net/publication/275645319
CITATIONS READS
5 17,946
1 author:
Agus Sugiyono
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
122 PUBLICATIONS 322 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Agus Sugiyono on 30 April 2015.
Agus Sugiyono
Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi, BPPT
Gedung 625, Klaster Energi, Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan
Email: agus.sugiyono@bppt.go.id
Abstract
There are energy development issues today such as geographic disparities in energy
demand-supply, stagnant development on utilization of renewable energy, and the
limited supply of fossil energy in the long term, especially for oil. The solution of
these problems can be solved by released government policies such as law,
government regulation, presidential regulation, presidential decree, presidential
instruction, ministry regulation, and ministry decree. In line with the dynamics of
the community who continues to innovate, therefore some of the government
policies and regulations that available today will be revised.
9
Prosiding Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 &
Seminar Bersama BPPT dan BKK-PII
tangga dan komersial. Oleh karena itu terbarukan seperti hidro, panas bumi, angin,
pemanfaatan listrik meningkat cukup tinggi surya, kelautan dan biomasa yang belum
dengan laju pertumbuhan 8,4% per tahun. dimanfaatkan secara optimal.
Pasokan energi diproyeksikan akan Pengembangan energi untuk jangka
tumbuh rata-rata sebesar 5,2% per tahun pada panjang perlu mengoptimalkan pemanfaatan
kurun waktu 2012-2025 dari 1.542 juta SBM EBT untuk mengurangi pangsa penggunaan
pada tahun 2012 menjadi 2.998 pada tahun energi fosil. Panas bumi dengan potensi yang
2025. Bauran energi pada tahun 2012 mencapai lebih dari 28.617 MW baru
didominasi oleh minyak bumi (39%), diikuti oleh dimanfaatkan sebesar 1.341 MW, sementara
batubara (22%), dan gas bumi (17%). Peranan tenaga air dengan potensi 75.000 MW baru
minyak dan gas bumi diprakirakan akan dimanfaatkan 7.059 MW, dan pembangkit
menurun dan digantikan oleh peningkatan biomasa dengan potensi sebesar 13.662 MW
pasokan batubara dan energi baru terbarukan baru dimanfaatkan 1.772 MW. Diantara
(EBT). Peranan batubara meningkat menjadi sumberdaya EBT maka sumberdaya energi
36% pada tahun 2025 sedangkan minyak bumi biomasa baik untuk bahan bakar pembangkit
menurun menjadi 33% demikian pula peranan listrik atau sebagai bahan baku untuk diolah
gas bumi menurun menjadi 33%. Meskipun menjadi bahan bakar nabati (BBN) merupakan
peranan EBT meningkat pada tahun 2025 jenis sumberdaya energi terbarukan yang sangat
namun belum cukup signifikan pangsanya prospektif untuk dikembangkan. Pembangunan
terhadap total pasokan energi primer. sumberdaya EBT ini selain mengurangi
Dalam kaitan dengan pertumbuhan ketergantungan pada BBM yang saat ini sekitar
kebutuhan dan pasokan tersebut, perlu disusun 50% berasal dari impor, juga bisa mengurangi
strategi dalam pengelolaan energi. Berbagai pencemaran baik berupa polutan (padat, cair
masalah dapat muncul dalam menjaga dan gas) maupun emisi gas rumah kaca (GRK).
keberlanjutan pasokan energi dalam memenuhi Beberapa hal yang menghambat pengembangan
kebutuhan energi untuk jangka panjang. EBT antara lain adalah biaya investasi yang
Pengelolaan energi diprakirakan akan masih tinggi, belum ada insentif yang memadai,
menghadapi banyak tantangan baik secara harga jual energi terbarukan masihh lebih tinggi
global maupun dalam lingkup nasional. Berbagai dibandingkan dengan energi fosil, kurangnya
kebijakan sudah ditetapkan dalam upaya untuk pengetahuan dalam mengadaptasi fasilitas
mengantisipasi permasalahan-permasalahan energi bersih, serta potensi sumberdaya EBT
dalam pengelolaan energi di masa mendatang. pada umumnya kecil dan tersebar.
Berikut ini akan dibahas permasalahan dalam Dari sisi disparitas wilayah, permasalahan
pengelolaan energi serta kebijakan yang sudah yang muncul adalah kebutuhan energi yang
ditetapkan hingga saat ini. sangat besar di wilayah Jawa sedangkan potensi
sumber energi yang dimiliki sangat terbatas.
2. Permasalahan dalam Pengelolaan Energi Sementara itu luar Jawa yang memiliki potensi
Pada tahun 2012 pasokan energi primer di sumberdaya energi yang besar hanya
Indonesia masih didominasi oleh sumber energi membutuhkan energi yang relatif kecil.
fosil seperti minyak, batubara, dan gas (20,6%), Disamping itu infrastruktur energi di wilayah
sedangkan pasokan dari EBT seperti tenaga air, luar Jawa masih sangat kurang, baik secara
panas bumi dan bahan bakar nabati masih kualitas maupun kuantitas. Infrastruktur yang
dibawah 5%. Mengingat cadangan energi fosil masih sangat kurang ini menjadi penghambat
Indonesia terbatas yang bila dibandingkan utama dalam pengembangan wilayah serta
dengan cadangan dunia minyak hanya 0,20%, pemerataan akses masyarakat terhadap energi.
gas 1,60% dan batubara 1,10%, maka perlu Dari sisi pasokan energi fosil, produksi
segera mengoptimalkan pemanfaatan sumber minyak terus menurun sedangkan kebutuhan
EBT. Indonesia memiliki berbagai jenis energi bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat
10
Prosiding Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 &
Seminar Bersama BPPT dan BKK-PII
11
Prosiding Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 &
Seminar Bersama BPPT dan BKK-PII
12
Prosiding Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 &
Seminar Bersama BPPT dan BKK-PII
13
Prosiding Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 &
Seminar Bersama BPPT dan BKK-PII
14
Prosiding Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 &
Seminar Bersama BPPT dan BKK-PII
15
Prosiding Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2014 &
Seminar Bersama BPPT dan BKK-PII
[7] Yusgiantoro, P., 2000, Ekonomi Energi: [10] BKF, 2012, Kebijakan Subsidi Energi dalam
Teori dan Praktik, Pustaka LP3ES, Jakarta. Keuangan Negara, Badan Kebijakan Fiskal,
[8] DJK, 2012, Kebijakan Subsidi Listrik, Dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Pengelolaan Energi Nasional, Kementerian
Dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 3
Pengelolaan Energi Nasional, Kementerian Desember 2012.
Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 3
Desember 2012.
[9] Pemprov. Kaltim., 2012, Rencana Umum
Energi Daerah (RUED) Provinsi Kalimantan
Timur, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur.
16