Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 BANDUNG
Program Studi Keahlian Teknologi Pesawat Udara
Jalan Pajajaran No. 92 Tlp./ Fax. 022-6038055 Bandung 40173
Home Page: www.terbang12.sch.id Email: smkn_12bdg@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN
EMMC PEMBELAJARAN 2015/2016
( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 12 Bandung


Mata Pelajaran : Electric Machine & Motor Control
Kelas / Semester : XI / 3
Alokasi Waktu : 5 X 45 Menit (1x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah
abstract terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam memahami
prinsip kerja, caramengoperasikan dan memasang Machine Electric
& Motor Control
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam
memahami prinsip kerja, caramengoperasikan dan memasang
Machine Electric & Motor Control
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu,
inovatif dan tanggung jawab dalam memahami prinsip kerja, cara
mengoperasikan dan memasang Machine Electric & Motor Control
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam memahami
prinsip kerja, cara mengoperasikan dan memasang Machine Electric &
Motor Control
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam memahami prinsip kerja,
caramengoperasikan dan memasang Machine Electric & Motor
Kontrol
3.6 Mendeskripsikan Komponen-komponen kontrol dengan kontaktor
relai.
Indikator:
3.6.1 Menjelaskan pengertian pengontrolan pada sistem kontrol motor.
3.6.2 Mengidentifikasi komponen-komponen kontrol dengan
kontaktor.
3.6.3 Menginterpretasikan komponen-komponen kontrol dengan
kontaktor relai.
4.6 Memilih komponen-komponen kontrol dengan relai.
Indikator:
4.6.1 Mengecek komponen-komponen kontrol menggunakan
multimeter.
4.6.2 Menyajikan laporan kerja komponen-komponen kontrol motor.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kajian referensi peserta didik menggali penjelasan secara lengkap
tentang pengontoran pada sistem kontrol motor sesuai konstruksi dengan
mengembangkan rasa ingin tahu.
2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik menjelaskan prinsip kerja
komponen-komponen kontrol dengan kontaktor secara santun dan
menghargai pendapat orang lain.
3. Melalui demonstrasi peserta didik menunjukan bagian-bagian dari
komponen kontrol motor sesuai fungsi dengan merespon dan melakukan
secara konsisten.
4. Melalui praktik peserta didik mengecek komponen-komponen kontrol
menggunakan multimeter secara teliti dan disiplin.
5. Melalui diskusi peserta didik menyajikan laporan kerja komponen-
komponen kontrol motor berdasarkan telaah dan asosiasi referensi rujukan
secara proaktif dan kritis.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengontrolan
Pengontrolan dapat diartikan sebagai pengaturan, pelayanan atau
pengawasan terhadap bekerjanya motor listrik agar motor listrik yang
dipergunakan untuk menggerakkan mesin-mesin dapat melakukan proses
pekerjaannya sesuai dengan yang dikehendaki dan juga segi kamanan
operator maupun keamanan motor listrik itu sendiri.
Ditinjau dari segi pengoperasiannya, alat kontrol dibagi menjadi tiga
macam. Yaitu:
a. Mesin yang dikontrol dengan tangan
Adalah mesin yang pengoperasiannya dikontrol secara langsung
dengan tangan. Untuk emnjalankan dan menghentikan mesin tersebut
digunakan sakelar tuas dan starter tangan yang diletakan didekat
mesin.
b. Mesin yang dikontrol dengan sakelar magnet
Adalah mesin yang pengoperasiannya dikontrol secara langsung
dengan sakelar magnet. Pengontrolan mesin ini merupakan perbaikan
dari pengontrolan mesin dengan menggunakan starter tangan, karena
dapat memberikan keleluasaan kepada operator untuk merencanakan
sistem pengontrolannya, baik secara otomatis maupun non otomatis.
c. Mesin yang dikontrol dengan cara elektronika
Adalah mesin yang pengoperasiannya dikontrol dengan
komponen-komponen elektronika. Sistem ini menggunakan kontaktor
magnet dan relay.

Berdasarkan kerja dari sistem peralatan kontrolnya, pengontrolan


motor listrik dibagi dalam dua bagian utama. Yaitu:
a. Sistem pengontrolan terbuka (Open Loop System)
b. Sistem Pengontrolan Tertutup (Closed Loop System)
2. Relay
Relay adalah komponen
listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip induksi
medan elektromagnetis. Jika
sebuah penghantar dialiri oleh
arus listrik, maka di sekitar
penghantar tersebut timbul
medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut
selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan
elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit
logam, logam tersebut menjadi "Magnet Buatan" yang sifatnya sementara.
Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat
kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada
kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat
kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.
(Sumber: elangsakti.com)
Relay merupakan komponen elektronika yang dapat
mengimplementasikan logika switching. Relay yang digunakan sebelum
tahun 70an, merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Setelah tahun 70-
an digantikan posisi posisinya oleh PLC Relay yang paling sederhana ialah
relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat
mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini
didefinisikan sebagai berikut :
a. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau
membuka) kontak saklar.
b. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.

Jadi secara sederhana dapat disimpulkan bahwa Relay adalah


komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus
listrik.

3. Sekring
Sekring (fuse) berguna untuk memutuskan atau membuka rangkaian
pengontrolan motor listrik apabila terjadi hubungan singkat. Sekring
mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain:
Kelebihan sekring adalah:
a. Mempunyai kesanggupan untuk membatasi arus, sehingga apabila
rangkaian mengalami gangguan, dapat diputuskan sebelum arus
melebihi harga maksimum.
b. Mempunyai konstruksi yang lebih sederhana.
Sedangkan kekurangan sekring adalah tidak dapat diganti dengan
yang baru apabila kawat leburnya putus. Oleh sebab itu, sekring hanya
dipakai untuk pengaman transformator tegangan, motor 1 fasa, motor
3 fasa yang berdaya kecil dan pengaman saluran cabang.

4. Kontaktor
Kontaktor adalah sakelar yang bekerja secara elektromagnetik dalam
pengontrolan motor listrik atau instalasi listrik lainnya. Konstruksi
kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Konstruksi kontaktor magnet


Fungsi bagian-bagian konstruksi kontaktor magnet adalah:
a. Kumparan : Berfungsi sebagaia penghasil medan magnet
apabila dialiri arus listrik.
b. Besi : dari bahan ferromagnetic, akan bergerak atau
tertarik pada saat kumparan termagnetisasi.
c. Pegas : berfungsi untuk mengembalikan besi ke posisi
semula apabila kumparan tidak termagnetisasi.
d. Kontak-kontak : berfungsi untuk menghubungkan dan
membukakan terminal-terminal

Perhatikan gambar 4.1. apabila kumparan diberi aliran listrik, maka


akan timbul medan magnet yang menyebabkan kedua belah besi saling
Tarik-menarik. Kontak-kontak 1-2, 3-4, 5-6 akan ikut tertarik dan
menghubungkan terminal-terminalnya, sedangkan kontak 7-8 akan
membuka hubungan terminal. Sehingga apabila kumparan tidak dialiri
listrik lagi, maka pegas mendorong / menekan saklar ke posisi semula.

5. MCB (Miniature Circuit Breaker)


MCB dapat berfungsi sebagai pengaman tunggal atau sebagai
pengaman ganda. MCB yang berfungsi sebagai pengaman tunggal
didalamnya hanya terdapat relay hubungan singkat (Short Circuit Relay)
yang berrtindak sebagai pemutus rangkaian apabila terjadi hubungan
singkat.

Gambar 5.1 Konstruksi MCB Tunggal 1 fasa


Dalam keadaan arus beban normal, palang a ditahan oleh palang b.
Apabila tiba-tiba arus melampaui harga batasnya atau terjadi hubungan
singkat pada alat pemakai listrik maka penguatan magnet menjadi lebih
besar. Akibatnya pegas yang menahan palang b tidak kuat melawan tarikan
magnet M, sehingga palang a lepas dari palang b dan tertarik oleh pegas
yang ada di sebelah kiri dan akhirnya kontak lepas.

6. Sakelar
Sakelar merupakan alat kontrol yang berfungsi untuk mengalirkan dan
menghentikan aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Didalam sistem
pengontrolan motor listrik sakelar digunakan untuk menjalankan dan
menghentikan motor secara aman. Sakelar dibuat dari logam yang
mempunyai daya hantar listrik yang tinggi dan tahanan jenisnya rendah.
Untuk menentukan arus yang mengalir melalui sakelar 1 fasa dan
sakelar 3 fasa dapat dipakai rumus sebagai berikut:
a. Arus yang akan mengalir pada sakelar 1 fasa
𝑃
𝐼=
𝑈 cos 𝑄
b. Arus yang akan mengalir pada sakelar 3 fasa
𝑃
𝐼=
√3 𝑥 𝑈 𝑐𝑜𝑠 𝑄
Dimana:
I = Arus yang mengalir (Ampere)
P = Daya beban (Watt)
U = Tegangan terminal (Volt)
Cos Q = factor kerja

Jenis-jenis sakelar sentuh (toggle switch) yang digunakan untuk


mengontrol motor 1 fasa adalah sebagai berikut.
a. Sakelar single Pole Single Throw (SPST) dan sakelar Single Pole
Double Throw (SPDT)
a b

Gambar 6.1 (a) Konstruksi sakelas SPST dan (b) Konstruksi


sakelar SPDT
b. Sakelar Double Pole Single Throw (DPST) dan sakelar Double Pole
Double Throw (DPDT)

a b
Gambar 6.2 (a) konstruksi sakelar DPST dan (b) Konstruksi sakelar
DPDT

c. Sakelar Three Pole Single Throw (TPST) dan sakelar sakelar Three
Pole Double Throw (TPDT)

a b
Gambar 6.3 (a) konstruksi sakelar TPST dan (b) Konstruksi sakelar
TPDT

d. Sakelar tombol tekan (Push Button Switch)


Adalah perangkat / sakelar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem
kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sister kerja unlock disini berarti
sakelar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran
arus listrik saat tombol ditekan dan saat tombol tidak ditekan maka
sakelar akan kembali pada kondisi normal.
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan
memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC
(Normally Close) dan NO (Normally Open).

Gambar 6.4. Gambar push button dengan 2 Normally Open (NO)


dan 1 Normally Close (NC).

7. Thermal Over Load (TOR)


Pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir,
semakin tinggi kenaikan temperature yang menyebabkan terjadinya
pembengkokan, maka pada suatu saat tertentu akan mengakibatkan
terjadinya pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Berikut
konstruksi dari TOR ditunjukan pada gambar 7.1.

Gambar 7.1 Konstruksi Thermal Overload Relays 3 fasa

Apabila resistance wire dilewati arus lebih bagian dari nominalnya,


maka bimetal trip bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa
slide ke kiri. Gerakan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah
tertarik ke kiri dan kontaknya akan lepas.
Selama bimetal trip itu masih panas, maka bagian bawaqh tetap
terbawa ke kiri, sehingga kontaknya belum dapat dikembalikan walaupun
reset buttonnya ditekan. Kecuali bimetal sudah kembali ke suhu normal.

8. Time Delay Relay (TDR)


Time delay relay terdiri dari dua jenis, TDR delay on dan TDR delay
off. TDR delay on, apabila diberi sumber daya listrik maka setelah
beberapa detik kontak relay bekerja dari TO menjadi TC dan dari TC
menjadi TO. Relay bekerja waktu delay off bila diberi sumber daya listrik,
maka kontak TO dan TC langsung menutup dan membuka tanpa adanya
penundaan waktu. Konstruksi TDR ditunjukan oleh gambar 8.1 dibawah
ini.

Gambar 8.1 konstruksi relay penunda waktu dengan roda gigi

9. Lampu Indikator
Lampu indikator adalah sebuah komponen listrik yang berfungsi
sebagai isyarat atau indikator dalam sebuah panel untuk mengetahui
apakah sebuah panel bekerja dengan baik ataukah terjadi gangguan.
(a) (b)
Gambar 9.1 (a) Simbol lampu indikator dan (b) foto lampu
indikator

Prinsip kerja dari lampu indikator yaitu ketika diberikan tegangan


input maka lampu akan menyala dan ketika tegangan input itu diputus
maka lampu indikator akan padam.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
2. Model Pembelajaran : Inquiri terbimbing
3. Metode : Pemaparan, Diskusi dan Tanya Jawab

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media : White board, Laptop, Power point, animasi,
Video Tutorial, Infokus
2. Alat : Alat dan Bahan Kontrol Motor Listrik
3. Sumber pembelajaran : Buku Sistem Pengontrolan Motor di Industri
(Somantri, 1993)
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahul Orientasi, motivasi dan apersepsi
uan  Ketua kelas memimpin do’a pada saat 15 menit
pembelajaran akan dimulai
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik baik berbentuk
kemampuan proses maupun kemampuan
produk
 Guru menjelaskan manfaat penguasaan
kompetensi dasar ini sebagai modal awal
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
untuk menguasai pasangan kompetensi dasar
lainnya yang tercakup dalam mata pelajaran
Electrical machine & Motor Control.
 Menjelaskan pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan, serta
mtodenya.
Kegiatan 1. ORIENTASI MASALAH (Mengamati, 45 menit
Inti Menanya)
Guru menjelaskan tentang pengertian
pengontrolan pada sistem kontrol motor
kemudian menanyakan kepada siswa tentang
komponen-komponen kontrol motor. Jelaskan
dan tunjukan bagian-bagian dari komponen
kontrol motor.
.
Peserta didik memperhatikan komponen
kontrol motor dan diberikan permasalahan oleh
guru tentang bagian-bagian komponen kontrol.

Peserta didik bertanya kepada dirinya atau


teman kelompok atau dengan referensi yang lain
(buku/ internet) yang berkaitan dengan
komponen-komponen kontrol motor. Peserta
didik menyebutkan bagian-bagian dari
komponen kontrol motor.

2. PENGUMPULAN DATA DAN 45 menit


VERIFIKASI (Menanya, Mengumpulkan
Informasi)
Berbasis pengalaman peserta didik terkait
dengan fungsi , konstruksi ,bagian-baian dan
karakteristik komponen-komponen kontrol
motor.

Guru mendorong peserta didik mengumpulkan


berbagai jenis informasi tentang fungsi ,
konstruksi ,bagian-bagian dan karakteristik
komponen-komponen kontrol motor listrik dari
berbagai sumber

Peserta didik secara individu menggali


berbagai informasi yang berkaitan fungsi,
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
konstruksi, bagian-bagian dan karakteristik
komponen-komponen kontol motor dari
berbagai sumber.

Peserta didik berdiskusi untuk memverifikasi


tentang fungsi, konstruksi, bagian-bagian dan
karakteristik komponen-komponen kontrol
motor

Peserta didik memberikan pendapat berkaitan


dengan materi diskusi tentang fungsi,
konstruksi, bagian-baian dan karakteristik
komponen-komponen kontrol motor.

3. PENGUMPULAN DATA
(Mengumpulkan Informasi, Menalar) 30 menit
Berbasis pengalaman belajar peserta didik
terkait dengan pengetahuan konseptual tentang
komponen-komponen kontrol motor listrik.

Guru menugaskan peserta didik menyebutkan


komponen-komponen kontrol motor listrik.

Peserta didik mengumpulkan informasi dari


berbagai sumber referensi

Peserta didik menganalisa komponen-


komponen kontrol motor listrik dan siap untuk
diterapkan dalam praktik

4. PENGORGANISASIAN DAN
FORMULASI PENJELASAN (Menalar)

Peserta didik menalar materi yang telah 30 menit


didapatkan setelah mengamati, menanya dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.

Peserta didik menginterpretasikan komponen-


komponen kontrol motor listrik yang telah
dianalisa untuk diterapkan dalam praktik
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru menugaskan revisi presentasi dari peserta
didik tentang komponen-komponen kontrol
motor listrik.

Peserta didik melakukan revisi berdasarkan


masukan guru pada saat presentasi berkaitan
dengan hal-hal yang dianggap belum tepat/benar

Peserta didik memberikan masukan dan


menerima masukan

5. MENGANALISIS PROSES INKUIRI 30 menit


(Mengomunikasikan)

Guru menugaskan peserta didik menjelaskan


komponen-komponen kontrol motor listrik.

Peserta didik membuat kesimpulan tentang


komponen-komponen kontrol motor listrik.

Peserta didik mengkomunikasikan hasil belajar


mereka kepada dirinya, teman kelompok atau
kepada guru mata pelajaran
Penutup Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut 30
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih Menit
meragukan
2. Guru membantu peserta didik untuk
menjelaskan hal-hal yang diragukan sehingga
informasi menjadi benar dan tidak terjadi
kesalahpahaman terhadap materi.
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah
bimbingan guru
4. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan
melalui tes tertulis dengan waktu maksimal 60
menit, dan seluruh peserta didik mengerjakan
tes tertulis.
5. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk
pertemuan selanjutnya
6. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Ranah Sikap
a. Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggun
Disiplin Jujur Santun Nilai
No Siswa/ g Jawab
Akhir
Kelompok 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
n

b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap:


Disiplin
1) Hadir dikelas tepat waktu
2) Mengikuti instruksi dengan tertib
3) Melakukan kegiatan yang diminta
4) Mengerjakan tugas tepat waktu

Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Berterus terang ketika membuat kesalahan
3) Mengerjakan pekerjaan sendiri tanpa mencontek
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip

Tanggung Jawab
1) Melaksanaan tugas piket secara teratur
2) Berperan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
4) Mengerjakan laporan dengan lengkap

Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering
muncul) dari keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

2. Penilaian Ranah Pengetahuan


a. Kisi-kisi dan Soal

Kompetensi Jenis
IPK Indikator Soal Soal
Dasar Soal
3.6 3.6.1 1. Siswa dapat Tes 1. Jelaskan
Mendeskripsikan Mendeskripsikan menjelaskan 4 tertulis komponen dari
komponen- komponen sistem
Komponen- komponen pengontrolan
kontrol motor
komponen kontrol dengan listrik motor listrik!
kontaktor. 2. Siswa dapat 2. Jelaskan
kontrol dengan
menjelaskan perbedaan
kontaktor relai 3.6.2
antara kontak
Menginterpretasi perbedaan antara
bantu dengan
kan komponen- kontak utama
kontak utama
4.6 Memilih komponen dengan kontak
pada kontaktor!
kontrol dengan bantu pada
komponen- 3. Jelaskan
kontaktor relai. kontaktor. prinsip kerja
komponen
4.6.1 Mengecek 3. Siswa dapat fuse dan MCB!
kontrol dengan komponen- menjelaskan 4. Jelaskan fungsi
relai komponen prinsip kerja Thermal
kontrol fuse dan MCB. Overload Relay
menggunakan 4. Siswa dapat (TOR) pada
multimeter menjelaskan rangkaian
fungsi Thermal kontrol motor!
Overload Relay 5. Kemukakan
(TOR) pada sesuai
rangkaian pendapatmu
kontrol motor. tentang ciri-ciri
Thermal
5. Siwa dapat
Overload Relay
mengemukakan
(TOR) yang
ciri-ciri Thermal
sudah tidak
Overload Relay berfungsi? Dan
(TOR) yang bagaimana cara
sudah tidak mengeceknya?
berfungsi
b. Kunci Jawaban
1. Komponen-komponen sistem pengontrolan motor listrik untuk
menjalankan dua buah motor secara berurutan adalah sebagai
berikut:
 Kontaktor magnet adalah saklar yang bekerja berdasarkan
prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada
gaya kemagneran pada penarik kontaknya
 Fuse berguna untuk memutuskan atau membuka rangkaian
pengontrolan motor listrik apabila terjadi hubung singkat.
 TOR adalah salah satu pengaman motor listrik dari beban
lebih, seperti halnya sekring (fuse).
 TDR (time delay relay) = adalah sebagai pengatur waktu
bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer dimaksudkan
untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau
merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay wakti
tertentu.
2. Perbedaan kontak utama dengan kontak bantu pada kontaktor
magnet.
 Kontak utama adalah konak yang langsung menyambungkan
(menghubungkan) sumber dengan beban sehingga pada
kontak ini mengalir arus beban.
 Kontak bantu mempunyai kemampuan menghantarkan arus
ayng kecil dan berfungsi untuk mengalirkan arus kontrol
(arus kumparan magnet) setelah tombol start dilepaskan.
3. Prinsip kerja fuse
 suhu pada kawat fuse akan meningkat jika dialiri arus listrik.
Jika arus listrik melebihi batas daya tahan kawat, maka
kawat akan meleleh dan putus. Arus lebih dapat diakibatkan
oleh short circuit
 MCB (mini circuit breaker). Ketika ada arus lebih maka arus
tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal. Saat
terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip).
4. Fungsi dari overload relays adalah unntuk proteksi motor listrik
dari beban lebih (panas lilitan kumparan motor). Mekanisme
kerja over load relay: apabila resistansi wire dilewati arus lebih
besar dari nominalnya dan terjadi panas berlebih pada lilitan
motor, maka bimetal akan membawa lengan kontak pada bagian
bawah terdorong ke kiri. Kontak NC (95-96) akan lepas dan
membuat kontak NO (97-98) akan terhubung.
5. TOR tidak berfungsi jika
 Kontak 95-96 (Normaly close) tidak terhubung
 Kontak 97-98 (Normaly Open) terhubung
 Cara mengeceknya adalah dengan menggunakan
multimeter.

c. Instrumen dan Rubrik Penilaian


Nama Skor setiap nomor soal
No Siswa/Kelom Nilai
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
pok
1
2
3

Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:
Indikator penilaian pengetahuan
1) Jelaskan komponen dari sistem pengontrolan motor listrik! (Kata
kunci kontaktor, fuse, TOR, TDR)
a) Jika menjawab 4 kata kunci dengan benar skor 4
b) Jika menjawab 3 kata kunci dengan benar skor 3
c) Jika menjawab 2 kata kunci dengan benar skor 2
d) Jika menjawab 1 kata kunci dengan benar skor 1
2) Jelaskan perbedaan antara kontak bantu dengan kontak utama pada
kontaktor! (Kata kunci penjelasan kontak utama, penjelasan kontak
bantu)
a) Jika menjawab 2 kata kunci dengan benar dan penjelasan lengkap
skor 4
b) Jika menjawab 1 kata kunci dengan benar dan penjelasan lengkap
skor 3
c) Jika menjawab 2 kata kunci dengan benar tanpa penjelasan skor
2
d) Jika menjawab 1 kata kunci dengan benar tanpa penjelasan skor
1
3) Jelaskan prinsip kerja fuse dan MCB! (Kata kunci prinsip kerja fuse,
prinsip kerja MCB)
a) Jika menjawab 2 kata kunci dengan benar dan penjelasan lengkap
skor 4
b) Jika menjawab 1 kata kunci dengan benar dan penjelasan lengkap
skor 3
c) Jika menjawab 2 kata kunci dengan benar dan penjelasan kurang
lengkap skor 2
d) Jika menjawab 1 kata kunci dengan benar dan penjelasan kurang
lengkap skor 1
4) Jelaskan fungsi termal Overload Relay (TOR) pada rangkaian
kontrol motor! (Kata kunci fungsi TOR)
a) Jika menjawab kata kunci dengan benar dan penjelasan lengkap
skor 4
b) Jika menjawab kata kunci dengan benar dan penjelasan kurang
lengkap skor 3
c) Jika menjawab kata kunci dengan benar tanpa penjelasan skor 2
d) Jika jawaban salah skor 1
5) Kemukakan sesuai pendapatmu tentang ciri-ciri TOR yang sudah
tidak berfungsi? Dan bagaimana cara mengetahuinya? (Kata kunci
kontak 95-96, kontak 97-98, cara mengecek)
a) Jika menjawab 3 kata kunci dengan benar skor 4
b) Jika menjawab 2 kata kunci dengan benar skor 3
c) Jika menjawab 1 kata kunci dengan benar skor 2
d) Jika jawaban salah skor 1

Rumus pengolahan Nilai adalah


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  x4  ____
20

3. Penilaian Ranah Keterampilan


Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan
Hasil
rangkaian
N Nama percobaan
percobaan Nilai
o. Siswa/Kelompok (karakteristik)
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.

Rubrik Penilaian:
Peserta didik mendapat skor:
4 = jika empat indikator dilakukan.
3 = jika tiga indikator dilakukan.
2 = jika dua indikator dilakukan.
1 = jika satu indikator dilakukan.
Indikator penilaian keterampilan
a) Menyiapkan rangkaian kontrol motor listrik
1) Memilih spesifikasi komponen sesuai degan kebutuhan
2) Memilih komponen sesuai dengan gambar kerja
3) Memasang komponen dengan rapih
4) Memasang komponen secara kokoh
b) Mengecek komponen kontrol motor listrik
1) Memilih alat ukur sesuai kebutuhan
2) Menempatkan alat ukur dengan rapi
3) Memasang alat ukur sesuai kaidah pengukuran
4) Menggunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya

Pengolahan Nilai KD- Keterampilan contoh


Aspek/Indikator Tes ke Skor Keterangan
Menyiapkan rangkaian kontrol motor
listrik

Mengecek komponen kontrol motor


listrik
Nilai KD

Bandung, April 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL

Drs. Saul Samosir Pakpahan Adi Nugraha


NIP. 19640109 198903 1 011 NIM. 1205789

Anda mungkin juga menyukai