METODOLOGI PENELITIAN
diamati serta konteks makna yang melingkupi suatu realita. Menurut Poerwandari,
gambar, foto rekaman video dan lain-lain. Dalam penelitian kualitatif perlu
penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).
Jadi, dalam hal ini tidak mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam
variabel atau hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
dilakukan analisis terhadap pernyataan sosial yang menjadi focus dari penelitian
35
36
keadaan objek penelitian sebagai sumber data yang dianalisa, selanjutnya hasil
makna dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Deskripsi
yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan bentuk upaya pengolahan data
menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar
tersebut. Pada umumnya, deskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa sesuatu itu
penelitian, agar diperoleh pemahaman yang jelas tentang realitas dan kondisi
B. Kehadiran Peneliti
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah manusia atau peneliti itu
sama, bahwa dalam penelitian naturalistik tidak ada pilihan lain daripada
berinteraksi dengan sumber data sebagai yang obyek yang diteliti, maupun subyek
diketahui status sebagai peneliti oleh informan dan responden. Penggunaan alat
bantu seperti alat rekam audio-video untuk mengambil gambar dan suara, serta
komunikasi atau pun wawancara dengan narasumber, atau pelaku kegiatan yang
C. Lokasi Penelitian
38
Jl. Parkir Stadion Maesa Tondano, Kembuan, Kabupaten Minahasa. Denah lokasi
Data dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai bahan mentah yang
didapatkan peneliti dari penelitiannya, yang mana dapat berupa fakta maupun
keterangan yang digunakan sebagai dasar analisis. Data dapat berfungsi sebagai
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa informasi dari
Sumber data penelitian ini akan diambil melalui teknik observasi secara
pengamatan tersebut dikumpulkan data-data dari sumber yang terkait yaitu kepala
sekolah, guru, murid, orang tua, ataupun Komite Sekolah, karena menurut
39
penelitian kualitatif ialah ungkapan dalam bentuk kata-kata dan berupa tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data
1) Sumber tertulis seperti buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan
dokumen resmi;
2) Foto dan
3) Data statistik,
4) Kata-kata dan tindakan yang dimaksud adalah kata-kata dan tindakan orang-
data mencapai kejenuhan dan data yang diperoleh pada tingkat yang sama.
diwawancarai antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah (bidang kesiswaan,
kurikulum, dan humas), guru mata pelajaran, pelatih Paduan Suara (guru Mata
Pelajaran Seni Budaya), pegawai administrasi dan tata usaha, siswa, serta
beberapa responden dan informan yang terkait secara tidak langsung dengan
keberadaan sekolah. Informasi yang diperoleh ini merupakan sumber data primer,
pihak dimaksud, dengan tujuan hasil wawancara akan lebih terarah, terfokus pada
40
yaitu:
1. Wawancara
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
permasalahan dalam penelitian ini, yang mana pihak yang akan diwawancarai
memberikan gambaran bagi peneliti untuk mengkaji data yang ada demi
menjawab permasalahan.
yaitu intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan
2. Observasi
perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan utama peneliti
dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam
tingkah laku dan interaksi siswa anggota Paduan Suara dalam kelompoknya,
Pengamatan ini dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan
dan lain-lain.
42
3. Dokumen
Selain data yang diperoleh melalui wawancara, sejumlah besar fakta dan
data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi sekolah. Data yang
artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan
waktu, sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang
pernah terjadi di waktu silam. Secara detail, bahan dokumenter sekolah dimaksud
terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan
harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan
pada pendekatan yang digunakan. Oleh karena itu, setelah data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data.
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam hal memperoleh
kualitatif dipandang sulit karena tidak memiliki pedoman baku, tidak berproses
Dalam penelitian ini, analisis data sesungguhnya telah dimulai pada saat
peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang
sesungguhnya penting atau tidak. Tolok ukur penting tidaknya suatu data dalam
43
penelitian mengacu pada kontribusi data tersebut dalam upaya menjawab fokus
penelitian.
Glaser dan Strauss (1967) dapat dipakai sebagai pedoman. Meskipun model
analisis data ini tidak baku, dalam arti setiap peneliti kualitatif bisa
sebagai berikut:
gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Cara yang
ditempuh peneliti adalah dengan membaca naskah data secara umum dan
menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di
dalam data tersebut. Pada tahap ini, peneliti berpendapat bahwa belum perlu
membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena yang menjadi
target hanyalah untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini
konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata,
domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang
lebih khusus, sehingga tidak ada lagi yang tersisa (exhausted). Pada tahap
Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah
banyak tema, fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada
tema yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada tahap ini yang
menyusun tipologi, (4) membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan
kategori, mensistematisir, dan memproduksi makna oleh peneliti sendiri atas apa
diperoleh. Setelah semua data dipelajari, data akan direduksi dengan cara
cermat, dan rapi sesuai esensi. Semua data yang diperoleh dibagi
penyajian data yang digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk
teks naratif.
verification)
mencari makna dari setiap gejala yang diperoleh dari lapangan, mencatat
atau pernyataan yang dikemukakan oleh para informan. Hal ini dilakukan dengan
denotatif atau makna implisit dan eksplisit dari pernyataan atas topik atau objek.
melakukan analisis pada saat, sementara, dan sesudah data dikumpulkan (Gay dan
Airasian 200:239). Sebelum analisis data dilakukan, data dikelola dengan cara
merupakan proses yang dilakukan peneliti secara bersamaan dengan analisis data.
setiap aspek. Setelah melakukan pemeriksaan keabsahan data, analisis data dan
yang ada dengan data yang diperoleh menggunakan sebuah teknik observasi
lapangan dan dokumentasi yang mungkin saja dapat berbeda dengan sumber data
H. Tahap-tahap Penelitian
menyangkut tata urutan atau proses yang ditempuh peneliti dalam memperoleh
kesimpulan terhadap penelitian ini, lebih lanjut yaitu untuk menjawab hal-hal
1. Tahap Pra-lapangan
b) Ijin penelitian
sepintas jauh sebelum rancangan penelitian disusun dan diajukan sebagai topik
aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan
penelitian. Berbekal pengamatan awal dan telaah pustaka, maka diajukan usulan
digunakan untuk memperoleh kritik dan masukan, baik terhadap topik maupun
penelitian ini, yaitu: Kegiatan Paduan Suara di SMA Negeri 3 Tondano, di mana
pusat perhatian diberikan pada penataan dan kegiatan yang dimaksud, yang mana
memilih informan atau situasi tertentu yang dapat memberikan informasi mantap
(snow ball sampling). Bila pengenalan dan interaksi sosial dengan responden
berhasil maka ditanyakan kepada orang tersebut siapa-siapa lagi yang dikenal atau
disebut secara tidak langsung olehnya, yang mana dipandang dapat memberikan
untuk memudahkan, misalnya: (1) digital camera, (2) sound recorder, dan (3) alat
51
tulis termasuk lembar catatan lapangan. Perlengkapan ini digunakan apabila tidak
secara fisik dan bertanya jawab dengan informan. Dengan teknik ini, peneliti
suatu perjanjian waktu dan tempat terlebih dahulu dengan informan. Dengan ini
catatan data lapangan dan koherensi internal laporan penelitian. Hal ini dilakukan
dengan cara meminta berbagai pihak untuk melakukan audit kesesuaian antara
deskriptif berupa kata-kata orang baik tertulis maupun lisan dan tingkah laku
Mengacu pada model interaktif, analisis data tidak saja dilakukan setelah
pengumpulan data, tetapi juga selama pengumpulan data. Selama tahap penarikan
simpulan, peneliti selalu merujuk kepada data yang diperoleh dilapangan dengan
lembar catatan lapangan (field notes). Lembar catatan lapangan ini berisi: (1)
teknik yang digunakan, (2) waktu pengumpulan data dan pencatatannya, (3)
tempat kegiatan atau wawancara, (4) paparan hasil dan catatan, dan (5) kesan dan
situasi dan kondisi yang tepat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman
yang dijabarkan pada bagian metode analisis data. Setelah itu, peneliti membuat
secara deduktif, dengan mendahulukan kaidah pokok yang diikuti dengan kasus
kasus individual (Lincoln and Guba, 1985: 38). Implikasinya, konstruksi realitas,
yang dalam hal ini adalah Kegiatan Paduan Suara di SMA Negeri 3 Tondano,
tidak dapat dipisahkan dari konteks (kedisinian, yaitu lokasi dan kondisi sekolah)
dan waktu (kekinian, yaitu kebutuhan musik masa sekarang, serta kaitannya
penting untuk menyelidiki secara cermat hal-hal apa saja yang berhubungan