OLEH
DJONI MUSTARI
WASIT JURI INTERNASONAL
Oleh,
Djoni mustari
Wasit juri internasinal
PENGERTIAN
PEMAHAMAN
PERATURAN
PERTANDINGAN
PENERAPAN
SAMA SAMA
PERATURAN PERTANDINGAN
KATEGORI TANDING
•
5. KATEGORI DAN KELAS PERTANDINGAN
1. USIA DINI
= Untuk Putra.
1. Kelas A 26 - 28 kg.
2. Kelas B diatas 28 - 30 kg.
dst.
16. Kelas P di atas 56 kg - 58 kg, dengan selisih 2 kg.
17. Kelas Bebas , diatas 56 -. 60 kg.
= Untuk Putri.
1. Kelas A 26 - 28 kg.
2. Kelas B diatas 28 - 30 kg.
dst
16. Kelas P diatas 56 - 58 kg, dengan selisih 2 kg.
17. Kelas Bebas diatas 56 - 60 kg.
Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh se
orang PESILAT sesuai dengan Kategori/golongan dan jenis klamin.
5 . Master I - II
KP
1. Gelanggang.
2. Perlengkapan Gelanggang.
KETENTUAN BERTANDING
KATEGORI TANDING
1. Perlengkapan
Bertanding
Pakaian Boleh
Menggunakan
Pelindung
Pelindung Joint Taping,
Sendi,Tungkai,
Kemaluan Pel. Gigi
Jengan
2. Sistem dan Tahapan Pertandingan.
Pakaian Memberi
Dua orang Pencak arahan
Silat
5. Tata Cara Pertandingan.
g. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali kesudut masing-masing atau
Wasit memanggil kedua pesilat pada saat keputusan pemenang yang akan di -
umumkan dan pemenang diangkat tangannya oleh wasit, dilanjutkan dengan
memberi hormat kepada Ketua Pertandingan.
h. Selesai pemberian hormat, kedua pesilat saling berjabat tangan dan meninggal
kan gelanggang diikuti oleh wasit dan para Juri yang akanberkumpul dihadapan
KP untuk memberi hormat dan melaporkan berakhirnya pelaksanaan tugas
kepada KP. Wasit dan Juri, setelah melaporkan meninggalkan gelanggang dari
sebelah kiri Ketua pertandingan.
6. Ketentuan
Bertanding.
6. 1 Aturan Bertandin.
= Pembelaan dan Serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal/
pasang , pola langkah, serta adanya koordinasi yang baik dalam melakukan
serangan dan pembelaan. Setelah melakukan serangan/pembelaan harus
kembali kepada sikap awal/pasang dengan tetap menggunakan pola langka
Wasit akan memberikan aba-aba LANGKAH jika seorang Pesilat tidak mela
kukan teknik Pencak Silat yang semestinya.
= Serangan beruntung yang dilakukan oleh seorang Pesilat harus tersusun dgn
teratur dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyak
nya 6 [enam] teknik serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela
lebih dari 6 teknik serangan akan diberhentikan oleh wasit.
Serangan terus menerus dengan menggunakan teknik serangan tangan yang
sama dinilai satu serangan.
= Serangan yang dinilai adalah serangan yang mengenai sasaran yang sah dengan
mengunakan KAEDAH, MANTAP dan BERTENAGA.
6.2 Aba- Aba Pertandingan
= Aba- aba BERSEDIA digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi
Pesilat dan seluruh Aparat Pertandingan bahwa Pertandingan akan segera
dimulai.
= Aba - aba MULAI digunakan tiap Pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan
bisa pula dengan isyarat.
= Aba - aba BERHENTI digunakan untuk menghentikan Pertandingan.
= Aba - aba PASANG, LANGKAH dan SILAT digunakan untuk pembinaan.
= Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan
pemukulan gong.
6.3 sasaran.
Sasaran sah Yang dinilai adalah “BADAN” yaitu bagian tubuh kecuali leher
keatas dan dari pusat ke kemaluan.
Dada, Perut [pusat keatas], Rusuk kiri dan kanan, Punggung atau belakang
badan [kecuali serangan langsung keseluruh tulang belakang].
Bagian bawah tungkai [pergelangan kaki kebawah] dapat dijadikan sasaran
antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasar
an perkenaan.
6.4 LARANGAN.
a. Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu , LEHER, KEPALA serta
bawah pusat hingga kemaluan, serangan langsung keseluruh tulang
belakang, paha dan tungkai bagian atas.
b. Usaha mematahkan Sendi secara langsung.
c. Sengaja melemparkan lawan keluar gelanggang .
d. Membenturkan/menghantukkan kepala dan menyerang dengan kepala
e. Menyerang lawan sebelum aba-aba MULAI dan setelah aba-aba ber -
henti dari WASIT menyebabkan lawan cedera.
a. Serangan yang sah dengan lintasan dan serangan yang benar, jika karena
kesalahan TEKNIK PEMBELAAN lawannya yag salah [elakan yang menuju pada
lintasan serangan], tidak dinyatakan sebagai PELANGGARAN.
b. Jika Pesilat yang kena serangan tersebut CEDERA maka wasit segera memang
gil dokter. Jika dokter memutuskan Pesilat tersebut TIDAK FIT, maka ia dinyata
kan KALAH TEKNIK.
c. Jika Pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter FIT, DAN TIDAK dapat
segera bangkit, wasit langsung melakukan HITUNGAN TEKNIK.
6.6 HUKUMAN
Tahapan dan Bentuk Hukuman
1. Teguran.
= Diberikan apabila Pesilat melakukan pelanggaran ringan yang diulangi dalam
babak yang sama, setelah melalui 1 [satu] kali Pembinaan.
= Tegoran dapat diberikan langsung apabila Pesilat melakukan pelanggaran
berat yang menyebabkan lawan tidak cedera.
2. PERINGATAN
b. Peringatan II.
= Diberikan bila Pesilat kembali melakukan Pelanggaran Berat setelah
Peringatan I [pertama].
Setelah PERINGATAN II, masih dapat diberikan TEGURAN terhadap pelanggaran
ringan yang lain dalam babak yang sama.
c. Peringatan III.
Diberikan bila Pesilat kembali mendapat HUKUMAN PERINGATAN setelah
Peringatan II, dan langsung dinyatakan DISKUALIFIKASI.
Peringatan III harus dinyatakan oleh wasit.
Lanjutan.
A. Ketentuan Nilai:
B + Serangan Tangan, segala bentuk serangan yang bertenaga, mantap dan masuk
pada sasaran [tumbungan hadapan/dari bawah/dari atas, sikuan]- 1 mata/nilai
lanjutan
C+ Serangan Kaki, Segala bentuk serangan yang bertenaga, mantap dan masuk pada
sasaran [Tendangan hadapan/belakang/juring/sabit/sereng/tunjang], 2 mata
c. Menjatuhkan lawan menggunakan teknik Jatuhan dengan cara tidak ikut ter
jatuh.
d. Tangkapan atau Pegangan dibenarkan selama 5 detik, sebelum Wasit mem -
hentikan pergelutan.
e. Teknik sapuan, ungkitan, kaitan dan gungtingan tidak boleh Didahului dengan
menggumul tubuh lawan, tetapi dapat dibantu dengan Dorongan atau
Sentuhan.
= Jika salah satu tidak dapat bangkit akan diadakan Hitungan Teknik.
= Jika keduanya tidak segera bangkit, maka hitungan diadakan untuk keduanya.
= Jika kedua duanya gagal bangkit setelah hitungan 10, kemenangan akan dikira
mengikut nilai yang telah didapati.
= Jika berlaku pada awal babak, dimana nilai belum diperoleh atau catatan nilai
sama banyak, maka penentuan kemenangan akan dibuat mengikut ketetapan
Bab II pasal 9 ayat 6.7.4.a2-iv and v [tiada ulang tanding].
F. Jatuh Sendiri, Jika Pesilat terjatuh sendiri bukan karena serangan lawan, jika
tidak dapat bangkit diberikan kesempatan dalam waktu 10 hitungan [10 “]
dengan hitungan. Jika tidak dapat melakukan pertandingan dinyatakan kalah
Teknik.
G. Tangkapan.
2. Jika dalam proses tangkapan kaki, Pesilat yang ditangkap melakukan pegangan
pada bahu dan Pesilat yang menangkap dapat menjatuhkan lawannya dalam
waktu 5 [lima] detik sebelum Wasit memberikan aba-aba BERHENTI jatuhan
dinyatakan sah.
3. Jika rangkulan tersebut terlalu kuat hingga menyentuh leher atau kepala yang
menyebabkan keduanya terjatuh , Pesilat yang merangkul diberikan
TEGURAN.
H. Jatuhan.
=. Teknik jatuhan yang berakibat lawannya jatuh, yaitu jika bagian tubuh
menyentuh matras dari garis bidang tanding kedalam , jatuhan sah.
=. Jika jatuhan berada didalam bidang tanding dan Pesilat menggeser keluar
dari bidang tanding, jatuhan dinyatakan sah.
=. Serangan sah yang menyebabkan lawan jatuh tidak dapat bangkit atau nanar
yang dilakukan di dalam bidang tanding dan bergeser keluar gelanggang,
dalam jatuhan dinyatakan sah dan Pesilat diberi kesempatan dalam batas
waktu 10 detik untuk kembali melakukan pertandingan [maka Wasit melaku
kan hitungan]. Jika Pesilat tidak dapat melanjutkan Pertandingan maka di -
nyatakan KALAH MUTLAK.
=. Serangan sah yang dilakukan dalam bidang tanding, menyebabkan lawan jatuh
diluar bidang tanding dan tidak bangkit/nanar, maka Wasit melakukan
hitungan hingga 10. Jika Pesilat tidak dapat melanjutkan Pertandingan
maka Pesilat bersangkutan dinyatakan KALAH TEKNIK.
=. Bila lawan dapat melakukan antisipasi TERHADAP teknik tangkapan [menahan
memegang, menarik kaki yang tertangkap] atau melakukan serangan balik
secara sah [menumbuk/memukul, menggunting dan lain lain] sehingga lawan
yang menangkap jatuh, maka jatuhan dinyatakan sah.
8. Nilai Hukuman.
Keputusan Tambah
Hukuman Prestasi
Juri 1 Babak
Penilaian Juri
Berat Badan
ditampilkan di Diundi KP
( 15” )
Papan Nilais
b. Menang Teknik
Pemenang diumumkan sebagai Menang Teknik jika,
Penentuan Menang Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang
sah dan tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan
Wasit ke 10 [sepuluh] dan tidak dapat berdiri tegak denga sikap pasang.
11.Menang WMP .
Lawan Medapat
Peringatan III
Pelanggaran Berat [ - Jiwa
Sportifitas
Keputusan Dokter
Pertandingan [120 “]
Keterangan Sehat
[Dokter]
Kelebihan Berat Badan
SP KP DT
MENEJER
SAMPAI JUMPA