Anda di halaman 1dari 54

MATERI INTI 2

dr. Agung Susanto, MARS

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Tujuan Pembelajaran
Umum Tujuan Pembelajaran Khusus

 Setelah selesai  Setelah selesai mengikuti


mengikuti materi materi ini, peserta
ini, peserta mampu:
mampu 1. Menjelaskan manfaat dan
melakukan Upaya Kendala Upaya Berhenti
Berhenti Merokok Merokok
2. Menjelaskan Langkah-
langkah Upaya Berhenti
Merokok
3. Melakukan Upaya
Berhenti Merokok
Mengapa perokok tidak berhenti merokok?

Mereka tidak ingin


o s :
Mi t

os : Tenaga kesehatan tidak bisa


M it menolong

os : Tatalaksana tidak
Mi t berhasil
TEORI :

Mengapa sulit? Multidimentional

Physiology
- Adiksi Nicotine
- Efek Withdrawal

Psychological
- Perilaku
- Lingkungan
1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
2. http://www.tobaccodependence.org/rationale
3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php
Siklus Adiksi Nikotin

Perokok regular memicu


peningkatan jumlah reseptor α4β2
sebanyak 300%

8
Nicotine addiction at Persahabatan Hospital

Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F. Pre-eliminary report efficacy


varenicline for smoking cessation at Persahabatan Hospital, 2012.
Kendala Upaya Berhenti Merokok
• Psikologis dan Perilaku • Lingkungan Sosial
Berhenti merokok bagi perokok Tidak adanya dukungan
merupakan pengalaman yang
orang terdekat seperti
tidak menyenangkan /
menyengsarakan secara teman atau keluarga dapat
psikologis. menurunkan motivasi
Paling sulit dari berhenti seseorang untuk berhenti
merokok adalah kemampuan merokok.
untuk menahan diri dari Lingkungan yang tidak
kebiasaan yang dilakukan, mendukung untuk berhenti
seperti merokok setelah bangun
merokok akan memberikan
pagi, sebelum sarapan dan
selama mereka istirahat di stimulasi untuk tetap
tempat kerja dan lain-lain. merokok
Withdrawal effect n %
Craving 38 60,3 %

Increased of appetite, weight gain 36 57,1 %

Headache 27 42,8 %

Difficulty in concentration 25 39,6 %

Angry/ iritable mood 20 31,7 %

Impatience 17 26,9 %

Anxiety 7 11,1 %

N=62 Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F. Pre-eliminary report efficacy


varenicline for smoking cessation at Persahabatan Hospital, 2012.
POKOK BAHASAN 2
Langkah-Langkah Upaya Berhenti Merokok

1. Identifikasi awal
2. Evaluasi dan
support motivasi
3. Tentukan terapi
yang akan
diberikan
4. Tindak lanjut
 Kuesioner Horn
 Indeks beratnya merokok

 Indeks Brinkman
Jumlah rokok perhari (batang) x lama merokok (tahun)

Ringan < 200


Sedang 200 - 600
Berat > 600
Identifikasi tipe pasien Strategi
Klien yang mau berhenti merokok Bantu dengan langkah 4T
(Modifikasi 5A’s dan ABC)
Klien yang belum ingin berhenti Tingkatkan motivasi klien
merokok (Contoh:dengan
wawancara/ koseling,
Klien yang baru berhenti merokok motivasional
Lanjutkan kegiatan
klien yang tidak pernah merokok berhenti Merokok
Berikan “selamat”
Jaga pola hidup bebas dari
rokok
0-3 ketergantungan rendah
4-6 ketergantungan sedang
7-10 ketergantungan tinggi
 Simpel :
Pasien ditanyakan mengenai berapa besar
motivasi untuk berhenti merokok dengan
skala angka “0 “ sampai “10”

0 = Tidak ada motivasi sama sekali


10 = Sangat termotivasi/motivasi sangat
tinggi
1. Tahap prokontemplasi
( Belum berpikir sama sekali)
2. Tahap Kontemplasi
(Mulai berpikir bahwa merokok menimbulkan
masalah)
3. Tahap Preparation/persiapan
(Mau dan siap berhenti merokok)
4. Tahap Aksi
(Sudah berhenti merokok)
5. Tahap pemeliharaan /Maintenance
(Tetap tidak merokok)
6. Relaps/ Kekambuhan
Adapted from Prochaska and DiClemente, 1983.
Tahap-tahap Perubahan Untuk Berhenti Merokok
22

1. Pre-Contemplation

6. Relapse
2. Contemplation

5. Maintenance

3. Preparation

4. Action

(Source: Prochaska & DiClemente, 1982; 1986)


Pre-contemplation /pra perenungan
“Saya
23
tidak mempunyai
masalah dengan rokok.”

Klien masih menyangkal atau


belum menyadari perlunya
berhenti merokok, tidak
mempunyai fikiran utk berhenti
merokok, menggunakan
penyangkalan (mekanisme
pertahanan diri)

Tugas konselor:
•Memberi informasi lebih lanjut tentang rokok (adiksi,
bahayanya) Pre-
•Bangkitkan keinginan klien utk perubahan gaya hidup Contemplation
•Identifikasi hambatan / dukungan utk pemulihan
•Identifikasi utk memperkuat harga diri (self esteem)
esteem
Contemplation / perenungan
“Mungkin
24
saya
mempunyai masalah
dengan rokok.”

Contemplation
Tugas konselor:
• Memberikan dukungan
• Memberikan umpan balik
(ramah, lemah lembut, humor) Pre-
• Memberikan penghargaan Contemplation
• Menghargai perjuangan klien
Preparation / persiapan
Klien sudah
25 memutuskan utk
“Saya harus berubah
melakukan sesuatu.”
sesuatu

Preparation

Contemplation

Tugas konselor:
•Membantu klien utk melakukan perubahan
(upaya berhenti merokok)
•Identifikasi hambatan yg ada Pre-
•Bantu klien utk perencanaan perubahan Contemplation
(berhenti merokok)
Action / aksi Klien mulai berhenti
merokok tahap awal
“Saya
26 siap

memulai.” Action

Preparation

Contemplation
Tugas konselor:
•Bantu klien utk patuh pd
rencana terapi konseling
•Identifikasi kekuatan klien
•Mengembangkan strategi Pre-
penyelesaian masalah Contemplation 107
(kekambuhan)
Maintenance
Klien dlm proses berhenti merokok
“Bagaimana
27 saya
meneruskan?”
Action
Maintenance

Preparation

Contemplation
Tugas konselor:
•Identifikasi situasi risiko tinggi
(ketidak nyamanan dlm dirinya)
•Fasilitasi ketrampilan
Pre- pemecahan masalah (komunikasi
efektif, kegiatan positif,
Contemplation
dukungan keluarga
Relapse /kekambuhan
Klien kembali
28 merokok stlh berhenti
merokok
mero
Action
Maintenance

Preparation
Relapse

Contemplation

•Tugas konselor:
•Bantu klien hadapi
ambivalensi
“Apa yang salah?” Pre- •Evaluasi komitmen
Contemplation utk berubah
•Identifikasi hambatan
hamb
NonFARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
1. Usaha sendiri/Self help
Pilihan pertama:
2. Memberikan nasihat
singkat/ Brief advice  NRT, Bupropion,
3. Konseling Varenicline
a. Iindividu Pilihan ke2 :
b. Kelompok  Nortryptiline, Clonidine
c. Dengan Telphon
(quitline) Pada layanan primer, pilihan
4. Terapi perilaku nonfarmakologi lebih diutamakan
(exercise, keenggan an khususnya nasihat singkat,
merokok/aversion) konseling ataupun terapi
5. Terapi supporting
a. Hipnoterapi perilaku.
b. Akupuntur Layanan sekunder/tersier,
c. Akupresure memerlukan pendekatan
multimodalitas, selain terapi
nonfarmakologi diperlukan terapi
farmakologi
Cara 1:

BERHENTI SEKETIKA
 Hari ini anda masih merokok, besok anda

berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan


orang, cara ini yang paling berhasil. Untuk
perokok berat, mungkin dibutuhkan bantuan
medis untuk mengatasi efek ketagihan
 Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam
setiap hari dari hari sebelumnya. Jumlah rokok
yang dihisap tidak dihitung. Misalnya kebiasaan
menghisap rokok pertama rata-rata 07.00 pagi,
berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari.
Maka rokok pertama ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
 Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi
secara berangsur-angsur dengan jumlah yang
sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan.
Misalnya rata-rata menghisap 28 batang rokok per
hari. Berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
 Sangat Penting dalam menentukan keberhasilan jangka
panjang dalam upaya berhenti merokok.
 Klien harus dijadwalkan secara reguler/rutin untuk
datang kembali dalam jangka waktu setiap 2 minggu
sekali.
 Penilaian tingkat keberhasilan berhenti merokok,
menilai motivasi, kendala yang timbul, gejala
withdrawal effect dan penanganannya, penilaian
parameter klinis (seperti berat badan, tekanan darah,
pengukuran Arus Puncak Ekspirasi dengan Peak Flow
Meter, kadar CO udara ekspirasi dengan CO Analyzer).
 Jika diperlukan terapi tambahan untuk berhenti
merokok, maka dilakukan rujukan ke fasilitas pelayanan
kesehatan lanjutan
TATA LAKSANA UPAYA BERHENTI MEROKOK
 Pendekatan 5A’s ( AS, WHO)
Ask, Advice, Asses, Assist, Arrange

 Pendekatan ABC (Austr, New Zeland, IUTLD)


Ask, Brief advice, Cessation support

 Pendekatan 4T (versi Indonesia)


Tanyakan, Telaah, Tolong dan nasehati, Tindak
lanjut
T – Tanyakan
T – Telaah
T – Tolong dan nasehati
T – Tindak Lanjut
 Apakah pasien merupakan seorang
perokok atau bukan?
 Tanyakan tipe pasien, profil perokok,
tingkat adiksi/ ketergantungan nikotin 
kuesioner Fagerstroom
 Apakah ada orang di dalam rumah yang
merokok ?
 Kadar CO udara ekspirasi (pemeriksaan)
 Peakflow meter (pengukuran)
Topik Uraian
I. Identifikasi awal TANYAKAN
 status merokok, profil perokok
a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun BB : ....... kg TB : ........... cm, IMT : ..........
e. Adakah anggota keluarga TD: .........mmHg
yang merokok
f. Tingkat adiksi (fagerstroom) Skor Fagerstorm : ..........
g. Kadar CO udara ekspirasi Kadar CO udara ekspirasi:.......ppm
h. Mengukur arus puncak Nilai APE : .................... ml
ekspirasi dengan Peak Tes Nikotinin urin: + /-
Flowmeter.
Pengukuran Peakflowmeter
•Pengukuran fungsi paru
sederhana dengan cara
mengukur Arus Puncak
Ekspirasi (APE) dengan
menilai forced expiration
volume pada detik pertama
(FEV1)

•Nilai APE:
1.Nilai APE normal
Nilai APE ≥ Nilai Prediksi normal
2. Nilai APE tidak normal:
nilai APE < Nilai Prediksi normal

 Pengukuran di
FKTP/PUSKESMAS
Pengukuran kadar
Carbon-Monoxide (CO) pernapasan
• Kadar CO saat ekspirasi
• Nilai :
– Perokok 10-20 ppm (2-5%
COHb), bisa lebih
– Bukan perokok : < 4 ppm
• Manfaatnya:
a. Meningkatkan motivasi
perokok saat konseling Upaya
Berhenti Merokok (UBM)
b. Menilai kemajuan progress
Upaya Berhenti Merokok
(UBM)
 Dilakukan saat awal pemeriksaan dan jika
diperlukan diakhir dari rangkaian UBM
 Tes untuk memastikan didalam tubuhnya

terdapat zat nikotin. Pemeriksaaan dengan


cara mendeteksi zat nikotin di dalam urin.
Pemeriksaan dengan menggunakan strip
atau tes pack yang hasilnya positif (+) jika
di dalam tubuhnya mengandung zat nikotin
dan negatif (-) jika didalam tubuhnya tidak
mengandung zat nikotin
1 Saya sudah memutuskan TIDAK akan berhenti
merokok seumur hidup saya
2 Saya TIDAK PERNAH berpikir untuk berhenti merokok.
Saya TIDAK PUNYA rencana untuk berhenti
 Nilai Tingkat Motivasi 3 Saya PERNAH berpikir untuk berhenti merokok, tetapi
 Nilai keinginan untuk saya TIDAK PUNYA rencana

berhenti merokok atau 4 TERKADANG saya berpikir untuk berhenti merokok,


tetapi saya tidak punya rencana
tidak, bila tidak maka 5 Saya SERING berpikir untuk berhenti merokok, tetapi
diperlukan suatu saya tidak punya rencana
konseling motivasi 6 Saya BERENCANA untuk berhenti merokok dalam 6

 Nilai sampai manakah bulan ke depan


7 Saya berencana untuk berhenti merokok dalam 30 hari
tahap keinginan pasien ke depan
ntuk berhenti merokok 8 Saya masih merokok, tetapi saya mau berubah. Saya
apakah pada tahap siap untuk berhenti merokok

prekontemplasi, 9 Saya udah berhenti merokok, tetapi saya khawatir


akan merokok kembali, saya butuh lingkungan tanpa
kontemplasi, siap, asap rokok
tindakan dan 10 Saya sudah berhenti merokok
pemeliharaan
I. Tingkat Perilaku TELAAH
a. Tingkat kesiapan Sedang memutuskan/ kebulatan niat/
(lingkari jawaban) persiapan/ aksi/ pemeliharaan
b. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10
= sangat termotivasi)
c. Alasan ingin berhenti
Gunakan pendekatan secara personal, kuat,
jelas untuk menganjurkan pasien berhenti
merokok :
1. Dampak rokok
2. Manfaat berhenti merokok
 Untuk pasien yang berniat berhenti merokok,
berikan konseling
 Tentukan tanggal .... TULIS TGLNYA ?
 Metode berhenti merokok
 Tantangan saat berhenti merokok (termasuk
gejala putus nikotin/withdrawal effect)
 Pilihan terapi

 Untuk pasien yang belum berniat untuk berhenti


merokok, tingkatkan motivasi  misalnya
Pendekatan dengan wawancara motivasional

 Nasehati untuk menciptakan rumah bebas dari


asap rokok
 Susunlah jadwal untuk konsultasi
rutin/berkala misalnya satu minggu atau 2
minggu sekali
 TENTUKAN TANGGAL
 Pada pertemuan berikutnya lakukan penilaian
◦ Tingkat keberhasilan berhenti merokok
◦ Tingkat motivasi
◦ Kendala yang timbul
◦ Gejala withdrawal effect dan penanganannya
◦ Penilaian parameter klinis (seperti berat badan, kadar
CO udara ekspirasi, tekanan darah dll)
I. Pertemuan berikutnya TINDAK LANJUT
- Nilai keberhasilan Tingkatkan motivasi
- Withdrawal effect Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
STATUS BERHENTI MEROKOK (CATATAN KLIEN)
IDENTITAS
Nama : .................................................... L/P Tanggal : .....
Umur/ tanggal lahir : ........................................ ................ No. RM : .....
Alamat : ........................................................
Pekerjaan : .......................................................
Pendidikan : ........................................................
Status Pernikahan : .......................................................... Jumlah anak : ........... orang
No. telp/ HP : ...........................................

Topik Uraian
I. Identifikasi awal TANYAKAN
 status merokok, profil perokok
a. Usia mulai merokok BB : ....... ........kg TB : ........... cm,
b. Alasan mulai merokok IMT : ..........
c. Lama merokok (tahun) TD: .........mmHg
d. Jumlah rokok/hari/tahun
e. Adakah anggota keluarga yang Skor Fagerstorm : ..........
merokok
f. Tingkat adiksi (fagerstroom) Kadar CO udara ekspirasi:
g. Kadar CO udara ekspirasi .................................ppm
h. Mengukur arus puncak ekspirasi Nilai APE : ............. ml
dengan Peak Flowmeter. Tes Nikotinin urin: + /-
II. Riwayat berhenti merokok sebelumnya TANYAKAN
a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metode berhenti yg digunakan
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok kembali
III. Tingkat Perilaku TELAAH
a. Tingkat kesiapan Sedang memutuskan/ kebulatan niat/
(lingkari jawaban) persiapan/ aksi/ pemeliharaan
b. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10 = sangat
termotivasi)
c. Alasan ingin berhenti

IV. Intervensi TOLONG DAN NASEHATI


Tanggal berhenti merokok □ Seketika (cold turkey)
Metode berhenti □ Bertahap
□ Penundaan
Pilihan terapi : Sampaikan :
□ Konseling - Dampak buruk merokok
□ Farmakologi/obat - Manfaat berhenti merokok
□ Lain-lain - Tantangan yang akan dihadapi
Tingkatkan motivasi

V. Pertemuan berikutnya TINDAK LANJUT


- Nilai keberhasilan Tingkatkan motivasi
- Withdrawal effect Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect

Klien : ................................. Tanda tangan : ......................

Konselor : ................................... Tanda tangan : ......................


 BERHASIL ?

GAGAL ?  perlu tambahan terapi ?


perlu rujuk ?

Hasil akhir ditentukan setelah menjalani


program UBM selama 3 bulan

Anda mungkin juga menyukai