Anda di halaman 1dari 12

EDITING DAN PENGISIAN ATRIBUT

(Acara 2)

Penulis
Nama : Rizky Setiawan
NPM : 1713034008

Dosen : Dedy Miswar, S.Si., M.Pd.


Listumbinang Halengkara,S.Si., M.Sc.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Geografis 1

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
ACARA 2
Editing dan Pengisian Atribut

I. Tujuan
1. Melakukan proses editing pada hasil digitasi (polygon) administrasi Provinsi
Lampung yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Melakukan pengisian data atribut nama kabupaten/kota pada hasil digitasi
(polygon) administrasi Provinsi Lampung yang telah dilakukan sebelumnya.

II. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan meliputi:
1. Seperangkat komputer/laptop
2. Mouse
3. Software ArcGIS 10.2

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:


1. Peta Administrasi Provinsi Lampung (dalam bentuk JPG)
2. Data shapefile(shp) kabupaten/kota Provinsi Lampung

III. Tinjauan Pustaka


Bagian penting dari SIG adalah pengetahuan tentang database atau dalam SIG
disebut sebagai data Atribut. Data atribut berbentuk tabel, dan lumrah juga disebut
sebagai tabel Atribut. Tabel atribut memiliki kolom (field) dan baris (record).
Format data yang digunakan adalah dbf (dbase File) dan txt. Semua program
aplikasi Sistem Informasi Geografis menggunakan attribut fitur untuk
menghasilkan informasi dan memanipulasi tampilan. Tanpa data yang tersimpan
dalam attribut fitur, maka data tersebut tidak memiliki arti yang banyak karena
hanya memberikan informasi bentuk fitur saja. Semua operasi editing fitur harus
selalu mempertimbangkan faktor attribut fitur yang diedit, terlebih pada beberapa
perintah yang dapat menyebabkan  perubahan attribut.

 
 Dalam ArcMap terdapat 2 pilihan akses pengelolaan attribut:
 Tabel attribut layer. Tabel ini dapat diakses baik dalam mode editing maupun
dalam mode biasa. Di dalam mode biasa, editing yang dilakukan sangat
terbatas sehingga umumnya hanya digunakan untuk preview attribut sebelum
diedit.
 Kotak dialog Attributes. Kotak dialog ini dapat diakses melalui tool Attributes
yang terdapat pada toolbar editor. Tool ini hanya aktif dalam mode editing
dan hanya memperlihatkan attribut fitur yang terpilih.
a) Tabel Attribut Layer
Tabel attribut adalah tabel yang menampilkan data-data yang terdapat dalam fitur
dan dapat diakses baik dalam mode editing maupun dalam mode biasa. Melihat
dan menutup tabel attribut layer
 Dalam Table of Content klik kanan nama layer yang hendak dilihat
attributnya
 Dari daftar menu yang tampil, pilih Open Attribut Table.
 Selanjutnya akan tampil Tabel Attribut Layer.
 Untuk menutup Tabel attribut, klik icon Close (x) yang terdapat
pada sudut kanan atas tabel.
Komponen tabel attribut layer
Tabel attribut menampilkan data layer serupa dengan worksheet atau tabel
dimana record data diperlihatkan dalam arah mendatar (baris) sedangkan Field
diperlihatkan dalam arah vertikal (kolom). Sel adalah bagian terkecil dari tabel
attribut. Pada tabel attribut data spasial, 1 record mewakili 1 fitur, jadi
menghapus 1 record dalam tabel sama  berarti juga menghapus fitur yang
diwakili oleh record tersebut. Demikian juga pada saat buatan fitur baru pada
layer, record dalam tabel ini akan bertambah dengan sendirinya. Sebagai catatan
saja bahwa nama field terbatas hanya 10 karakter saja dan hanya  bisa
menggunakan huruf, angka, hypens  dan underscores.
Sepasang karakter dibolehkan tetapi tidak disarankan. Tidak bisa memberi
nama field menggunakan spasi atau spesial karakter lainnya misalnya tanda tanya
( ? ). Namun berbeda pada Geodatabase yang aturan penamaan field mengikuti
Microsof Access. Saya akan coba memposting pada kesempatan lainnya tentang
Geodatabase ini.
Berikut deskripsi singkat tentang Data Type dalam attribute table di ArcMap :
1. Short Integer adalah seluruh angka, termasuk positif dan negatif yang
biasanya digunakan sebagai coding. Misalnya coding untuk land use.
2. Long Integer adalah seluruh angka termasuk positif dan negatif yang
biasanya digunakan untuk menunjukkan nilai banyak (kuantitas) dari suatu
tema, misalnya populasi  penduduk.
3. Float adalah angka dengan nilai pecahan decimal yang memiliki range yang
spesifik. Dengan data type float ini Anda bisa ‘menolak’ sebuah nilai jika
nilai tersebut diluar dari Precision dan scale yang sudah ditentukan
sebelumnya. Contoh : Anda menentukan  precision 4 (lebar field hanya
menerima max 4 angka termasuk nilai decimal tanpa memperhitungkan
pemecah angka tersebut yaitu titik sebagai bentuk decimal) dan scale 2 (max
2 angka setelah pemecah angka tersebut yaitu titik sebagai bentuk decimal),
maka field tersebut bisa menerima nilai 12.35 tetapi tidak menerima 1.235
dan 123.5. Lihat gambar di bawah untuk ilustrasi Precision dan Scale.
4. Double adalah angka dengan nilai pecahan decimal yang memili range yang
spesifik dengan precision hingga 19 angka dan akurasi hingga 15 angka
decimal, berbeda dengan data type float yang 8 angka saja serta akurasi 6
angka decimal. Data Type Double  biasanya digunakan menyimpan angka
decimal yang lebih detail misalnya nilai suatu koordinat.
5. Date digunakan untuk menyimpan waktu dalam hal ini tanggal (mm-dd-
yyyy)
6. Text adalah seluruh karakter termasuk alphanumeric. Maximum 255
karakter.

IV. Langkah Kerja


1. Untuk memulai melakukan proses editing, panggil terlebih dahulu file
kabupaten_lampung.shp yang telah dibuat sebelumnya menggunakan
tombol (button) Add Data

2. Lakukan Start Editing pada file kabupaten_lampung.shp


menggunakan tool

Editor.

3. Tekan tombol Edit Tool pada menu Editor kemudian pilih polygon
yang akan di edit.

4. Pilih tombol Edit Vertices kemudian pilih salah satu titik vertex
(yang berwarna hijau) tekan, tahan, dan geser (drag) untuk
memperbaiki hasil digitasi pada polygon yang telah dipilih.
Catatan
penting!!

Fasilitas Edit Vertices ini sebaiknya hanya dilakukan untuk


memperbaiki hasil digitasi pada batas polygon kabupaten/kota
terluar luar saja (batas provinsi). Jika akan dilakukan untuk
memperbaiki batas antar polygon kabupaten/kota yang
berimpitan, proses penggeseran vertex harus dilakukan pada
kedua garis batas polygon kabupaten/kota yang berimpitan
tersebut agar tidak terjadi gap (lubang) antar polygon.

5. Tahap selanjutnya adalah pengisian data atribut berupa nama


masing-masing kabupaten yang ada di Provinsi Lampung.
Pengisian data atribut dimulai dengan membuka data atribut
file/theme kabupaten_lampung.shp dengan cara klik kanan
open attribute table

6. Sebelum mengisi data atributnya, kita harus membuat kolom


(field) baru dengan cara klik pada menu Table Option,
kemudian pilih Add Field.
7. Pada window Add Field, isikan Name dengan Keterangan, pilh
Type berupa Text, kemudian klik OK
8. Setelah kolom untuk pengisian nama kabupaten/kota tersedia,
klik Start Editing pada menu Editor kemudian mulailah
mengisikan namakabupaten/kota satu per satu sesuai dengan
data grafis pada file/theme kabupaten_lampung.shp
9. Klik salah satu polygon yang akan diisi, kemudian isikan nama
pada bagian atribut yang berwarna biru/cyan. Lakukan hal yang
sama sampai seluruh nama kabupaten/kota terisi.

10. Setelah semua nama kabupaten kota terisi, simpan hasilnya


dengan cara klik menu Editor dan pilih Stop Editing.
11. Berikan simbol warna pada masing-masing kabupaten/kota
dengan cara klik kanan pada file/theme
kabupaten_lampung.shp kemudian pilih properties.
12. Pilih menu tab pada bagian Symbology, pada bagian Show
pilihlah Categories Unique Value, pada bagian Value Field
pilihlah field/kolom yang berisi nama kabupaten/kota yang
dalam hal ini adalah Keterangan. Kemudian pada bagian
bawah klik tombol Add All Values hingga setiap
kabupaten/kota diwakili oleh satu warna yang berbeda, dan
klik Ok.

(1) Pilih Symbology

(2) Pilih
Categories (3) Pilih
Unique Keterangan
Value
5) Klik
OK
(
4
)

K
l
i
k

Add
All
Valu
es
13. Tampilkan nama/toponimi masing-masing kabupaten kota
dengan cara klik kanan pada file/theme kabupaten_lampung.shp
pilih Label Features.

14. Apabila setelah memilih Label Features, toponimi nama


kabupaten/kota belum muncul, lakukan setting pada Properties.
Klik kanan pada file/theme kabupaten_lampung.shp pilih
Properties. Masuk pada bagian tab Labels dan pastikan pada
Label Field berisi Keterangan. Kemudian klik OK.

15. Simpan hasilnya sebagai hasil praktikum.


16. Jangan lupa untuk menyimpan project dalam bentuk .mxd melalui
menu File
V. Hasil Praktikum
VI. Pembahasan
Editing dan pengisian data atribut merupakan langkah lanjutan setelah
digitasi. Wilayah yang sudah didigitasi tidak memiliki arti apa-apa apabila
tidak adanya data atribut yang dimasukan. Dalam praktikum ini digitasi
dilakukan pada wilayah Provinsi Lampung dan data atribut yang akan
dimasukkan yaitu data kabupaten-kabupaten yaitu:
1. Bandarlampung
2. Metro
3. Lampung Selatan
4. Lampung Barat
5. Lampung Utara
6. Lampung Timur
7. Lampung Tengah
8. Tanggamus
9. Pesawaran
10. Pringsewu
11. Waykanan
12. Tulangbawang
13. Tulangbawang Barat
14. Mesuji
15. Pesisir Barat
Yang harus diperhatikan dalam pengisian data atribut yaitu editing. Ketika
melakukan pengisian data atribut, harus malakukan start editing terlebih
dahulu.

VII. Kesimpulan
Kesimpulan dalam praktikum ini yaitu sebelum memasukan data atribut
terlebih dahulu kita mempunyai data apa yang akan dimasukkan seperti
pertumbuhan penduduk, pertanian, pendidikan dan lain-lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada 1 Desember 2019 pukul 20.15 WIB. Diperoleh dari :


https://www.academia.edu/8759883/ATTRIBUT_TABLE_PADA_arcgis_10.0

Anda mungkin juga menyukai