu kacang kedelai
Siti Aliyah, Suci Indah Setiawati., Perbandingan Formula Enteral Rendah Lemak... 11

(glycine max (l.) merr.) pada tikus putih jantan Samruan, W.R. Oonsivilai, & A. Oonsivilai.
yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak (2012). Soybean and fermented soybean extract
(Skripsi yang tidak dipublikasikan) Universitas antioxidant activity. International Journal of
Indonesia, Jakarta Biological, Biomolecular, Agricultural, Food
Pudjirahayu, A., E. Sulistyowati, A.H Santoso and Biotechnological Engineering, 6(12),1134–
(2008). Studi pengembangan tepung tempe 37 http://www.waset.org/publications/13758.
sebagai bahan substitusi pada formula enteral Susanti, M. (2014). Pengaruh pemberian
rumah sakit (hospital made). Jurnal Kesehatan, tepung kedelai edamame teroptimalisasi
6; 120. bifidobacterium adolencentis terhadap kadar
Purnamasari, I. (2014). Pengaruh tepung kecambah HDL dan LDL tikus hiperkolesterolemia
kedelai (glycine max (l.) merriil) terhadap (Skripsi yang tidak dipublikasikan) Politeknik
penurunan kadar kolesterol total tikus jantan Negeri Jember, Jember.
galur wistar hiperkolesterolemia. (Skripsi yang Winarti, S. (2010). Makanan fungsional. Yogyakarta:
tidak dipublikasikan) Politeknik Negeri Jember, Graha Ilmu.
Jember. Wisaniyasa, N.W., Marsono & Noor. (2001).
Sobariah, E. & Anita, M. (2005). Panduan Pengaruh diet protein kedelai terhadap profil
pemberian makanan enteral. Jakarta: Asosiasi lipida tikus diabetik induksi alloxan. Prosiding
Dietisien Indonesia. PATPI22(1), 58–63.

Anda mungkin juga menyukai