Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN STUDI KASUS

PADA TN. W. K, DENGAN KELUHAN DHF

DI RUANGAN MAWAR RSUD MASOHI

DOSEN PEMBIMBING : Ns. U.B Ohorella, M.Kep.,Sp.,Kep. MB*

DI SUSUN OLEH

NAMA : BINA RUMATIGA

NIM : P07120319004

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AKADEMIK 2021-2022


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS PADA KLIEN TN. R.P DENGAN CHEPALGIA

DI RUANG POLIKLINIK NEUROLOGI RSUD MASOHI

DI SUSUN OLEH

NAMA : BINA RUMATIGA

NIM : P07120319004

MENGESAHKAN

CI. Lahan CI. Institusi

(……………………………) (…………………………..)

NIP : NIP :
KONSEP MEDIS

A. DEFENISI
Demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinik deman.( sudoyo ,2006 ).
Deman dengue ( dengue fever,selamjutnya di singkat DF )adalah penyakit yang terutama
terdapat pada anak,remaja,dan dewasa ,dengan tanda tanda klinis demam .nyeri otot dan/atau
nyeri sendi yang di sertai leucopenia .dengan /tanpa ruam ( rash ) dan limfadenopati ,demam
bifasik ,sakit kepala ,yang hebat,nyeri pada pergerakan bola mata ,rasa pengecap yang
terganggu ,trombositopenia ringan dan bintik bintik perdarahan ( petekie ).spontan
.( hendrawanto ,2000:417 )
Demam berdara dengue adalah suatu pentyakit demam berat yang serung mematikan di
sebabkan oleh virus di tandai oleh permeabilitas kapiler .,kelaina hemostasis dan pada kasus
berat,sindrom syok ,kehilangan protein . (nelson.2000:1134 )
B. ETIOLOGI
Virus dengue serotipe 1,2,3 dan 4 yang di tukar melalui vektor nyamuk Aedes aegypty ,nyamuk
aedes albopictus,nyamuk polinesiensis ,dan beberapa spesies lain merupakan vektor lain yang
kurang berperan .infeksi dengan sah satu serotip akan menimbulkan antibodi seumur hidup
terhadap serotype bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotype lain.
( mansjoer ,2000 419 )

C. PATOFIOLOGI
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh ,pasien akan mengalami keluhan dan gejalah
karena viremia,seperti damam,sakit kepala ,mual,nyeri otot pegal selurh badan,hyperemia di
tengorokan ,timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin terjadi systemretikuloenduetelial
seperti pembesaran kelenjar kelenjar getah bening,hati dan limfa.ruam pada DF di sebabkan
oleh kongesti di bawa pembuluh darah kulit.
Fonome patofiologi utama yang menetukan berat penyakit dan membedakan DF dwngan DHF
iyalah mengginya permeabilitas dinding kapeler karena pelepasan zatanafilatosin ,histamine
dan serotonin serta aktifitas sistem kalikein yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler .hal
ini berakibat menguranya volume plasma ,terjadinya hipotensi ,hemokonstraksi ,hipop
roteinemia,efusi dan renjatan .plasma merembes selama perjalana penyakit mulai dari saat
permulaan demam dan mencapai puncaknya pada saat renjatan .pada pasien degan renjatan
berat ,volume plasma dapat menurun sampai lebih dari 30%.
D. TANDA DAN GEJALAH
Derajat beratnya penyakit DHF secara klinis di bagi sebagai berikut :
 Demam di dahului demam tinggi mendadak dengan terus menerus berlangsung 2-7 hari
kemudian turun dengan cepat .
 Manifestasi perdarahan ringan yanitu uji tourniquet ( + )di temukan pada hari pertama
 Hepatomegali .di temukan pada permulaan penyakit pembesaran hati di kaitkan dengan
serotire virus dengue .
 Trombositopenia :junlah trombosit kurang dari 150.000/ul,biasanya hari ke-3 dan ke-7
tanda dan gejalah :anoreksia ,mual ,muntah ,lemas sakit perut ,diare atau kontisipasi dan
kejang.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Suatu penyakit batrei menyebar melalui makana dan air yang terkontaminasi atau kontak
dekat.
Gejalah dapat meleputi :
 Demam
 Kelelahan
 Pusing
 Muntah .
F. KOMPLIKASI
Walau sering tidak berbahaya
Pada penderitanya.penderita yang mengalami pusing memiliki resiko lebih tinggi untuk tejatuh
dan mengalami cedera karena tubuh sulit untuk bergerak dengan stabil dan seimbang akibat
pusiang .

G. PENATALAKSANAAN .
1. Tirang baring
2. Diet makanan lunak
Bila blum ada napsu makan di anjurkan untuk minum banyak 1,5-2 liter dalam 24 jam
( susu,air dengan gula atau sirup )atau air tawar di tambah garam saja .
3. Antibiotik di berikan bila terdapat kekuatiran infeksi skunder transfusi darah di lakuka pada ;
 Pasien dengan perdarahan yang membahayakan ( hematemesis dan melena
 Pasien DSS yang pada pemeriksaan berkala ,menunjukan penurunan kadar Hb dan
Ht.
H. KONSEP KEPERAWATAN
a. Identitas penderita
1. PENGKAJIAN
Nama : NY.W.K
Umur : 42 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Namaelo RT 10
Pendidikan :S1
Pekerjaan : Londre
Tangal masuk ; 10 juni 2021
Tangal pengkajian : 10 juni 2021
Diagnosa : DHF
b. Keluhan utama
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh pusing, badan lemas sariawan dan di sertai dengan demam
b. Keluhan Menyertai
Sulit tidur dan susah BAB .

Pemeriksaan Fisik ( TTV)


 TD : 110//80 MmHg
 Suhu : 36,5o C
 Nadi : 78x/m
 Pernafasan : 20x/m
c. Kesadaran : Composmentis
BB : 64 Kg
TB : -

d. Diagnosa : DHF
2. Diagnosa :
 Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan
 Ganggguan rasa nyaman
 Resiko infeksi

KESIAPAN PENINGKATAN KESEIMBANGAN CAIRAN D.0025

Defenisi

Pola ekulibrium antara volume cairan dan komposis kimia cairan tubuh yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan dapat di tingkatkan .

Gejalah dan tanda mayor

Subjektif objektif

1. Mengekspresikan keingginan 1. Membran mukosa lembab


Untuk meningkatkan 2. Asupan makanan dan cairan adekuat untuk
Keseimbangan kebutuhan harian
3 tugor jaringan baik
4 tidak ada tanda edema atau dehidrasi
Gejalah dan tanda minor
Subjektif objektif
( tidak tersedia ) 1. Urin berwarna kuning bening dengan berat jenis
dalam rentang normal
2 haluran urin sesuai dengan asupan
3 berat badan stabil
Perencanaan
KESIAPAN PENINGKATAN KESEIMBANGAN CAIRAN
Luaran utama eliminasi urine
Luaran tambahan kontinensia urine
Perilaku kesehatan
Tingkata pengetahuan

KESEIMBANGAN MANAJEMEN CAIRAN L.03020

Defenisi
Ekulilibruim antara volume cairan di ruang intraseluler dan ekstraseluler tubuh .
Ekspektasi meningkat
Kriteria hasil

Asupan cairan menurun


haluran urin menurun
CAIRAN
kelembaban membran mukosa menurun
asupan makanan meningkat

edema menurun
dehidrasi menurun
asites menurun
konfusi menurun

tekana darah membaik


denyut nadi membaik
tekanan arteri rata rata membaik
membran mukosa membaik
tugor kulit membaik
berat badan membaik

KESIAPAN PENINGKATAN KESEIMBANGAN CAIRAN


Intervensi utama
Manajemen cairan pemantauan cairan
Intervensi pendukung
Edukasi terapi cairan manajemen nutrisi
Insersi intravena manajemen medikasi
manajemen demam pemantauan tanda vital
manajemen hipovolemia terapi intervena.

MANAJEMEN CAIRAN
DEFENISI
Mengidentifikasi dan mengelolah keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat ketidak
seimbangan cairan .
Tindakan
Obsevasi
 Monitor status hidrasi
 Monitor berat badan harian
 Monitor berat badan sebelum dan sesuada dialisis
 Monitor hasil permeriksaan laboratorium

Terapeutik

 Catat intake –input dam hitung balans cairan 24 jam


 Berikan asupan cairan ,sesuai kebutuhan
 Berikan cairan intervvena ,jika perlu

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian diuritik jika perlu .

IMPLEMENTASI

Obsevasi
 meMonitor status hidrasi
 me Monitor berat badan harian
 meMonitor berat badan sebelum dan sesuada dialisis
 meMonitor hasil permeriksaan laboratorium

Terapeutik

 menCatat intake –input dam hitung balans cairan 24 jam


 memBerikan asupan cairan ,sesuai kebutuhan
 memBerikan cairan intervvena ,jika perlu

Kolaborasi

 mengKolaborasi pemberian diuritik jika perlu


EVALUASI

MASALAH HARI/TGL CACATAN PARA


KEPERAWATAN PERKEMBANGAN F
( SOAP )
kesiapan Kamis 10 juni S. :pasien mengeluh pusing badan
peningkatan 2021 lemas sariawan dan di sertai demam .
keseimbangan cairan O :pasien nampak cemas dan susah
b.d, pusing badan BAB.
lemas sariawan dan TD :110/70Mmmhg
disertai demam. Suhu :37°C
RR :20
A :masalah blum teratasi
P :intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai