BAB I
PENDAHULUAN
b. Tendangan Sabit
“Tendangan sabit adalah tendangan yang lintasannya
setengah lingkaran ke dalam, dengan sasaran seluruh
tubuh, dengan punggung kaki atau jari-jari telapak kaki.”
c. Tendangan T
“Tendangan T adalah serangan yang digunakan
sebelah kaki dan tungkai, lintasannya lurus kedepan dan
kenaannya pada tumit, telapak kaki dan sisi luar telapak
kaki, posisi lurus, biasanya digunakan untuk serangan
samping, dengan sasaran seluruh bagian tubuh.”
b. Sikap jongkok
Pada sikap jongkok ada dua macam yaitu sikap jongkok
dan jengkeng. Sikap jongkok dengan posisi mencangkung yaitu
pantat duduk pada ujung kedua tumit, pinggang, punggung,
leher, dan kepala tegak lurus, pandangan mata ke depan,
keseimbangan tetap dijaga dengan baik.
c. Sikap duduk
Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan
sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk
terdiri atas empat sikap.
1. Sikap duduk
2. Sikap sila
d. Sikap berbaring
Sikap ini berfungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap
pembelaan. Sikap berbaring ada tiga bentuk.
g. Serangan
Serangan ialah upaya membela diri dengan menggunakan
lengan/tangan dan tungkai/kaki untuk mengenai sasaran
tertentu pada anggota tubuh lawan.
Pelajaran beragam jenis dan bentuk serangan yang
diajarkan di sekolah-sekolah sesungguhnya merupakan sarana
untuk penerapan teknik pembelaan diri yang terbatas pada
pengertian pencak silat sebagai olahraga.
Serangan seharusnya dilihat sebagai alat dalam hal yang
berhubungan dan terpadu dalam pembelaan diri. Serangan
i. Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang
dipergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang dengan
mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerangan.
Dalam olahraga pencak silat, teknik tendangan yang masuk ke
sasaran mendapat nilai 2.
Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam pencak silat
pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk menyerang dalam
pertandingan olahraga pencak silat. Namun, sebagaimana halnya
dengan pukulan, tidak semua teknik dalam pencak silat olahraga
digunakan, berdasarkan efisiensi pelaksanaan teknik tendangan
dan efektivitas untuk memperoleh angka serta keselamatan pesilat
yang melakukan tendangan tersebut. Masih menurut Chandra
c. Kecepatan Asiklis
d. Kecepatan Siklis
e. Kecepatan Dasar