Anda di halaman 1dari 21

VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES

TENDANGAN LURUS PENCAK SILAT TAPAK SUCI


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Tes Pengukuran

Dosen Pengampu : Drs. Sudirman Husein, M.Pd


Tim Dosen : Joan Siswoyo, M.Pd

Oleh:
JIHAN FADILLAH ULHAQ
1863051003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Validitas
dan Reliabilitas Tendangan Lurus Pencak Silat Tapak Suci”. Shalawat serta salam
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
mengantarkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang
seperti saat ini.
Dalam penyusunan tugas akhir ini tidak dapat lepas dari dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu kami sampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Sudirman Husein, M.Pd, dan Bapak Joan Siswoyo, M.Pd., selaku
dosen pengampu dan tim dosen mata kuliah Tes dan Pengukuran yang telah
membina saya untuk dapat menyelesaikan dan memahami tugas yang terkait.
2. Anggota latihan rutin UKM Tapak Suci Universitas Lampung.
3. Semua pihak yang telah membantu pikiran dan tenaga dalam penyelesaian
tugas ini.

Tugas ini tentunya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh
karena itu, besar harapan saya akan saran dan kritik dari pembaca semua demi
sempurnanya tugas akhir ini. Dan semoga tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Natar, 23 Mei 2020

Jihan Fadillah Ulhaq


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................


DAFTAR ISI ..........................................................................................................
I. PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...…
1.3 Tujuan ............................................................................................................
1.3 Manfaat ...........................................................................................................
II. PEMBAHASAN…..............................................................................................
2.1 Jenis Tendangan dalam Pencak Silat…...........................................................
2.2 Pengertian Kecepatan……...............................................................................
2.3 Macam-macam Kecepatan……………………………………………………
2.4 Pengertian Validitas…………………………………………………………..
2.5 Pengertian Reliabilitas………………………………………………………..
2.6 Metodologi Tes……………………………………………………………….
2.7 Instrumen……………………………………………………………………...
2.8 Prosedur Pelaksanaan…………………………………………………………
2.9 Penilaian………………………………………………………………………
2.10 Norma………………………………………………………………………..
2.11 Teknis Analisis Data
………………………………………………………...
III. TUGAS INDIVIDU...........................................................................................
3.1 Deskripsi data………………..........................................................................
3.1.1 Validitas……………………………………………………………….
3.2.2 Reliabilitas……………………………….…………………………….
3.2 Hasil Analisis Data…………………………….............................................. 
3.3 Pembahasan Hasil Validitas dan Reliabilitas………………………………..
IV.
PENUTUP…………………………...................................................................
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................
4.2 Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Frederick G Brown (1976) tes adalah prosedur yang sistematik guna
mengukur sampel perilaku seseorang. Sistematik juga memiliki pengertian
obyektif, standart dan syarat-syarat kualitas lainnya. Tes berasal dari bahasa Latin
testum yang berarti alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Prancis kuno, kata
tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk membedakan antara emas dengan
perak serta logam lainnya. Testing adalah saat pengambilan tes, testee adalah
responden yang sedang mengerjakan tes sedangkan tester adalah subjek evaluasi.
Pencak silat adalah hasil karya secara turun temurun dari budaya bangsa
Indonesia. Pencak silat sering ditampilkan dalam berbagai pertandingan mulai
tingkat junior, pertandingan nasional dan internasional. “Pencak silat adalah
cabang olahraga hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan
eksistensi dan inegritasnya terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa”(Iskandar, 1992:112).
Teknik tendangan dalam olahraga pencak silat selalu menggunakan ujung kaki
yang mana ujung jari kaki ditekuk ke atas. Sasaran untuk tendangan lurus ke depan
tertuju pada daerah sasaran tubuh bagian depan yaitu dada dan perut. Untuk
mencapai hasil yang baik dalam melakukan tendangan lurus ke depan, diperlukan
kelincahan tendangan dan kemampuan jangkauan tendangan agar dapat dengan
mudah mencapai sasaran tubuh lawan. Kelincahan tendangan sangat menentukan
keberhasilan untuk mencapai sasaran tendangan. Kelincahan tendangan dapat
menyulitkan lawan untuk melakukan antisipasi seperti tangkisan dan elakan.
Pesilat yang mempunyai tendangan yang lincah akan lebih cepat dapat melakukan
serangan terhadap lawan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah bagaimana Bagaimanakah validitas Tes Kecepatan Tendangan lurus pada
atlet Pencak Silat Tapak Suci Universitas Lampung dan Bagaimanakah realibitas
instrument Tes Kecepatan Tendangan lurus pada atlet Pencak Silat Tapak Suci
Universitas Lampung

1.3 Tujuan
Tes ini bertujuan untuk Mencari validitas Tes Kecepatan Tendangan lurus pada
atlet Pencak Silat Tapak Suci Universitas Lampung dan mencari realibitas
insturment Tes Kecepatan Tendangan lurus pada atlet Pencak Silat Tapak Suci
Universitas Lampung

1.4 Manfaat
Instrumen tes ini sangat berguna bagi peserta latihan rutin pencak silat Tapak
Suci (TS) yang biasa latihan rutin di lapangan belakang gedung rektorat
Universitas Lampung untuk mengetahui seberapa besar penguasaan teknik
tendangan lurus pencak silat.
II. PEMBAHASAN

2.1 Jenis Tendangan dalam Pencak Silat

Agung Nugroho (2001: 17) membagi jenis tendangan menjadi 4 menurut


perkenaan kakinya, yaitu:
(a) Tendangan depan
yaitu tendangan yang menggunakan punggung, telapak, ujung telapak,
dan tumit kaki
(b) Tendangan samping (T)
yaitu tendangan yang menggunakan sisi kaki, telapak 11 kaki dan tumit;
(c) Tendangan belakang
merupakan tendangan yang menggunakan telapak kaki dan tumit kaki;
dan
(d) Tendangan busur (sabit)
merupakan tendangan yang menggunakan punggung, ujung telapak kaki
busur belakang menggunakan tumit kaki. Melihat dari efektifitas dan
efisiensi gerak, tidak semua tendangan tersebut dapat digunakan dalam
pertandingan pencak silat kategori tanding.
Tendangan yang tidak efektif dan efisien akan menghambat atlet dalam
memperoleh nilai pada pertandingan. Menurut Agung Nugroho jenis
tendangan yang sering dilakukan dalam pertandingan pencak silat kategori
tanding terdiri dari:
(a) tendangan depan,
(b) tendangan sabit,
(c) tendangan samping atau tendangan T. Tendangan depan yaitu
tendangan yang perkenaan terletak pada telapak, ujung telapak, dan tumit
kaki.
Tendangan ini diawali dengan mengangkat lutut ke depan terlebih
dahulu ke arah depan dan meluruskan ke arah depan. Tendangan jenis ini
sangat cocok digunakan untuk pertarungan jarak jauh, dan bagi pesilat
yang memiliki tungkai yang panjang sangat efektif digunakan karena
jangkauannya pasti lebih panjang. Kelemahan dari tendangan ini adalah
jika gerak balikan tidak cepat maka sangat mudah tendangan tersebut
untuk ditangkap
Tendangan lurus dalam perguruan tapak suci dapat juga disebut
dengan tendangan ikan menjulang ke angkasa depan. Tendangan ikan
menjulang keangkasas adalah tendangan dengan lintasan lurus ke depan.
Target dari tendangan ini adalah perut lawan . Tendangan ini dilakukan
dengan kekuatan penuh.

a. Alat penyasar : ujung telapak kaki


b. Sasaran : uluh hati atau dada
c. Lintasan : dari bawah lurus kedepan

1. 2. 3.

4. 5.

Aspek-aspek yang harus dicapai dalam kecepatan tendangan lurus atau dinamakan
ikan menjulang ke angkasa adalah

a. Kecepatan reaksi
Dalam melakukan tendangan lurus dibutuhkan kecepatan reaksi agar
tendangan yang dilakukan tepat sasaran dan tidak mudah untuk dipegang
oleh lawan atau tendangan tersebut tidak didahului oleh terndangan lawan.
b. Kelentukan sendi panggul dan lutut
Sendi panggul dan lutut sangat berpengaruh pada tendangan lurus karena
tendangan lurus harus bisa mengangkat paha setinggi tingginya dan lutut
harus menekan agar tendangan yang dihasilkan menjadi maksimal.
c. Keseimbangan
Keseimbangan didalam tendangan lurus sangat berpengaruh sekali, karena
ketika akan menendang lurus maka keseimbangan badan tidak boleh berat
sebelah ,ketika berat badan tidak seimbang makan akan beresiko terjatuh.

2.2 Pengertian Kecepatan


Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan dan penerapannya dalam
aktivitas olahraga, unsur kecepatan merupakan salah satu unsur yang penting
dalam mencapai hasil optimal. Implikasi kecepatan berupa kecepatan reaksi
sebagian, sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan gerak anggota tubuh
secara keseluruhan dalam menempuh jarak tertentu seperti lari. Lari merupakan
gerakan memindahkan kaki secara bergantian diikuti dengan gerakan lengan dan
ada saat melayang di udara.
Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari seperti pada atletik,
sepakbola, bola basket dan lain-lain. Berkaitan dengan penerapan lari pada cabang
olahraga atletik, lari merupakan salah satu nomor yang sering dipertandingkan.
Penerapan lain tentang lari juga dibutuhkan pada nomor lompat yaitu lompat jauh.
Penerapan lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan
lompatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah
lari dengan kecepatan dan menumpu.
Jadi, seorang pelompat akan berhasil melompat apabila larinya cepat dan
kemudian diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpu. Oleh
karena itu seseorang yang ingin mencapai hasil baik dalam lompatannya, dituntut
untuk melakukan lari awalan yang cepat dengan langkah-langkah yang tetap. Agar
dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan lari awalan,
maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan.

Kecepatan dapat diartikan sebagai kemampuan berpindah tempat dalam


waktu yang sesingkat-singkatnya. Sedangkan menurut Mulyono Biyakto,
kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu
yang singkat. Kecepatan sangat diperlukan bagi pelari jarak pendek atau juga bagi
seorang pemain sepak bola.

2.3 Macam-macam Kecepatan


a. Kecepatan sprint
Kecepatan sprint adalah kemampuan organisme atlet bergerak ke
depan dengan kekuatan dan kecepatan maksimal untuk mencapai hasil yang
sebaik-baiknya. Contohnya pada pemain sepakbola saat berlari mengejar bola.
b. Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksi adalah kemampuan organisme atlet untuk menjawab
suatu  rangsang  secepat  mungkin  dalam  mencapai  hasil  yang sebaik-
baiknya. Contohnya pada pemain sepakbola saat menyambut umpan, pemain
tersebut langsung dengan sigap menyambutnya.
c. Kecepatan bergerak
Kecepatan bergerak adalah kemampuan organ atlet untuk bergerak secepat
mungkin dalam satu gerakan yang tidak terputus. Di antara tipe kecepatan
tersebut di atas dua tipe kecepatan, yaitu kecepatan reaksi dan kecepatan
bergerak sangat diperlukan dalam kegiatan olahraga sepakbola, misalnya
seorang pemain pada saat menggiring bola lalu mengoper kepada kawan dan
sesaat kemudian dikembalikan lagi ke depannya dan bola harus dikejar,
artinya pemain tersebut sudah malakukan gerakan dengan gerakan secara
cepat, karena harus mendahului lawan yang akan datang. Dalam permainan
sepakbola kedua tipe kecepatan di atas banyak digunakan mulai dari
menggiring bola, memberi umpan kepada kawan, saat menendang bola bahkan
saat melakukan gerakan tanpa bolapun seorang pemain harus sesering
mungkin melakukan gerakan.

2.4 Validitas

Ismaryati (2008) menyatakan, Tes dapat dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur objek dengan tepat dan sesuai dengan gejala yang diukurnya. Contoh :
meteran tepat untuk mengukur panjang benda, tetapi tidak tepat untuk mengukur
berat dan isi benda. Arsil (2010) mengemukakan, angka yang menunjukkan valid
tidaknya suatu tes disebut koefisien validitas yang besarnya berkisar dari 0 sampai
dengan +1. Namun dalam analisis statistik koefisien validitas tersebut dapat
berkisar antara -1 sampai dengan +1. Semakin tinggi validitas tes tersebut
semakin tepat tes itu untuk digunakan, sebaliknya semakin rendah koefisien
validitas tes semakin dipertanyakan ketepatan tes itu dalam mengukur. Dalam
penelitian ini, Tes kamampuan kecepatan Validitas dan Reliabelitas kecepatan
pemain sepakbola Projaya FC dijadikan acuan untuk suatu kevalidan dan reliabel,
dimana tes ini disesuaikan dengan bentuk gerak kecepatan pemain.

Donald K, Mathews dalam Ishak (2008:41) mengemukakan batasan untuk


validitas sebagai berikut:

0,00 - 0,37 = Tidak Berguna

0,38 - 0,57 = Jelas Berhubungan

0,58 - 0,67 = Dapat Diterima

0,68 - 0,77 = Baik

0,78 - 0,82 = Sangat Baik

0,83 - 1,00 = Luar Biasa

Berdasarkan kutipan di atas dapat dikemukakan bahwa validitas adalah sejauh


mana alat ukur tersebut menggambarkan ketepatan dan ketelitian dalam mengukur
apa yang seharusnya diukur. Teknik mencari validitas dalam tes ini adalah dengan
mengkorelasikan antara nilai hasil Validitas dan Reliabelitas kecepatan pemain
sepakbola Projaya Selanjutnya di analisis dengan menggunakan rumus “product
moment”, sebagai berikut:

nƩxy −( Ʃx ) ( Ʃy )
r xy =
√ { nƩx ²−( Ʃx ) ² }{nƩy ²−( Ʃy ) ² }

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
∑X = Jumlah data X ( test yang dirancang)
∑Y = Jumlah data Y (nilai kriteria-judge)
∑X2 = Jumlah data kuadrat X
∑Y2 = Jumlah data kuadrat Y
N = Jumlah data (sampel)

2.5 Reliabilitas

Istilah realibilitas disamakan dengan istilah consistency stability atau


dependebility yang artinya dapat dipercaya. Reliabel ini pada dasarnya adalah
menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif
tidak berbeda atau hampir sama bila dilakukan pengukuran kembali terhadap
objek yang sama atau berbeda dalam waktu yang sama atau berbeda (Ishak,
2008). Besarnya koefisien reliabilitas berkisar dari 0 sampai dengan + 1. Dalam
analisis statistik koefisien reliabilitas tersebut dapat berkisar antara -1 sampai
dengan + 1. Jadi, semakin tinggi reliabilitas tes tersebut, maka semakin dipercaya
tes itu untuk digunakan. Sebaliknya, semakin rendah koefisien reliabilitas tes,
maka semakin tidak dapat dipercaya tes itu (Arsil, 2010). Reliabelitas suatu tes
dinyatakan dengan koefisien korelasi, koefisien adalah angka-angka yang
menunjukan hubungan dengan menggunakan rumus product moment dari person
(Wardjan,1991), maka kriteria-kriteria yang dipergunakan berpedoman pada
pendapat ahli, yaitu:

1) Matheus (1980)
0,00 - 0,67 = Tidak berharga
0,68 - 0,77 = Lemah sampai cukup
0,78 - 0,87 = Dapat diterima
0,88 - 1,00 = Sangat baik
2) Mayer, Jean (1968)
0,00 – 0,75 = Tidak berharga
0,76 – 0,82 = Minimal untuk analisis kelompok
0,83 – 1,00 = Minimal untuk analisis individu

Berdasarkan pendapat para ahli dapat dikemukakan bahwa reliabilitas


adalah derajat yang menunjukkan keajegan (tingkat reliabelnya) suatu tes.
Reliabilitas tes dalam penelitian ini dicari dengan metode test-retest, yaitu
mengkorelasikan nilai hasil tes yang dirancang dengan nilai tes ulang Kecepatan
dalam Cabor sepakbola dengan mempergunakan rumus product moment.

nƩxy −( Ʃx ) ( Ʃy )
r xy =
√ { nƩx ²−( Ʃx ) ² }{nƩy ²−( Ʃy ) ² }
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
∑X = Pelaksanaan tes pertama yang dirancang
∑Y = Pelaksanaan tes kedua yang dirancang
∑X2 = Jumlah data kuadrat X
∑Y2 = Jumlah data kuadrat Y
N = Jumlah data (sampel)

2.6 Metodologi Tes

Populasi penelitian ini adalah 15 atlet putra pencak silat tapak suci Uiversitas
Lampung. Tes ini dilakukan pada 9 maret 2020 di belakang gedung rektorat
Universitas Lampung.
2.7 Instrumen
Tes kecepatan pada cabang olahraga pencak silat ‘ Tes kecepatan tendangan
lurus “ pada atlit pencak silat tapak suci universitas lampung tahun 2020.
Instrument yang akan digunakan pada Tes ini adalah :
a. Tujuan mengukur kemampuan kecepatan tendangan sabit salama 15
detik.
b. Perlengkapan
Hand bag

Target merek TIGER , buatan Indonesia


Stopwatch

Stopwatch merek ,
c. Area tes : matras berukuran 10x10 meter.

2.8 Prosedur Pelaksanaan


a. Testee berdiri berhadapan dengan testor yang memegangi target dengan
jarak 1 meter
b. Pada aba-aba siap, testee bersiap untuk menendang target
c. Testee menendang target menggunakan salah satu kaki yang paling kuat
d. Pada saat testor meniup peluit, testee mulai menendang target ditempat ke
arah ulu hati selama 10 detik
e. Saat testee menendang target, testor mulai menghitung berapa banyak
tendangan testee selama 10 detik tersebut
f. Testor meniup peluit apabila sudah 10 detik, dan testee selesai berhenti
menendang
g. Setelah itu testor mencatat hasilnya

Catatan:

a. Jika pada saat menendang kaki testee tidak mengenai target, maka tidak
akan dihitung
b. Testee harus menendang ditempat bukan menendang maju kedepan atau
menendang mundur kebelakang

2.9 Penilaian

Testee diberikan 2 (dua) kali kesempatan dalam melakukan tes tendangan


teknik sabit.

2.10 Norma

NORMA SKOR
KURANG 15 – 20
CUKUP 20– 24
BAIK >24

2.11 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis tingkat validitas menggunakan rumus product


moment oleh Pearson dalam Sudjana (1992: 382) dapat dilihat sebagai berikut:

1. Validitas
nƩxy −( Ʃx ) ( Ʃy )
r xy =
√ { nƩx ²−( Ʃx ) ² }{nƩy ²−( Ʃy ) ² }
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
∑X = Jumlah data X ( test yang dirancang)
∑Y = Jumlah data Y (nilai kriteria-judge)
∑X2 = Jumlah data kuadrat X
∑Y2 = Jumlah data kuadrat Y
N = Jumlah data (sampel)

2. Reliabelitas

Keterangan :
rt = Koefisien korelasi setelah di tingkatkan
rxy = Hasil dari validitas
n = Jumlah data (sampel)
III.TUGAS INDIVIDU

3.1 Deskripsi Data
Data hasil uji coba tes ketrampilan tendangan pencak silat pada peserta latihan
rutin UKM Tapak Suci di belakang gedung rektorat Universitas Lampung adalah
sebagai berikut :
Hasil Tes
Skor
No Nama
Tes 1 Tes 2
1 Bima 20 21
2 Oji 18 22
3 Farhan 17 21
4 Ma’ruf 20 23
5 Abrurrahman 21 23
6 Hafidz 22 24
7 Afrizal 22 21
8 Arbet 21 24
9 Harits 19 21
10 Jeremi 17 19
11 Maul 18 19
12 Hidayat 21 22
13 Afif 24 24
14 Fadel 21 21
15 Bedu 20 23

Tabel Produk Moment (Tes 1 Terhadap Tes 2)

N
O NAMA X Y X2 Y2 X.Y
1 Bima 20 21 400 441 420
2 Oji 18 22 324 484 396
3 Farhan 17 21 289 441 357
4 Ma’ruf 20 23 400 529 460
5 Abrurrahman 21 23 441 529 483
6 Hafidz 22 24 484 576 528
7 Afrizal 22 21 484 441 462
8 Arbet 21 24 441 576 504
9 Harits 19 21 361 441 399
10 Jeremi 17 19 289 361 323
11 Maul 18 19 324 361 342
12 Hidayat 21 22 441 484 462
13 Afif 24 24 576 576 576
14 Fadel 21 21 441 441 441
15 Bedu 20 23 400 529 460
Jumlah 301 328 6.095 7.210 6.586

Keterangan:

N 15
Ʃxy 6.586
Ʃx 301
Ʃy 328
Ʃx² 6.095
Ʃy² 7.210
(Ʃx)² 90.601
(Ʃy)² 107.584

N Jumlah Atlet
x Tes 1
y Tes 2

3.1.1. Validitas

nƩxy −( Ʃx ) ( Ʃy )
r xy =
√ { nƩx ²−( Ʃx ) ² }{nƩy ²−( Ʃy ) ² }
15 x 6586−301 x 328
=   
√¿¿¿
98790−98728
=         
√ { 91425−90601 } x {108150−107584 }
62
=
√ 824 x 566
62
=          
√ 466384
62

682,923
= 0,090
Jadi Hasil Korelasi Antara Tes 1 Terhadap Tes 2 Tendangan Lurus yaitu,
0,090

3.1.2. Reliabilitas

Koefisien korelasi setelah di


Rt tingkatkan
Rx
y Hasil dari validitas/korelasi
N Jumlah data (sampel)

15 x 0,090
rt=
1+ (15−1 ) 0,090

1,35
rt=
1+ 1,26

1,35
rt=
2,26

rt= 0,5973

Jadi hasil dari reliabilitas pada tes kecepatan tendangan lurus adalah 0,5973.

3.2 Hasil Analisis Data


Hasil analisis data yakni adalah sebagai berikut :
a. Validitas instrumen tes keterampilan tendangan dan pukulan dalam pencak
silat bagi peserta latihan rutin UKM TS Universitas Lampung dilakukan
dengan menggunakan korelasi product moment dari Pearson antara hasil
tes.
b. Reliabilitas instrumen tes keterampilan tendangan dan pukulan dalam
pencak silat tapak suci bagi peserta latihan rutin UKM TS Universitas
Lampung dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dari
Pearson antara hasil tes 1 dengan tes 2. Hasil korelasinya adalah Tes 1
dengan Tes 2 hasilnya.

3.3 Pembahasan Hasil Validitas dan Reliabilitas


Suatu instrumen tes yang baik adalah yang dapat digunakan atau di uji coba
dengn dicari validitas dan reliabilitasnya. Dari hasil analisis data yang ada dengan
teori sudah selaras. Tes ini juga dapat dgunakan untuk subjek yang lain sesuai
kebutuhan. Dari data yang diperoleh yakni:
a. Tendangan
1) Validitas instrumen dengan hasil korelasi hasilnya 0,090. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada
hubungan antara variabel tes dengan variabel juri ditolak. Artinya
validitas tes keterampilan tendangan dalam pencak silat tapak suci ini
dinyatakan Valid.
2) Reliabilitas instrumen dengan hasil korelasi Tes 1 dengan Tes 2 hasilnya
0,5973. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa hipotesis nihil yang
menyatakan tidak ada hubungan antara variabel Tes 1 dengan Tes 2
ditolak. Artinya reliabilitas tes keterampilan tendangan dalam pencak
silat tapak suci ini dinyatakan Reliabel.
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Instrumen tes keterampilan tendanga pencak silat tapak suci ini valid
digunakan  untuk peserta latihan rutin di UKM Tapak Suci Universitas Lampung
dengan koefisien korelasi validitas sebesar 0,090 sedangkan reliabilitas instrumen
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,5973. Sehingga instrumen tes keterampilan
tendangan lurus pencak silat tapak suci ini reliabel digunakan untuk peserta latihan
rutin anggota UKM Tapak Suci Universitas Lampung.

4.2 Saran
Sebelumnya saya meminta maaf kepada pihak terkait dalam pembuatan tugas
akhir ini. Banyak hal yang masih menjadi kekurangan dalam tugas akhir ini mulai
dari awal perencanaan tes sampai pada pelaksanaan tes serta pembuatan tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Budiwanto, Setyo. 2004. Teknik Analisis Statistika. Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang
Cangelosi, James S.1995. Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa.Bandung : ITB
Hamalik, Oemar . 1989. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung :
Mandar Maju
Nurkencana, Wayan. Evaluasi Pendidikan.Surabaya : Usaha Nasional.
Saukah, Ali dkk. 2010. Teknik penulisan karya ilmiah. Malang ; UM Press
Semiawan S, Conny . 1982. Prinsip dan Teknik Pengukuran dan Penilaian di Dalam
Dunia Pendidikan. Jakarta : Mutiara
Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.Rajawali Press

Anda mungkin juga menyukai