PENDAHULUAN
1
sebagai wirausaha baru, dengan mengembangkan business plan guna
menangkap peluang-peluang bisnis di masyarakat khusunya dibidang
kesehatan (Maryati, 2015)
Karena era teknologi di mana kita ada dialami di seluruh dunia dalam
penyampaian yang berkualitas, layanan perawatan kesehatan berdasarkan
persyaratan, konsep seperti kewirausahaan, inovasi dan kreativitas telah
menjadi signifikan di negara kita dan dalam keperawatan (Şen et al. ., 2013).
Perawat yang merupakan praktisi dari semua tingkatan sistem pelayanan
kesehatan (perlindungan, perbaikan, pengobatan, perawatan dan rehabilitasi
kesehatan) dituntut untuk memperbaharui diri sesuai dengan perubahan dan
peningkatan keilmuan, teknologi, ekonomi, sosial dan sosial guna mencapai
tujuan memenuhi persyaratan tersebut (ICN 2009) (Gulerman, 2017).
2
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
3
aktivitas kreativitas, inovasi untuk memecahkan masalah, dan upaya untuk
memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan juga
merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, serta keberanian menghadapi
risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan
memelihara usaha baru (Siswanto, 2016:37) (Afnan, 2019).
Kemudian Inpres No. 4 tahun 1995 memberi istilah
"wiraswasta/wirausaha" berarti pejuang yang gagah, kekar, berani, dan pantas
jadi teladan dalam bidang usaha. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang
yang mempunyai sifat kewirausahaan seperti; keberanian mengambil risiko,
keutamaan, kreativitas, dan keteladanan dalam menangani usaha atau
perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri.
4
Hisrich dan Peters (1995:10) mengemukakan bahwa
“Entrepreneurship is the process of creating something different with value
by devoting the necessary time and effort, summing the accompanying
reward of monetary and personal satisfaction and independence”. Artinya,
kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan
menggunakan waktu, kegiatan, modal, risiko, dan menerima balas jasa dan
kepuasan, serta kebebasan pribadi (Andrade et al., 2015).
5
sehat dan layak pakai untuk keluarga atau mendirikan program daur ulang
limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak sekali yang menyadari bahwa bekerja di suatau perusahaan
kadang membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal
ini tentu tidak berlaku bagi wirausaha . bisnis-bisnis yang mereka miliki
merupakan alat aktualisasi diri. Keberhasilan yang mereka dapat
merupakan sesuatu yang ditentukan oleh kreativitas , inovasi, sikap
antusias dan visi mereka sendiri. Seseorang yang mempumyai usahanya
sendiri pada dasarnya memberikan kekuasaan kepadanya, kebangkitan
spiritual dan membuat dia mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
Walaupun pada tahap awal unag bukan daya tarik utama bagi
wirausaga, namun keuntungan yang didapat dari berwirausaha merupakan
sumber motivasi yang penting bagi seseorang umtuk membuat usaha
sendiri.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan dapat
pengakuan atas usahanya
Pengusaha kecil atau pemilik usaha kecil sering kali merupakan
warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu disukai dan menumbuhkan
rasa senang dalam mengerjakannya
Bagi seseorang yang memiliki usaha kecil bahwa kegiatan usaha
mereka sesungguhnya bukanlah kerja, tetapi mereka menyalurkan hobi
atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan, sehingga mereka senang
melakukannya (Saragih, 2017).
6
3. Sebagai contoh pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak
merugikan orang lain,
4. Menghormati hukum dan peraturan yang berlaku,
5. Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, jujur dan tekun,
dan
6. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun
dalam kepemimpinan (Alfianto, 2012).
7
lingkungannya sehingga dihasilkan ide, inovasi, kreativitas, dan temuan baru.
Era Revolusi Industri 4.0, era globalisasi, era perdagangan bebas, dan
berbagai istilah serupa tersebut pada dasarnya mempunyai maksud dan tujuan
yang sama, yakni menciptakan individu-individu baru yang lebih kreatif dan
inovatif dan siap bersaing dengan sumber daya manusia dari latar belakang
yang berbeda diseluruh penjuru dunia (Afnan, 2019).
8
BAB 3
PENUTUP
1.4 Kesimpulan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai
tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Kata kunci dari kewirausahaan adalah: pengambilan
resiko; menjalankan usaha sendiri; memanfaatkan peluang-peluang;
menciptakan usaha baru; pendekatan yang inovatif dan mandiri (misal;
tidak bergatung pada bantuan pemerintah).
Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan
yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk
layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat. Enam tipe atau
orientasi kepribadian pada manusia antara lain: tipe realistik, tipe
intelektual, tipe sosial, tipe konvesional, tipe usaha dan tipe artistik.
Nursepreneur (perawat pengusaha) adalah seorang perawat,
biasanya dengan gelar sarjana, yang dapat mengelola klinik atau bisnis
terkait, melakukan penelitian, menyediakan pendidikan atau melayani
sebagai penasihat atau konsultan untuk lembaga, lembaga politik atau
bisnis. Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai
berikut pengerahan diri, pengasuhan diri, orientasi pada tindakan, energi
tingkat tinggi dan toleransi atas ketidakmenentuan. Lima langkah perawat
menjadi nursepreneur (perawat pengusaha), antara lain pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.