SEJARAH KKI
Aliran perguruan KKI (Kushin Ryu M Karate-do Indonesia) lahir pertama kali di
Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1966. Organisasinya sendiri resmi berdiri setahun
kemudian, tepatnya pada tanggal 11 April 1967. Aliran Kushin Ryu di Indonesia
diperkenalkan oleh Sensei Horyu Sinya Matsuzaki, yang kini menyandang gelar sebagai
Presiden Kushin Ryu Se-Dunia. Kepengurusan pertama KKI dipercayakan kepada
Letjen (Alm) Sarwo Edhi Wibowo dan Seno Hartono. Saat ini, kepengurusan KKI Pusat
periode 2002 - 2019, dinakhodai oleh DR. Oesman Sapta, yang menjabat sebagai Wakil
Ketua MPR RI.
2) Sabuk Kuning
3) Sabuk Hijau
Sabuk ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan. Pemegang sabuk
hijau ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih dalam lagi segala
sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan bertumbuhnya semangat
dan teknik gerakan yang sudah dikuasainya. Sifat dari warna hijau ini adalah
pertumbuhan dan harmoni. Dengan demikian seorang karateka sabuk
hijau diharapkan dalam proses pertumbuhannya mulai bisa memberikan harmoni
dan keseimbangan bagi lingkungan.
4) Sabuk Biru
Warna sabuk ini melambangkan samudera dan langit. Artinya karateka harus
mempunyai semangat luas seperti angkasa dan sedalam
samudera. Karateka harus sudah mampu memulai berani untuk menghadapi
tantangan yang dihadapinya dengan semangat tinggi dan berfikir bahwa proses
latihan adalah sesuatu yang menyenangkan dan bisa merasakan manfaat yang
didapatkan. Karateka harus sudah bisa mengontrol emosi dan berdisiplin.
5) Sabuk Coklat
Warna sabuk ini dilambangkan dengan tanah. Sifat warna ini adalah stabilitas
dan bobot. Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat mulai dari tingkatan
kyu 2 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap, kemampuan yang lebih
dari pemegang sabuk di bawahnya, dan juga sikap melindungi bagi junior -
juniornya. Selain itu, sikap yang harus dimiliki adalah sikap menjejak bumi
(down to earth) dan rendah hati pada sesama.
V. PERTANDINGAN KARATE
2. Kata (jurus)
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik
untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam
peraturan pertandingan.
Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti
babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan
dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan
peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi
dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan
lebih susah untuk dilatih.
3. Luas lapangan
a) Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan
ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada
tiap sisi.
b) Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan
bahaya.
Pada Kumite Shiai yang biasa digunakan oleh FORKI yang mengacu peraturan
dari WKF, idealnya adalah menggunakan matras dengan lebar 10 x 10 meter. Matras
tersebut dibagi kedalam tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matras yang paling
luar adalah batas jogai dimana karate-ka yang sedang bertanding tidak boleh
menyentuh batas tersebut atau akan dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua lebih
dalam dari batas jogai adalah batas peringatan, sehingga karate-ka yang sedang
bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang lingkup matras
yang paling dalam dan paling banyak dengan warna putih adalah arena bertanding
efektif.
1. SABUK PUTIH
A. TEKNIK
1) Kihon ( Dasar )
a. Tachikata ( kuda-kuda)
Heisoku Dachi, Musubi Dachi, Heiko Dachi, Fudo Dachi, Uchihachiji Dachi,
Sanchin Dachi, Moroashi Dachi, Zenkutsu Dachi, Kiba Dachi, Shiko Dachi,
Tsuruashi Dachi, Kokutsu Dachi, Nekoashi Dachi, Kakeashi Dachi.
b. Tsuki (pukulan)
2) Kata ( Jurus )
PIN’AN NI-DAN (KATA 2)
3) KUMITE ( Pertarungan )
Yakusoku Kumite
Hanya menangkis serangan :
a. Menangkis dengan tangan terhadap serangan Tsuki .
b. Menangkis dengan kaki terhadap serangan Tsuki .
c. Menangkis dengan tangan terhadap Geri .
d. Ippon Kumite BAGIAN 1 & 2
4) BELA DIRI / JU JIT ZU :
1. Ude Chikame
2. Ude Nagashi
2. SABUK KUNING
A. TEKNIK
1) Kihon ( Dasar )
a. Tachikata ( kuda-kuda)
Tetap diulang-ulang agar dikuasai dengan baik dan mantap .
b. Tsuki (pukulan)
Dilatih juga teknik pukulan dengan Tettsui , Shotei , Nukite .
c. Uke ( Tangkisan )
Dilatih juga teknik tangkisan Morote Uke , Mawashi Uke, Shuto Mawashi
Uke.
d. Keri ( Tendangan )
Tetap diberi secara lengkap seluruh tendangan .
e. Kokyu Ho ( Teknik Pernapasan )
Ibuki
Ditutup dengan latihan : Shuto Mawashi Uke Seiken Chudan Gyaku Tsuki
Semua gerakan diatas dilakukan minimal 30 kali .
4. SABUK BIRU
A. TEKNIK
1) Kihon ( Dasar )
Lakukan sama seperti sabuk hijau .
2) Ido Kihon ( Dasar dalam Gerakan melangkah )
Melatih melangkah dalam sikap kuda-kuda pertarungan ( Kumite No
Kamae )
3) Kata ( Jurus )
a. PIN’AN NI-DAN (KATA 2)
b. PIN’AN SHO-DAN (KATA 1)
c. PIN,AN SAN-DAN (KATA 3)
d. PIN’AN YO-DAN (KATA 4)
e. PIN’AN GODAN (KATA 5)
4) KUMITE ( Pertarungan )
Yakusoku Kumite
Perbanyak latihan mengait dalam sikap kuda-kuda pertarungan , Foot Work .
Jiyu Kumite : 60 detik ( 5 ronde ) Kriteria : Reigi ( tingkah laku, etiket,
ketenangan ) / Kamae ( sikap kuda-kuda ) / Kiai / Kecepatan / Tenaga /
Stamina / Tangkisan mengait / Irama / Kombinasi ( pukulan dan tendangan
seimbang) / Foot Work .
IPPON KUMITE : BAGIAN I, II & III
5) BELA DIRI / JU JIT ZU :
a. UDE CHIKAME
b. UDE NAGASHI
c. KOTEGAESHI
d. HERI JIME
e. SAWA I, II, III
5. SABUK COKLAT
A. TEKNIK
1) Kihon ( Dasar )
Lakukan sama seperti sabuk biru
2) Ido Kihon ( Dasar dalam Gerakan melangkah )
Perbanyak latihan dalam kuda-kuda pertarungan ( Kumite No Kamae ) .
3) Kata ( Jurus )
a. PIN’AN NI-DAN (KATA 2)
b. PIN’AN SHO-DAN (KATA 1)
c. PIN,AN SAN-DAN (KATA 3)
d. PIN’AN YO-DAN (KATA 4)
e. PIN’AN GODAN (KATA 5)
f. SANCHING
g. PATSAI
h. KUSHANKU
4) KUMITE ( Pertarungan )
Yakusoku Kumite
B. CONDITIONING ( Pengondisian )
Mengembangkan diri untuk mencapai kondisi sbb :
1) Kelenturan : kepala mencapai lantai dari posisi duduk dengan kaki
terlentang lebar.
2) Push-up : 100 kali. -. Jumping Squat : 100 kali. -. Hand Stand : 100 kali
3) Sit-Up : 100 kali. -. Chin Up : 15 kali. -. Back Exercise : 70 kali
4) Tendangan lompat ( Tobi Geri ) : mencapai ketinggian setinggi diri sendiri
+ 30 cm .
5) Tobi Ushiro Geri / Tobi Ushiro Mawashi Geri ( kanan & kiri )
6) TAMESHIWARI
Lebih banyak dari standard IKO Tournament Rule .
C. UJIAN
Terminology (istilah2) , philosophy , Praktek Gerakan .
Waktu tersebut di hitung bulan aktif latihan di Ranting SMA Taruna Tunas Bangsa
Baturaja. Persemester aktif latihan selama 3 bulan atau 24x latihan, kemudian Ujian
Baturaja,
Mengetahui, Pelatih
Kepala Sekolah Ketua Majlis Sabuk Hitam