Anda di halaman 1dari 2

Fenomena/Masalah/Isu Pendidikan di Indonesia

Pendidikan adalah hal pokok yang akan menopang kemajuan suatu bangsa. Kemajuan
suatu bangsa dapat diukur dari kualitas pendidikan yang ada. Tanpa adanya pendidikan, sebuah
Negara akan jatuh dan tertinggal jauh dari Negara lain. Saat ini Indonesia sedang berusaha untuk
memperbaiki sistem pendidikan yang ada, salah satunya adalah dengan menerapkan kurikulum
2013 dengan berbagai tuntutan bagi peserta didik.

Namun sampai hari ini, kita dapat lihat pendidikan di Indonesia mempunyai masalah-
masalah baru. Contohnya saja sarana dan prasarana yang ada di sekolah-sekolah yang
membutuhkan perhatian, seperti buku dan alat-alat laboratorium yang kurang memadai,
khususnya di daerah pedalaman. Banyak sekolah di daerah pedalaman kekurangan fasilitas
penunjang pendidikan. Dan lebih parahnya lagi beberapa daerah yang mempunyai sekolah yang
tidak layak di karenakan rusaknya gedung sekolah seperti atap yang bocor, kursi dan meja yang
kurang dan lain sebagainya.

Itulah beberapa masalah yang ada dalam pendidikan di Indonesia. Selain itu, terdapat
beberapa masalah lainnya seperti :

1. Tidak meratanya pendidikan : Sekarang ini pendidikan di Indonesia tidak merata karena
sebagian besar yang merasakan pendidikan adalah masyarakat di perkotaan, sedangkan di
daerah pedalaman sangat minim untuk menempuh pendidikan. Kita dapat lihat
banyaknya masyarakat yang merantau ke kota karena menurutnya pendidikan di desanya
tidak memadai
2. Kurangnya tenaga pendidik yang berkompoten : Guru-guru yang ada di sekolah memang
banyak, tapi beberapa guru terlihat masa bodo ketika memberikan pengajaran kepada
peserta didik. Bahkan beberapa guru hanya dating memberikan catatan tanpa membuat
peserta didik itu paham. Hal ini pernah saya rasakan ketika duduk di bangku SMA.
Hasilnya kita tidak mengerti apa pembahasan di dalam mata pelajaran tersebut.
3. Mahalnya biaya pendidikan : Beberapa daerah memang menerapkan pendidikan gratis
seperti di Sulawesi Selatan sendiri. Namun beberapa daerah di Indonesia tidak
menerapkan itu sehingga peserta didik dituntut untuk membayar SPP setiap semesternya.
Tentu untuk masyarakat yang memiliki perekonomian yang rendah akan sulit
memperoleh penndidikan karena memikirkan biaya yang akan dibayarnya. Dampaknya
adalah seseorang akan kehilangan kesempatan untuk menggali potensi yang dimil ikinya.

Anda mungkin juga menyukai