Anda di halaman 1dari 9

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Menurut Sugiyono (2019, hlm. 18) metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang digunakan untuk
meneliti objek dengan kondisi yang alamiah (keadaan riil, tidak disetting atau dalam
keadaan eksperimen) di mana peneliti adalah instrumen kuncinya.

Sementara itu menurut Walidin & Tabrani (2015, hlm. 77) penelitian kualitatif
adalah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena manusia atau
sosial dengan menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat
disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari sumber
informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah. Penelitian kualiatif memiliki
sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis pendekatan induktif, sehingga
proses dan makna berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif ini (Fadil, 2020, hlm. 33).

Sifat deskriptif pada penelitian kualitatif berarti penelitian akan berusaha untuk
membuat gambaran umum secara sistematis, akurat, dan faktual mengenai suatu fakta,
sifat, hingga hubungan antarfenomena yang diteliti. Seperti yang diungkapkan oleh
Nazir (2014, hlm. 43) bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang terselidiki.

Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian


yang dilakukan untuk meneliti objek, suatu kondisi, sekelompok manusia, atau
fenomena lainnya dengan kondisi alamiah atau riil (tanpa situasi eksperimen) untuk
membuat gambaran umum yang sistematis atau deskripsi rinci yang faktual dan akurat.

3.2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan dan
diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan komponen yang akan diteliti. Unit
analisis dalam penelitian ini adalah unit organisasi yaitu organisasi perangkat daerah
(OPD) Kota Pangkalpinang, Instansi Vertikal, Perusahaan, Organisasi Masyarakat, dan
Media Massa yang tentunya memiliki keterkaitan peran dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana banjir di Kota Pangkalpinang. Dengan demikian unit analisis
dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis peran stakeholders
dalam penanggulangan bencana banjir di Kota Pangkalpinang.

3.2.1. Partisipan Penelitian

Partisipan penelitian adalah sebagian dari subjek populasi (Latipun, 2010).


Berkaitan dengan isi penelitian, subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu
unsur yang ada dalam populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Sehingga dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunakan
teknik sampling bertujuan (Purposive Sampling), yaitu cara atau teknik pemilihan
partisipan dalam suatu penelitian yang ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria
atau pertimbangan yang telah ditentukan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan penelitian (Arikunto, 2006). Teknik ini mengambil sampel yang digunakan dengan
langsung menunjuk ke seseorang yang dianggap mewakili karakteristik populasi.
Subjek utama dalam penelitian ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Pangkalpinang, instansi-instransi terkait, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan
(ormas), dan media massa, dimana masing-masing organisasi tersebut terdapat
sumber daya manusia yang dijadikan sebagai seorang informan atau paritisipan yang
tentunya dapat digunakan sebagai sumber informasi yang ikut terlibat serta relevan
terkait permasalahan pada penelitian ini. Adapun yang menjadi partisipan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1. Daftar Partisipan Penelitian


No Partisipan Kriteria Partisipan
Pegawai Badan Penanggulangan 1. Menguasai dan memahami upaya
1.
Bencana Daerah Kota Pangkalpinang penanggulangan bencana banjir di
Pegawai Dinas Pekarjaan Umum dan Kota Pangkalpinang;
2.
Penataan Ruang Kota Pangkalpinang 2. Terlibat langsung dalam upaya
Pegawai Dinas Sosial Kota penanggulangan bencana banjir di
3.
Pangkalpinang Kota Pangkalpinang
Pegawai Dinas Perumahan dan 3. Terlibat secara tidak langsung,
4.
Pemukiman Kota Pangkalpinang namun dapat memberikan informasi
Pegawai Bappedalitbang Kota dan mengetahui dalam upaya
5.
Pangkalpinang penanggulangan bencana banjir di
6. Kepala Basarnas Kota Pangkalpinang;
7. Pegawai BMKG 4. Partisipan yang merasakan dampak
Pegawai Balai Besar Wilayah Sungai langsung dari bencana banjir di
8.
Bangka Belitung Kota Pangkalpinang;
9. Pengamat Kebijakan/Akademisi 5. Memberikan informasi sesuai fakta
10. Komunitas/Relawan/Masyarakat Kota dengan bahasa sendiri
Pangkalpinang
11. Direktur PT. Duta Putra Lexindo
12. Pegawai/Jurnalis TVRI Babel
Sumber: Data diolah peneliti (2023).

3.2.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan objek penelitian dimana kegiatan penelitian


dilakukan. Adapun lokasi dalam penelitian ini yaitu di Kota Pangkalpinang, dengan
alasan karena, pertama, Lokasi organisasi dan partisipan penelitian berada di wilayah
Kota Pangkalpinang dan sekitarnya. Kedua, kemudahan akses dan jarak tempuh yang
singkat antara tempat tinggal peneliti dengan lokus penelitian. Ketiga, lokasi penelitian
memiliki keterkaitan terhadap topik penelitian karena Kota Pangkalpinang merupakan
satu-satunya kota yang ada dan memiliki karakteristik wilayah yang kompleks
dibandingkan daerah lainnya sekaligus merupakan ibukota Provinsi Kepulauan angka
Belitung yang tentunya menjadi sebuah wajah dari negeri serumpun sebalai, dimana
menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam menjalankan roda
pemerintahan khususnya dalam penanggulangan bencana banjir.

3.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang dilakukan secara terukur


dan sistematik guna mendapatkan data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data
merupakan langkah penting dalam metode penelitian karena tujuan dari sebuah
penelitian untuk mendapatkan data yang nantinya dianalisis untuk diambil kesimpulan
dari permasalahan yang ada.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti yang


dijelaskan oleh Sugiyono (2014: 209) jika ditinjau berdasarkan cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan
observasi, wawancara, angket serta dokumentasi. Selain itu menurut pendapat Laksmi
(dalam Pendit, 2009: 70) dalam proses pengumpulan data di lapangan, terdapat tiga
cara utama yaitu pengamatan terlibat, wawancara dan dokumentasi.

Mengingat pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui


peran serta faktor pendukung dan penghambat stakholders dalam penanggulangan
bencana banjir di Kota Pangkalpinang, maka diperlukan pendekatan secara mendalam
dengan partisipan atau informan untuk menggali informasi. Maka penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan metode wawancara dan studi
dokumentasi.
Dalam metode wawancara, peneliti memilih menggunakan wawancara secara
langsung. Wawancara langsung adalah pembicaraan 2 arah yang dilakukan sang
pewawancara (interviwer) terhadap partisipan atau informan. Tentunya hal ini berguna
untuk menggali informasi lebih mendalam terkait dengan tujuan penelitian. Adapun
partisipan atau informan yang akan diwawancarai oleh peneliti terdapat pada Tabel 3.1.
Daftar Partisipan Penelitian pada sub bab diatas.

menurut Sugiyono (2014: 121-127) terdapat tiga metode wawancara yang


digunakan sebagai teknik pengambilan data yaitu:

1. Wawancara terstruktur, teknik wawancara ini digunakan apabila peneliti mengetahui


apa yang tidak diketahuinya. Sehingga peneliti telah menyiapkan interview guide
(pedoman wawancara) yang sistematis;
2. Wawancara semi terstruktur, teknik ini dapat dikatakan sebagai wawancara
mendalam, karena pelaksanaannya peneliti lebih bebas mengeksplorasi
permasalahan dari informan penelitian namun tetap perpedoman pada interview
guide;
3. Wawancara tidak terstruktur, merupakan teknik wawancara yang dilakukan secara
bebas karena peneliti tidak menggunakan interview guide, pedoman yang
digunakan dalam teknik ini adalah garis besar permasalahan penelitian.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan


wawancara semi terstruktur karena agar peneliti dapat mengetahui secara pasti data
penelitiannya serta menggali data lebih mendalam dari apa yang disampaikan oleh
informan penelitian namun peneliti dalam melakukan wawancara tetap berpedoman
pada interview guide.

Pada metode studi dokumentasi, menurut Bailey (1994) dokumentasi mengacu


pada analisis dokumen yang didalamnya terdapat fenomena yang sedang diteliti.
Sehingga dapat disimpulkan studi dokumen dilakukan untuk mendapatkan data secara
relevan serta hasil analisis data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Dalam hal ini peneliti menggunakan studi dokumentasi sebagai salah satu teknik
pengumpulan data. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini seperti, dokumen
kajian, dokumen program dan kegiatan pemerintah daerah (RPJMD dan RKPD),
peraturan perundang-undangan, artikel, surat kabar, buku-buku, foto dari hasil
lapangan maupun karya ilmiah, tentunya dengan studi dokumen ini peneliti dapat
menjawab terkait rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini.
1.4. Pedoman Pertanyaan Wawancara
1.4.1. Rumah Tema

TEMA SUB TEMA SUB-SUB TEMA ITEM INFORMAN


PERTANYAA
N
Tujuan dan manfaat dalam identifikasi
stakeholders
Tugas dan fungsi stakeholders dalam
upaya penanggulangan bencana banjir di
Identifikasi Stakeholders Stakeholders yang terlibat Kota Pangkalpinang
dalam penanggulangan dalam penanggulangan Tahapan identifikasi stakeholders yang
bencana banjir di Kota bencana banjir di Kota terlibat dalam penanggulangan bencana
Pangkalpinang Pangkalpinang banjir di Kota Pangkalpinang
Klasifikasi Stakeholders yang terlibat
sebagai stakeholders utama (primer),
stakeholders kunci dan stakeholders
sekunder
Pembagian Peran Peran Stakeholders sebagai policy
Peran Stakeholders
Stakeholders dalam creator
dalam penanggulangan
penanggulangan bencana Peran Stakeholders sebagai coordinator
bencana banjir di Kota
banjir di Kota Peran Stakeholders sebagai fasilitator
Pangkalpinang
Pangkalpinang Peran Stakeholders sebagai
implementator
Peran Stakeholders sebagai akselerator
Penerapan nilai dalam penanggulangan
Faktor pendukung dan bencana banjir
penghambat peran Menidentifikasi Faktor Penerapan kepercayaan antar
Stakeholders dalam pendukung dan stakeholders
penanggulangan penghambat peran Membangun komunikasi antar
bencana banjir di Kota Stakeholders stakeholders
Pangkalpinang Kebijakan yang di implementasikan dalam
penanggulangan bencana banjir

1.4.2. Daftar Pertanyaan Wawancana


1.4.3. Partisipan atau Informan Penelitian
1.5. Teknik Analisis Data

Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, analisi data digunakan


untuk mengolah hasil temuan dilapang dalam bentuk desktiptif secara mendalam.
Proses analisis data dijelaskan menurut Miles dan Huberman (1992) yaitu reduksi data,
penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Pada penelitian ini analisis data yang digunakan berdasarkan rancangan Miles
dan Huberman, berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait metode analisis data pada
penelitian ini:

1. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan begitu banyak dan kompleks sehingga diperlukan
reduksi data. Mereduksi data menggunakan cara merangkum data yang sudah
didapat, kemudian mengelompokan berdasarkan hal-hal yang saling berkaitan
sehingga memunculkan kemiripan antar jawaban, memfokuskan hal-hal relevan
serta tidak relevan yang didapat dari hasil wawancara yang kemudian dianalisis
kesesuaiannya dengan penelitian. Sehingga data yang diperoleh akan berfokus
pada rumusan masalah penelitian agar dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai objek penelitian terkait analisis peran stakeholders dalam
penanggulangan bencana banjir di Kota Pangkalpinang.
2. Penyajian Data
Data yang sudah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif namun
singkat berdasarkan pengelompokannya dengan maksud agar penyajian data
tersebut dapat dengan mudah dipahami sehingga mempermudah rencana kerja
kedepannya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penerikan kesimpulan dilakukan setelah data dianalisa secara kritis berdasarkan
data-data di lapangan, pada penelitian kualitatif kesimpulan merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum ada tetang objek yang diteliti. kemudian penarikan
kesimpulan dituliskan dalam bentuk naratif sebagai jawaban dari rumusan masalah
penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian validitas data dengan cara
menganalisis sumber, sehingga peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber.
Sumber berdasarkan metode perolehan data dapat berupa data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari metode wawancara, sedangkan data sekunder
diperoleh dari dokumen dan arsip data Kemudian dalam mencari kebenaran informasi
dengan menggunakan berbagai sumber, wawancara dilakukan kepada lebih dari satu
subjek, artinya dapat dimungkinkan dalam satu unit organisasi dapat diperoleh lebih
dari satu informan atau partisipan sehingga memperoleh pemahaman yang lebih
kompherensif dalam menjawab rumusan masalah penelitian dan mengurangi potensi
bias dari penggunaan satu sumber terkait peran stakeholders dalam penanggulangan
bencana banjir di Kota Pangkalpinang

Anda mungkin juga menyukai