Anda di halaman 1dari 39

RANCANGAN AKTUALISASI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA

PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN MELALU PRAKTEK

PEMBUATAN JAMU KESEHATAN DI KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN

ASISTEN KEPERAWATAN DI SMKN 1 SUMARORONG

OLEH :

NAMA : BUNGA LILI SYAM LAMBOGO

NIP : 199001202020122012

INSTANSI : SMKN 1 SUMARORONG

NDH : 30

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN V

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)

PROVINSI SULAWESI BARAT

2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan tujuan negara dan cita-cita bangsa yang tercantum
dalam pembukaaan Undang-undang Dasar Negera Republik Indonesia tahun 1945,
bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber
daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk
dapat mengelola sumber daya yang berlimpah diharapkan Sistem Pemerintahan
Negara Indonesia mempunyai suatu system birokrasi dengan SDMnya yang
berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN
(Aparatur Sipil Negara) yang mempunyai integritas, profesional, netral, dan bebas
dari intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, setiap CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional
sesuai bidang tugas. Maka untuk mencapai hal tersebut dilaksanakanlah Latihan
Dasar CPNS dengan formula terbaru untuk menjawab tantangan perkembangan
zaman. Dalam hal ini sebagai seorang guru, sesuai dengan tupoksi yang sejalan
dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
mendorong penulis lebih serius dan bersemangat melakukan kegiatan pelatihan dasar
ini, dimana penulis mendapat banyak hal yang membuat penulis lebih sadar akan
tugas sebagai abdi negara sekaligus abdi masyarakat di bidang pendidikan.
Guru merupakan seorang pendidik yang secara langsung terlibat dalam proses
belajar mengajar memiliki peranan penting dalam mendidik, mengajar, membimbing,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Untuk itu, pendidik diharapkan
dapat memilih metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta
didik, kelas, dan lingkungan tempat belajar. Disamping itu juga harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Selain itu, pendidik harus memotivasi peserta didik sebelum
pembelajaran dimulai hingga setelah proses pembelajaran selesai, agar peserta didik
selalu semangat dalam mengikuti pelajaran.

Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), termasuk profesi tenaga


pendidikan atau guru dalam mengikuti pelatihan dasar diukur dari kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Melalui Kegiatan
habituasi, peserta Latihan dasar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dapat
membiasakan diri untuk menerapkan nilai- nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, danAnti Korupsi (ANEKA) dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan kerjanya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan public serta perekat dan pemersatu bangsa.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan yang


memiliki tujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
dan keterampilan untuk hidup mandiri sesuai dengan kejuruannya masing-masing.
Peserta didik dilatih dan dibimbing untuk memasuki dunia kerja pada bidang tertentu.
SMKN 1 Sumarorong terbagi dalam beberapa kelompok, salah satu diantaranya
kelompok Asisten Keperawatan .

Jurusan Asisten Keperawatan pada proses pembelajaran membahas mengenai


beberapa kompetensi, salah satunya yaitu Pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di SMK
merupakan kompetensi yang sangat penting untuk menunjang lulusan SMK untuk
berkecimpung dalam dunia usaha sebagai karyawan bahkan mendirikan usaha sendiri
sebagai pengusaha. Program kewirausahaan di SMK pada dasarnya merupakan salah
satu program pembelajaran yang bertujuan untuk penanaman nilai kewirausahaan
melalui pem-biasaan, penanaman sikap, dan pemeliharaan perilaku
wirausaha.Kewirausa-haan pada hakikatnya adalah sifat,ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (kreatif dan inovatif).

Akan tetapi pada kenyataannya minat belajar peserta didik akan mata pelajaran
ini rendah dikarenakan metode dan media pembelajaran yang belum inovatif,
sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan menyebabkan
rendahnya hasil belajar . Oleh karena itu, penulis berusaha melakukan inovasi
dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis project untuk membangkitkan
minat siswa dalam pembelajaran kewirausahaan. Sehingga penulis menyusun
rancangan aktualisasi dengan judul “ Upaya Meningkatkan Minat Peserta Didik
dalam Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Program Keahlian Asisten
Keperawatan melalui Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di SMKN 1 Sumarorong”.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah:
a. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK kelas XI
Asisten Keperawatan SMKN 1 Sumarorong
b. Meningkatkan Minat belajar Peserta Didik dalam pembelajaran PKK kelas XI
Asisten Keperawatan SMKN 1 Sumarorong.
c. Meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran yang
baru.
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah :
a. Peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK kelas XI Asisten
Keperawatan SMKN 1 Sumarorong.
b. Peningkatan Minat Belajar peserta didik dalam Pembelajran PKK kelas XI
Asisten Keperawtan SMKN 1 Sumarorong.
c. Peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran baru.

D. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang Lingkup Rancangan Aktualisasi ini dibatasi pada Peningkatan minat
belajar kewirausahaan bagi peserta didik jurusan Asisten Keperawatn. Yang
menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komintmen Mutu,
dan Antikorupsi (ANEKA), Manajemen ASN, Whole of Geverment, dan Pelayanan
Publik yang bersumber dari Tugas Latsar. Kegiatan Aktualisasi merupakan
kegiatannya yang dapat diimplementasikan dalam waktu 30 hari kerja selama masa
Habituasi, yakni 2 Agustus hingga 7 september 2021.
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN

A. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Sumarorong

SMK Negeri 1 Sumarorong adalah salah satu Sekolah Kejuruan Negeri yang
berlokasi di wilayah Kabupaten mamasa, berdiri Sejak tahun 2005 telah meluluskan
peserta didik 14 Angkatan dan telah melaksanakan program Pendidikan kejuruan 3
tahun dengan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013. SMK Negeri 1
Sumarorong, berlokasi di Kampung PasirPutih, Desa Rantekamase, Kecamatan
Sumarorong Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Mamasa sendiri
memiliki batas batas wilayah yakni, sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Mamuju,Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, Sebelah
selatan.Lokasi sekolah berada di wilayah yang Landai sehingga beberapa Gedung
sekolah tertata dengan wilayah dataran tinggi dan dataran rendah.

Tabel1.1Identitas Sekolah

INFORMASI DATA SEKOLAH


No Data Keterangan
1. Nama Sekolah SMK Negeri1 Sumarorong
2. NPSN 40601049
3. Jenjang Pendidikan SMK
4. Status Sekolah Negeri
5. Alamat Sekolah Jl.Poros Polewali-Mamasa
6. Kecamatan Sumarorong
7. Kabupaten Mamasa
8. KodePos 91361
9. Nama Kepala Sekolah Arnoldus,S.Pd,M.Pd.
10. Nomor Telp 081211865370
11. Tahun berdiri 2005
12. SK Pendirian Sekolah 642/KPTS-109/I/2005
13. KepemilikanTanah Pemerintah Daerah
14. Luas tanah 1600m2
15. Akreditasi Sekolah B

1. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi Misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
a) Visi
“Sulawesi Barat Maju dan Malaqbi”
b) Misi
1. Membangun sumber Daya Manusia berkualitas, Berkepribadian dan
berbudaya
2. Mewujudkan Pemerintahan Bersih, Modern dan Terpercaya
3. Membangun dan Menguatkan Konektivitas Antar Wilayah berbasis
Keunggulan Strategis
4. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang inovatif dan berdaya saing tinggi
5. Mendorong Pengarusutamaan Lingkungan Hidup untuk Pembangunan
Berkelanjutan
b. Visi Misi Instansi SMK Negeri 1 Sumarorong
a) Visi
“Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan yang unggu
luntukmenghasikaninsancerdas,terampildanberbudi”.
b) Misi
1) Meningkatkan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan melalui
pendidikan dan pelatihan keprofesian berkelanjutan
2) Menanamkan motivasi berprestasi dan kompetitif kepada semua warga sekoah
3) Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
4) Memenuhi standar kompetensi lulusan dan standar kerja nasional Indonesia
5) Mengembangkan sistem penilaian autentik dan akuntabel
6) Menciptakan kehidupan sekolah yang religius dan bermartabat
7) Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan pengembangan
sekolah
8) Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan terukur
9) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung
keunggulan pembelajaran
10) Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang trasparan dan akuntabel
11) Menghasilkan lulusan yang profesional dibidang keahliannya dan berjiwa
interpreneur
12) Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih,asri,sejuk dan nyaman
13) Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
14) Mengembangkan wawasan kebangsaan sebagai budaya sekolah melalui
kegiatanko-kurikuler, intrakurikuler dan ekstrakurikuler
15) Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik

c) Nilai-Nilai Organisasi
1) Integritas
Integritas berarti mengutamakan perilaku terpuji,displin dan penuh pengabdian.
Integritas juga diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan
kewibawaan dan kejujuran.
2) Profesional
Profesional berarti menyelesaikan tugas dengan baik, tuntas, dan mengutamakan
kompetensi (keahlian) dalam bidang ReformasiBirokrasi,Akuntabilitas Aparatur
dan Pengawasan.
3) Akuntabel
Akuntabel adalah dapat mempertanggungjawabkan tugas dengan baik dari segi
proses maupun hasil.
4) Inovatif
Inovatif berarti usaha dengan mendayagunakan pemikiran dan kemampuan
dalam menghasilkan suatu kreasi/karya baru yang diharapkan dapat mendorong
percepatan reformasi birokrasi,efektifitas pengawasan,dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
5) Peduli
Peduli berarti memiliki perhatian terhadap kondisi dan permasalahan negara dan
bangsa, terutama dalam hal birokrasi dan aparatur.
6) Kerjasama
Kerjasama berarti sebagai suatu bentuk usaha bersama antara individu ataupun
kelompok untuk mencapai tujuan
2. InformasiSarana danPrasarana
Tabel1.1 Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

No Jenis Jumlah
Sarpras
1 Ruang Kelas 22
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Ruang Laboratorium 2
4 Ruang Praktik 5
5 Ruang Pimpinan 1
6 Ruang Guru 1
7 Ruang Ibadah 0
8 Ruang UKS 1
9 Ruang Toilet 10
10 Ruang Gudang 1
11 Ruang Sirkulasi 1
12 Tempaat Bermain/Olahraga 1
13 Ruang TU 1
14 Ruang Konseling 1
15 Ruang OSIS 1
Total 49
3. Informasi Program Keahlian dan Peserta didik
Tabel 1.3. Program keahlian dan Jumlah peserta didik Tahun pelajaran 2020/2021
No Program Keahlian KelasX KelasXI KelasXII
L P L P L P
1 Asisten Keperawatan 1 11 2 11 0 16
2 Tata Busana 0 34 1 11 1 18
3 Teknik Komputer dan Jaringan 17 19 21 35 8 22
4 Teknik Audio Video 9 0 7 0 15 0
5 Teknik Bisnis Sepeda Motor 38 0 31 0 17 0

6 Teknik Kendaraan Ringan 27 0 23 0 23 0


7 Teknik Instalasi Tenaga Listrik 22 1 23 0 20 0
JUMLAH 114 65 108 57 84 56
JUMLAHKESELURUHAN 484

4. Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Table 1.4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No NAMA JK JENIS STATUS


PTK
1 Arnoldus, S.Pd, M.Pd L Guru PNS
2 Roberth Pabotak, S.Pd,MM L Guru PNS
3 Benyamin,S.Pd,MM L Guru PNS
4 Drs.Henokh Payungbua' L Guru PNS
5 Dra.Sarina Rosmiati P Guru PNS
6 Drs.Pilipus Tappi L Guru PNS
7 Kristina Banne,S.Pd.,M.Pd P Guru PNS
8 Martina,S.Pd P Guru PNS
9 Mulnia,S.Pd P Guru PNS
10 Alamsyah,S.Pd L Guru PNS
11 Jeni Arni, S.Pd P Guru PNS
12 Andarias,S.Pd L Guru PNS
13 Asmadi,S.Pd.,M.Pd L Guru PNS
14 Baruganita,S.Pd P Guru PNS
15 Alfrida,S.Kom,MM P Guru PNS
16 Erny Marike,S.Pd.K P Guru PNS
17 Demmanggala,S.Pd L Guru PNS
18 Martinus Gatta,ST L Guru PNS
19 Selvi Petek,S.Pd P Guru PNS
20 Perzon,S.Pd L Guru PNS

21 Nataniel,SE L Staff TU PNS


22 Arlian,S.Sos L Staff TU PNS
23 Adriana Aruan Tondok,SS P Staff TU PNS
24 Rosa Kendek, A.Md P Staff TU PNS
25 Tasik P Staff TU PNS
26 Benyamin Batau',S.Pd L Guru CPNS
27 Muhammad Taufiq Ramli,S.Pd L Guru CPNS
28 Marthinus Pao'Tonan,S.Pd L Guru CPNS
29 Hariani Talib,S.Pd P Guru CPNS
30 Bunga Lili Syam Lambogo,S.Kep,Ners P Guru CPNS
31 Rina Aling,A.Md P PTT NON PNS
32 Ibrahim Rondopadang, SKM, MM L GTT NON PNS
33 Juliati Limbong Sitodo,S.Pd P GTT NON PNS
34 Yufita YM P GTT NON PNS
35 AdriantoMesak,S.Pd L GTT NON PNS
36 DewiRuth, S.Pd P GTT NON PNS
37 Rosmerinda Meme,S.Pd P GTT NON PNS
38 Indahsari,S.Pd P GTT NON PNS
39 Since Rumengan,S.Pd P GTT NON PNS
40 Paulus,S.Pd L GTT NON PNS
41 Miriam P GTT NON PNS
42 Joni Parakay L PTT NON PNS
43 Yusri Dewi,S.Pd.K P GTT NON PNS
44 Paulus Rambakila L PTT NON PNS
45 Demianus L PTT NON PNS
46 Ignatius Etnamuda,S.Kom L GTT NON PNS
47 Karua,S.Pd P GTT NON PNS
48 Thomas Tuppa' L GTT NONPNS

49 Siska Ernawati,A.Md.Kep P GTT NON PNS


50 Ajeng Clara Yola Rizha P PTT NON PNS
51 Sem Demmassone L PTT NON PNS
52 Marni P PTT NON PNS
53 Sopianus L GTT NON PNS
54 Liku Sarah P PTT NON PNS
55 Dian Evipanias Iin P GTT NON PNS
56 Taufan Bongalangi L PTT NON PNS
57 Fresti Mayasari Madadung P GTT NON PNS
58 Rismayanti,S.PdH P GTT NON PNS
59 Josep, S.Sos L PTT NON PNS
60 Suniati P PTT NON PNS
61 Barre P PTT NON PNS
62 Elianus L PTT NON PNS
63 Yotham L PTT NON PNS
64 Monika P PTT NON PNS
65 Abner L PTT NON PNS
66 Trinaldi L PTT NON PNS
JUMLAHPERJENIS
A. GURU
1.PNS 20 Orang
2.CPNS 5 Orang
3. NON PNS 20 Orang
B. PEGAWAI
1.PNS 5 Orang
2. NON PNS 16 Orang
JUMLAH 66 Orang

Keadaan PTK di SMK Negeri 1 Sumarorong masih tergolong kurang, karena


hanya sekitar 50% dari Seluruh PTK yang berstatus PNS/CPNS, selebihnya adalah
tenaga honorer yang di gaji dari anggaran dana Komite SMK Negeri 1 Sumarorong,
Sumber dana sekolah berasaldaridua sumber dana utama yakni Dana Bantuan
Operasional (BOS) dan dana Komite sekolah dalam bentuk Sumbangan orang tua yang
jumlahnya berbeda-beda berdasarakan keputusan dan wawancara Orangtua/wali
pesertadidik sebelum masuk sekolah.
Proses pembelajaran yang berlangsung di SMK Negeri 1 Sumarorong sudah
melaksanakan Pembelajaran tatap muka dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang
ketat,sejak pandemic covid-19 melanda dunia, pembelajaran tatap muka di sebagian
wilayah Indonesiaberlangsung secara daring (online) sejak bulan April 2020, namun
dengan perkembangan vaksinasi dan pertimbangan darurat Pendidikan , sehingga
pemerintah mengizinkan pembukaan sekolah tatap muka pada daerah yang kasus positif
corona yang rendah atau Zona Hijau.
5. Struktur Organisasi Sekolah
a. Tugas dan Fungsi Guru
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan pendidikan formal pada
khususnya. Demi terselenggaranya pendidikan yang baik, guru sebagai bagian didalamnya
dituntut untuk memiliki kualifikasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah
serta menguasai kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial seperti yang
diatur dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Selain tuntutan tersebut, lebih jauh guru berkewajiban untuk menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pendidikan tersebut.
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undnag No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008
tentang Guru, yakni :
1) Merencanakan pembelajaran;
2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4) Membimbing dan melatih peserta didik / peserta didik;
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan
7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang
telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam
poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005tentang Guru dan Dosen serta
poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yakni :
1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis;
4) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
A. Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA)
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai seperangkat
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN.
Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka
perlu diketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi untuk
memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal antara lain
akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas
memperbaiki kinerja. Nilai-nilai yang ada pada akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya
b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi
internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan
akuntabiltas dalam keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan
secara keseluruhan.
c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan
membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.
d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang
dilakukan
e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan
berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya
g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan
kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran
dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Sedangkan chauvinisme merupakan
nasionalisme dalam arti sempit yakni sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak
menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang menentukan baik atau buruk,
benar atau salahnya suatu perilaku, tindakan untuk mengarahkan dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam
undang-undang ASN adalah sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya
guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target
stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam
memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customer/klien tetap setia
c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan
tanpa pemborosan
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark
e. Anti Korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan
diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena
dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Adapun nilai dasar
anti korupsi antara lain sebagai berikut:
a. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang
b. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
c. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
d. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
e. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang
dilakukan
f. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahanan
demi tercapainya suatu tujuan
g. Sederhana: prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta sidat iri
dengki
h. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


1. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai
pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan
publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang diselenggarakan
oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik
adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukaan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan
menghasilkan produk baik berupa barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan
demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi
penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan
atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan
PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rberangka melaksanakan
tugas pemerintahan . Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun
pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa.

C. Nilai-Nilai ASN IDE To Malaqbiq


1. Integritas merupakan kesatuan antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat.
Berkata dan berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh pada prinsi-prinsip
kebenaran, bermoral dan beretika.
Indikator integritas :
a. Jujur
b. Bertanggung jawab
c. Berkomitmen pada organisasi
d. Keteguhan dan ketulusan
e. Menjaga rahasia jabatan dan organisasi
f. Menjauhi NAPZA
g. Tidak korupsi
2. Disiplin
Disiplin adalah ketertiban pola perilaku serta pengendalian diri terhadap aturan atau
sistem aturan yang berlaku
Indikator disiplin :
a. Tepat waktu masuk dan pulang kantor
b. Tepat waktu rapat
c. Tepat waktu penyelesaian tugas
d. Disiplin berpakaian kerja
3. Etos Kerja
Etos kerja merupakan suatu sikap kerja ASN Sulbar atas tindakan sendiri yang didasari
sistem nilai malaqbiq yang berorientasi pada hasil yang terbaik, semangat tinggi dalam
bersaing, optimis dan selalu mencari cara-cara produktif dan inovatif .
Indikator etos kerja:
a. Berorientasi pada proses, hasil dan manfaat yang berkualitas
b. Menggunakan fasilitas kantor secara efektif dan efisien
c. Memelihara kebersihan tempat kerja
d. Tidak merokok dilapangan kerja
4. Inovatif
Inovatif merupakan segala kemampuan diri dalam berfikir untuk menciptakan sesuatu
yang baru bagi diri sendiri maupun masyarakat dan lingkungan sekitar. Inovatif juga
merupakan nilai dan semangat pembaharuan terhadap proses kerja untuk meningkatkan
pelayanan paripurna terhadap masyarakat.
Indikator inovatif:
a. Mampu bekerja berbasis teknologi informasi
b. Mampu mengenali masalah objektif dari organisasi
c. Kesediaan untuk belajar dan mengembangkan diri
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
Rancangan Aktualisasi dilaksanakan berdasarakan isu-isu kontemporer yang terjadi di
Instansi masing-masing, kemudian dilakukan deskripsi dan analisis berdasarakan
teknik dan pengalaman belajar yang telah dilakukan selama proses pembelajaran
Distance Learning, adapun deskripsi isu yang diperoleh yaitu sebagai berikut :

1. Rendahnya Minat belajar peserta didik dalam pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan Asisten Keperawatan di SMKN 1 Sumarorong. Minat belajar
peserat didik yang rendah akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta
didik. Hal ini bisa disebabkan karena banyak hal salah satunya metode dan model
pembelajaran yang belum variatif dan kurangnya pengetahuan peserta didik
mengenai pentingnya memiliki pengetahuan kewirausahaan dalam
pembelajaran.Dan berkembangnya stigma akan sulitnya mencari produk kreatif
yang akan diciptakan peserta didik jurusan Asisten Keperawatan.

2. Kurangnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran Produk Kreatif dan


kewirausahaan di SMKN 1 Sumarorong. Dimana keaktifan belajar merupakan
unsur dasar yang dominan dalam keberhasilan pembelajaran, tetapi peserta didik
lebih banyak diam, dan diskusi kelas hanya didominasi oleh peserta didik yang
dominan. Karena menanggap pembelajaran kewirausahaan membosankan dan
tidak begitu penting.

3. Rendahnya hasil Belajar peserta didik dalam pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan di SMKN 1 Sumarorong hasil belajar yang rendah perlu ditelusuri
faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya hasil belajar dan tingkat
kemampuan awal Peserta Didik. Salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat
perhatian lebih dalam peningkatan mutunya adalah pembelajaran Produk Kreatif
dan Kewirausahaan. Peserta didik menganggap pembelajaran PKK dalam jurusan
Asisten Keperawatan adalah pelajaran yang membosankan karena metode dan
model pembelajaran yang digunakan selama ini masih menggunakan metode
ceramah. Oleh sebab itu dibutuhkan metode dan media pembelajaran yang
menarik agar peserta didik tidak bosan dan tertarik untuk belajar.

4. Kurangnya minat baca peserta didik, dimana Membaca dianggap sebagai kegiatan
yang penting karena dengan membaca seseorang
akan memperoleh wawasan yang berguna untuk
meningkatkan kecerdasannya, sehingga mereka
siap dalam menghadapi tantangan ke depan

5. Kurangnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekitar, kebersihan


lingkungan sangat penting dijaga baik dilingkungan pribadi dan di lingkungan
umum, siswa kadang merasa enggan dan kurang peduli dengan keadaan
lingkungan sekitarnya.

B. Identifikasi Isu
Setelah dilakukan diskusi dengan rekan kerja senior di SMKN 1 SUMARORONG di
gabungkan dengan hasil pengamatan kurang lebih 6 bulan mengajar. Didapatkan beberapa
isu yang muncul di unti kerja SMKN 1 SUMARORONG KAB. MAMASA sebagai berikut
:

1. Rendahnya minat belajar peserta didik dalam mata pelajaran PKK Asisten Keperawatan
di SMKN 1 SUMARORONG
2. Kurangnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PKK Asisten Keperawatan di
SMKN 1 SUMARORONG
3. Rendanhnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK Asisten Keperawatan
di SMKN 1 SUMARORONG
4. Kurangnya minat baca peserta didik dalam pembelajaran PKK Asisten Keperawatan
5. Kurangnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekitar
C. Analisis isu
1. Metode AKPL
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan
(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga
masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat
menjadi isu yang prioritas.

Analisis Isu berdasarkan Metode AKPL dapat dilihat pada Tabel 1. Dibawah ini

N Isu Aktual Kriteria Keterangan


o A P K L
1 Rendahnya minat belajar peserta didik dalam     Memenuhi
pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan kriteria
Asisten Keperawatan

2 Kurangnya keaktifan peserta didik dalam     Memenuhi


pembelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan Asisten Kriteria
Keperawatan
3 Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam     Memenuhi
pembelajaran PKK di SMKN 1 SUMARORONG Kriteria

4 Kurangnya minat baca peserta didik di SMKN 1   -  Tidak memenuhi


SUmarorong Kriteria
5 Kurangnya kepedulian siswa terhadap kebersihan  - - - Tidak Memenuhi
lingkungan sekitar Kriteria

Ket :
A: Aktual
K : Kekhalayakan
P : Problematik

Berdasarkan hasil analisis didapatkan isu yang memenuhi syarat ialah Kurangnya
keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PKK dikarenakan metode dan model
pembelajaran guru yang belum variatif. Dan isu yang kedua yakni Rendahnya hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran PKK di SMKN 1 Sumarorong . kedua isu
tersebut memenuhi syarat karena kelayakan terpenuhi
2. Analisis Isu USG
Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga menggunakan analisis USG
sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan
menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut
identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:
- Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu;
- Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa
menimbulkan masalah baru; dan
- Growth: Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak
diselesaikan.

Tabel.2 Analisis Isu Metode USG


No ISU Kriteria Prioritas
U S G
1 Kurangnya Minat Belajar Peserta didik dalam pembelajaran 5 5 5 15
Produk kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan
2 Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Produk 5 4 5 14
Kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan
Kurangnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran PKK 5 4 4 13
Asisten Keperawatan

Interval penentuan prioritas:


Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak;
Angka 4: mendesak/gawat dan dampak;
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, isu paling prioritas adalah
“Kurangnya Minat Belajar Peserta didik dalam pembelajaran Produk kreatif dan
Kewirausahaan Asisten Keperawatan ”. Penyebab yang melatarbelakangi ialah. Peserta
didik merasa bosan dengan pembelajaran dengan model dan metode yang belum variatif,
sehingga diperlukan metode pembelajaran yang dapat memicu keaktifan dan minat siswa
dalam pembelajaran. Apabila isu tersebut tidak segera ditindaklanjuti, maka akan terjadi
dampak negatif, Capaian pembelajaran tidak tercapai sehingga mahasiswa tidak mendapatkan
kompetensi yang diharapkan; Bagi institusi dampak jangka panjang tidak mampu
bersaing/berkompetisi di dunia kerja karena kompetensi yang tidak terpenuhi dengan baik
sehingga berakibat terhadap menurunnya kepuasan pengguna terhadap lulusan dari sekolah.

D. Gagasan Pemecahan Isu


Sebagai seorang ASN yang menjadi pelayan publik. Wajib hukumnya untuk
menyelesaikan berbagai kendala dalam pelayanan publik. Bentuk pelayanan publik yang
belum terselesaikan di SMKN 1 Sumarorong adalah Kurangnya minat belajar peserta didik
dalam pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan dikarenakan metode pembelajaran
yang masih monoton.

Melalui analisis dengan instrumen USG, ditemukan core issue ialah kurangnya minat
belajar peserta didik jurusan Asisten Keperawatan pada pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan menghasilkan tamatan yang siap
memasuki lapangan kerja secara mandiri sebagai wirausaha (entrepreneur). Pembelajaran
PKK merupakan suatu pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa lulusan SMK
mampu untuk berwirausaha. Sejalan dengan Pengembangan minat kewirausahaan pada
siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Asisten Keperawatan
dipandang strategis untuk menyiapkan generasi mendatang yang produktif dan berkarakter.
Selain bekerja di industri atau melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi, lulusan SMK
juga didorong menjadi wirausaha kreatif.

Hal ini yang mendorong penulis untuk memilih pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan di Jurusan Keperawatan untuk menumbuhkan jiwa entreprenuer yang selama
ini belum terlalu diminati di kalangan siswa Asisten Keperawatan . Sehingga untuk
menumbuhkan minat tersebut sosok gurulah yang menjadi pioner utama bagi keberhasilan
proses pembelajaran. Namun pada kenyataannya, pembelajaran PKK yang terbilang
meonoton selama ini dan terkesan tekstual dan mengandalkan metode ceramah. Sehingga
membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan menyebabkan hasil belajar mereka
yang rendah dalam pembelajaran kewirausahaan tersebut.

Dalam analisis untuk menentukan kualitas isu dengan instrmen USG, ditemukan core
issue terpilih memiliki nilai urgency, seriousness, dan growth yang tinggi untuk diangkat
menjadi isu utama. Dari sisi urgency. Isu ini sangat penting karena akan berpengaruh apada
kualitas lulusan SMKN 1 Sumarorong. Sedangkan dari issue seriousness dan growth isi ini
jika tidak segera diselesaikan akan menyebabkan timbul masalah lain : seperti pembelajara
akan membosankan, kurang aktifnya siswa dalam pembelajran hasil belajar siswa akan
rendah yang berdampak pada ketuntasan belajar siswa dan kenaikan kelas.

Mempertimbangkan hasil uraian diatas maka diperlukan suatu model pembelajaran


yang inovatif yakni dimana Model pembelajaran ini dapat digunakan ketika pendidik ingin
mengkondisikan pembelajaran aktif yang berpusat pada peserta didik dimana peserta didik
memiliki pengalaman belajar yang lebih menarik dan menghasilkan sebuah karya
berdasarkan permasalahan nyata (kontekstual) yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga pembelajaran PKK selama ini jadi lebih menarik untuk siswa
Berdasarkan uraian di atas, penulis mempunyai gagasan pemecahan isu dengan judul
“ Upaya meningkatkan Minat Belajar siswa dalam Pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan Asisten Keperawatan melalui Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di
SMKN 1 Sumarorong Kab. Mamasa. Untuk mewujudkan gagasan tersebut maka
dibutuhkan beberapa kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai nilai dasar di tempat kerja
sebagai berikut :

1. Melakukan konsultasi dengan mentor atau Kepala Sekolah dan Coach terkait
isu dan rancangan aktualisasi
2. Membuat RPP dengan model Pembelajaran yang telah di buat
3. Membuat angket minat peserta didik dengan pembelajaran tersebut
4. Mempersiapkan bahan ajar pada pembelajaran kegiatan pembelajaran Produk
Kreatif dan Kewirausahaan praktek pembuatan jamu kesehatan
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
praktek pembuatan jamu kesehatan
6. Melakukan pengamatan terhadap hasil angket minat belajar peserta didik
produk kreatif dan kewirausahaan
7. Menyusun laporan aktualisasi
E. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Bagan Rancangan Aktualisasi
1. Unit Kerja : SMKN 1 Sumarorong Kab. Mamasa
2. Isu yang diangkat : Rendahnya minat belajar peserta didik dalam pembelajaran
Produk Kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan
3. Gagasan Pemecahan Isu : “Upaya meningkatkan Minat Belajar siswa dalam
Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan melalui
Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di SMKN 1 Sumarorong Kab. Mamasa.
4. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan Minat Belajar siswa dalam
Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Asisten Keperawatan melalui
Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di SMKN 1 Sumarorong Kab. Mamasa
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

1. Persiapan 1. Menghadap sendiri Kepada 1. Lembar Konsultasi Agenda 1 Melakukan


Aktualisasi Pimpinan dan Wali Kelas secara 2. Catatan Penting Akuntabilitas Konsultasi Kepada 1. Profesional
Merencanakan terpisah dengan perikalu sopan Karakteristik peserta - Tanggung Jawab Pimpinan dan 2. Integritas
Kegiatan ( salam, Senyum dan Sapa) dan didik Kelas XI Nasionalisme Rekan Kerja 3. Inovatif
Aktualisasi menyampaikan maksud untuk Keperawatan - Religius dengan komunikasi 4. Peduli
dengan atasan berkonsultasi guna mendapatkan 3. Dokumentasi foto dan - MusyawarahMufakat yang baik
dan wali kelas saran dan arahan Video - Menghargai Pendapat merupakan
2. Menjelaskan konsep - Bijaksana perwujudan Misi
pembelajaran kepada pimpinan Etika Publik Organisasi yang
dan Wali Kelas dengan percaya - Sopan ke-2 yakni
diri singkat padat dan jelas Komitmen Mutu Menanamkan
3. Melakukan diskusi dengan - Efektif motivasi
pimpinan untuk mendapatkan - Efisien berprestasi dan
saran dan arahan dengan cara - Berorientasi mutu kompetitif kepada
melakukan musyawarah untuk Anti Korupsi semua warga
mencapai mufakat dan tetap - Transparan sekoah
saling menghargai pendapat dan - Mandiri
menganggapi saran serta arahan
pimpinan secara bijak
4. Menyampaikan hasil diskusi
dengan penuh tanggung jawab
dan mengucapkan terima kasih
atas saran dan arahan yang
diberikan mengenai model
pembelajaran tersebut

2. Membuat RPP 1. Mempersiapkan silabus sebagai 1. Silabus Akuntabilitas:


penunjang dalam pembuatan 2. RPP Tanggung jawab Berkontribusi pada
RPP 3. Dokumentasi foto dan Etika Publik : misi orgaisasi yang 1.Profesional
2. Merumuskan tujuan video Sopan, santun, ramah. kedua yaitu 2. Akuntabel
pembelajaran Komitmen Mutu : melaksanakan 3. Inovatif
3. Menentukan materi Cermat, teliti, efektif dan pengembangan dan
pembelajaran efisien peningkatan mutu
4. Menentukan metode Anti Korupsi : pendidikan dan
pembelajaran Jujur, mandiri, disiplin. pelatihan secara
5. Menetapkan kegiatan berkelanjutan
pembelajaran
6. Memilih sumber Belajar

3. Membuat angket 1. Mencari referensi tentang 1. Referensi Akuntabilitas : Membuat angket


minat peserta pengukuran minat 2. Angket Tanggung jawab minat peserta didik 1.Profesional
didik dengan 2. Menentukan indikator 3. Dokumentasi foto dan dengan 2. Akuntabel
pembelajaran pengukuran minat video Komitmen Mutu : pembelajaran 3. Inovatif
tersebut 3. Membuat angket minat peserta Cermat, teliti tersebut
didik berdasakan metode Merupakan
pemberian turut Anti Korupsi : perwujudan misi
Jujur. organisasi ke 5
mengembangkan
sistem penialian
autentitk dan
akuntabel
4. Mempersiapkan 1. Mempersiapkan referensi yang 1. Buku / referansi Akuntabilitas : Melaksanakan Profesional
bahan ajar pada akan dibutuhkan dalam 2. Resep panduan Tanggung jawab kegiatan 2. Akuntabel
pembelajaran pembelajaran 3. Alat dan bahan pembelajaran yang 3. Inovatif
kegiatan 2. Menyiapkan materi 4. Dokumnetasi foto dan Komitmen Mutu : melibatkan peserta
pembelajaran kewirausahaan video Cermat, teliti didik dalam
Produk Kreatif 3. Menyediakan panduan/resep mencari
dan pembuatan jamu kesehatan Anti Korupsi : pengetahuannnya
Kewirausahaan 4. Menyediakan alat dan bahan Jujur. sendiri merupakan
praktek praktek perwujudan
pembuatan jamu misi organisasi
kesehatan yang ke 3 yaitu
Mengembangkan
pembelajaran aktif,
inofatif, kreatif ,
efektif dan
menyenangkan

5. Melaksanakan 4. Melakukan Apersepsi 1. Hasil Angket pre test Akuntabilitas : Melaksanakan


kegiatan 5. Melakukan pengisian angket dan post test Tanggung jawab kegiatan 1.Profesional
pembuatan minat kepada peserta didik 2. Hasil praktek pembelajaran yang 2. Peduli
produk kreatif 6. Menyampaikan materi Komitmen Mutu : melibatkan peserta 3. Kerjasama
dan wirausaha kepada peserta didik Cermat, teliti didik dalam 4. Integritas
kewirausahaan 7. Menyampaikan materi mencari
pembuatan jamu pembuatan jamu kesehatan Anti Korupsi : pengetahuannnya
kesehatan 8. Mendemostrasikan pembuatan Jujur. sendiri merupakan
bersama peserta jamu kesehatan kepada peserta perwujudan
didik didik misi organisasi
9. Membimbing peserta didik yang ke 3 yaitu
dalam praktek Mengembangkan
10. Melakukan promosi hasil pembelajaran aktif,
praktek di lingkungan sekolah inofatif, kreatif ,
11. Melakukan pengisian angket efektif dan
minat peserta didik menyenangkan

6. Melakukan 1. Mengumpulkan hasil test 1. Hasil angket pre test Akuntabilitas : Membuat angket
pengamatan dan 2. Menghitung hasil test pre 2. Hasil angket post Test Transparansi, Tanggung minat peserta didik 1.Profesional
penilaian test dan post test 3. Hasil pengukuran jawab dengan 2. Kerjasama
terhadap hasil 3. Membandingkan hasil pre minat peserta didik Etika Publik : pembelajaran 3. Akuntabel
angket minat test dan post test 4. Dokumentasi foto dan Sopan, Santun, Ramah tersebut
belajar peserta video Komitmen Mutu : Merupakan
didik produk Cermat, Teliti, Efisien, perwujudan misi
kreatif dan efektif dan Inovatif organisasi ke 5
kewirausahaan Anti Korupsi : mengembangkan
Adil, Jujur sistem penialian
autentik dan
akuntabel

7. Menyusun 1. Meminta masukkan kepala 1. Hasil monitoring Akuntabilitas : Menyusun 1. Professional


pelaporan sekolah terkait monitoring 2. Laporan aktualisasi Transparansi, Kerjasama pelaporan 2. Disiplin
Rancangan pelaksanaan aktualisasi 3. Dokumentasi foto dan Etika Publik : rancangan 3. Etos kerja
Aktualisasi 2. Menyusun laporan aktualisasi video Sopan, Santun, Ramah aktualisasi 4. Integritas
Komitmen Mutu : merupakan
Cermat, Teliti, Efisien, perwujudan misi
efektif dan Inovatif organisasi ke 2
Anti Korupsi : yakni
Adil, Jujur melaksanakan
pengembangan dan
peningkatan mutu
pendidikan dan
pelatihan secara
berkelanjutan
Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Nama : Bunga Lili Syam Lambogo , S.Kep, Ns
Instansi : SMKN 1 Sumarorong
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan Minat Peserta Didik dalam Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Program
Keahlian Asisten Keperawatan melalui Praktek Pembuatan Jamu Kesehatan di SMKN 1 Sumarorong”.

Juli Agust. Sept. Keterangan

No Kegiatan Minggu ke-

3 4 1 2 3 4 1

1 Persiapan Aktualisasi 16 – 17 Juli 2021

2 Pembentukan Tim Kerja 21 Juli 2021

3 Menyusun perangkat pembelajaran 22 – 26 Juli 2021

4 Merancang Metode Pembelajaran 27 – 31 Juli 2021

5 Implementasi Aktualisasi 02 Agst– 04 Sept 2021

6 Monitoring, Evaluasi dan pelaporan 06 – 07 September 2021


Mengetahui,
Mentor Peserta Latsar

Arnoldus., S.Pd., M.Pd Bunga Lili Syam Lambogo , S.Kep.Ns


NIP. 19711111 200502 1 004 NIP 19900120 202012 2 012

Anda mungkin juga menyukai