4. Apa yang dimaksud sumber hukum material dan formal itu serta sebutkan yang termasuk
didalamnya ?
Jawab :
- Sumber hukum material adalah keyakinan dan perasaan hukum individu dan pendapat
umum yg menentukan isi atau materi (jiwa) hukum. Isi atau materi hukum dapat bersumber
dari nilai agama maupun kesusilaan,kehendak Tuhan, akal budi, jiwa bangsa.
- Sumber hukum formal adalah perwujudan bentuk dari isi hukum material yg menentukan
berlakunya hukum itu sendiri. Macam-macam sumber hukum formal:
1. UU
2. Kebiasaan Hukum tidak tertulis)
3. Yurisprodensi
4. Traktat
5. Doktrin
5. Buatlah bagan macam-macam badan peradilan di Indonesia dengan jelas !
Jawab :
1. Peradilan Umum,
Berwenang menangani perkara pidana dan perdata, termasuk juga perkara pidana khusus
seperti tindak pidana korupsi. Peradilan umum ini terbagi menjadi tingkat pertama dan
tingkat banding.
Contohnya, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Bandung, dan sebagainya.
Peradilan umum tingkat banding disebut “Pengadilan Tinggi” dan berkedudukan di provinsi
dan memiliki wilayah hukum satu atau lebih provinsi. Pengadilan ini menangani perkara
banding dari pengadilan tingkat pertama di bawahnya. Bila pihak berperkara, terdakwa, atau
jaksa setelah banding masih tidak puas dengan putusan pengadilan, dapat melakukan kasasi
ke tingkat Mahkamah Agung.
Contohnya, Pengadilan Tinggi Jakarta yang membawahi seluruh pengadilan negeri di DKI
Jakarta.
2. Peradilan Agama,
Berwenang menangani perkara yang berhubungan dengan hukum Islam, termasuk perkara
cerai dan perselisihan yang berkaitan dengan ekonomi syariah. Sama seperti peradilan
umum, peradilan agama ini terbagi menjadi tingkat pertama dan tingkat banding.
Contohnya, Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Mahkamah Syariyah Banda Aceh, dan
sebagainya.
Peradilan agama tingkat banding disebut “Pengadilan Tinggi Agama” dan berkedudukan di
provinsi dan memiliki wilayah hukum satu atau lebih provinsi. Khusus untuk provinsi Aceh,
“Pengadilan Tinggi Agama Aceh” disebut dengan “Mahkamah Syariyah Aceh”. Pengadilan
ini menangani perkara banding dari Pengadilan Agama di bawahnya. Bila pihak berperkara,
terdakwa, atau jaksa setelah banding masih tidak puas dengan putusan pengadilan, dapat
melakukan kasasi ke tingkat Mahkamah Agung.
Contohnya, Pengadilan Tinggi Agama Jakarta yang membawahi seluruh pengadilan agama
di DKI Jakarta.
3. Peradilan Militer,
Berwenang menangani perkara yang dilakukan oleh anggota TNI. Peradilan ini memiliki
sistemberbeda dengan peradilan umum dan agama yang berbasis wilayah hukum. Peradilan
militer ini terbagi menjadi:
a. Pengadilan Militer (Dilmil) untuk tingkat Kapten ke bawah. Saat ini di seluruh Indonesia
terdapat 19 Pengadilan Militer, mulai dari Pengadilan Militer I-01 Banda Aceh hingga
Pengadilan Militer III-19 Jayapura. Banding dari perkara ini dilakukan ke Pengadilan Militer
Tinggi.
b. Pengadilan Militer Tinggi (Dilmilti) untuk tingkat Mayor ke atas. Saat ini terdapat tiga
Pengadilan Militer Tinggi yakni : Pengadilan Militer Tinggi I Medan, Pengadilan Militer
Tinggi II Jakarta dan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya
c. Pengadilan Militer Utama (Dilmiltama) untuk banding dari Pengadilan Militer Tinggi.
Hanya terdapat satu Pengadilan Militer Utama, yang berada di Jakarta.
Peradilan Tata Usaha tingkat pertama disebut “Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)” dan
berkedudukan di ibukota provinsi. Ini berbeda dengan peradilan agama dan umum yang
peradilan tingkat pertamanya berada di tingkat kabupaten/kota. Saat ini terdapat 28 PTUN di
Indonesia, beberapa PTUN membawahi lebih dari satu provinsi.
Peradilan Tata Usaha tingkat banding disebut “Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
(PTTUN)”. Peradilan ini menerima banding dari tingkat PTUN. Saat ini terdapat 4 PTTUN
di Indonesia yaitu PTTUN Jakarta, PTTUN Makassar, PTTUN Medan dan PTTUN
Surabaya.
8. Apa peranan lembaga peradilan di Indonesia ?
Jawab : Memberikan perlindungan hukum kepada seluruh rakyat demi tercapainya
kesejahteraan yang berkeadilan.
9. Jelaskan wewenang Mahkamah Konstitusi !
Jawab : Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk:
a. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar;
c. Memutus pembubaran partai politik, dan
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
10. Jelaskan kewajiban Mahkamah Konstitusi !
Jawab : Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut
Undang-Undang Dasar. Pelanggaran dimaksud sebagaimana disebutkan dan diatur dalam
ketentuan Pasal 7A UUD 1945 yaitu melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan
terhadap negar, korupsi, penyuapan, tindak pidana lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
11. Berilah 3 contoh sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku !
Jawab : Sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku :
a. Mematuhi peraturan lalu lintas.
b. Menaati norma yang berlaku di suatu lingkungan.
c. Mematuhi peraturan sekolah.
12. Berilah 3 contoh perbuatan yang bertentangan dengan hukum !
Jawab : perbuatan yang bertentangan dengan hukum :
a. Melanggar rambu lalu lintas
b. Melakukan tindak pidana seperti mencuri
c. Melanggar norma yang berlaku di suatu masyarakat