Sementara itu menurut Walidin & Tabrani (2015, hlm. 77) penelitian kualitatif
adalah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena manusia atau
sosial dengan menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat
disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari sumber
informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah. Penelitian kualiatif memiliki
sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis pendekatan induktif, sehingga
proses dan makna berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif ini (Fadil, 2020, hlm. 33).
Sifat deskriptif pada penelitian kualitatif berarti penelitian akan berusaha untuk
membuat gambaran umum secara sistematis, akurat, dan faktual mengenai suatu fakta,
sifat, hingga hubungan antarfenomena yang diteliti. Seperti yang diungkapkan oleh
Nazir (2014, hlm. 43) bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang terselidiki.
Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan dan
diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan komponen yang akan diteliti. Unit
analisis dalam penelitian ini adalah unit organisasi yaitu organisasi perangkat daerah
(OPD) Kota Pangkalpinang, Instansi Vertikal, Perusahaan, Organisasi Masyarakat, dan
Media Massa yang tentunya memiliki keterkaitan peran dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana banjir di Kota Pangkalpinang. Dengan demikian unit analisis
dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis peran stakeholders
dalam penanggulangan bencana banjir di Kota Pangkalpinang.
Dalam hal ini peneliti menggunakan studi dokumentasi sebagai salah satu teknik
pengumpulan data. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini seperti, dokumen
kajian, dokumen program dan kegiatan pemerintah daerah (RPJMD dan RKPD),
peraturan perundang-undangan, artikel, surat kabar, buku-buku, foto dari hasil
lapangan maupun karya ilmiah, tentunya dengan studi dokumen ini peneliti dapat
menjawab terkait rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini.
1.4. Pedoman Pertanyaan Wawancara
1.4.1. Rumah Tema
Pada penelitian ini analisis data yang digunakan berdasarkan rancangan Miles
dan Huberman, berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait metode analisis data pada
penelitian ini:
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan begitu banyak dan kompleks sehingga diperlukan
reduksi data. Mereduksi data menggunakan cara merangkum data yang sudah
didapat, kemudian mengelompokan berdasarkan hal-hal yang saling berkaitan
sehingga memunculkan kemiripan antar jawaban, memfokuskan hal-hal relevan
serta tidak relevan yang didapat dari hasil wawancara yang kemudian dianalisis
kesesuaiannya dengan penelitian. Sehingga data yang diperoleh akan berfokus
pada rumusan masalah penelitian agar dapat memberikan gambaran yang jelas
mengenai objek penelitian terkait analisis peran stakeholders dalam
penanggulangan bencana banjir di Kota Pangkalpinang.
2. Penyajian Data
Data yang sudah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif namun
singkat berdasarkan pengelompokannya dengan maksud agar penyajian data
tersebut dapat dengan mudah dipahami sehingga mempermudah rencana kerja
kedepannya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penerikan kesimpulan dilakukan setelah data dianalisa secara kritis berdasarkan
data-data di lapangan, pada penelitian kualitatif kesimpulan merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum ada tetang objek yang diteliti. kemudian penarikan
kesimpulan dituliskan dalam bentuk naratif sebagai jawaban dari rumusan masalah
penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian validitas data dengan cara
menganalisis sumber, sehingga peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber.
Sumber berdasarkan metode perolehan data dapat berupa data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari metode wawancara, sedangkan data sekunder
diperoleh dari dokumen dan arsip data Kemudian dalam mencari kebenaran informasi
dengan menggunakan berbagai sumber, wawancara dilakukan kepada lebih dari satu
subjek, artinya dapat dimungkinkan dalam satu unit organisasi dapat diperoleh lebih
dari satu informan atau partisipan sehingga memperoleh pemahaman yang lebih
kompherensif dalam menjawab rumusan masalah penelitian dan mengurangi potensi
bias dari penggunaan satu sumber terkait peran stakeholders dalam penanggulangan
bencana banjir di Kota Pangkalpinang