Anda di halaman 1dari 5

Manfaat Bawang Putih

Bawang putih memiliki beberapa manfaat kesehatan yang sudah banyak diteliti oleh para
ilmuwan yaitu diantaranya digunakan sebagai antibakteri, antioksidan, antijamur, antiprotozoa,
dan lain sebagainya. Bawang putih juga diyakini memiliki efek protektif bagi sistem
kardiocaskular dan juga telah lama diyakini memiliki potensi sebagai antitumor. Ekstrak bawang
putih diketahui sejak lama bahwa memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai bakteri
patogen dalam tubuh manusia. Aktivitas antibakteri dalam ekstrak bawang putih ini berspektrum
luas, efektif terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. (Salima, 2014) dan (Karina,
2013)
Komponen utama dalam bawang putih dipercaya yang memiliki pengaruh terhadap
potensi antibakteri dan potensi terapeutik adalah kandungan sulfur bawang putih, kandungan
sulfur tersebut diantaranya yaitu Diallyl thiosulfinate (allicin) dan juga Diallyl disulfide (ajoene).
(Dewi, 2016)
Dalam pemanfaatan bawang putih di kehidupan masyarakat masih belum maksimal.
Dimana kenyataannya, bawang putih hanya digunakan sebagai bumbu dapur saja yang dapat
memberikan rasa sedap di setiap masakan. Sehingga menjadikan bawang putih (allium sativum)
ini menjadi bahan dapur yang wajib digunakan saat memasak karena aroma dan rasa yang
dihasilkan menambah sedap setiap resep masakan.(Untari, 2010)
Manfaat bawang putih yang lain sudah digunakan beberapa abad yang lalu yaitu sejak
zaman Yunani dan Romawi kuno dimana bawang putih ini difungsikan untuk dikonsumsi dan
juga untuk pengobatan. Manfaat bawang putih antara lain sebagai pembantu penurun kadar
kolesterol. Hal ini disebabkan karena adanya zat ajoene yang terkandung dalam bawang putih.
Zat ini merupakan suatu senyawa yang bersifat antikolesterol dan membantu mencegah
penggumpalan darah. Terdapat juga penelitian yang menemukan bahwa mengkonsumsi bawang
putih secara teratur sekitar 2-3 siung setiap hari dapat membantu mencegah serangan jantung.
Dikarenakan bawang putih ini mampu membantu mengecilkan sumbatan pada arteri jantung,
sehingga dapaat meminimalkan terjadinya serangan jantung.(Untari, 2010)
Bawang putih juga dapat membantu menghindari kanker yang dibuktikan melalui
penelitian yang dilakukan oleh University of Minnesota. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
risiko terkena kanker di usia tua berkurang sebanyak 50% apabila mengonsumsi bawang putih
secara rutin.
Penyakit yang dapat diobati oleh Bawang Putih
Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh bawang putih, meliputi penyakit menular maupun
penyakit tidak menular menurut penggunaan medis yaitu : (Stephen. F, dkk, hal 96-97)
Bagian-bagian Tubuh Penggunaan Umum Penggunaan terbatas
Dada dan Kepala Bronchitis Demam, batuk-batuk, infeksi
Katarak telinga, radang dalam selaput
Radang tenggorokan lendir (dilubang rongga
Gangguan tenggorokan hidung)
Radang Amandel
Mulut Infeksi pada gusi
Bengkak bernanah pada
mulut
Sistem Pencernaan Diare Radang lambung perut
Disentri keracunan makanan Radang usus besar
Gangguan pencernaan Sembelit/ bawasir
Penyakit Kelamin Candidiasis
Cystitis
Sariawan
Penyakit Vagina
Kulit Bisul dan bengkak bernanah Jerawat
Penyakit kaki karena kutu air Penyakit kurap/kadas
Infrksi seperti ragi Luka bernanah
Borok / bisul
Sirkulasi Darah dan Atherosclerosis Tekanan darah tinggi
metabolisme Kolesterol tinggi Gula darah tinggi
Lemak darah tinggi
Kecendrungan trombosa
pembuluh darah
Lain-lain Keracunan akibat logam berat Sengatan lebah
serta beberapa racun lainnya Kelelahan
Keracunan bakteri dan jamur Rasa sakit pada waktu
Masalah gigi secara umum bangun pagi akibat terlalu
Cacing pita banyak minuman keras
Gigitan yang tidak berbisa Kutu rambut
/mematikan Cacing gelang
Mengatasi masalah rambut
dan kulit

Selain beberapa penyakit diatas yang dapat diobati oleh bawang putih, masih terdapat
manfaat lain dari bawang putih yaitu menurut penelitian Memorial Sloan Kettering Cancer
Center, yang mengemukakan bahwa bahan kimia SAMC yang terdapat pada bawang putih dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker, sehingga risiko terkena kanker dapat dikurangi.(Untari,
2010)
Kadar kolesterol yang tinggi biasanya menjadi pertanda proses penuaan. Bawang putih
yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol dalam tubuh. zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene, zat
tersebut dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah dalam tubuh.
Menurut penelitian dari Dr Gilles Fillion dari Institute Pasteur Perancis mengemukakan
bahwa, bawang putih mampu membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi. Bawang
putih memiliki efek yang lebih lembut pada tubuh, dimana zat bawang putih bekerja dengan
membantu melepaskan serotonin yang merupakan bahan kimia yang terlibat dalam pengaturan
serangkaian luas suasana hati dan tingkah laku termasuk rasa dari kecemasan, murung, rasa sakit,
agresi, stress, kurang tidur, dan ingatan. Kadar serotonin yang tinggi dalam otak cenderung
berfungsi sebagai obat penenang yang dapat menentramkan tubuh, memudahkan tidur, dan
meringankan kemurungan. Fungsi dari bawang putih ini mampu menormalkan sistem serotonin
tersebut .(Untari, 2010)
Pemanfaatan Bawang Putih dalam bidang Pengobatan
Menurut penelitian dari Yuhua dan Eddy S, dan juga dari Stephen F mengemukakan
bahwa terdapat banyak pemanfaatan dari bawang putih dalam bidang pengobatan beserta cara
penggunaannya diantaranya yaitu seperti berikut
1. Penyakit Hipertensi,
Bahan yang digunakan sebanyak 3 siung bawang putih. Cara membuat yaitu bawang
putih ditumbuk halus dan diperas dengan air secukupnya, lalu disaring Cara
menggunakan: diminum secara teratur setiap hari. Atau bisa juga dengan seperti berikut.
Bahan yang diperlukan yaitu sebanyak 2 siung bawang putih. Cara membuat yaitu
bawang putih dipanggang hingga matang. Cara menggunakan yaitu dengan dimakan
setiap pagi selama 7 hari
2. Penyakit Asma, batuk (Infeksi Saluran Pernafasan Akut / ISPA) dan masuk angin.
Bahan yang digunakan berupa 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan Gula
batu secukupnya. Cara membuat: bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos
bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/ disaring. Cara menggunakannya yaitu
dengan diminum setiap pagi sampai sembuh.
3. Sakit kepala,
Bahan yang digunakan umbi bawang putih 1 siung. Cara membuat yaitu umbi bawang
putih ditumbuk halus. Cara menggunakan: untuk kompres pada dahi
4. Sakit kuning (jaundice pada hepatitis), busung air dan sesak nafas (penyakit saluran
pernafasan).
Bahan yaitu 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam. Cara membuat
yaitu umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua bahan tersebut direbus
bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih dan diaduk sampai merata, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan sore
5. Ambeien,
Bahan yaitu umbi bawang putih. Cara membuat: umbi bawang putih ditumbuk halus,
kemudian diperas untuk diambil airnya. Cara menggunakan: dioleskan di sekitar dubur
setiap hari
6. Sembelit,
Bahan yang digunakan yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya. Cara
membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk diambil airnya, kemudian
dicampur sampai merata dan disaring. Cara menggunakannya yaitu dengan diminum..
7. Luka memar karena tikaman atau pukulan.
Bahan yang digunakan bawang putih dan 1 sendok madu. Cara membuat: bawang putih
ditumbuk halus, kemudian diberi 1 sendok madu dan dicampur sampai merata. Cara
menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka
8. Luka terkena benda tajam berkarat.
Bahan yang digunakan yaitu umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya. Cara
membuat yaitu umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke dalam minyak
kelapa dan ditumbuk halus. Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka
9. Mempercepat matangnya bengkak abses atau bisul.
Bahan yang digunakan umbi bawang putih. Cara membuat yaitu umbi bawang putih
dipanasi dengan minyak cat, kemudian ditumbuk halus. Cara menggunakan : ditempelkan
pada bagian yang bengkak.
10. Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri.
Bahan yang digunakan umbi bawang putih. Cara membuat umbi bawang putih ditumbuk
halus. Cara menggunakan yaitu ditempelkan pada bagian yang terkena serpihan kaca,
kayu atau duri.
11. Sengatan serangga,
Bahan yang digunakan umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya. Cara
membuatnya yaitu umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan
bahan lainnya sampai merata. Hasil tumbukan berupa salep tadi dioleskan pada bagian
tubuh yang disengat serangga.
12. Mengusir cacing kremi dan cacing perut.
Bahan yang digunakan beberapa siung bawang putih. Cara membuat yaitu dikupas dan
dicuci bersih. Cara menggunakannya yaitu dengan dimakan langsung.
13. Sulit tidur (insomnia),
Bahan yang digunakan beberapa siung bawang putih. Cara membuat yaitu dikupas dan
dicuci bersih. Cara menggunakan yaitu dengan dimakan langsung sebelum tidur.
14. Diare,
Bahan yang digunakan berupa 2 siung bawang putih. Cara membuat yaitu bawang
dipanggang sampai kulitnya menjadi hitam. Kemudian bawang tersebut direbus dengan
air secukupnya untuk membuat air ramuan. Air ramuan yang sudah dibuat setelah
dingin / hangat-hangat dapat langsung diminum.
15. Paralisis (Kelumpuhan),
Bahan yang digunakan 1 buah bawang putih dan seladri segar 50 gram. Cara membuat
yaitu Bahan yang sudah disiapkan dicampur dan ditumbuk hingga menjadi pasta. Cara
menggunakannya yaitu pasta dilumurkan pada sisi wajah sehari satukali.
16. Neurosis Seksual,
Bahan yang digunakan bawang putih dalam jumlah yang memadai. Cara
menggunakannya yaitu 3 siung bawang putih bersih dimakan ketika makan nasi.
Begitu banyak manfaat dari bawang putih ini, sehingga dalam kehidupan sehari-hari pun
tidak ada salahnya selalu menyediakan bawang putih untuk dikonsumsi ataupun sebagai
bahan bumbu dapur wajib lebih diperbanyak dalam memasak. Bawang putih juga dapat
dikonsumsi dalam keadaan utuh, dimasak, maupun dicampurkan dengan bahan lain, dimana
apabila dikonsumsi secara rutin maka akan sangat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, D. A. . dan W. (2016) ‘Manfaat Bawang Putih (Allium Sativum Linn.) pada Pengobatan
Infeksi Fungal Tinea Versicolor (Panu)’, Manfaat Bawang Putih (Allium Sativum Linn.) pada
Pengobatan Infeksi Fungal Tinea Versicolor (Panu), 5, pp. 33–37.
Karina, R. (2013) ‘PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH ( Allium sativum )
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans SECARA IN VITRO’, pp. 1–
55. Available at: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26406.
Salima, J. (2014) ‘Antibacterial Activity of Garlic (Allium sativum L.) on Multi-Drug Resistant’,
J Majority, 4(2), pp. 30–39. Available at: http://enterpathog.com/27870.pdf.
Untari, I. (2010) ‘Bawang Putih Sebagai Obat Paling Mujarab Bagi Kesehatan’, Gaster, 7(1), pp.
547–554. Available at: https://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/59.
Stephen F., John B., Eddy S., Buku Pintar: Terapi Bawang Putih Obat Asli Alami (terjemahan),
Inovasi, Jakarta
Yuhua, W.F.D, Eddy S., Buku Pintar : Terapi Jahe Dan Bawang Putih, Taramedia & Restu
Agung, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai