DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rachmat Mulyana, M.Si
OLEH:
KELOMPOK 1
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENELITIAN
C. MANFAAT PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
- Mencapai kelestariaan hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai
tujuan membangun manusia seutuhnya.
- Mengetahui teknik pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang.
- Mengetahui infrastruktur terbangun di daerah dataran tinggi, seperti:
infrastruktur jalan saluran air limbah,jaringan air minum,listrik, dsb
-Mengetahui hubungan antara lingkungan dan kesejahteraan hidup manusia.
- Belajar dari masyarakat adat dalam menjaga lingkungan.
BAB II
HASIL OBSERVASI
memperoleh data yang diperlukan, sebaliknya data yang didapat dari suatu
lembaga yang dengan tujuan tertentu menggali data tersebut sebelumnya, akan
menjadi data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan, antara lain:
1. Observasi (pengamatan)
2. Wawancara
Dalam penelitian ini bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara yang
tidak berstruktur, yang ditujukan kepada beberapa stakeholders sumber informasi.
Pemilihan stasiun pengamatan ditentukan dengan memilih lokasi yang terdapat berbagai
macam tipe bangunan yang sesuai dengan lingkungannya.
1.32o39232939232 Siteplan
Nnnnnnnn
1.45 Pembahasan
Responden 3 : Soimah
- Luas Bangunan : 5 m x 15 m = 75 m2
- Luah Lahan : Luas kapling rumah sedang, 5 m x 20 m = 100 m2
- RTHP : Ada, 25 m2
- Jumlah Penghuni : 5 orang
- Sistem Jaringan Air Bersih : PAM
- Sistem jaringan listrik : PLN
Responden 4 :Nartik
- Luas Bangunan : 5 m x 8 m = 40 m2
- Luah Lahan : Luas kapling rumah kecil, 5 m x 8 m = 40 m2
- RTHP : Tidak ada
- Jumlah Penghuni : 3 orang
- Sistem Jaringan Air Bersih : PAM
- Sistem jaringan listrik : PLN
Responden 5 : Jaka
- Luas Bangunan : 4,5 m x 7 m = 31,5 m2
- Luah Lahan : Luas kapling rumah kecil, 4,5 m x 7 m = 31,5 m2
- RTHP : Tidak ada
- Jumlah Penghuni : 3 orang
- Sistem Jaringan Air Bersih : PAM
- Sistem jaringan listrik : PLN
Responden 8 : Sinta
- Luas Bangunan : 5 m x 13 m = 65 m2, rumah bertingkat
- Luah Lahan : Luas kapling rumah sedang, 5 m x 14 m = 70 m2
- RTHP : Tidak ada
- Jumlah Penghuni : 7 orang
- Sistem Jaringan Air Bersih : PAM
- Sistem jaringan listrik : PLN
Jika berkunjung ke daerah pegunungan yang dingin maka akan kamu jumpai
bentuk rumah yang berbeda dengan daerah pantai. Suhu yang dingin dan
intensitas matahari sedikit menyebabkan rumah di daerah ini berventilasi sedikit
dan atapnya banyak terbuat dari seng. Ventilasi yang sedikit mengakibatkan udara
dingin tidak banyak masuk ke rumah. Atap terbuat dari seng agar panas matahari
yang diterima dapat disimpan dan dapat menghangatkan bagian dalamnya.
Pola permukiman penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi dan tingkat
kesuburan tanah. Pola pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi biasanya
menyebar mengikuti lereng dan mengelompok pada daerah yang mempunyai
lahan subur dan relatif datar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alam.
Manusia. Di dalam suatu wilayah permukiman, manusia merupakan pelaku
utama kehidupan, disamping makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan lainnya.
sebagai makhluk yang paling sempurna, dalam kehidupannya manusia
membutuhkan berbagai hal yang dapat menunjang kelangsungan hidupnya, baik
itu kebutuhan biologis (ruang, udara, temperatur, dan lain-lain), perasaan dan
persepsi, kebutuhan emosional dan kebutuhan akan nilai-nilai moral.
Masyarakat. Masyarakat merupakan kesatuan kelompok orang (keluarga) dalam
suatu permukiman yang membentuk suatu komunitas tertentu. Hal-hal yang
berkaitan dengan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat yang mendiami
suatu wilayah permukiman adalah:
Bangunan atau rumah. Bangunan atau rumah merupakan wadah bagi manusia.
Pada prinsipnya bangunan yang dapat digunakan sepanjang operasional
kehidupan manusia bisa dikategorikan sesuai dengan fungsi masing-masing,
yaitu: