5 Tahun Resiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang
tidak pernah merokok.
10 Tahhun –
Risiko kanker paru kurang dari setengahnya. Semua
15 Tahun
penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung koroner
menurun pada level yang sama seperti orang tidak pernah
merokok.
Sumber : PDPI
Upaya Berhenti Merokok
1. Identifikasi awal
2. Evaluasi dan support motivasi
3. Terapi berhenti merokok
4. Follow up
IDENTIFIKASI AWAL
Gelisah
zat Cemas
Susah tidur
Mulut asam
Test untuk Ketergantungan Nikotin
fangerstorm test
Delay Distract
Deep Drink
breathing water
Cara 2: PENUNDAAN
• Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari
hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung.
Misalnya kebiasaan menghisap rokok pertama rata-rata 07.00
pagi, berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari. Maka rokok
pertama ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
Cara 3 : PENGURANGAN
• Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-
angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari
yang ditetapkan. Misalnya rata-rata menghisap 28 batang rokok
per hari. Berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
LANGKAH DAN TEKNIK KONSELING BERHENTI MEROKOK
SATU - TUJU
SA Sambut kedatangan klien dengan memberi salam dan
berikan perhatian (mulai menciptakan hubungan yang baik).
/ 6)$&0&4")$7'7'48#'&+4 / B7'#041&,&4,&"1&'4:&+50#+5
&,2'02 $7'7' ?+&3&048&#C45252D.&$24'#+2+5A
/ 9:&0&+;4<702&:20&024,&+4 / E)5&0'&+4&'28&(4+2'7(2+4F4GH4
*)+&"12:&+ 1&,&41$)0(&0247:&>$&5&
/ I):&0'&+42':&+4$7'7'4@&+54(2,&'4
.#.#$
1. http://www.stop-smoking-tips.com/dangers-smoking-passive-smokers.html
2. http://thescooponsmoking.org/xhtml/faq.php
Cth Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
!"#$ %&$&'()$ *)+,)'&(&+
JKLMK4 / N&+@&' 8&$#4 / P#'#+5 Q#2(()$4#+(#'4R)1&(48)$>)+(244
(>+ 8)$#"&>(&+55& S4)3)'48#$#'4,&$24")$7'7'48)$023&(4
'#"#:&(23
/ 6#:&240&,&$4 / I):&0'&+4,&"1&'48#$#' $7'7'41&,&4
,&"1&'48#$#'4$7'7' 1)$7'7'41&023
/ O+52+48)$>)+(2C4(&124 / I):&0'&+48&>&@&4$7'7'41&,&4.&+2+
')(&52>&+
/ O+52+48)$>)+(24
'&$)+&4&'&+D0#,&>4
>&"2:
1. http://www.stop-smoking-tips.com/dangers-smoking-passive-smokers.html
2. http://thescooponsmoking.org/xhtml/faq.php
Cth Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
/ -20&'&+4)3)'45).&:&4 / I):&0'&+4;
1#(#04+2'7(2+ &A4V).&:&41#(#04+2'7(2+4S4
0)")+(&$&4F4,&1&(4,2&(&02
/ <#,&>41)$+&>4")+R78&4 8A4<&'2(44S4'$7+20
8)$>)+(24S45&5&:
/ %)5&5&:&+4&,&:&>40#'0)04@&+54
()$(#+,& S41)$:#4()$#04")+R78&
1. Fiore MC, et al. US Department of Health and Human Services. Public Health Service. June 2000.
2. Foulds J, et al. Expert Opin Emerg Drugs. 2004;9:39–53. 3. Grandes G, et al. Br J Gen Pract. 2003;53:101–107.
Cth Pendekatan Konseling sesuai Kelompok Umur
1. Fiore MC, et al. US Department of Health and Human Services. Public Health Service. June 2000.
2. Foulds J, et al. Expert Opin Emerg Drugs. 2004;9:39–53. 3. Grandes G, et al. Br J Gen Pract. 2003;53:101–107.
Wawancara Motivasional
• Untuk memahami tahapan perubahan perilaku pada klien
• Prinsip:
Ø Ekspresikan Empati
Ø Menghindari argumentasi
Ø Dukungan keyakinan diri
Tahapan Perubahan Perilaku
1. Tahap prokontemplasi
( Belum berpikir sama sekali)
à Mendidik klien mengenai efek adiksi, perilaku dan
bahayanya
2. Tahap Kontemplasi
(Mulai berpikir bahwa merokok menimbulkan masalah)
àBeri dukungan, umpan balik (konfrontasi dengan ramah
, humor)
3. Tahap Preparation/persiapan
(Mau dan siap berhenti merokok)
à Membantu upaya berhenti merokok, identifikasi hambatan,
rencanakan berhenti merokok.
4. Tahap Aksi
(Sudah berhenti merokok)
à Penguatan komitmen klien
6. Kekambuhan (Relaps)
(gagal)
-à membantu menghadapi ambivalensi, mengevaluasi
komitmen dan hambatan yang ada.
1. Menilai apakah sudah berhasil berhenti merokok atau
seberapa besar sudah dapat mengurangi jumlah rokok yang
dikonsumsi.
2. Menilai kendala utama apabila belum berhasil.
3. Menilai motivasi dan memberikan dukungan motivasi.
4. Menilai withdrawal effect yang timbul dan cara mengatasinya.
5. Mengevaluasi efek samping obat (bila mendapatkan obat).
6. Memberikan terapi tambahan jika diperlukan sesuai hasil
evaluasi penyebab belum berhasil berhenti merokok misalnya
terapi perilaku, hipnoterapi dan lain-lain.
7. Mengecek beberapa parameter (seperti berat badan, kadar CO
udara ekspirasi, tekanan darah dan lain-lain)
4
0
KONSELOR
adalah orang yang
memberikan Konseling
kepada Konseli / klien
Flight atau
Menghindar
Freeze atau
Mematung/membeku
Pelatihan Konseling POLDA RIAU
Menyadari yang Tidak Disadari
Membangun Kepercayaan,
Menjalin hubungan kerjasama dan
Mengenali Karakter Pasien/klien
KOMUNIKASI NON VERBAL
5
1
Peranan Utama Konselor
5
2
Konselor harus kompeten dan siap mental
untuk menghadapi:
5
4
1. Membuat kesepakatan (structuring)
# Peraturan:
~ durasi sesi ~ jumlah dan kekerapan sesi
~ jadwal sesi ~ langkah penundaan sesi
# Harapan:
~ harapan konselor terhadap klien
(tepat waktu, terbuka, tulus, komited, clean)
~ siap untuk ditegur/ dikonfran
~ harapan klien terhadap konseling dibetulkan
(solusi, hubungan yg melenceng, hal tak pantas)
~ batasan peranan konselor
~ batasan menjaga kerahasiaan
5
5
~ ketentuan hal yang difokus dalam konseling
~ pendekatan konseling yang digunakan
# Tujuan:
~ memastikan tujuan berciri “S.M.A.R.T.”
~ tujuan jangka pendek, menengah dan panjang
~ membuat fragmentasi masalah
(klien mencari solusi per bagian)
~ menentukan ukuran pencapaian
~ memastikan tujuan yang terbaik
5
6
2. Facilitative Communication
# Bicara pembuka
(Kamu kemari untuk bicarakan sesuatu, silahkan.)
(Ungkapkanlah persoalan yang bermain di pikiran
kamu)
5
7
3. Kemahiran Memberi Perhatian
# Secara fisik:
~ jarak (working distance) tanpa pemisah
~ berhadapan dengan klien
~ postur tubuh yang terbuka
~ agak condong ke arah klien
~ menjaga ‘eye contact’ (selagi tak mengganggu)
5
8
# Secara psikilogis:
~ ~ mengamati appearance klien, ekspresi
wajah, postur, pergerakan
(untuk menangkap mesej non-verbal,
congruence antara verbal dan non-verbal,
menanggapi perasaan, mood, dsb.)
# Mendengarkan:
~ gaya bicara klien, nada suara, inti perbicaraan,
ungkapan perasaan, kalimat tertentu, dsb.
~ representational mode: “saya lihat/dengar/rasa”
~ menangkap semua garis besar perbicaraan klien
5
9
4. Kemahiran Self-attending
Konselor harus senantiasa ‘aware’ akan pikiran,
emosi dan perbicaraannya.
# mesej/ masukan yang disampaikan tidak
berbaur dengan nilai/ pendirian personal
konselor
# kebutuhan emosi konselor sendiri harus
dikesampingkan dulu hingga selesai sesi
# menjaga fokus dan obyektivitas terhadap klien.
(Senantiasa pasti siapa sebetulnya klien!)
6
0
5. Mendengar secara Aktif
•Themeans by which counselors sustain, extend and
deepen their knowledge of the clients.
•(Shertzer & Stone, 1980)
In counseling, the clients require the
counselor’s complete attention or
active listening.
6
2
Konselor sebagai individu yang terapeutik
• Jika kita menempatkan diri kita sebagai “model” bagi
klien, termasuk kesukarelaan kita mengungkapkan
sebagian dari cerita hidup kita –sepanjang relevan dgn
masalah klien, maka klien akan cenderung untuk jujur
dan apa adanya dengan kita, dalam konteks hubungan
terapeutik.
• Lambert & Barley (2002): “hubungan terapeutik adalah
faktor utama yang berkontribusi dalam hasil
psikoterapi”
• Norcross (2002a): “penelitian menunjukkan bahwa
psikoterapis yang efektif adalah seseorang yang
menerapkan metode spesifik, menawakan hubungan
terapeutik yang kuat dan yang menempatkan metode
dan hubungan dalam konteks individu dan kondisi yang
dialaminya”