P(K)
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan
Sebanyak 70% perokok berniat berhenti merokok, 30 %
mencoba berhenti tanpa bantuan dan hanya 5-10% yang
berhasil berhenti.
Ketergantungan rokok bersifat multidimensional, adiksi
nikotin dan withdrawal effect (gejala putus nikotin)
memegang peranan penting.
Strategi yang digunakan : tingkatkan motivasi, tatalaksana
gejala putus nikotin, minta dukungan orang terdekat dan
follow up berkelanjutan.
1. Dukungan manajemen
2. Kesiapan ruangan dan alat-alat
3. Sumber Daya Manusia
4. Jenis pelayanan yang disediakan
5. Alur/flow pasien dan prosedur administrasi
6. Kesiapan disiplin ilmu terkait
7. Peran serta pihak lain
8. Promosi
9. Pelatihan
10. Evaluasi rutin
Kebijakan Pimpinan Surat Keputusan
Penetapan Pelayanan Upaya Berhenti Merokok
Panduan Pelaksanaan pelayanan terkait
Koordinasi
Persiapan dokumen dan Program
Ruangan konseling
Alat yang tersedia :
- Meja & kursi konselor – klien (dokter-pasien)
- Tempat tidur periksa
- Bahan-bahan konseling
- Catatan atau Rekam medis khusus
- Fasilitas pendukung lainnya
Utama
- Dokter umum
- Dokter spesialis paru
- Dokter psikiatri / psikologis
- Dokter rehabilitasi medis
Pendukung
Dokter spesialis jantung, spesialis penyakit dalam, radiologi,
patologi klinik, spesialis kesehatan kerja, ahli gizi dll.
Orang yang dilatih untuk menjadi konselor -> konselor
Quitline Kemenkes
1. Pelayanan promotif dan preventif
Edukasi/penyuluhan/seminar/training baik perorangan,kelompok,institusi atau
perusahaan
Tes untuk adiksi nikotin
Tegaskan
Tingkatkan
bahwa
keyakinan
perubahan
pasien bahwa
adalah
dia akan
tanggung
berhasil
jawab pasien
berhenti
merokok
Tanyakan, Telaah,
Tolong & Nasehati,
Tindak lanjut
ADVISE
TELAAH
TINDAK ASSIST
LANJUT
ARRANGE
Prinsip 4 T KEGIATAN
TANYAKAN Identitas umum, rw merokok, usaha
berhenti, tingkat adiksi (Fagerstorm) ,
tingkat motivasi
TELAAH Nilai keinginan untuk berhenti, tahap
keinginan berhenti, CO analizer
TOLONG DAN Anjurkan berhenti, cara berhenti, 5R untuk
NASEHATI yang belum bersedia
TINDAK LANJUT Tentukan jadwal konsul berikutnya
Fagerstrom Test For Nicotine Dependence (FTND)
Heaviness Smoking Index
Pengukuran kadar nikotin (half life 2 jam)
Kadar kotinin urin (half life 15-20 jam) kadar > 200ng/ml
• Cara penundaan
• Cara pengurangan
• Pemilihan Terapi: Farmakoterapi atau non
farmakoterapi
Sulitnya
berkonsentrasi
(<4 minggu)2
1. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, IV-TR. Washington, DC: APA; 2006: Available at http://psychiatryonline.com. Accessed November
7, 2006. 2. West RW, et al. Fast Facts: Smoking Cessation. 1st ed. Oxford, United Kingdom. Health Press Limited. 2004.
Pendekatan Tindakan
RELEVANCE Diskusikan dampak rokok, bukan hanya pada
kesehatan diri sendiri tetapi juga keluarga
sebagai perokok pasif.
RISK Diskusikan dampak-dampak negatif dari
rokok.
REWARDS Diskusikan keuntungan dari berhenti merokok
(dari segi kesehatan, finansial dan lain-lain)
ROADBLOCKS Tanyakan tantangan yang dihadapi pada saat
berhenti merokok.
REPETITION Terus memberi perhatian dan menanyakan
status dan keluhan dari quitter.
Nicotine
Replacement
Farmakoterapi Therapy (NRT)
Bupropion
Varenicline
Smoking cessation
Konseling
Self Help
Non Brief advice
Farmakoterapi Terapi Prilaku
MAKIN BANYAK KOMBINASI
Terapi
TERAPI YANG DIGUNAKAN, MAKIN tambahan
BESAR ANGKA KEBERHASILAN
BERHENTI
Berhenti Merokok, PDPI, 2011
Susun jadwal konsultasi rutin 2 minggu sekali
Penilaian pada pertemuan yad :
Tingkat berhasil berhenti merokok
Tingkat motivasi
Kendala yang timbul
Gejala withdrawal effect & penanganannya
relaps
Penilaian parameter klinis : CO analyzer, Peak flow meter
Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F, Ginting TT. J Respir Indo. 2017; 37: 145-56
Penelitian selama 4 minggu
45 subjek (NAC + Konseling) dan 45
subjek (placebo + konseling)
Quit rate NAC 37,7% dan placebo
6,7% (p<0,001)
PHS Clinical Practice Guideline: Treating Tobacco Use and Dependence: 2008 Update
Penelitian pada 71 subjek laki-laki, terbagi atas 34 orang pengguna
rokok elektronik dan 37 orang kelompok bukan perokok.
Kadar kotinin urin perokok elektronik : 276,1 ng/ml (58,01-284,15)
Kadar kotinin urin bukan perokok : 5,21 ng/ml (4,65-23,72)
Sebanyak 76,5% laki-laki perokok elektronik regular mempunyai
ketergantungan nikotin (Penn State Nicotine Dependent Index)