Anda di halaman 1dari 7

Nama : Intan Purnamasari

NPM : 1813034003/A

Prodi : Pendidikan Geografi

Matkul : Metedologi Penelitian Geografi

Dosen Pengampu : Dr. Trisnaningsih, M. Pd

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Januari 2021

Ujian Akhir Semester (UAS)

1. Judul Rencana Penelitian

Rencana judul penelitian saya adalah “Pengaruh Objek Wisata Teropong Kota Terhadap Alih
Fungsi Lahan Di Daerah Bukit Sindy Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung.”

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan bukit menjadi objek wisata?
2. Bagaimana dampak alih fungsi lahan bukit menjadi objek wisata?

3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah :

 Hipotesis Deskriptif

H1 : Terdapat pengaruh faktor alih fungsi lahan perbukitan terhadap objek wisata.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara faktor alih fungsi lahan perbukitan terhadap objek wisata.
 Hipotesis Deskriptif

H1: Terdapat pengaruh dampak alih fungsi lahan terhadap objek wisata.

H0: Tidak terdapat pengaruh antara dampak alih fungsi lahan terhadap objek wisata.

Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data rasional,empiris (teramati) dan sistematis
yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

4. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi (Sugiyono (2013, hlm. 15).

5. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Daerah Bukit Sindy Kecamatan Tanjung Karang Pusat
Kota Bandar Lampung. Alasan mengambil lokasi tersebut adalah berdasarkan pengamatan
observasi penulis. Penulis beranggapan bahwa bukit yang seharusnya menjadi penyeimbang
ekosistem alam tidak seharusnya dialihfungsikan menjadi objek wisata. Tidak dapat dipungkiri
bahwa objek wisata alam sekarang ini sedang marak atau trend, akan tetapi harus juga dipikirkan
dampak yang akan ditimbulkan akibat alihungsi tersebut.

6. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut:
Menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari
dan menarik kesimpulan darinya. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat:
1) Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah objek
wisata teropong kota.

2) Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah alih fungsi lahan.

7. Jenis Data Penelitan


Jenis data penelitian dalam judul ini adalah sebagai berikut:

Data Primer : Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat

Data Sekunder : Berdasarkan BPBD dan BPS Kecamata Tanjung Karang Pusat

8. Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara.
2. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013 : 240), dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumentel dari seseorang. Menurut Arikunto (2002:206) menyebutkan dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar,jurnal, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
Berdasarkan kedua pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pengumpulan data
dengan cara dokumentasi merupakan suatu hal yang dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan
data dari berbagai hasil media cetak membahas mengenai narasumber yang akan diteliti.
Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi untuk mencari data tentang alih fungsi lahan
akibat objek wisata.
3. Wawancara
Menurut Sugiyono (2010 : 194), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal yang responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit. Dalam wawancara peneliti melakukan wawancara kepada Kepala
Desa dan perwakilan 10 masyarakat yang dianggap paham mengenai alih fungsi lahan bukit
akibat objek wisata di sekitar Objek Wisata Teropong Kota Kecamatan Tanjung Karang Pusat
Kota Bandar Lampung.
9. Populasi/Sampel/Subjek Penelitian

1. Populasi
Kerlinger (Furchan, 2004: 193) menyatakan bahwa populasi merupakan semua anggota
kelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas. Nazir (2005: 271)
menyatakan bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang
telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah
individu tertentu dinamakan populasi finit`sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok
tidak mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit.
Misalnya, jumlah petani dalam sebuah desa adalah populasi finit. Sebaliknya, jumlah pelemparan
mata dadu yang terus-menerus merupakan populasi infinit. Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat daerah Bukit Sindy Kecamatan Tanjung Karang Pusat
2. Sampel

Margono (2004: 121) menyataka bahwa sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai
contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Hadi (Margono, 2004:
121) menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut:
1) Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah
populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.
2) Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenelitiannya, dalam
arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih
luas.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah teknik purposive sampling (sampel
bertujuan) teknik ini memudahkan pengumpulan data tentang kondisi lingkungan pada lokasi
penelitian (Iriyanti, 2006). Purpossive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang di anggap paling tahu tentang
kondisi eksisting yang ada di wilayah pengamatan dan tahu tentang apa yang peneliti harapkan.
Jadi Alasan menggunakan teknik purposive sampling adalah supaya dapat memperoleh
responden yang benar-benar tahu yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti
dalam kaitannya dengan alih fungsi lahan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
10 masyarakat Daerah Bukit Sindy Kelurahan Pasir Gintung Kecamatan Tanjung Karang Pusat
Kota Bandar Lampung.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah masyarakat setempat di daerah Bukit Sindy Kecamatan Tanjung
Karang Pusat Kota Bandar Lampung.

10. Alat Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini didasarkan pada jenis data
yang didapatkan. Untuk data sekunder berupa angka disajikan dalam bentuk tabel, kemudian
dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Tahap analisis selanjutnya didasarkan pada
data primer yang berupa data kata-kata dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Data pada analisis ini diperoleh dari angket yang telah diisi oleh responden. Dari data tersebut
kemudian masing-masing pilihan akan dianalisis persentasinya dilihat dari masing-masing
wilayah. analisis persentase dengan langkah berikut:
a. Mengumpulkan angket yang telah diisi oleh responden.
b. Menghitung total skor jawaban seluruh responden
c. Menghitung persentase menggunakan rumus seperti dikemukakan Sudjana (2001:129)
berikut:

Keterangan :
P = Persentase
F = Total Skor
Jawaban N = Jumlah Responden
100% = Bilangan Tetap

11. Abstrak

PENGARUH OBJEK WISATA TEROPONG KOTA TERHADAP ALIH FUNGSI


LAHAN DI DAERAH BUKIT SINDY KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT
KOTA BANDAR LAMPUNG

Intan Purnamasari 1813034003

ABSTRAK

Kota Bandar Lampung khususnya di Kecamatan Tanjung Karang Barat merupakan salah satu
daerah yang mengalami alih fungsi lahan perbukitan menjadi Objek Wisata Teropong Kota.
Munculnya objek wisata ini tentu memberikan perubahan baik dari segi fisik maupun non fisik.
Oleh karena itu dilakukannya penelitian mengenai pengaruh alih fungsi lahan perbukitan
menjadi objek wisata Teropong Kota di Kecamatan Tanjung Karang Pusat agar dijadikan sebagai
refernsi upaya preventif apabila terjadi fenomena alam diakibatkan alih fungsi lahan ini. Metode
penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bertujuan untuk mengetahui faktor dan
dampak yang mempengaruhi alih fungsi lahan bukit menjadi objek wisata. Teknik pengumpulan
data menggunakan teknik obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil 10
(sepuluh) orang responden yang terdiri dari satu Kepala Desa dan 10 masyarakat yang dianggap
paham mengenai alih fungsi lahan bukit akibat objek wisata di sekitar Objek Wisata Teropong
Kota Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. Hasil dari penelitian ini
didapatkan bahwa faktor alih fungsi lahan salah satunya disebabkan oleh berkurangnya lahan
yang dapat dijadikan objek wisata, serta dampak yang dihasilkan adalah rentannya daerah
tersebut terhadap longsor akibat pengerukan bukit untuk objek wisata.

Kata Kunci: Objek Wisata, Alihfungsi Lahan, Bukit

Jumlah Kata: 213 kata

Anda mungkin juga menyukai