Perkembangan Janin
Perkembangan Janin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Definisi
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
2010 h.213).
atau 10 bulan dan tidak lebih dari perkiraan persalinan (Mochtar, 2012
h.35).
fertilisasi dari spermatozoa dan ovum menuju nidasi sampai hasil semua
2. Proses Kehamilan
1) Ovum
Ovum atau sel telur adalah suatu sel besar dengan diameter
mechanism.
2) Sperma
kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jam, sel sperma
1) Fertilisasi
2) Implantasi (nidasi)
dalam endometrium.
Mukosa rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum
obliterasi; dan
rahim lainnya.
Setelah bernidasi erat kurang lebih 10 hari setelah fertilisasi, maka akan
1) Masa pre-embrionik
2) Masa embrionik
pembuluh getah bening, serta semua sel darah dan sel getah
3) Masa Fetal
Minggu ke-16 : panjang badan kira-kira 16 cm, berat 100 gram; kulit
pada tubuh
(pernapasan).
terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat
sekitar 125 ml/kg/Bp permenit atau sekitar 500 ml per menit. Melalui vena
inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk
atrium kanan dimana aliran darah dari vena cava inferior mengalir melalui
dioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena
h.46).
a. Uterus membesar
b. Sistem Reproduksi
sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama
c. Ovarium
d. Braxton Hicks
e. Hiperpigmentasi
f. Payudara
Puting menjadi jauh lebih besar, berwarna lebih gelap, dan lebih tegak
g. Perubahan Metabolik
1) Penambahan Berat
2) Metabolisme Air
h. Perubahan Hematologis
1) Volume darah
h.120).
2) Sel darah
i. Sistem Kardiovaskular
j. Sistem Pernapasan
k. Sistem Kemih
l. Saluran Pencernaan
1) Pirosis ( heartburn)
2) Gusi
3) Hemoroid
h;131).
m. Sistem Endokrin
Akan tetapi kelenjar ini tidak begitu penting dalam kehamilan. Hormon
n. Sistem Muskuloskeletal
(Prawirohardjo,2010; h.186).
a. Trimester Pertama
lebih lanjut kepada istri yang mempunyai libido yang tinggi atau
b. Trimester Kedua
dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
ibu yang terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman
c. Trimester Ketiga
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
tanda dan gejala terjadi persalinan pada ibu. Sering kali ibu merasa
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Selain itu, ibu
keluarga, dan bidan. Trimester ini juga saat persiapan aktif untuk
duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan
mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama untuk bayi mereka
3) Ngidam
4) Syncope (Pingsan)
syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada
5) Kelelahan
h.107).
9) Pigmentasi Kulit
10) Epulis
(Manuaba, 2010;h.109).
11) Varises
2012; h.35).
4) Teraba Ballotement
1) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga
bokong ) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
Mual dan muntah merupakan keluhan yang umum pada ibu hami.
kasus ini, ibu hamil dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil secara
b. Nyeri Punggung
c. Varises
h.540).
d. Heart burn
Gejala ini merupakan salah satu keluhan tersering wanita hamil yang
ini diatasi dengan cara makan lebih sering dalam porsi kecil,
h.221).
e. Konstipasi
relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
f. Kram
meluruksan kaki yang kram dan menekan tumitnya serta anjurkan ibu
g. Keletihan
istirahat yang cukup pada siang dan malam hari, melakukan olahraga
ringan seperti jalan kaki serta asupan dengan nutrisi yang baik
dialami seorang wanita hamil. Komplikasi ini dapat dibagi sesuai masa
1) Hiperemesis Gravidarum
2) Keguguran Kandungan
4) Kehamilan Ektopik
h. 99).
5) Hipertensi Gravidarum
6) Nyeri Abdomen
2010 h.115).
1) Perdarahan
h. 282).
Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait dengan gangguan serius
h.119)
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-
paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
2014 h.278).
mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas, dengan demikian didapatkan ibu dan anak yang
Tujuan Khusus :
f) Imunisasi TT
h) Pemeriksaan laboraTorium
a. Hamil Palsu
b. Mioma Uteri
c. Kista Ovarium
e. Hematometra
B. PERSALINAN
1. Definisi
uri) yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau
merupakan proses keluarnya hasil konsepsi melalui jalan lahir atau jalan
a) Teori Keregangan
dapat dimulai.
berkontraksi.
d) Teori Prostaglandin
konsepsi dikeluarkan.
mulainya persalinan.
penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas
b. Perubahan Serviks
h.168).
e. Pengeluaran Cairan
a) Passanger (Janin)
janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga
1) Jaringan Keras
2) Jaringan Lunak
c) Power (Kekuatan)
5. Mekanisme Persalinan
a. Engagement
menempel pada bokong) dan pada kala dua, dorongan yang dapat
h.754).
c. Fleksi
diameter kepala janin yang lebih besar yang terjadi ketika kepala janin
e. Ekstensi
f. Rotasi Eksternal
g. Ekspulsi
6. Tahapan Persalinan
subfase:
– 100 detik.
5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu
Setelah kala II, kontaksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan
Nitabusch, karena sifat retraksi otot Rahim. Lepas nya plasenta sudah
d. Kala IV (Observasi)
a. Kala I
diperlukan
8) Persiapan persalinan
b. Kala II
4) Memberikan dukungan
5) Memimpin meneran
gabung)
4) Memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda bahaya pada ibu saat
vaginanya
c. Perinium menonjol
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih.
pemeriksaan dalam.
kali/menit)
Meneran
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
keinginannya.
meneran.
meneran. (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
untuk meneran.
meneran
pada ibu.
h. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau
posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit,
j. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
15. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu.
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan
yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
bayi:
a. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
Lahir bahu
22. Setelah kepala melakukan putarn paksi luar, tempatkan kedua tangan
dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis
dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
saat punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan
bayi diatas perut ibu dengan posisi kepalabayi sedikit lebih rendah
resusitasi.
26. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira – kira 3 cm dari pusat
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan
memasang klem kedua 2cm dari klem pertama (ke arah ibu).
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi
menghendakinya.
Oksitosin
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
oksitosin 10 unti. I.M. di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ib bagian
35. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
Mengeluarkan Plasenta
h. Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak
kelahiran bayi.
ketuban tersebut.
tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu
Pemijatan Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
Menilai Perdarahan
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul
45. Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan
0.5%.
pervaginam :
yang sesuai.
52. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap
normal.
dekontaminasi.
Dokumentasi
a) Persalinan Prematur
Persalinan yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari aterm (37
Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada tanda –
dini apabila ketuban pecah lebih dari 8 jam dan tidak adan
Prolaps tali pusat yaitu menumbung atau tali pusat masuk ke dalam
Terdapat dua jenis prolapsus tali pusat, yaitu: menumbung (frank) dan
e) Disfungsi Uterus
f) Rupture Uterus
Rupture uterus terjadi robekan atau laserasi pada uterus, yang dapat
besar. Tanda gejala rupture uterus dapat meyerupai tanda dan gejala
1. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37
– 42 minggu dengan berat lahir antara 2500 – 4000 gram (Sarwono. 2005
Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38 -42
minggu dengan berat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan
yaitu :
Melakukan penilaian apakah bayi cukup bulan, air ketuban jernih (tidak
bercampur mekonium), bayi menangis atau bernapas, dan tonus otot bayi
anterolateral
kanan anterolateral.
a. Adaptasi pernapasan
aktivitas normal sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh
b. Adaptasi Kardiovaskular
dengan waktu.
Setelah tali pusat dipotong, aliran darah dari plasenta terhenti dan
suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini
lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan, bayi yang terlalu cepat
diselimuti.
d. Adaptasi Neurologis
berkembang sempurna.
perkembangan normal.
e. Adaptasi Gastrointestinal
4) Kelenjar saliva imatur saat lahir; sedikit saliva diolah sampai bayi
berusia 3 bulan.
secara efektif.
mengalami hipoglikemia.
f. Adaptasi Ginjal
setelah lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama. Setelah
5) Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat; noda
g. Adaptasi Hati
h. Adaptasi Imun
pintu masuk.
kuantitatif.
b) Fagositosis lambat.
1) Kunjungan Neonatal
(2). Kejang
(7). Merintih
(12). Diare
(14). Perdarahan.
pengerasan kulit.
kesehatan.
dengan baik.
a) Asfiksia Neonaturum
b) Kelainan Kongenital
c) Infeksi Neonaturum
pada bayi baru lahir sangat penting, terutama pada bayi dengan berat
badan lahir rendah, karena infeksi dapat menyebar dengan cepat dan
d) Tetanus Neonaturum
e) Icterus Neonaturum
Icterus atau warna kuning sering dijumpai pada bayi baru lahir dalam
batas normal pada hari kedua sampai hari ketiga dan menghilang
h.435).
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram. Ada beberapa faktor penyebab BBLR, yaitu:
1) Faktor ibu
(b) Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
3) Faktor kehamilan
4) Faktor janin
Asuhan bayi baru lahir dibagi menjadi asuhan segera bayi baru lahir,
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
(Prawirohardjo, 2010).
Aspek – aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir :
sesegera mungkin.
2) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir
dengan ibunya.
1) Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan
klem-klem tersebut).
sebagai berikut.
panas tubuh.
setiap 15 menit :
bayi.
bayi tersebut.
c)
untuk menyusu.
Pernapasan
masalah.
hangat.
resusitasi.
prongs.
Perawatan Mata
lahir.
setelah itu jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhu nya
2) Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi
harus tertutup.
bayi.
Berikan Vitamin K
1) Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi
1 mg I.M.
Identifikasi Bayi
mudah lepas.
(5) Unit.
4) Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di
medis.
Perawatan Lain-lain
longgar.
pucat.
berdarah.
D. NIFAS
1. Definisi
sebelum hamil.
1. Puerperium Dini
2. Puerperium Intermediat
3. Puerperium Lanjut
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
1. Involusi Uterus
a) Pengertian
otot atrofi.
(2) Autolisis
339).
Tabel 2.2 : Tinggi Fundus Uteri Dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi
2. Lokia
Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
a. Lokia Rubra :
b. Lokia Sanguinolenta :
c. Lokia Serosa :
e. Luka-luka pada jalan lahir jika tidak disertai infeksi akan sembuh
2012).
h.88).
1) Nafsu makan
2) Motilitas
3) Defekasi
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai
h.498).
2005; h.498).
677).
d. Payudara
dan insulin) menurun dengan cepat setelah bayi lahir. Waktu yang
Untuk ibu yang tidak menyusui kadar prolactin akan turun dengan
1) Suhu
sampai 38°C setelah 24 jam pertama setelah bayi lahir dan terjadi
2) Denyut Nadi
Denyut nadi tetap tinggi selama jam pertama setelah bayi lahir.
3) Pernafasan
dan denyut nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal,
4) Tekanan Darah
2010; h.85).
f. Perubahan Kardiovaskular
melahirkan shunt akan hilang dengan tiba – tiba. Volume darah ibu
bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat. Satu
(Bahiyatun,2009 h.64).
a. Taking In
melahirkan.
tidur.
b. Taking Hold
c. Letting Go
berhubungan sosial.
berikut:
a. Mobilisasi
kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya emboli. Pada hari ke-2,
ibu diperbolehkan duduk, hari ke-3 berjalan-jalan, dan hari ke-4 atau
b. Diet
Dua jam setelah persalinan per vaginam normal, jika tidak terdapat
h.685).
c. Miksi
uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme akibat iritasi sfingter ani
d. Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Apabila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi buang air
besar keras, dapat diberikan obat laksatif per oral atau per
e. Perawatan Payudara
susu lemas, tidak keras, dan kering. Apabila bayi meninggal, laktasi
f. Personal Higiene
mandi setiap hari dan mencuci daerah perineum dua kali sehari dan
keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
Tujuannya:
perdararhan berlanjut.
atonia uteri.
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
abnormal.
istirahat.
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi
sehari –hari.
abnormal.
istirahat.
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi
sehari –hari.
bayi alami.
meliputi :
a. Perdarahan per vaginam yang luar biasa banyak atau yang tiba-tiba
bertambah banyak (lebih banyak dari perdarahan haid biasa atau bila
h.114).
c. Infeksi
d. Metritis
h. 114).
f. Kelainan Payudara
Bendungan ASI dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika
pengeluaran air susu yang tidak lancar, bayi tidak cukup sering
2) Mastitis
h. 652).
E. KB (Keluarga Berencana)
1. Definisi KB
2. Tujuan Program KB
kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang
1) Metode alamiah
(1) Definisi
2010 h.57).
kehamilan
d. Murah
dengan benar
(1) Definisi
lender serviks
a. Membutuhkan motivasi
(1) Definisi
tubuhnya
kehamilan
a. Membutuhkan komitmen
(1) Definisi
(2) Keuntungan
a. Efektif
e. Tanpa biaya
(3) Kerugian
(1) Definisi
eksterna
(2) Keuntungan
(3) Kerugian
berhubungan seksual.
g) Kondom
(1) Definisi
(2) Keuntungan
(3) Kerugian
hubungan seksual
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
a) Menghambat ovulasi
b) Menghambat implantasi
1. Kontrasepsi pil
Keuntungan :
Kerugian :
4) Pusing
5) Kenaikan payudara
b) Pil progestin
Keuntungan :
Kerugian :
terjadi
2. Kontrasepsi suntikan
a) Suntikan kombinasi
h.107)
Keuntungan :
Kerugian :
b) Suntikan progestin
hormone progesterone.
Keuntungan :
1) Sangat efektif
h.111-112).
Kerugian :
3. Implant
a. Pengertian
b. Keuntungan :
bersifat reversible
c. Kerugian :
2) Lebih mahal
a. Definisi
c. Keuntungan :
hamil
380A)
h.144).
d. Kerugian :
h.144-145)
1) Pengertian MOP
3) Keuntungan :
perlu dirawat di RS
4) Kerugian :
infeksi
h.182).
3) Indikasi :
yang dikehendaki
4) Kontraindikasi :
jelas penyebabnya
pembedahan.
A. Manajemen Kebidanan
1. Pengkajian
2. Interpretasi Data
3. Diagnosa Potensial
4. Anitisipasi Masalah
5. Perencanaan
tidak hanya meliputi apa yang sudaha dilihata dari kondisi pasien atau
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau
pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa
keluarga berencana.
2. Kompetensi Bidan
dari ilmu - ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan kode etik yang
2013; h. 35).
h.37).