Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK KONSELING 4T

Pelatihan bagi Petugas Kesehatan


dalam Implementasi KTR dan
Layanan UBM di FKTP

Gombong, 20 Juli 2022

Rini Kusumasari,SKM
Rini Kusumasari,SKM
Tempat/ Semarang,21 Pebruari 1968
tanggal lahir
Pendidikan S1 Kesmas UNDIP
Instansi Dinkes Prov.Jateng
Pangkat/Gol. Penata Tingkat I / IIId
Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
TPK Certified Trainer Dan Ilmu Perilaku Ahli Muda

08156529851 rinikusumasari49@gmail.com
“ 4T ” ’

1.Tanya
Tanya apakah klien
merokok/tidak/pernah merokok
Status merokok klien dan
dokumentasikan
Keluarga yang merokok
“ 4T ” ’

2.Telaah
Gali keinginan perokok untuk berhenti. Nilai
beratnya ketergantungan dan tawarkan
bantuan
Nilai tahap kesiapan klien
Nilai motivasi klien
Telaah hambatan berhenti merokok
Telaah faktor pendukung
“ 4T ” ’

3.Tolong dan nasehati


Tentukan tanggal berhenti merokok
Bantu dengan farmakoterapi dan atau
non-farmakoterapi (konseling)
Dukungan keluarga : informasikan
Informasikan keluhan/hambatan yang
mungkin muncul
“ 4T ” ’

• Tindak lanjut
berhasil/gagal/masih sedang mencoba ( pada
minggu pertama setelah tanggal berhenti
merokok & lanjutkan dengan follow up
berikutnya)
Evaluasi keluhan lain, kendala Withdrawal
Evaluasi motivasi, parameter klinis (CO)
 Dilakukan pada semua klien yang datang,
baik merokok atau tidak merokok
Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
Umur Karakter Pendekatan
Remaja - Perspektif jangka pendek - Hindari nasehat menakut-nakuti
- Merasa merokok bukan (penyakit)
adiksi - Fokus pada dampak langsung
rokok (nafas bau, gigi/jari kuning)
- Alasan: Sosialisasi dan - Tegaskan akibat nikotin & CO pada
Penampilan prestasi olahraga
- Jelaskan iklan rokok yang tidak
jujur
Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
Umur Karakter Pendekatan
20–30 thn - Banyak baru berumah tangga - Dukung klien untuk cepat berhenti →
- Mulai sadar dampak buruk efek buruk dari merokok bersifat
rokok kumulatif
- Ingin berhenti, tapi ketagihan - Jelaskan dampak buruk rokok pada
- Ingin berhenti karena perokok pasif
akan/sudah hamil
- Jelaskan bahaya rokok pada janin
Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
Umur Karakter Pendekatan
31–40 thn - Responsif terhadap bantuan - Tekankan pentingnya kualitas hidup
berhenti yang baik
-Risau akan efek gejala putus - Jelaskan :
nikotin a) Gejala putus nikotin → sementara &
dapat diatasi
b) Sakit → kronis
- Sudah pernah mencoba - Kegagalan adalah sukses yang
berhenti → gagal tertunda → perlu terus mencoba
Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
Umur Karakter Pendekatan
> 40 thn - Berpendapat tak masalah, - Berusaha mengerti terhadap logika
karena sudah lama merokok mereka

- Sudah sering mencoba → - Tegaskan manfaat berhenti merokok


gagal terus pada umur berapapun

- Jelaskan bahwa relaps adalah umum →


usaha terus mencoba adalah penting
TEKNIK KONSELING 5R
Pelatihan bagi Petugas Kesehatan
dalam Implementasi KTR dan
Layanan UBM di FKTP

Gombong, 20 Juli 2022

Rini Kusumasari,SKM
Pendekatan Konseling 5 Rs
• Relevance: Diskusikan
dampak rokok terhadap
kesehatan diri sendiri
dan keluarga sebagai
perokok pasif
• Risks: Diskusikan
dampak-dampak negatif
dari rokok.
Pendekatan Konseling 5 Rs
Rewards: Diskusikan keuntungan dari berhenti
merokok (dari segi kesehatan, finansial dll.)
Roadblocks: Tanyakan tantangan yang dihadapi pada
saat berhenti merokok.
Repetition: Berikan perhatian, tanyakan status dan
keluhan secara terus-menerus
 untuk pasien yang masih menolak dan yang
belum ingin berhenti
Penerapan 5 R pada tiap Tahapan
 Tahap Kontemplasi (mulai berpikir bahwa
merokok menimbulkan masalah)
Intervensi:
-Diskusi tentang nilai pikiran positif dan negatif
tentang merokok.
Contoh pikiran untuk mengubah : Batuk akan
mengalami perbaikan bila berhenti merokok
- dukungan untuk berhenti merokok dan
tekankan
keuntungan berhenti merokok
Penerapan 5 R pada tiap Tahapan
Tahap Preparation/persiapan (mau dan siap
berhenti merokok)
Intervensi:

-Diskusikan dan tetapkan waktu berhenti, strategi


metode berhenti, identifikasi pencetus,
kumpulkan dukungan sosial, bila perlu
dapatdimulai dgn obat
Penerapan 5 R pada tiap Tahapan

Tahap Aksi (sudah berhenti merokok)


Intervensi : lanjutkan terapi obat
- Beri pujian
- beri dukungan
- diskusikan dukungan yang dapat diperoleh klien
- bantu mengenali pencetus/ situasi berisiko dan
diskusikan
- diskusikan gejala-gejala putus zat.
- Membantu memberikan solusi saat menghadapi
pencetus dan terus dorong untuk hidup sehat
- Tetap kontak dengan konselor
Penerapan 5 R pada tiap Tahapan
Tahap pemeliharaan /Maintenance (tetap tidak merokok)
Intervensi:
- Tetap memberikan dukungan
- Diskusikan keuntungan setelah berhenti
- Diskusikan tentang gaya hidup sehat
- Dukung untuk teruskan hidup sehat
- Diskusikan tentang slip dan relaps serta faktor pencetusnya
- Diskusikan tentang rencana perilaku (tindakan) apabila terjebak dalam
kondisi risiko tinggi
- Peninjauan kembali dengan klien mengenai sasaran jangka panjang
- Mendukung setiap perubahan positif kearah gaya hidup sehat
- Tetap kontak dengan konselor
Maintenance
Biasanya klien :
 Bila ‘slip’ klien tidak panik karena sudah
mampu mengatasi
 Klien bersedia membantu orang lain yang
sependeritaan dengannya
 Klien mencoba untuk menahan godaan
dan tawaran dari orang lain yang
menggunakan rokok
RELAPS

 Relaps berarti : kembali


kambuh menggunakan rokok

 Biasanya dalam 6-12 bulan


setelah berhenti merokok
Bagaimana bila Relaps
-Kaji ulang rencana terapi untuk melihat mana
yang cocok dan tidak

-Menggali semua penyebab timbulnya relaps


sebagai masukan untuk tatalaksana berikutnya

- Membantu untuk menemukan pilihan-pilihan


strategi guna mengatasi hambatan atau kesulitan
yang ada
“Semua orang WAJIB BICARA,
Tapi, tidak asal bicara”
Bicara harus dilakukan dengan
sistematis dan mampu merubah
SIKAP & PERILAKU
- Jamil Azzaini
Thank
You!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai