OLEH :
NIP : 199001202020122012
NDH : 30
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan tujuan negara dan cita-cita bangsa yang tercantum
dalam pembukaaan Undang-undang Dasar Negera Republik Indonesia tahun 1945,
bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber
daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk
dapat mengelola sumber daya yang berlimpah diharapkan Sistem Pemerintahan
Negara Indonesia mempunyai suatu system birokrasi dengan SDMnya yang
berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN
(Aparatur Sipil Negara) yang mempunyai integritas, profesional, netral, dan bebas
dari intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, setiap CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional
sesuai bidang tugas. Maka untuk mencapai hal tersebut dilaksanakanlah Latihan
Dasar CPNS dengan formula terbaru untuk menjawab tantangan perkembangan
zaman. Dalam hal ini sebagai seorang guru, sesuai dengan tupoksi yang sejalan
dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
mendorong penulis lebih serius dan bersemangat melakukan kegiatan pelatihan dasar
ini, dimana penulis mendapat banyak hal yang membuat penulis lebih sadar akan
tugas sebagai abdi negara sekaligus abdi masyarakat di bidang pendidikan.
Guru merupakan seorang pendidik yang secara langsung terlibat dalam proses
belajar mengajar memiliki peranan penting dalam mendidik, mengajar, membimbing,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Untuk itu, pendidik diharapkan
dapat memilih metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta
didik, kelas, dan lingkungan tempat belajar. Disamping itu juga harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Selain itu, pendidik harus memotivasi peserta didik sebelum
pembelajaran dimulai hingga setelah proses pembelajaran selesai, agar peserta didik
selalu semangat dalam mengikuti pelajaran.
Akan tetapi pada kenyataannya minat belajar peserta didik akan mata pelajaran
ini rendah dikarenakan metode dan media pembelajaran yang belum inovatif,
sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan menyebabkan
rendahnya hasil belajar . Oleh karena itu, penulis berusaha melakukan inovasi
dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis project untuk membangkitkan
minat siswa dalam pembelajaran kewirausahaan. Sehingga penulis menyusun
rancangan aktualisasi dengan judul “ Upaya Meningkatkan Minat Peserta Didik
dalam Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Program Keahlian Asisten
Keperawatan melalui Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di SMKN 1 Sumarorong”.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah:
a. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK kelas XI
Asisten Keperawatan SMKN 1 Sumarorong
b. Meningkatkan Minat belajar Peserta Didik dalam pembelajaran PKK kelas XI
Asisten Keperawatan SMKN 1 Sumarorong.
c. Meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran yang
baru.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah :
a. Peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK kelas XI Asisten
Keperawatan SMKN 1 Sumarorong.
b. Peningkatan Minat Belajar peserta didik dalam Pembelajran PKK kelas XI
Asisten Keperawtan SMKN 1 Sumarorong.
c. Peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran baru.
SMK Negeri 1 Sumarorong adalah salah satu Sekolah Kejuruan Negeri yang
berlokasi di wilayah Kabupaten mamasa, berdiri Sejak tahun 2005 telah meluluskan
peserta didik 14 Angkatan dan telah melaksanakan program Pendidikan kejuruan 3
tahun dengan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013. SMK Negeri 1
Sumarorong, berlokasi di Kampung PasirPutih, Desa Rantekamase, Kecamatan
Sumarorong Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Mamasa sendiri
memiliki batas batas wilayah yakni, sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Mamuju,Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, Sebelah
selatan.Lokasi sekolah berada di wilayah yang Landai sehingga beberapa Gedung
sekolah tertata dengan wilayah dataran tinggi dan dataran rendah.
Tabel1.1Identitas Sekolah
c) Nilai-Nilai Organisasi
1) Integritas
Integritas berarti mengutamakan perilaku terpuji,displin dan penuh pengabdian.
Integritas juga diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan
kewibawaan dan kejujuran.
2) Profesional
Profesional berarti menyelesaikan tugas dengan baik, tuntas, dan mengutamakan
kompetensi (keahlian) dalam bidang ReformasiBirokrasi,Akuntabilitas Aparatur
dan Pengawasan.
3) Akuntabel
Akuntabel adalah dapat mempertanggungjawabkan tugas dengan baik dari segi
proses maupun hasil.
4) Inovatif
Inovatif berarti usaha dengan mendayagunakan pemikiran dan kemampuan
dalam menghasilkan suatu kreasi/karya baru yang diharapkan dapat mendorong
percepatan reformasi birokrasi,efektifitas pengawasan,dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
5) Peduli
Peduli berarti memiliki perhatian terhadap kondisi dan permasalahan negara dan
bangsa, terutama dalam hal birokrasi dan aparatur.
6) Kerjasama
Kerjasama berarti sebagai suatu bentuk usaha bersama antara individu ataupun
kelompok untuk mencapai tujuan
2. InformasiSarana danPrasarana
Tabel1.1 Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
No Jenis Jumlah
Sarpras
1 Ruang Kelas 22
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Ruang Laboratorium 2
4 Ruang Praktik 5
5 Ruang Pimpinan 1
6 Ruang Guru 1
7 Ruang Ibadah 0
8 Ruang UKS 1
9 Ruang Toilet 10
10 Ruang Gudang 1
11 Ruang Sirkulasi 1
12 Tempaat Bermain/Olahraga 1
13 Ruang TU 1
14 Ruang Konseling 1
15 Ruang OSIS 1
Total 49
3. Informasi Program Keahlian dan Peserta didik
Tabel 1.3. Program keahlian dan Jumlah peserta didik Tahun pelajaran 2020/2021
No Program Keahlian KelasX KelasXI KelasXII
L P L P L P
1 Asisten Keperawatan 1 11 2 11 0 16
2 Tata Busana 0 34 1 11 1 18
3 Teknik Komputer dan Jaringan 17 19 21 35 8 22
4 Teknik Audio Video 9 0 7 0 15 0
5 Teknik Bisnis Sepeda Motor 38 0 31 0 17 0
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang diselenggarakan
oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik
adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan
menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan
demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi
penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan
atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan
PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rberangka melaksanakan
tugas pemerintahan . Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun
pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa.
A. Deskripsi Isu
Rancangan Aktualisasi dilaksanakan berdasarakan isu-isu kontemporer yang terjadi di
Instansi masing-masing, kemudian dilakukan deskripsi dan analisis berdasarakan
teknik dan pengalaman belajar yang telah dilakukan selama proses pembelajaran
Distance Learning, adapun deskripsi isu yang diperoleh yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya Minat belajar peserta didik dalam pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan Asisten Keperawatan di SMKN 1 Sumarorong. Minat belajar
peserat didik yang rendah akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta
didik. Hal ini bisa disebabkan karena banyak hal salah satunya metode dan model
pembelajaran yang belum variatif dan kurangnya pengetahuan peserta didik
mengenai pentingnya memiliki pengetahuan kewirausahaan dalam
pembelajaran.Dan berkembangnya stigma akan sulitnya mencari produk kreatif
yang akan diciptakan peserta didik jurusan Asisten Keperawatan.
3. Rendahnya hasil Belajar peserta didik dalam pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan di SMKN 1 Sumarorong hasil belajar yang rendah perlu ditelusuri
faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya hasil belajar dan tingkat
kemampuan awal Peserta Didik. Salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat
perhatian lebih dalam peningkatan mutunya adalah pembelajaran Produk Kreatif
dan Kewirausahaan. Peserta didik menganggap pembelajaran PKK dalam jurusan
Asisten Keperawatan adalah pelajaran yang membosankan karena metode dan
model pembelajaran yang digunakan selama ini masih menggunakan metode
ceramah. Oleh sebab itu dibutuhkan metode dan media pembelajaran yang
menarik agar peserta didik tidak bosan dan tertarik untuk belajar.
4. Kurangnya minat baca peserta didik, dimana Membaca dianggap sebagai kegiatan
yang penting karena dengan membaca seseorang
akan memperoleh wawasan yang berguna untuk
meningkatkan kecerdasannya, sehingga mereka
siap dalam menghadapi tantangan ke depan
B. Identifikasi Isu
Setelah dilakukan diskusi dengan rekan kerja senior di SMKN 1 SUMARORONG di
gabungkan dengan hasil pengamatan kurang lebih 6 bulan mengajar. Didapatkan beberapa
isu yang muncul di unti kerja SMKN 1 SUMARORONG KAB. MAMASA sebagai berikut
:
1. Rendahnya minat belajar peserta didik dalam mata pelajaran PKK Asisten Keperawatan
di SMKN 1 SUMARORONG
2. Kurangnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PKK Asisten Keperawatan di
SMKN 1 SUMARORONG
3. Rendanhnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK Asisten Keperawatan
di SMKN 1 SUMARORONG
4. Kurangnya minat baca peserta didik dalam pembelajaran PKK Asisten Keperawatan
5. Kurangnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekitar
C. Analisis isu
1. Metode AKPL
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan
(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga
masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat
menjadi isu yang prioritas.
Analisis Isu berdasarkan Metode AKPL dapat dilihat pada Tabel 1. Dibawah ini
Ket :
A: Aktual
K : Kekhalayakan
P : Problematik
Berdasarkan hasil analisis didapatkan isu yang memenuhi syarat ialah Kurangnya
keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PKK dikarenakan metode dan model
pembelajaran guru yang belum variatif. Dan isu yang kedua yakni Rendahnya hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK di SMKN 1 Sumarorong . kedua isu
tersebut memenuhi syarat karena kelayakan terpenuhi
2. Analisis Isu USG
Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga menggunakan analisis USG
sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan
menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut
identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:
- Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu;
- Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa
menimbulkan masalah baru; dan
- Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak
diselesaikan.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, isu paling prioritas adalah
“Kurangnya Minat Belajar Peserta didik dalam pembelajaran Produk kreatif dan
Kewirausahaan Asisten Keperawatan ”. Penyebab yang melatarbelakangi ialah. Peserta
didik merasa bosan dengan pembelajaran dengan model dan metode yang belum variatif,
sehingga diperlukan metode pembelajaran yang dapat memicu keaktifan dan minat siswa
dalam pembelajaran. Apabila isu tersebut tidak segera ditindaklanjuti, maka akan terjadi
dampak negatif, Capaian pembelajaran tidak tercapai sehingga mahasiswa tidak mendapatkan
kompetensi yang diharapkan; Bagi institusi dampak jangka panjang tidak mampu
bersaing/berkompetisi di dunia kerja karena kompetensi yang tidak terpenuhi dengan baik
sehingga berakibat terhadap menurunnya kepuasan pengguna terhadap lulusan dari sekolah.
Melalui analisis dengan instrumen USG, ditemukan core issue ialah kurangnya minat
belajar peserta didik jurusan Asisten Keperawatan pada pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan menghasilkan tamatan yang siap
memasuki lapangan kerja secara mandiri sebagai wirausaha (entrepreneur). Pembelajaran
PKK merupakan suatu pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa lulusan SMK
mampu untuk berwirausaha. Sejalan dengan Pengembangan minat kewirausahaan pada
siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Asisten Keperawatan
dipandang strategis untuk menyiapkan generasi mendatang yang produktif dan berkarakter.
Selain bekerja di industri atau melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi, lulusan SMK
juga didorong menjadi wirausaha kreatif.
Hal ini yang mendorong penulis untuk memilih pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan di Jurusan Keperawatan untuk menumbuhkan jiwa entreprenuer yang selama
ini belum terlalu diminati di kalangan siswa Asisten Keperawatan . Sehingga untuk
menumbuhkan minat tersebut sosok gurulah yang menjadi pioner utama bagi keberhasilan
proses pembelajaran. Namun pada kenyataannya, pembelajaran PKK yang terbilang
meonoton selama ini dan terkesan tekstual dan mengandalkan metode ceramah. Sehingga
membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan menyebabkan hasil belajar mereka
yang rendah dalam pembelajaran kewirausahaan tersebut.
Dalam analisis untuk menentukan kualitas isu dengan instrmen USG, ditemukan core
issue terpilih memiliki nilai urgency, seriousness, dan growth yang tinggi untuk diangkat
menjadi isu utama. Dari sisi urgency. Isu ini sangat penting karena akan berpengaruh apada
kualitas lulusan SMKN 1 Sumarorong. Sedangkan dari issue seriousness dan growth isi ini
jika tidak segera diselesaikan akan menyebabkan timbul masalah lain : seperti pembelajara
akan membosankan, kurang aktifnya siswa dalam pembelajran hasil belajar siswa akan
rendah yang berdampak pada ketuntasan belajar siswa dan kenaikan kelas.
1. Melakukan konsultasi dengan mentor atau Kepala Sekolah dan Coach terkait
isu dan rancangan aktualisasi
2. Membuat RPP dengan model Pembelajaran yang telah di buat
3. Membuat angket minat peserta didik dengan pembelajaran tersebut
4. Mempersiapkan bahan ajar pada pembelajaran kegiatan pembelajaran Produk
Kreatif dan Kewirausahaan praktek pembuatan jamu kesehatan
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
praktek pembuatan jamu kesehatan
6. Melakukan pengamatan terhadap hasil angket minat belajar peserta didik
produk kreatif dan kewirausahaan
7. Menyusun laporan aktualisasi
E. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Bagan Rancangan Aktualisasi
1. Unit Kerja : SMKN 1 Sumarorong Kab. Mamasa
2. Isu yang diangkat : Rendahnya minat belajar peserta didik dalam pembelajaran
Produk Kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan
3. Gagasan Pemecahan Isu : “Upaya meningkatkan Minat Belajar siswa dalam
Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan melalui
Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di SMKN 1 Sumarorong Kab. Mamasa.
4. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan Minat Belajar siswa dalam
Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan melalui
Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di SMKN 1 Sumarorong Kab. Mamasa
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
6. Melakukan 1. Mengumpulkan hasil test 1. Hasil angket pre test Akuntabilitas : Membuat angket
pengamatan dan 2. Menghitung hasil test pre 2. Hasil angket post Test Transparansi, Tanggung minat peserta didik 1.Profesional
penilaian test dan post test 3. Hasil pengukuran jawab dengan 2. Kerjasama
terhadap hasil 3. Membandingkan hasil pre minat peserta didik Etika Publik : pembelajaran 3. Akuntabel
angket minat test dan post test 4. Dokumentasi foto dan Sopan, Santun, Ramah tersebut
belajar peserta video Komitmen Mutu : Merupakan
didik produk Cermat, Teliti, Efisien, perwujudan misi
kreatif dan efektif dan Inovatif organisasi ke 5
kewirausahaan Anti Korupsi : mengembangkan
Adil, Jujur sistem penialian
autentik dan
akuntabel
3 4 1 2 3 4 1