Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merokok merupakan suatu masalah yang komplek di dalam kehidupan

masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial,

ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian (Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia, 2011).

Perilaku merokok masih merupakan masalah kesehatan dunia karena

dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan kematian. Perokok berisiko

untuk terkena kanker hati dan paru, bronkitis kronis, emphysema, gangguan

pernapasan, kerusakan dan luka bakar, berat badan rendah dan perkembangan

yang terhambat pada bayi. Selain itu, rokok juga dapat mengakibatkan

gangguan reproduksi pada pria dan wanita.

Setiap harinya, terdapat 11.176 orang di seluruh dunia meninggal

diakibatkan rokok. Menurut laporan terakhir dari WHO mengenai konsumsi

tembakau dunia, angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan satu di

antara yang tertinggi di dunia yaitu 67,2% laki-laki dan 8,3% perempuan

dengan usia 10 tahun ke atas (WHO, 2019)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2020, setiap hari

prevalensi perokok yang berusia 15 tahun ke atas di Indonesia sebesar 38,8%.

Sedangkan pada tahun 2019, prevalensi perokok yang berusia 15 tahun ke atas

sebesar 32,2%. Dibandingkan tahun 2019, pada tahun 2020 terlihat adanya

peningkatan prevalensi perokok di Indonesia.


Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, umur pertama kali merokok antara

10-14 tahun sebesar 18% sedangkan pada umur 15-19 tahun sebesar 53,9%

dengan rata-rata rokok yang dihisap adalah 10,7 batang perhari. Semakin

meningkatnya perokok di Indonesia menjadi masalah nasional yang perlu di

prioritaskan. Jumlah perokok yang mengalami peningkatan secara cepat

diikuti dengan banyaknya batang rokok yang dikonsumsi setiap tahunnya.

Meningkatnya prevalensi perokok menyebabkan masalah rokok

menjadi semakin serius. Perilaku merokok di masyarakat tidak terjadi tanpa

adanya hal-hal yang mendorong perokok untuk melakukan tindakan tersebut.

Banyak faktor yang mendorong individu untuk merokok. Secara garis besar

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok adalah faktor lingkungan

yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan sebaya, serta kepuasan

psikologis.

Berhenti merokok merupakan hal yang tidak mudah bagi pecandu

rokok. Adapun alasan tertentu sehingga mereka memilih untuk berhenti

merokok. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berhenti

merokok adalah keinginan, kontrol diri dan motivasi yang kuat untuk

melaksanakannya. Namun, berdasarkan fenomena yang ada, banyak perokok

yang gagal berhenti merokok meskipun telah mengetahui bahaya yang dapat

ditimbulkan oleh rokok.

Rokok berbahaya bagi kesehatan. Dalam sebatang rokok terkandung

sekitar 4.000 senyawa kimia, diantaranya karbonmonoksida, nikotin, dan tar.

Merokok sudah terbukti mengganggu kesehatan dan mengancam jiwa


seseorang. Bahaya yang mengancam pada orang yang merokok bisa bersifat

akut dan kronik. Ancaman akut yang dapat terjadi meliputi penurunan kadar

oksigen di dalam darah, peningkatan kadar karbon monoksida, peningkatan

resiko pengerasan arteri, pengentalan darah, serangan jantung, serta ancaman

kronik dari penggunaan tembakau adalah penyakit kanker paru (Kementerian

Kesehatan, 2012).

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penanggulangannya

menyangkut berbagai aspek permasalahan yang diakibatkan oleh rokok.

Rokok menjadi salah satu ancaman terbesar dalam pembangunan terlebih lagi

kini rokok mulai mengancam kehidupan masyarakat mulai dari usia remaja

sampai dewasa. Untuk mewujudkan perubahan terhadap perilaku berhenti

merokok pada masyarakat, maka masyarakat perlu diberikan bimbingan

konseling maupun penyuluhan tentang bahaya yang diakibatkan oleh rokok.

Dengan adanya penyuluhan yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan

diharapkan masyarakat mampu meningkatkan kesadarannya dan mau berhenti

merokok agar bisa menjalani kehidupan dengan pola hidup yang sehat.

Berdasarkan data yang diperoleh di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan

Lekong Tahun 2021 dari bulan Januari sampai dengan Agustus menunjukkan

bahwa sebagian besar masyarakat merupakan perokok aktif sebanyak 255

orang. Sedangkan dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap

10 orang yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Lekong diketahui

bahwa 6 orang (60%) diantaranya mengatakan berhenti merokok karena


adanya dorongan atau motivasi dari lingkungan keluarga dan 4 orang (40%)

diantaranya mengatakan belum bisa berhenti merokok karena kecanduan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai faktor dominan berhenti merokok di Wilayah Kerja

Puskesmas Dasan Lekong Tahun 2021.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disusun di atas, maka dapat

ditarik beberapa permasalahan yang timbul di Wilayah Kerja Puskesmas

Dasan Lekong yaitu : masih banyak masyarakat yang belum mau berhenti

merokok, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan dan pergaulan. Akan

tetapi ada juga beberapa masyarakat yang sudah berhenti merokok secara

total, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya yaitu

adanya keinginan yang kuat dari masyarakat untuk berhenti merokok setelah

diberikan penyuluhan oleh tenaga kesehatan tentang dampak yang diakibatkan

oleh rokok.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut : “Apa Saja Faktor Dominan Berhenti Merokok di

Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Lekong Tahun 2021”.


D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor dominan berhenti merokok di Wilayah

Kerja Puskesmas Dasan Lekong Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi faktor psikologis yang mempengaruhi berhenti

merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Lekong Tahun 2021.

b. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang mempengaruhi berhenti

merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Lekong Tahun 2021.

c. Mengidentifikasi faktor sosial yang mempengaruhi berhenti merokok

di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Lekong Tahun 2021.

d. Mengidentifikasi faktor motivasi yang kuat untuk berhenti merokok di

Wilayah Kerja Puskesmas Dkasan Lekong Tahun 2021.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini peneliti mampu

menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan tentang faktor-faktor

dominan yang mempengaruhi seseorang untuk berhenti merokok.

2. Untuk Institusi Pendidikan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa dijadikan sebagai

bahan masukan, literatur dan referensi untuk meningkatkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan para mahasiswa khususnya mahasiswa

Universitas Pendidikan Mandalika.


3. Bagi Masyarakat

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat meningkatkan

kesadaran masyarakat khususnya bagi perokok aktif dan pasif supaya mau

berhenti merokok agar terhindari dari bahaya yang diakibatkan oleh rokok.

Anda mungkin juga menyukai