DISUSUN OLEH :
NURDANI
NIM : 18.9.2.011
1
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan siap diujikan
dihadapan Tim Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Prodi D III Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram
PROPOSAL
Ketua Penguji
( ………………………… )
NIDN. ……………….
Penguji I
( ………………………… )
NIDN. ……………….
Penguji II
( ………………………… )
NIDN. ……………….
Mengetahui
Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram
Dekan,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Segala Limpahan,
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “Gambaran Pengetahuan Ibu
Tahun 2021”
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
1. Dr. TGH. L. Abdul Muhyi Abidin MA, Selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Wathan Mataram.
2. Hj. Lale Syifaun Nufus, M.Farm., Apt, Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Wathan Mataram.
5. Ns. Sofian Hadi, S.Kep., MM, Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
9. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Program Studi
Kebidanan yang telah memberikan bekal ilmu dan bimbingan kepada penulis.
semua pihak yang telah membantu penyusunan ini mendapatkan imbalan yang
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara perlahan
tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan baik secara fisik
maupun psikologis dan sebagian besar bersifat fisiologis. Masa ini merupakan
masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan
2014).
Ibu membutuhkan gizi yang cukup saat nifas, kualitas dan jumlah
makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang
pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi seperti proses tumbuh kembang
anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi, kekurangan zat-zat sensial
penting bagi ibu pada masa nifas atau menyusui. Namun fenomena yang
Masa masa nifas, makanan yang bergizi dan sesuai porsi akan
menyebabkan ibu dalam keadaan sehat dan segar. Ibu nifas yang faktor
makanan yang bergizi terutama protein sangat penting di konsumsi ibu nifas
sangat penting untuk membantu proses pencernaan, kadar vitamin dan air
dalam buah juga sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan ibu nifas
perlu makanan bergizi dan porsi makan perlu ditingkatkan untuk proses
kebutuhan nutrisi yang baik merupakan salah satu faktor yang membantu
(Prawirohardjo, 2011)
Mengingat hal ini maka dalam masa nifas ibu harus melakukan
memproduksi air susu ibu (ASI) dan membantu menjaga kesehatan bayi
(Prawirohardjo, 2011).
Menurut WHO sebagian besar penyebab kematian ibu adalah
2015, angka kematian ibu di Indonesia masih sebanyak 305 per 100.000
kelahiran hidup, artinya angka kematian ibu ini masih cukup tinggi sehingga
kasus kematian ibu di Provinsi NTB, selama tahun 2019 adalah 85 kasus,
kematian ibu terbanyak pada tahun 2019 yakni terjadi pada saat ibu bersalin
sebesar 42,35%, nifas sebesar 40% dan saat ibu hamil sebesar 17,65%.
Berdasarkan kelompok umur, kematian ibu banyak terjadi pada usia 20-34
tahun sebanyak 64,71%, usia ≥35 tahun sebanyak 30,59% dan usia<20 tahun
yang terdiri dari : ibu bersalin sebanyak 3 orang yang berada pada rentang
usia 20-34 tahun dan 2 orang lainnya yaitu ibu nifas yang berada pada rentang
umur 20-35 tahun sedangkan pada tahun 2020 dari bulan Januari sampai
dengan Agustus angka kematian ibu mencapai 7 orang yang terdiri dari : ibu
bersalin sebanyak 2 orang < 20 tahun dan 5 orang lainnya yaitu ibu nifas yang
Penyebab utama dari kematian ibu antara lain sumber daya yang
dengan wanita yang tinggal di negara maju sehubungan dengan faktor yang
Kemudian, menurut data yang diperoleh dari buku register yang ada di
Puskesmas Kuripan menunjukkan bahwa jumlah ibu nifas pada tahun 2018
sebanyak 210 orang sedangkan pada tahun 2019 jumlah ibu nifas yang datang
2019).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ana Sundari pada tahun 2013
dengan judul : ”Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Nutrisi Masa Nifas
besar responden pengetahuan ibu nifas tentang nutrisi pada masa nifas adalah
Kuripan menunjukkan bahwa dari 10 ibu nifas yang diwawancarai 7 ibu nifas
masa nifas dan 3 ibu nifas (30%) mengatakan sudah mengetahui tentang
2021”.
2021.
TINJAUAN PUSTAKA
2014).
1. Tahu (know)
rendah.
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
yaitu:
a. Umur
(Nursalam, 2011).
b. Pengalaman
c. Pendidikan
(Nursalam, 2011).
d. Pekerjaan
2016).
e. Jenis Kelamin
2. Faktor eksternal
a. Informasi
b. Lingkungan
non fisik)
c. Sosial budaya
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan status sosial
pula.
pengetahuan, yaitu:
b. Pengalaman pribadi
2. Cara modern
a. Metode induktif
umum.
b. Metode deduktif
yang khusus.
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
(Sulistyawati, 2015).
sebagai berikut:
1. Puerperium dini
2. Puerperium intermedial
3. Remote puerperium
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna
tahunan.
a. Involusi Uterus
1) Iskemia miometrium
atrofi.
2) Atrofi jaringan
3) Autolisis
4) Efek oksitosin
Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh satu jari
kranialis servikallis.
setelah persalinan.
a. Nafsu makan
b. Motilitas
c. Pengosongan usus
karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan adanya edema
kandung kemih penuh atau sesudah buang air kecil masih tertinggal
urin residu. Sisa urin dan trauma kandung kemih waktu persalinan
menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke
a. Hormon Plasenta
postpartum.
b. Hormon Pituitari
progesteron.
d. Kadar Esterogen
menghasilkan ASI.
wanita melahirkan.
a. Suhu Badan
Satu hari (24 jam) post partum suhu tubuh akan naik sedikit
b. Nadi
c. Tekanan darah
d. Pernafasan
suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan
beberapa hari post partum. Jumlah sel darah tersebut masih dapat
naik lagi sampai 25.000 – 30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika
Jumlah Hb, Hmt, dan eritrosit sangat bervariasi pada saat awal
– awal masa post partum sebagai akibat dari volume darah, plasenta,
akan dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi wanita tersebut. Selama
kelahiran dan post partum, terjadi kehilangan darah sekitar 200-500
ml. Penurunan volume dan peningkatan Hmt dan Hb pada hari ke-3
sampai hari ke-7 postpartum, yang akan kembali normal dalam 4-5
1. Periode Taking In
dari orang-orang terdekat. Saat ini merupakan saat yang baik bagi
fungsi tubuhnya, misalkan buang air kecil atau buang air besar,
mulai belajar untuk mengubah posisi seperti duduk atau jalan, serta
3. Periode Letting Go
umum fase ini terjadi ketika ibu kembali ke rumah. Ibu menerima
ASI baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit
kebutuhan bayinya.
ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
bentuk air putih, susu dan jus buah (anjurkan ibu untuk minum
e. Pil zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi
ASI. Bagi ibu masa nifas yang menyusui dalam hal nutrisi harus :
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
berikut:
puerperium.
3. Eliminasi
normal bila dapat BAK spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK
atau pada hari ke-3 diberi laksan supposituria dan minum air
1) Diet teratur.
mastitis. Air susu yang menjadi kering akan menjadi kerak dan
5. Istirahat
yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari. Menurut Nugroho (2014: 141), hal-hal yang dapat
perlahan.
bayi sendiri.
6. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
bersangkutan.
7. Keluarga Berencana
2011)
8. Senam Nifas
postpartum.
sebagai berikut:
4. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, atau masalah
penglihatan.
6. Demam, muntah, rasa sakit sewaktu BAK atau jika merasa tidak
enak badan.
10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya
1. Perdarahan Postpartum
berikut:
lain:
1) Atonia uteri
2) Retensio placenta
3) Sisa plasenta
Saat suatu bagian sisa plasenta tertinggal, maka uterus tidak
menimbulkan perdarahan.
5) Inversio uteri
atau perlahan.
ini. Demam ini melibatkan kenaikan suhu sampai 38oC atau lebih
pertama (Astuti, dkk 2015). Tanda dan gejala infeksi masa nifas
antara lain:
a. Demam
b. Takikardia
3. Bendungan ASI
susu, sering merasakan nyeri yang cukup hebat dan bisa disertai
4. Mastitis
c. Menggigil
5. Pospartum Blues
a. Menangis
c. Cemas
d. Khawatir mengenai sang bayi
e. Kesepian
ibu
muncul.
6. Depresi Berat
yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
4. Paritas
Keterangan :
= Diteliti
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Ukur
operasional data
1 Pengetahuan Gambaran ibu Kuesioner a. Baik : 76%- Ordinal
ibu nifas nifas tentang 100%
pengertian,
b. Cukup :
tahapan masa
nifas, perubahan 56%-75%
fisiologis masa c. Kurang ≥
nifas, perubahan
55%
psikologis masa
nifas, kebutuhan
nutrisi pada masa
nifas, tanda
bahaya masa
nifas
dan komplikasi
masa nifas
2 Karakteristik
Ibu Nifas
a. Umur Usia ibu pada Kuesioner a. <20 tahun Ordinal
masa nifas b. 20-35 tahun
sampai saat c. >35 tahun
penelitian
dilakukan
b. Pendidikan Jenjang Kuesioner d. Dasar (SD, Ordinal
pendidikan SMP)
formal yang e. Menengah
diselesaikan oleh (SMA)
ibu nifas f. Tinggi
berdasarkan (Perguruan
ijazah terakhir Tinggi)
yang dimiliki
c. Pekerjaan Aktivitas utama Kuesioner a. Bekerja Nominal
yang dilakukan (PNS,
oleh ibu nifas Pedagang,
untuk Swasta,
memenutuhan Wiraswasta,
kebutuhan Petani,
hidupnya sehari- Buruh)
hari. b. Tidak
Bekerja
(IRT)
d. Paritas Jumlah anak Kuesioner a. Primipara Ordinal
yang pernah b. Multipara
dilahirkan oleh c. Grande
ibu nifas multipara
BAB IV
METODE PENELITIAN
metode deskriptif yaitu peneliti ingin memperoleh data dan fakta-fakta dari
permasalahan yang telah ada dan mencari informasi serta gambaran yang
jelas tentang pengetahuan ibu nifas mengenai kebutuhan nutrisi pada masa
yaitu variabel pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi pasda masa
nifas dan karakteristik ibu nifas (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan dari segi
waktu rancangan penelitian ini termasuk cross sectional dimana semua data
(waktu yang bersamaan) dan hanya diobservasi sekali saja, dan dari segi jenis
Tahun 2020.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
(Sugiyono, 2016).
ibu nifas yang ada di Puskesmas Kuripan dari bulan Januari s/d
sampel adalah berbagai cara yang ditempuh untuk pengambilan sampel agar
(Sugiyono, 2014).
semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang telah penulis
tentukan. Oleh karena itu, penulis memilih teknik purposive sampling dengan
Kriteria Sampel :
1. Kriteria Inklusi
Yaitu kriteria yang bisa dijadikan sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam
2. Kriteria Eksklusi
Yaitu kriteria yang tidak bisa dijadikan sebagai sampel. Kriteria inklusi
data (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini, alat yang digunakan untuk
1. Data Primer
2. Data Sekunder
1. Editing
2. Coding
menjadi :
1) Bekerja (kode 1)
2) Multipara (kode 2)
3) Grandemultipara (kode 3)
3. Scoring
Data tentang pengetahuan ibu diolah dengan skor dimana skor
jawaban untuk jawaban yang benar adalah 1, dan skor untuk jawaban yang
salah adalah 0, kemudian skor dijumlah dan dibagi dengan skor maksimal
Sp
×100 %
Sm
P=
Sm = Skor maksimal
4. Tabulating
analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari
Sp
×100 %
Sm
P=
kuantitatif yaitu :
1. Baik = 76% - 100%
2. Cukup = 56 - 75%
Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2019. Angka Kematian Ibu. Mataram : NTB.
Dinas Kesehatan Lombok Barat, 2019. Angka Kematian Ibu. Lombok Barat :
NTB.