Anda di halaman 1dari 26

TARUNG DERAJAT

A. Hakikat Tarung Derajat

Tarung Derajat itu adalah Ilmu Olahraga Seni Pembelaan Diri yang memanfaatkan
Senyawa Daya Gerak Otot, Otak serta Nurani secara Realistis dan Rasional, didalam proses
pembelajaran dan pemberlatihan gerakan-gerakan seluruh anggota dan organ tubuh serta
bagian-bagian penting lainnnya, dalam rangka memiliki dan menerapkan 5 (lima) unsur
daya moral, antara lain yaitu : Kekuatan – Kecepatan – Ketepatan – Keberanian dan
Keuletan, yang melekat dengan Dinamis dan Agresif dalam suatu Sistem Ketahanan /
Pertahanan diri serta Pola Teknik, Taktik dan Strategi Bertahan menyerang yang Praktis
dan Efektif bagi suatu Pembelaan Diri. Untuk digunakan terutama pada upaya
Pemeliharaan Keselamatan, Kesehatan dan Kesempatan Hidup sebagai Manusia yang
berhakekat, seperti mampu menghindari dan menjauhkan sikap hidup permusuhan dan
kesombongan, pencegahan dan pemulihan penyakit fisik dan mental, serta mampu
mensyukuri kehidupan dan berbuat amal kebaikan bermanfaat bagi kemanusiaan.

Senyawa Daya Gerak Otot, Otak serta Nurani di atas tadi berasal dan diperoleh dari
proses Fikiran Rasa dan Keyakinan atas dan tentang berbagai macam sifat, motif dan
bentuk serta cara datang kemudian menerima dan menyikapi serta menjawab peristiwa-
peristiwa terjadinya suatu kejadian hidup yang dialami dan teralami sendiri di dalam
menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang garapan hidup yang ditekuni secara
Realistis dan Rasional pada setiap tatanan ruang lingkup, tataran dan tingkatan kehidupan
yang diganti selaras dengan adab-adabnya dalam rangka berinteraksi hidup keluarga,
masyarakat, hingga bernegara dan berketuhanan YME. Pengalaman tersebut bergulir
secara alamiah dari waktu ke waktu sejak masa kecil bergerak sepanjang hayat.

Rangkaian dari suatu proses pengalaman hidup tersebut ditata dalam bentuk paduan
imajinasi yang sarat dengan hasrat perjuangan dan kerja keras untuk merubah nasib, tertata
dalam bentuk paduan kreativitas. Paduan imajinasi menyatu dengan paduan kreativitas
melahirkan suatu tindakan hidup yang praktis dan efektif. Dan tindakan moral yang
dilakukan dengan konsisten pada setiap menghadapi tantangan dan tuntutan hidup,
merefleksi dalam paduan Keberanian Moral.

B. Filosofi Tarung Derajat

AKU RAMAH BUKAN BERARTI TAKUT


AKU TUNDUK BUKAN BERARTI TAKUT
JADIKANLAH DIRIMU OLEH DIRI SENDIRI
TARUNG DERAJAT
AA BOXER
C. SEJARAH TARUNG DERAJAT

Badan tegap, padat, berotot kekar ternyata tidak hanya dimiliki oleh atlet olahraga
binaraga atau body building, ini juga hampir terlihat pada semua penekun olahraga beladiri
Tarung Derajat. Bentuk latihan beladiri yang telah berhasil diciptakannya mampu
membentuk fisik secara prima, badan kekar dan kuat untuk dididik menjadi insan beladiri
yang berhati nurani lembut.

Berawal dari pengalaman yang tidak menyenangkan dan perjuangan hidup yang
keras, AA Boxer panggilan akrab dari Drs. Achmad Drajat selalu mencoba untuk
mempertahankan diri dari segala bentuk perkelahian yang kerap dialaminya pada masa
muda dahulu. Memang menurutnya pada tahun 1960 an, di lingkungan tempat tinggalnya,
AA Boxer sering mendapat tekanan-tekanan yang pada akhirnya terjadi bentrokan secara
fisik. Tempat tinggalnya yang terbilang rawan pada masa itu, selalu menjadi tempat
perkelahian antar kelompok, bahkan dirinya menjadi ikut terlibat, bukan AA Boxer yang
memulai, tetapi timbul dari keadaan yang terpaksa.Begitu pula ketika bermain bola,
kepiawaainnya memainkan kulit bundar di lapangan hijau acapkali membawa
kesebelasannya keluar sebagai juara. Rupanya, ada beberapa orang yang tidak suka dengan
kemahirannya, sehingga dirinya sering mendapat tekanan dan permainan kasar dari lawan
dan akhirnya berbuntut pada perkelahian. Memang diakui tubuh fisiknya yang kecil selalu
mendapat perlakuan tidak wajar dari lawannya yang bertubuh besar dan selalu berakhir
dengan kekalahan.

Pengalaman hidup yang selalu tidak menyenangkan ini telah membekas pada
dirinya. "Dari bosan kalah itulah timbul niat untuk menciptakan beladiri", kata ayah dari
dua anak ini. Akhirnya ia mencoba menciptakan teknik-teknik beladiri yang praktis untuk
dapat mengangkat kembali kehormatan dirinya agar tidak selalu menjadi bulan-bulanan
lawannya yang bertubuh besar. Setelah ditelaah ternyata dalam perkelahian yang selalu
dialaminya, ia menemukan 4 unsur gerakan, yaitu memukul, menendang,
menangkis/mengelak dan membanting. Dalam benaknya timbul, "Kalau ingin menang
dalam berkelahi harus mempunyai cara untuk memukul, menendang,
menangkis/mengelak, dan membanting sendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain".

Dari sini diproses, karena pada dasarnya tangan dapat digerakkan secara alamiah
sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Semangat dan ketekunan telah membentuk
dirinya menjadi mahir untuk membela diri. Kematangan dalam beladiri semakin bertambah
tatkala ada orang yang dengan sengaja ingin mencoba dan mengajak beradu fisik. Bahkan
memberanikan diri untuk melindungi orang yang merasa tertindas atau disakiti oleh orang
yang tidak bertanggung jawab.

Namanya mulai dikenal sebagai sosok pembela orang yang lemah. Sejak itu,
beberapa pemuda berdatangan ingin mempelajari ilmu beladiri yang dimilikinya. Pada saat
inilah panggilan dan julukan AA BOXER mulai melekat pada dirinya. Awalnya, AA Boxer
tidak berkeinginan untuk mengajari orang untuk beladiri. Ia menciptakan beladiri hanya
untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai jurus/gerakan yang baku, tetapi karena
beberapa orang tetap memaksa untuk diajarkan beladiri, mulailah mereka diberikan
pelajaran ilmu beladiri hasil jerih payahnya. Ini terjadi pada tahun 1968 yang pada saat itu,
AA Boxer baru berusia 18 tahun.

Dari beberapa orang, kemudian menyebar dan tumbuh cukup pesat, seperti bola es
yang menggelinding makin lama makin besar. Timbul pemikiran untuk membentuk suatu
wadah perkumpulan yang mempunyai nama, lahirlah beladiri itu secara ilmiah dari nama
panggilan sehari-hari, AA BOXER. Tepatnya tahun 1972, beladiri yang diciptakannya kini
sudah memiliki nama. Perjalanan mengajar dan melatih, tumbuh berkembang sampai
timbul permintaan untuk mengajar di daerah lain.

Renungan dari pengalaman hidup yang diderita dan dijalaninya dengan penuh kesabaran
dan tawakal telah menjadikan dirinya tegar dan menumbuhkan rasa percaya diri serta
menanamkan keyakinan yang semakin mantap. Perlahan-lahan ditata dan ditinjau kembali
teknik dan gerakan yang sudah diciptakan, sehingga kian hari beladiri yang lahir secara
alamiah ini mulai menemukan bentuknya.

Teknik-teknik yang diyakininya sudah baik mulai dibakukan. Konsepnya untuk


menciptakan beladiri yang praktis dan efektif sudah semakin nampak jelas. Semuanya
diilhami dari 4 unsur gerakan perkelahian, yaitu memukul, menendang,
menangkis/mengelak, dan membanting. Menurutnya, sudah kodrat-Nya gerakan-gerakan
fisik tersebut ada pada setiap insan manusia yang mutlak bukan milik dari suatu aliran ilmu
beladiri lain.

Kedewasaannya yang ikut terbina dengan baik telah menbentuk dirinya untuk
selalu berfikir positif, nama perkumpulan beladiri AA Boxer terkesan berbau asing dan
juga seakan bertentangan dengan idealisme bangsa Indonesia. Menurutnya, beladiri yang
telah diciptakan lahir di bumi Indonesia, karena itu nama perkumpulan beladirinyapun
harus berasal dari bahasa Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan keinginannya untuk
mendaftarkan olahraga beladiri ini masuk menjadi anggota KONI. Akhirnya berubahlah
nama perkumpulan beladirinya menjadi TARUNG DRAJAT. Ini diambil dari kata
TARUNG yang artinya perkelahian, perjuangan untuk membela diri, sedangkan kata
DRAJAT diambil dari namanya Achmad Drajat. Jadi, arti TARUNG DRAJAT adalah cara
berjuang mempertahankan diri ala Achmad Drajat.

Pengetahuan fisik dan batin yang juga ikut dipupuk merasa dirinya seolah berkesan
dikultus dari namanya. "Kalau kita memakai nama langsung, kita seolah-olah memiliki
suatu hal yang sombong atau takabur, jadi nanti akan ada suatu pengkultusan, kita tidak
mau dikultuskan oleh anggota", demikian ujarnya ketika menceritakan perubahan
TARUNG DRAJAT menjadi TARUNG DERAJAT. Artinya pun berubah menjadi
Berjuang mempertahankan diri untuk mencapai suatu tingkat atau kehormatan, karena
DERAJAT itu sendiri mempunyai arti tingkat atau kehormatan.

Hasil usaha dan perjuangan yang sebelumnya tidak pernah disangka akan menjadi
seperti ini akhirnya tumbuh dan berkembang. Apalagi setelah masuk menjadi anggota
KONI pada tahun 1998. Ditunjang oleh semangat dari murid-muridnya, Keluarga Olahraga
Tarung Derajat atau yang lebih dikenal dengan KODRAT telah menyebar di 20 propinsi
di Indonesia, dan juga sampai ke negara-negara lain khususnya Asia Tenggara.

Beladiri yang diciptakan ini memang murni hanya melatih beladiri secara fisik saja,
tidak ada unsur lain. Gerakan teknik beladiri yang praktis dan efektif yang dikembangkan
ini tidak pernah secara khusus untuk bisa beladiri dengan senjata. Walaupun demikian
diajarkan juga cara untuk menghadapi lawan yang menggunakan senjata. "Apakah dapat
dikatakan insan beladiri, jika ada orang yang membawa senjata yang bukan bagian dari
tugasnya ?", begitulah prinsipnya, "Sebab insan beladiri adalah orang yang ingin
menciptakan hidup tenang dan selamat" , tambahnya lagi.
PROGRAM LATIHAN TARUNG DERAJAT JANGKA PENDEK (PEMULA/DASAR)
SATLAT TROBOS BOXER
Program latihan ini di lakukan seminggu itu 3 kali pertemuan yaitu selasa,kamis dan minggu
Dengan waktu latihan 1 jam 30 menit untuk anak berumur 10 – 15 tahun.

 Minggu Pertama,
Selasa,
- Pemanasan (15 MENIT)
- mengenalkan seperti apa olahraga tarung derajat. (20 MENIT)
- Tata krama atau sikap dalam tarung derajat. (40 menit )
- Pendinginan (15 MENIT)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- tata krama atau sikap dalam tarung derajat (30 menit)
- Macam-macam sikap pasang atau kuda – kuda (30 menit)
- Pendinginan (15 menit)

Minggu,
- Pemanasam (15 menit)
- Meperkelankan latihan tradisi dalam tarung derajat dan mulai ikut mempragakan (60
menit)
- Pendinginan (15 menit)
 Minggu Kedua,
Selasa,
- Pemanasan (15 menit)
- Tata krama dan sikap dalam tarung derajat (20 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda ( 1 dan 2) dan di kombinasikan dengan pukulan lurus 1x
di depan dada (40 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- Tata krama dan sikap dalam tarung derajat (20 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan lurus 1x
di depan dada (40 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Minggu,
- Pemanasan (15 menit)
- latihan tradisi dalam tarung derajat (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
 Minggu ketiga
Selasa,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan lurus 1x
dan 2x di depan dada (30 menit)
- Mengajarkan teknik pukulan atas dan bawah dalam tarung derajat (30 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- teknik pukulan atas dan bawah dalam tarung derajat (20 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan depan
dada dan atas 1x dan 2x ( 40 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Minggu,
- Pemanasan (15 menit)
- latihan tradisi dalam tarung derajat (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)

 Minggu keempat,
Selasa,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan depan
dada, atas dan bawah 1x dan 2x ( 60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan depan
dada, atas dan bawah 1x dan 2x ( 40 menit)
- Mengajarkan teknik tendangan lurus (20 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Minggu,
- Pemanasan (15 menit)
- latihan tradisi dalam tarung derajat (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
 Minggu Kelima,
Selasa,
- Pemanasan (15 menit)
- Teknik tendangan lurus (20 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan depan
dada, atas dan bawah di tambah tendangan lurus ( 40 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan depan
dada, atas dan bawah di tambah tendangan lurus ( 40 menit)
- Mengajarkan teknik tendangan samping dan belakang (20 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Minggu,
- Pemanasan (15 menit)
- latihan tradisi dalam tarung derajat (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
 Minggu Keenam,
Selasa,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan pukulan depan
dada, atas dan bawah di tambah tendangan lurus ( 15 menit)
- Mengajarkan teknik tendangan samping dan belakang (20 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan tendangan
lurus,samping dan belakang (25 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan dengan tendangan
lurus,samping dan belakang (40 menit)
- Mengajarkan tangkisan atas bawah dan tengah (20 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Minggu,
- Pemanasan (15 menit)
- latihan tradisi dalam tarung derajat (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
 Minggu Ketujuh,
Selasa,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan tangkisan atas bawah dan
tengah (40 menit)
- Mengajarkan shadow (20 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- Sikap pasang atau kuda – kuda (1,2 dan 3) dan di kombinasikan tangkisan atas bawah dan
tengah (30 menit)
- Teknik shadow dengan melakukan pukulan dan tendangan (30 menit)
- Pendinginan (15 menit)

Minggu,
- Pemanasan (15 menit)
- latihan tradisi dalam tarung derajat (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
 Minggu kedelapan,
Selasa,
- Pemanasan (15 menit)
- Teknik shadow dengan melakukan pukulan,tendangan dan tangkisan (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
Kamis,
- Pemanasan (15 menit)
- Teknik shadow dengan melakukan pukulan,tendangan dan tangkisan (40 menit)
- Memperkenalkan seni tarung (derajat 1)
- Pendinginan (15 menit)
Minggu,
- Pemanasan (15 menit)
- latihan tradisi dalam tarung derajat (60 menit)
- Pendinginan (15 menit)
HASIL YANG DI PEROREL SELAMA PROGRAM LATIHAN

 Memahami/mengetahui apa itu olahraga TARUNG DERAJAT

 Memahami/mengetahui tata krama dan sikap dari olahraga TARUNG DERAJAT

 Memahami/mengetahui teknik-teknik dasar olahraga TARUNG DERAJAT untuk

KURATA I

 Memahami/mengetahui tradisi dari Olahraga TARUNG DERAJAT

 Memahami/mengetahui Seni Tarung dari Olahraga TARUNG DERAJAT

 Siswa dapat menggunakan/merealisasikan teknik-teknik yang telah di ajarkan untuk

membela diri ketika dalam masalah.

Anda mungkin juga menyukai